Anda di halaman 1dari 40

GANGGUAN BICARA

Divisi Tumbuh Kembang dan Pediatri


Sosial

rti
e
g
n
Pe
tuk
n
u
an ng
ora
lain

BAHASA
language

Simbolis
asi
Upaya
berkomunikasi,
pikiran, ide
dan perasaan

ech & language. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Janson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-17. Philadephia: WB Saunders

BAHASA
Bahasa
Reseptif

Bahasa
Ekspresif

Kemampuan
untuk
mengerti
bahasa orang
lain

Kemampuan
untuk
mengungkapk
an
visual (tulisan,
tanda)
auditori
(berbicara)

Kemampuan
visual
Kemampuan
auditori
ech & language. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Janson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-17. Philadephia: WB Saunders

BICARA
speech
Bentuk bahasa ekspresif yang
diucapkan
Berhubungan dengan aspek produksi
suara
Ekspresi vokal dari bahasa atau
kemampuan untuk vokalisasi suara
dengan cara koordinasi otot-otot
yang mengatur alat-alat bicara
Aspek mekanik dari komunikasi oral

ech & language. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Janson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-17. Philadephia: WB Saunders

Motori
k

Bicara
dan
Bahasa

Audito
ri

Kognis
i

Proses bicara dan


berbahasa
1. Proses penerima

suara

telinga

Korteks
pendengaran

Area wernicke

2. Proses ekspresi
verbal
Area Wernicke
Area Broca
(pusat bicara)
Area Brodman
(motorik)
Diakses dari http://thebrain.mcgill.ca Pusat kontrol
Respirasi, laring,
Otot bicara

MEKANISME BICARA NORMAL


Penggunaan bahasa
dalam konteks (pragmatik)

Bagaimana kata
dikombinasi menjadi
frase yang
mempunyai makna
(sintak)

Arti dari kata (semantik)

Isi pikiran diorganisasi oleh


otak, terutama hemisfer kiri

Bagaimana suara
diorganisasi (fonologi)

Bagaimana kata
dibentuk (morfologi)

HM. Evaluation and management of language and speech disorders in preschool children. Pediatrics in review 2005; 26

Tahapan perkembangan
bahasa
Reflective vocalization

Reflective vocalization

Bayi belum mampu


membedakan berbagai
macam stimuli dari luar
Hanya bisa menangis
Tangisan bayi, dan vokalisasi
selama 2-3 minggu pertama
reflektif.
Suara tidak mempunyai arti
sama sekali
Pada akhir minggu 2-3
pengamat/ibu yang jeli arti
tangisan bayi

Coos, gurgles dan permainan suara yang umum lainnya

Pada umur 6-7 minggu


bayi sudah mulai
menunjukkan reaksi
terhadap suara yang
dibuatnya
Bayi menyenangi suara
yang dibuatnya dan juga
untuk menghibur dirinya
Umur 2-4 bulan bayi
sudah bisa cooing
(seperti suara merpati)

Babbling

Umur sekitar 4-9 bulan.


Suara yang ditimbulkan bermacammacam mulai dari vokal lalu
konsonan, dan kombinasi
Vokal seperti a akan diulang-ulang
dalam nada dan kekerasannya
Kemudian diikuti oleh konsonan labial
p dan b, g, n

Babbling
Umur 6 bulan bayi memberikan
reaksi kalau dipanggil namanya atau
menoleh ke arah sumber suara
Sampai dengan tahapan babbling
anak yang tuli dan anak yang
tidak tuli adalah sama(babbling
masih reflektif dan merupakan
respon terhadap stimuli internal)

Lalling
Pendengaran mempunyai peran
penting
Terdapat hubungan yang bermakna
antara produksi suara dan
pendengaran
Pengulangan (repetition) dari suara
atau kombinasi suara yang didengar
seperti ba-ba, ma-ma, gubgub
Biasanya mulai sekitar umur 6 bulan

Echollalia

Sekitar umur 9-10 bulan


Meniru (imitation) suara
Anak sudah siap untuk menirukan
segala macam suara

True Speech
Umur 12-13 bulan
berbicara anak dengan sengaja
menggunakan pola bunyi konvensional
(kata-kata) yang merupakan respon
terhadap situasi tertentu dari
lingkungannya.
Sebelumnya harus verbal understanding
telah merespon baik mental maupun
motorik terhadap kata-kata yang
diucapkan orang lain.

Perkembangan Kemampuan
Berbicara dan Berbahasa Pada Anak
Umur Bahasa reseptif (pasif)
(bulan)
lahir

Menoleh pada sumber suara


Memperlihatkan perhatian pada suara
Tertarik pada wajah

2-4

Bahasa ekspresif (aktif)

Menangis

Coos
Cooing secara bergantian

6
9

Berespon pada nama


Mengerti kata verbal rutin

Babbles
Menunjuk
Berkata ma-ma, da-da

12

Mengikuti perintah verbal

Menggunakan logat khusus


Mengucapkan kata pertama

15

Menyebutkan bagian-bagian tubuh

belajar kata-kata perlahan

18-24 Mengerti kalimat

Belajar kata-kata dengan cepat


Menggunakan dua frase kata
24-36 Menjawab pertanyaan
Menjawab pertanyaan APA
Mengikuti perintah 2 tahap
50% frase dapat dimengerti
Dapat membuat kalimat dengan 2-3 kata
(lebih)
36-48 Mengerti banyak kalimat yang Menjawab pertanyaan KENAPA
dikatakan
75% kalimat dapat dimengerti
Menguasai suara bahasa: m, b, y, n, w, d, p
dan h
48-60 Mengerti banyak kalimat yang Sudah dapat membuat kalinat dengan baik
dikatakan,
setaraf
dengan Dapat bercerita
kemampuan kognitifnya
100% dapat dimengerti
6 tahun

Hampir semua pronoun dapat diucapkan,


bisa didapatkan kesulitan mengucapkan: sh,
th, seperti pada think, s, z, th, l, r, dan s
dalam treasure

7 tahun

Semua pronoun dapat diucapkan, temasuk


campuran konsonan seperti sp, tr, bl

HM. Evaluation and management of language and speech disorders in preschool children. Pediatrics in review 2005; 26:

Sistem
Input
dan
Sistem
Produksi

Lingkung
an sosial

Sistem
Pusat
Bicara
dan
Bahasa

Gangguan Bicara
Pada Anak

Klasifikasi
DSM-IV (communication disorders)
pada anak :
Expressive language disorder (Gangguan bahasa
ekspresif)
Mixed receptive-expressive language disorder
(Gangguan bahasa campuran reseptif-ekspresif)
Phonological disorder (Gangguan fonology)
Stuttering (Gagap)
Communication Disorder Not Otherwise Specified
(Gangguan komunikasi yang lain)

Etiologi Tersering Gangguan Bicara


pada Anak
Mental retardation
Keterlambatan bahasa global,
keterlambatan pengertian pendengaran dan
keterlambatan penggunaan bahasa isyarat
Hearing loss
Maturation delay (Developmental language
delay)
Keterlambatan dari proses neurologis
sentral untuk memproduksi bicara. Kelainan
ini lebih sering pada anak laki-laki dengan
riwayat keluarga yang terlambat bicara.
Prognosis baik.

Expressive language disorder


(Developmental expressive aphasia)
Tingkat kecerdasan, pendengaran,
emosi dan kemampuan artikulasi
normal
Disfungsi otak yang menyebabkan
ketidakmampuan merubah ide
menjadi bicara menggunakan
isyarat
Beresiko menjadi (language-based
learning disabilities)
Harus dikoreksi dengan intervensi aktif

Bilingualism
Penggunaan 2 bahsa atau lebih di
lingkungan sehari-hari
Psychososial deprivation
Kemiskinan, malnutrisi, gangguan
sosial stimulasi bahasa inadekuat,
kurangnya peranan orang tua, stress
emosional, child neglect

Autism
Keterlambatan dan penyimpangan
perkembangan bahasa
Kegagalan kemampuan asosiasi
Variasi abnormalitas bicara :
echolalia dan pronoun reversal
Tidak dapat menggunakan isyarat
untuk berkomunikasi.

Elective mutism
Kurangnya penyesuaian diri
Pemalu dan menarik diri
Receptive aphasia
Kurangnya pemahaman bahasa
Cerebral palsy
Gangguan pendengaran, inkoordinasi
atau spastisitas otot lidah, retardasi
mental atau kelainan korteks
serebral

Skrining Gangguan Bicara


Denver
Early Language
Milestone Scale (ELM2)
Receptive-Expresive
Emergent Language
Scale
Clinical Adaptive
Test/ Clinical

Diagnosis
Gangguan
Bicara dan
Bahasa
Pada Anak

Indikasi rujukan untuk gangguan dan


keterlambatan
perkembangan berbahasa dan berbicara
(Feldman
2005)
Usia
Temuan
Lahir dan usia berapa Kurangnya respons terhadap suara
pun
Kurangnya rasa tertarik untuk berinteraksi dengan
orang lain
4 bulan

Kurangnya kemauan untuk berkomunikasi

6-9 bulan

Hilangnya kemampuan awal untuk coo atau babble

12 bulan

Tidak ada kata-kata rutin


Tidak dapat menyebut ma-ma atau da-da
Hilangnya milestone bahasa atau sosial yang sudah
ada sebelumnya

15-18 bulan

Tidak ada kata sama sekali


Pemahaman bahasa tidak baik

24 bulan

Kosa kata kurang dari 50


Tidak ada frasa 2 kata
Kurang dari 50% pembicaraan dapat dimengerti orang
asing

36 bulan

Mengingat kata atau frasa tanpa pemahaman


Sering mengulang pembicaraan orang lain, segera atau
setelah beberapa saat
Intonasi datar atau kaku
Lebih dari 75% pembicaraan tidak dapat dipahami
orang asing

48 bulan

Tidak dapat mengikuti percakapan


Gagap pada awal kata atau bagian lain

6-7 tahun

Produksi suara yang imatur atau tidak akurat

PEMERIKSAAN FISIS

Setiap anak tes perkembangan secara umum seperti


Denver II
tes intelegensi non verbal -- adakah retardasi
mental
tes kemampuan bicara dan berbahasa misalnya
dengan tes ELM Scale-2
Selain tes ELM Scale-2, tes lain yang biasa
digunakan menurut Dulcan (1998) adalah Peabody
Picture Vocabulary Test III, Test of Auditory
Comprehension of Language-Revised, Token test for
Children, dan Clinical Evaluation of Language-III

Here comes your footer


Page 30

Penilaian ELM scale 2 adalah penilaian


sederhana untuk menilai perkembangan
bahasa anak umur di bawah 3 tahun
Fokus pada bahasa ekspresif, reseptif dan
visual

Mudah dilakukan dan cepat


Hasil ELM scale 2 dapat dinilai dengan
metode lulus/gagal dan metode point
skoring
Metode point skoring menunjukkan
ranking, skor standar, usia ekuivalen
untuk setiap aspek dan skor bahasa
secara umum

Pemeriksaan Penunjang lain

BERA (Brainstem Evoked Response


Audiometry)
Pemeriksaan audiometri untuk anak-anak
yang sangat kecil
CT scan kepala
Timpanometri
tes audiometri
tes intelegensi. Paling dikenal yaitu skala
Wechsler, yang menyajikan 3 skor intelegen,
yaitu IQ verbal, IQ performance, dan IQ
gabungan

Diagnosis Banding
Diagnosis yang harus
disingkirkan
Ketulian,
hilangnya
pendengaran signifikan
Retardasi mental
Gangguan
perkembangan pervasif
Gangguan organik
komunikasi
Mutisme elektif
Skizofrenia anak

Kriteria yang menyingkirkan


diagnosis
Tes auditometri normal

Tes intelegensi standar normal


Tidak ada kelainan pada area non
linguistik seperti aspek personal
sosial.
Bermain
dengan
teman
sebaya, tingkah laku stereotipik
alat Tidak ada kelainan organik seperti
celah bibir dan langit-langit, kelainan
seperti apraksia dan palsi serebral
Pola berbicara dan berbahasa tidak
tergantung
oleh
ada/tidaknya
pendengar.
Tidak ada gejala psikiatrik seperti
halusinasi,
dilusi
dan
gangguan
pikiran.

TATALAKSANA
Bersifat individual
Diperlukan tim
Dokter anak memberikan informasi mengenai
jenis kelainan yang diderita dan terapi medis yang
mungkin diperlukan
Ahli terapi wicara
Audiologis
Psikolog
Psikiater
Ahli terapi okupasi
Pekerja sosial

Tips Untuk Orangtua (Coplain 1997)


Jangan memaksa anak berbicara karena akan
membuat anak semakin frustasi bila tidak dapat
memenuhi keinginan orangtuanya.
Bacakan buku dengan jelas dan keras pada anak.
Jangan menggunakan bahasa yang terlalu kompleks
pada anak. Bila anak berkata kue, kembangkan
kata tersebut menjadi O, kamu ingin kue ya?
Banyak bicara pada anak. Katakan setiap pekerjaan
yang sedang kita lakukan seperti Nak, ibu sekarang
sedang membersihkan lantai. Kotor sekali lantainya.
Kamu lihat kotorannya? Dan seterusnya.

Berikan respons pada setiap perkataan yang


diucapkan anak.
Tanyakan pada anak mengenai berbagai hal seperti
Apakah itu?, Dimanakah kita harus meletakkan
benda ini? dan sebagainya.
Sertakan gerakan tubuh kita saat berbicara agar
anak lebih mengerti,
Jangan memarahi kesalahan tata bahasa yang dibuat
anak.
Sertakan anak ke dalam kelompok bermain yang
terdiri dari anak-anak yang mempunyai kemampuan
berbahasa lebih baik.

Prognosis
Perjalanan gangguan perkembangan
bicara dan berbahasa ini sangat bervariasi
tergantung beratnya dan pengelolaannya
Gangguan ini dapat berlangsung lama,
dapat menjadi normal di kemudian hari
atau masih dapat gejala sisa
Gangguan perkembangan artikulasi
mempunyai masa yang paling pendek dan
prognosis yang paling baik

Gangguan perkembangan bahasa biasanya


berlangsung lama dan tipe reseptif-ekspresif
mempunyai prognosis yang lebih buruk
dibandingkan dengan tipe eksprsif.
Gagap biasanya menghilang saat memasuki
usia sekolah. Bila menetap setelah masa itu
maka prognosisnya kurang baik, namun 80%
anak gagap akan sembuh dengan spontan
Prognosis gangguan suara sangat bervariasi
tergantung jenis dan motivasi serta latihan
penderita.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai