bermuatan listrik lainnya akan mengalami gaya listrik. Arah medan listrik pada suatu tempat
tertentu didefinisikan oleh Michael Faraday sebagai arah gaya yang dialami oleh suatu benda
bermuatan positif. Medan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang
menjauhi (keluar dari) muatan positif dan mendekati (masuk ke) muatan negative. Kerapatan
garis-garis gaya listrik menggambarkan besarnya kuat medan listrik.
Kuat Medan Listrik Akibat Sebuah Muatan Titik Di sekitar muatan sumber q terdapat medan
listrik. Efek medan listrik suatu muatan sumber q dapat ditinjau dengan melakukan suatu muatan
uji q di sekitar medan listrik tersebut. Muatan uji adalah muatan yang cukup kecil, sehingga
tidak mempengaruhi muatan sumber. Besarnya kuat medan listrik (E) didefinisikan sebagai hasil
bagi antara gaya Coulomb yang bekerja pada muatan uji dengan besarnya muatan uji tersebut
(q). Secara matematis:
Keterangan:
E = kuat medan listrik akibat muatan sumber (N/C)
F = gaya Coulomb pada muatan uji oleh muatan sumber (N)
q = muatan (C)
Persamaan di atas menunjukkan bahwa untuk muatan uji positif, vector gaya Coulomb F searah
dengan vector kuat medan listrik E, sedangkan untuk muatan uji negative, vector gaya Coulomb
F berlawanan arah dengan vector kuat medan listrik E. Apabila q dan q adalah muatan titik dan
jarak antara q dan q adalah r, besarnya gaya Coulomb antara muatan sumber q dan muatan uji q
adalah:
Besar kuat medan listrik di suatu titik pada kedudukan muatan uji q adalah hasil bagi antara
gaya Coulomb dengan muatan uji.
Dimana:
E = kuat medan listrik akibat titik muatan sumber q (N/C)
q = titik muatan sumber (C)
r = jarak titik terhadap muatan sumber q (m)
Untuk mengukur kuat medan listrik (elektromagnetik) pada suatu jaringan maka harus diketahui
terlebih dahulu penetration depth (kedalaman penetrasi) maksimal, power density (densitas
daya), dan impedansi gelombang pada media/ jaringan.
1. Kedalaman penetrasi.
Kedalaman penetrasi (skin depth) adalah pengukuran kedalaman cahaya atau radiasi
elektromagnetik yang berpenetrasi ke dalam suatu bahan. Kedalaman yang didapatkan
menggambarkan titik dimana intensitas radiasi di dalam bahan tersebut menurun hingga 1/e
(37%) dari nilai sumber radiasi saat tepat di permukaan. Satuan yang digunakan adalah meter
(m) (Sengupta, 2016).
Kedalaman penetrasi pada gelombang elektromagnetik ponsel ditentukan dalam rumus (Sallomi,
2012):
Keterangan:
: kedalaman penetrasi (m)
Keterangan:
S : Densitas daya (W/m3)
Pt : Daya dari transmitter (Watt)
Gt : Gain dari transmitter (dB)
d : jarak antenna ke objek (m)
3. Impedansi gelombang.
Impedansi gelombang dalam elektromagnetik adalah rasio komponen transversal dari
medan listrik dan medan magnet. Impedansi gelombang sesuai dengan impedansi media
yang dilaluinya (Sengupta, 2016). Rumus untuk menghitung impedansi di dalam media/
jaringan adalah (Sallomi, 2012):
Keterangan:
Keterangan:
S : Densitas daya (W/m3)
E : kuat medan listrik (N/C)
H : kuat medan magnet (A/m)
Sallomi AH. 2012. A Theoretical Approach for SAR Calculation in Human Head Exposed to RF
Signals. Journal of Engineering and Development, 16(4): 304-313.
Ulaby FT. 2013. Facts101: Fundamental of Applied Electromagnetics: Physics, 6th edition.
Cram101 Textbook Reviews.
Sengupta DL. 2016. Applied Electromagnetics and Electromagnetic Compatibility. Cram101
Textbook Reviews.