Anda di halaman 1dari 4

Mitokondria

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dua mitokondria dari jaringan paru-paru mamalia menampilkan matriks and membran yang
ditampilkan menggunakan mikroskop elektron.
Mitokondria, kondriosom (bahasa Inggris: chondriosome, mitochondrion,
plural:mitochondria) yaitu organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk
hidup, selain fungsi selular lain, seperti metabolisme asam lemak, biosintesis pirimidina,
homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular dan penghasil energi[1] berupa adenosina
trifosfat pada lintasan katabolisme.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan
membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering
disebut dengan cristae. Di dalam mitokondria terdapat 'ruangan' yang disebut matriks, di
mana beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak mitokondria dapat
dijumpai di jantung, hati, dan otot.
Terdapat hipotesis bahwa mitokondria merupakan organel hasil evolusi dari sel proteobacteria prokariota yang ber-endosimbiosis dengan sel eukariota.[2] Hipotesis ini
didukung oleh beberapa fakta antara lain,

adanya DNA di dalam mitokondria menunjukkan bahwa dahulu mitokondria


merupakan entitas yang terpisah dari sel inangnya,
beberapa kemiripan antara mitokondria dan bakteri, baik ukuran maupun cara
reproduksi dengan membelah diri, juga struktur DNA yang berbentuk lingkaran.

Oleh karena itu, mitokondria memiliki sistem genetik sendiri yang berbeda dengan sistem
genetik inti. Selain itu, ribosom dan rRNA mitokondria lebih mirip dengan yang dimiliki
bakteri dibandingkan dengan yang dikode oleh inti sel eukariota.[3]
Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang
dikenal sebagai daur atau siklus Krebs.

Daftar isi

1 Struktur

2 Fungsi mitokondria
3 Siklus Hidup Mitokondria
4 DNA mitokondria
5 Lihat pula
6 Referensi
7 Pranala luar

Struktur

Struktur umum suatu mitokondrion


Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk
mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan
diameter 0,5 m dan panjang 0,5 1,0 m. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian
utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak
di bagian dalam membran.[3]
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta
mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap
molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar
mitokondria menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga
mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam
proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani -oksidasi menghasilkan asetil-KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid
dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan
ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks,
disebut krista.[4] Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung
protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi
membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar
masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi

oksidasi asam amino, dan reaksi -oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga
terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP,
fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium, dan kalium.

Fungsi mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi dalam
bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor
dan dioksidasi oleh O2 menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu
sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang
dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses
pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi
enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam
mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan
empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II
(suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q sitokrom C reduktase), kompleks IV
(sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide
Translocator (ANT).[5]

Siklus Hidup Mitokondria


Mitokondria dapat melakukan replikasi secara mandiri (self replicating) seperti sel bakteri.
Replikasi terjadi apabila mitokondria ini menjadi terlalu besar sehingga melakukan
pemecahan (fission). Pada awalnya sebelum mitokondria bereplikasi, terlebih dahulu
dilakukan replikasi DNA mitokondria. Proses ini dimulai dari pembelahan pada bagian dalam
yang kemudian diikuti pembelahan pada bagian luar. Proses ini melibatkan pengkerutan
bagian dalam dan kemudian bagian luar membran seperti ada yang menjepit mitokondria.
Kemudian akan terjadi pemisahan dua bagian mitokondria.[6]

DNA mitokondria
Mitokondria memiliki DNA tersendiri, yang dikenal sebagai mtDNA (Ing. mitochondrial
DNA). MtDNA berpilin ganda, sirkular, dan tidak terlindungi membran (prokariotik). Karena
memiliki ciri seperti DNA bakteri, berkembang teori yang cukup luas dianut, yang
menyatakan bahwa mitokondria dulunya merupakan makhluk hidup independen yang
kemudian bersimbiosis dengan organisme eukariotik. Teori ini dikenal dengan teori
endosimbion. Pada makhluk tingkat tinggi, DNA mitokondria yang diturunkan kepada
anaknya hanya berasal dari betinanya saja (mitokondria sel telur). Mitokondria jantan tidak
ikut masuk ke dalam sel telur karena letaknya yang berada di ekor sperma. Ekor sperma tidak
ikut masuk ke dalam sel telur sehingga DNA mitokondria jantan tidak diturunkan.

Lihat pula

Eva mitokondria
Kloroplas
Plastida

Referensi
1.
2.

3.
4.
5.
6.

^ (Inggris)"The human mitochondrial proteome: oxidative stress, protein


modifications and oxidative phosphorylation". Chemistry Department, Buck Institute
for Age Research; Gibson BW. Diakses tanggal 2010-07-31.
^ (Inggris)"Stepwise Assembly of Dimeric F1Fo-ATP Synthase in
Mitochondria Involves the Small Fo-Subunits k and i". Institut fr Biochemie und
Molekularbiologie, Fakultt fr Biologie, Centre for Biological Signalling Studies,
Universitt Freiburg; Karina Wagner, Inge Perschil, Christiane D. Fichter, dan
Martin van der Laan. Diakses tanggal 2010-11-16.
^ a b Cooper, 2000
^ Lodish, 2001
^ Wallace, 1997
^ Childs, 1998

Anda mungkin juga menyukai