TINJAUAN TEORI
1. Perdarahan Uterus Abnormal/Abnormal Uterine Bleeding
(AUB)
A. Definisi
Abnormal Uterine Bleeding (AUB) atau perdarahan
uterus abnormal dikenal juga sebagai Dysfunctional uterine
bleeding (DUB) didefinisikan sebagai perubahan pada siklus,
lama atau jumlah kehilangan darah pada saat menstruasi
yang tidak disebabkan oleh patologi pelvis, obat, penyakit
sistemik atau kehamilan. Di mana perdarahan dikatakan
abnormal di antaranya pada keadaan berikut ini :
21 hari
Amenorhea yang terjadi 3-6 bulan
(hipermenorea)
yang
banyak
dan
adalah
perdarahan
memanjang.
Adanya
kehamilan,
adenomiosis, IUD,
2) Hipomenorea
(kriptomenorea)
adalah
perdarahan
intermenstrual)
adalah
menstruasi.
Perdarahan
ovulatoar
terjadi
di
dan
pemendekan
fase
luteal
pada
siklus
menstruasi.
5) Menometroragia adalah perdarahan yang terjadi pada
interval yang iregular. Jumlah dan durasi perdarahan juga
bervariasi.
perdarahan
Kondisi
intermenstrual
menometroragia.
perdarahan
apapun
Onset
yang
yang
menyebabkan
dapat
menyebabkan
tiba-tiba
dari
episode
badan
yang
terlalu
mengekskresikan estrogen
banyak).
Tumor
yang
menyebabkan oligomenorea
B. Etiologi
Kelebihan atau kekurangan hormon yang mengatur
siklus menstruasi dapat menyebabkan perdarahan uterus
abnormal ini. Ketidakseimbangan dapat disebabkan oleh
banyak hal, termasuk masalah tiroid atau beberapa obat.
Penyebab lainnya termasuk berikut ini :
Kehamilan
Keguguran
Kehamilan ektopik
Masalah terkait dengan beberapa metode pengendalian
kelahiran, seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
atau pil KB
Infeksi pada rahim atau leher rahim
Fibroid
Masalah dengan pembekuan darah
Polip
Beberapa jenis kanker, seperti kanker rahim, leher rahim,
atau vagina
kondisi medis
kronis
(misalnya,
masalah
tiroid
dan
diabetes)
C. Klasifikasi
Berdasarkan International Federation of Gynecology and Obstetrics
(FIGO), terdapat 9 kategori utama disusun sesuai dengan akronim PALM
COEIN yakni ; polip, adenomiosis, leiomioma, malignancy dan hiperplasia,
coagulopathy, ovulatory dysfunction, endometrial, iatrogenik, dan not yet
classified.
Kelompok PALM merupakan kelainan struktur yang dapat dinilai
dengan berbagai teknik pencitraan dan atau pemeriksaan histopatologi.
Kelompok COEIN merupakan kelinan non strruktural yang tidak dapat
dinilai dengan teknik pencitraan atau histopatologi. Sistem klasifikasi tersebut
disusun berdasarkan pertimbangan bahwa seorang pasien dapat memiliki satu
atau lebih faktor penyebab AUB.
I. Polip (AUB P)
Definisi :
-
Gejala :
-
Diagnostik :
-
II.
Adenomiosis (AUB-A)
Definisi :
-
Nyeri haid, nyeri saat snggama, nyeri menjelang atau sesudah haid, nyeri
saat buang air besar, atau nyeri pelvik kronik
Diagnostik :
-
III.
Leiomioma (AUB-L)
Definisi :
-
Gejala :
-
Diagnostik :
-
IV.
Gejala :
-
Diagnostik :
-
V.
Coagulopathy (AUB-C)
Definisi :
-
Gejala :
-
Diagnostik :
-
VI.
Gejala :
-
Diagnostik :
-
VII.
Endometrial (PUA-E)
Definisi :
Gejala :
-
Diagnostik :
-
VIII.
Iatrogenik (AUB-I)
-
IX.
Kategori not yet classified dibuat untuk penyebab lain yang jarang
atau sulit dimasukkan dalam klasifikasi
D. Diagnosis
Pembuatan anamnesis yang cermat penting untuk
diagnosis. Perlu ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan,
apakah
didahului
siklus
oligomenorea/amenorea,
sifat
yang
pendek
perdarahan
atau
(banyak
oleh
atau
jaringan
diambil
dari
lapisan
rahim
baring
dan
diberi
transfusi
darah.
Setelah
untuk
sementara
waktu
dapat
dipengaruhi
terapi
ini
ialah
bahwa
setelah
suntikan
(Provera)
10
mg,
yang
dapat
setelah
dilakukan
kuretase
perdarahan
perdarahan
disfungsional
disebabkan
oleh
7 hari, mulai
dengan
menimbulkan
klomifen,
ovulasi
pada
yang
bertujuan
perdarahan
untuk
anovulatoar,
kuretase
beberapa
kali,
dan
yang
sudah
Bagan
1.
Adenomiosis
Penanganan
C. Leiomioma uteri
o Diagnosis mioma uteri ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG
o Tanyakan pada pasien apakah menginginkan kehamilan
Bagan
2.
Leiomioma uteri
Penanganan
E. Coagulopathy
o Terminologi koagulopati digunakan untuk kelainan hemostasis sistemik
yang berkaitan dengan AUB.
o Penanganan multidisiplin diperlukan pada kasus ini
o Pengobatan dengan asam traneksamat, progestin, kombinasi pil
estrogen-progestin dan LNG-IUS pada kasus ini meberikan hasil yang
sama bila dibandingkan dengan kelompok tanpa kelainan koagulasi
Bagan
4.
Coagulopathy
Penanganan
F. Ovulatory dysfunction
o Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab PUA dengan
manifestasi klinik perdarahan yang sulit diramalkan dan jumlah darah
yang bervariasi
o Pemeriksaan hormon tiroid dan prolaktin perlu dilakukan terutama pada
keadaan
oligomenorea
bila
dijumpai
hiperprolaktinemia
yang
keganasan
endometrium.
Bila
pengobatan
G. Endometrial
o Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada perempuan dengan siklus
haid yang teratur
o Pemeriksaan fungsi tiroid dilakukan bila didapatkan gejala dan tanda
hipotiroid atau hipertiroid pada anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan USG transvaginal dan SIS terutama dapat dilakukan untuk
menilai kavum uteri
Bagan
5.
Endometrial
Penanganan
H. Iatrogenik
- Penanganan karena efek samping PKK
o Penanganan efek sampaing AUB-E disesuaikan dengan algoritma
AUB-E
o Perdarahan sela ( breakthrough bleeding) dapat terjadi dalam 3
bulan pertama atau setelah 3 bulan penggunaan PKK
o Jika perdarahan sela terjadi dalam 3 bulan pertama makan
penggunaan PKK dilanjutkan dengan mencatat siklus haid
minum
PKK
secara
teratur. Pertimbangkan
untuk
o Jika usia pasien > 35 tahun dan memiliki risiko tinggi keganasan
endometrium, lanjutkan ke 5, jika tidak lanjutkan ke 6
o Biopsi endometrium
o Jika dalam 4-6 bulan pertama pemakaian kontrasepsi, lanjutkan ke 7.
Jika tidak lanjutkan ke 9
o Berikan 3 alternatif sebagai berikut :
Lanjutkan kontrasepsi progestin dengan dosis yang sama
Ganti kontrasepsi dengan PKK ( jika tidak ada kontraindikasi)
Sunti DMPA setiap 2 bulan (khusus akseptor DMPA)
o Bila perdarahan tetap berlangsung setelah 6 bulan lanjutkan ke point 9
o Berikan estrogen jangka pendek (EEK 4x1.25 mg/hari selama 7 hari)
yang dapat diulang jika perdarahan abnormal terjadi kembali.
Pertimbangkan pemilihan metoda kontrasepsi lain
DAFTAR PUSTAKA
dari
10