Anda di halaman 1dari 7

Tugas Makalah Kelompok

Desain Pembelajaran Pendekatan Realistic Mathematics Education


(RME) dengan Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)

MASNUR (14B07105)
JUSNADI (14B07103)
RIA RESKI (14B07110)
KELAS H

PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016

A. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)


Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan RME sebagai berikut.
1. Memahami masalah kontekstual
Guru memberikan masalah (soal) realistik dan meminta siswa untuk
memahami masalah tersebut.
2. Menjelaskan masalah kontekstual
Setelah siswa memahami masalah kontekstual yang diberikan, siswa diberi
kesempatan untuk mendeskripsikan masalah kontekstual dengan melakukan
refleksi, interpretasi atau mengemukakan strategi pemecahan masalah
kontekstual yang sesuai untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3. Menyelesaikan masalah kontekstual
Siswa secara individual atau kelompok menyelesaikan masalah kontekstual
dengan cara mereka sendiri pada LKS, sehingga dimungkinkan adanya
perbedaan prosedur penyelesaian. Selama siswa menyelesaikan masalah, guru
mengamati dan mengontrol aktivitas siswa.
4. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban
Guru memberikan waktu dan kesempatan

kepada

siswa

untuk

membandingkan dan mendiskusikan jawaban dari masalah dengan teman


sekelompoknya, untuk selanjutnya dibandingkan dan didiskusikan pada
diskusi kelas.
5. Menyimpulkan
Berdasarkan hasil diskusi kelas, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menarik kesimpulan suatu konsep atau prosedur yang terkait dengan
masalah realistic yang diselesaikan.
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TSTS sebagai berikut.

1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya


terdiri dari empat siswa. Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok
heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari satu siswa berkemampuan
tinggi, dua siswa berkemampuan sedang, dan satu siswa berkemampuan
rendah. Hal ini dilakukan karena pembelajaran TSTS bertujuan untuk
memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membelajarkan (peer
Tutoring) dan saling mendukung.
2. Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas
bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing.
3. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang . hal
ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat
secara aktif dalam proses berfikir.
4. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain.
5. Dua orang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain.
6. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain.
7. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.
8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
C. Desain Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
Langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe TSTS dengan pendekatan
RME sebagai berikut.
Kegiatan guru

Kegiatan siswa

Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa


Guru membimbing untuk berdoa
Dengan sikap toleransi, siswa berdoa
pelajaran dimulai
menurut keyakinan mereka
Guru menyampaikan materi yang
Siswa dengan rasa hormat dan perhatian
akan dipelajari dan indikator yang
mendengarkan setiap informasi yang
ingin dicapai dan memotivasi siswa
disampaikan
Guru mengecek pemahaman siswa
Siswa memberi tanggapan terhadap stimulus
tentang materi prasyarat
yang diberikan
(Apakah yang dimaksud dengan
persamaan dan variabel?)
Guru menyampaikan kepada siswa
apa yang dilakukan dalam
pembelajaran: mengawali
pembelajaran dengan Masalah real
(nyata dalam keseharian siswa)
Dina membeli 3 buku dengan jenis
yang sama dengan harga Rp9.000
dan 2 pensil dengan Rp4.000
(harga buku dan harga pensil
dinyatakan sebagai variabel)

Siswa dengan rasa hormat dan perhatian


mendengarkan setiap informasi yang
disampaikan

Fase 2: Menyajikan informasi


Guru Menyajikan informasi tentang Siswa menerima informasi tentang materi
materi Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear yang akan
dengan cara demonstrasi atau
dipelajari siswa dengan cara demonstrasi
merujuk kepada buku dengan
atau merujuk kepada buku dengan
menggunakan masalah kontekstual.
menggunakan masalah kontekstual.
Pada tempat parkir yang terdiri dari motor dan mobil terdapat 25 buah
kendaraan. Jumlah roda seluruhnya 80 buah. Jika banyak motor dinyatakan
dengan x dan banyak mobil dinyatakan dengan y . Sistem persamaan
linear dua variabel dari pernyataan di atas adalah? Dan dengan metode
substitusi, tentukan banyaknya motor dan mobil di tempat parkir tersebut!

Siswa berusaha memahami masalah


Guru Meminta siswa untuk
tersebut.
memahami masalah tersebut.

Siswa
bertanya.
Guru Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya.
Guru menjelaskan atau memberikan Siswa memperhatikan penjelasan yang
diberikan.
petunjuk seperlunya.
Fase 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok Kooperatif tipe TSTS
Guru mengorganisir siswa untuk
Siswa duduk bersama kelompok kerja
berada kedalam kelompok kecil (4
masing-masing dengan rasa tanggung
siswa) mereka masing-masing sesuai
jawab untuk saling bekerja sama.
yang telah diinformasikan.
Siswa memperoleh LKS.
Guru membagikan LKS kepada
masing-masing siswa.
Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru mengarahkan siswa untuk
Siswa melakukan aktivitas yang telah
menyelesaikan masalah real yang
ditentukan guru (Mempelajari materi
berada pada LKS dalam kelompoktertentu, menyelesaikan masalah
kelompok kecil dengan
kontekstual pada LKS, Menyelesaikan
menggunakan model sendiri yang
masalah tertentu, melakukan investigasi,
dikembangkan oleh siswa
dsb) dalam kelompok-kelompok kecil
dengan menggunakan model sendiri yang
dikembangkan oleh siswa.

Siswa
yang bertugas berkunjung ke
Guru mengarahkan 2 dari 4 anggota
kelompok lain duduk bersama kelompok
dari masing-masing kelompok
lain dan saling bertukar informasi
meninggalkan kelompok dan
bertamu kekelompok lain, sementara
2 anggota yang tinggal dalam
kelompok bertugas menyampaikan
hasil kerja dan informasi mereka ke
tamu.
Guru kemudian mengarahkan siswa Siswa dengan santun meninggalkan
yang telah memperoleh informasi
kelompok lain dan kembali ke kelompok
dari 2 anggota yang tinggal, untuk
semula untuk melaporkan
memohon diri dan kembali ke
kelompok masing-masing dan
melaporkan temuannya serta

mencocokkan dan membahas hasil


kerja mereka
Guru mendorong terjadinya kerja
sama, pertukaran ide antar teman
kelompok diskusi dan menghargai
pendapat teman jika terjadi
perbedaan
Guru membimbing jika terjadi
kendala baik dalam proses
pemahaman konteks masalah,
maupun pemecahan masalah tanpa
mengganggu proses diskusi
kelompok lain.

Siswa bekerja sama dengan melakukan


diskusi dan saling membelajarkan.

Siswa memperhatikan dengan penuh hormat


bimbingan yang diberikan.

Fase 5: Evaluasi
Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya dan meminta
siswa memperhatikan dengan
seksama proses pemecahan masalah
yang dipaparkan oleh temannya.
Guru mendorong terjadinya diskusi

dalam kelompok untuk


mengevaluasi terjadinya proses
pemecahan masalah.
Guru mengarahkan jika terjadi

kekeliruan konsep kepada siswa.


Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya maupun


menanggapi jika masih terdapat
konsep yang kurang jelas.

Fase 6: Penutup dan penghargaan


Guru memberikan apresiasi pada
siswa dan kelompoknya yang
menampilkan hasil karya dan
menghimbau siswa lain untuk

Siswa mempresentasikan hasil diskusi


kelompoknya dan siswa lain bertoleransi
menghargai sesama teman mereka dengan
cara memperhatikan secara seksama
proses pemecahan masalah yang
dipaparkan oleh siswa yang lain
Siswa secara kritis menanggapi dan saling
bertukar ide secara santun sebagai wujud
toleransi terhadap teman tentang
perbedaan proses pemecahan masalah.
Siswa dengan jujur mengoreksi kekeliruan
konsep yang terjadi
Siswa memberikan tanggapan maupun
pertanyaan kritis mengenai konsep yang
dipelajari

Siswa menghargai apresiasi yang diberikan


guru dan dengan sikap toleransi untuk
saling menghargai, siswa memberikan
penghargaan kepada teman mereka yang

memberikan penghargaan pada


teman mereka yang telahtampil.
Guru menginstruksikan kepada
seluruh siswa untuk membuat
rangkuman materi.
Guru memberi latihan mandiri (PR)
untuk pemahaman konsep lebih
lanjut.

telah tampil, baik berupa ucapan selamat,


maupun berupa tepukan.
Siswa membuat rangkuman terhadap materi
yang telah dipelajari

Siswa dengan secara individu,


memperhatikan dan mencatat latihan
mandiri (PR) yang diberikan untuk
diselesaikan.
Guru menginformasikan materi yang Siswa memperhatikan informasi yang
akan dipelajari pada pertemuan
disampaikan
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai