Anda di halaman 1dari 7

BAB II : PEMERIKSAAN LABORATORIUM

A. CARA PENGAMBILAN SAMPEL


1. CARA PENGAMBILAN DARAH KAPILER
2. CARA PENGAMBILAN DARAH VENA
B. CARA PEMERIKSAAN HEMATOLOGI MANUAL
1. CARA PEMERIKSAAN LEUKOSIT MANUAL
2. CARA PEMERIKSAAN ERITROSIT MANUAL
3. CARA PEMERIKSAAN TROMBOSIT MANUAL
4. CARA PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN MANUAL
5. CARA PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)
C. CARA PEMERIKSAAN URINE
1. PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
2. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS (SEDIMEN URINE)
D. PEMERIKSAAN SEROLOGI
1. PEMERIKSAAN KEHAMILAN
2. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
1. CARA PENGAMBILAN SAMPEL
1. Cara Pengambilan darah vena
Alat
: Spuit, Tali Pembendung (Torniquet), Tabung Reaksi,
plester, dan Kapas alkohol
Prosedur
:
a. Bersihkanlah tempat yg akan di ambil menggunakan kapas alcohol,
dan biarkan kering

b. Pasanglah ikatan tali pembendung pada lengan atas dan mintalah


orang itu mengepal tangan nya agar vena terlihat jelas
c. Tegangkanlah kulit di atas vena itu dengan jari-jari tangan kiri supaya
vena tidak dapat bergerak
d. Tusuklah kulit dengan spuit dalam tangan kanan sampai ujung jarum
masuk ke dalam lumen vena
e. Lepaskan tali pembendung dengan perlahan lahan tarik pengisap
sepuit sampai jumlah darah yg di kehendaki didapat
f. Tarulah kapas di atas jarum dan cabutlah spuit itu
g. Mintalah kepada orang itu supaya tempat tusukan di tekan selama
beberapa menit dengan kapas alcohol atau plester pada bagian
tusukan
2. Cara Pengambilan Darah kapiler
Alat
: Lanset, Kapas alkohol, kapas kering
Prosedur
:
a. Bersihkan tempat itu menggunakan kapas alkoho 70% dan biarkan
kering lagi
b. Peganglah bagian yg akan di tusuk supaya tidak bergerak
c. Tekan sedikit supaya rasa nyeri berkurang
d. Tusuklah dengan cepat memakai lanstet steril
e. Pada jari tusuklah dengan arah tegak lurus pada garis-garis sidik kulit
jari
f. Tetesan pertama diusap dengan kapas kering
g. Tetesan kedua dan seterusnya yang digunakan untuk pemeriksaan
2. CARA PEMERIKSAAN HEMATOLOGI MANUAL
1. Pemeriksaan Leukosit Manual (kamar hitung)
Alat
: Pipet Thoma Lekosit dan Kamar Hitung
Bahan
: Sampel Darah Dan Larutan Turk
Prosedur
:
a. Isaplah darah (kapiler EDTA) pada tabung sampai garis tanda 0,5
b. Hapuslah kapiler darah yang melekat pada ujung pipet
c. Masukan ujung pipet dalam larutan turk sambil menahan darah pada garis
tandi tadi. Pipet di oegang dengan sudur 45 derajat. Turk di isap perlahan
lahan sampai garis tanda 11 jangan sampai terjadi gelembung hawa
d. Angkatlah pipet dari cairan, tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu
lepaskan karet pengisap
e. Kocoklah pipet itu selama 15 30 detik. Jika tidak segera di hitung,
letakanlah dengan sikap horizontal
f. Letakan kamar hitung yang bersih dengan kaca penutupnya
g. Kocoklah pipet itu selama 3 menit
h. Buanglah semua cairan yang ada di dalam batang kapiler pipet 3 4 tetes
dan sentuhkan pada ujung- ujung pipet itu dengan 30 derajat pada
permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup.
Biarkan kamar hitung itu berisi cairan perlahan lahan dengan daya
kapilaritasnya sendiri

i.

Biarkan kamar hitung itu selama 2 3 menit supaya leukositnya dapat


mengendap
j. Pakailah lensa objektif kecil dengan pembesaran 10x turunkan lensa
kondensor
k. Kamar hitung di letakan di bawah objektif dan mikroskop diarahkan
kepada garis garis
l. Hitung semua leukosit yg terdapat dalam ke 4 bidang besar besar pada
sudut sudut permukaan.
m. Jumlah lekosit yang terdapat pada kamar hitung dikalikan 50, hasil
perkalian itulah jumlah lekosit pada pasien
2. Pemeriksaan Trombosit Manual (kamar hitung)
Alat : Pipet Thoma eritrisit dan Kamar Hitung
Bahan
: Sampel Darah Dan Larutan Res Ecker
Cara kerja :
a. Isaplah darah (kapiler EDTA) pada tabung sampai garis tanda 0,5
b. Hapuslah kapiler darah yang melekat pada ujung pipet
c. Masukan ujung pipet dalam larutan Res Ecker sambil menahan darah pada
garis tandi tadi. Pipet di oegang dengan sudur 45 derajat. Res Eckerdi isap
perlahan lahan sampai garis tanda 101 jangan sampai terjadi
gelembung.
d. Angkatlah pipet dari cairan, tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu
lepaskan karet pengisap
e. Kocoklah pipet itu selama 15 30 detik. Jika tidak segera di hitung,
letakanlah dengan sikap horizontal
f. Letakan kamar hitung yang bersih dengan kaca penutupnya
g. Kocoklah pipet itu selama 3 menit
h. Buanglah semua cairan yang ada di dalam batang kapiler pipet 3 4 tetes
dan sentuhkan pada ujung- ujung pipet itu dengan 30 derajat pada
permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup.
Biarkan kamar hitung itu berisi cairan perlahan lahan dengan daya
kapilaritasnya sendiri
i. Biarkan kamar hitung itu selama 2 3 menit supaya Trombositnya dapat
mengendap
j. Pakailah lensa objektif kecil dengan pembesaran 40x turunkan lensa
kondensor
k. Kamar hitung di letakan di bawah objektif dan mikroskop diarahkan
kepada garis garis
l. Hitung semua trombosit yg terdapat dalam ke 25 bidang kecil - kecil pada
sudut sudut permukaan.
m. Jumlah trombosit yang terdapat pada kamar hitung dikalikan 2000, hasil
perkalian itulah jumlah lekosit pada pasien.

3. Pemeriksaan Eritrosit Manual (kamar hitung)


Alat
: Pipet Thoma Eritrosit dan Kamar Hitung
Bahan
: Sampel Darah Dan Larutan Hayem
Prosedur
:
a. Isaplah darah (kapiler EDTA) pada tabung sampai garis tanda 0,5
b. Hapuslah kapiler darah yang melekat pada ujung pipet
c. Masukan ujung pipet dalam larutan Hayem sambil menahan darah pada
garis tandi tadi. Pipet di oegang dengan sudur 45 derajat. Hayem di isap
perlahan lahan sampai garis tanda 101 jangan sampai terjadi
gelembung.
d. Angkatlah pipet dari cairan, tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu
lepaskan karet pengisap
e. Kocoklah pipet itu selama 15 30 detik. Jika tidak segera di hitung,
letakanlah dengan sikap horizontal
f. Letakan kamar hitung yang bersih dengan kaca penutupnya
g. Kocoklah pipet itu selama 3 menit
h. Buanglah semua cairan yang ada di dalam batang kapiler pipet 3 4 tetes
dan sentuhkan pada ujung- ujung pipet itu dengan 30 derajat pada
permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup.
Biarkan kamar hitung itu berisi cairan perlahan lahan dengan daya
kapilaritasnya sendiri
i. Biarkan kamar hitung itu selama 2 3 menit supaya Eritrositnya dapat
mengendap
j. Pakailah lensa objektif kecil dengan pembesaran 40x turunkan lensa
kondensor
k. Kamar hitung di letakan di bawah objektif dan mikroskop diarahkan
kepada garis garis
l. Hitung semua Eritrosit yg terdapat dalam ke 25 bidang kecil - kecil pada
sudut sudut permukaan.
m. Jumlah Eritrosit yang terdapat pada kamar hitung dikalikan 10.000, hasil
perkalian itulah jumlah Eritrosit pada pasien.
4. Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli
Alat
:Hemometer sahli, yang terdiri dari :
a. gelas berwarna sebagai standar
b. Tabung hemometer dengan perbandingan skala putih 2 22 skala merah
untuk hematokrit
c. Pengaduk dari gelas
d. Pipet sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ul
e. Pipet Pasteur
f. Kertas saring / tissue
Bahan
: Larutan HCL 0,2 dan Aquades
Prosedur
:
a. Tabung Hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 sampai tanda 2
b. Hisaplah darah dengan pipet sahli sampai tepat pada tanda 20 ul

c. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan
kertas tissue secara hati hati jangan sampai daranh dari dalam pipet
berkurang
d. Masukan darah sebanyak 20/ul dalam tabung yang berisi larutan HCL tadi
tanpa menimbulkan gelembung udara
e. Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan mengisap dan mengeluarkan
HCL berulang ulang
f. Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin
g. Asam hematin yang terjadi di encerkan dengan menggunakan aquades
setetes demi setetes sampai warnanya sama dengan warna standart
h. Lihat skala pada tabung Hemometer untuk menentukan kadar
Hemoglobin pasien
5. Penghitungan LED (Laju Endap Darah ) metode Westergen
Alat
: tabung reaksi, pipet westegren, dan rak westegren
Bahan
: darah dan NaCl 0,9% (Pz)
Prosedur
:
a. Hisap NaCl 0,9% dengan menggunakan tabung westergen sampai tanda
150, masukkan ke dalam tabung reaksi
b. Kemudian hisaplah darah dengan pipet westergen sampai tanda 0,
masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi NaCl 0,9%
c. Kocok tabung perlahan lahan sampai homogen
d. Kemudian ambilah perlahan lahan darah yg sudah di campur dengan
NaCl 0,9% tadi dengan pipet westergen dengan keadaan tegak lurus
e. Lalu letakan tabung westergen pada rak westegren dengan keadaan lurus
selama 60 menit
f. Bacalah tinggi plasma darah mm dan catat angka itu sebagai LED jam
pertama
g. Lalu di tunggu lagi selama 60 menit
h. Bacalah tinggi plasma darah mm dan catat angka itu sebagai LED jam
kedua
i. Hasil LED jam kedua dikurang hasil LED jam pertama, hasil pengurangan
itulah hasil LED yang sesungguhnya
3. PEMERIKSAAN URINE LENGKAP
1. Pemeriksaan Urine Secara Makroskopis
Alat
: Tabung reaksi, strip urine, pipet pasteur
Bahan
: Urine
Prosedur
:
a. Masukan sejumlah urine ke dalam tabung reaksi
b. Teteskan urine dengan pipet pasteur ke strip urine
c. Tunggu 30 detik 1 menit
d. Lihat hasilnya dengan cara membandingkan warna pada strip dengan
standar warna pada wadah strip

2. Periksa ada tidaknya unsur organik dan non organik di mikroskop dengan
pembesaran 10x di lanjutkan dengan 40x
Pemeriksaan Urine Secara Mikroskopis
Alat
: Tabung Centrifuge, mikroskop, cover glass, objek glass, dan
pipet pasteur
Bahan
: Urine
Prosedur
:
e. Masukan tabung berisi urine ke dalam centrifuge, dan putar selama 5
menit 3000 RPM
f. Buang cairan yang di atas hingga tersisa endapan
g. Ambil endapan dengan pipet pasteur dan taruh di Objek glass
h. Lalu di tutup dengan cover glass
i. Periksa ada tidaknya unsur organik dan non organik di mikroskop dengan
pembesaran 10x di lanjutkan dengan 40x
3. Pemeriksaan HCG (kehamilan )
Alat
: strip HCG
Bahan
: urine
Prosedur
:
a. Celupkan strip HCG sampai batas tanda Urine
b. Tunggu 1-3 menit
c. Baca hasil dengan melihat adanya garis yang terdapat pada are
pembacaan
d. Cara pembacaan :
(+) bila berbentuk 2 garis
(-) bila berbentuk 1 garis
4. PEMERIKSAAN SEROLOGI
Pemeriksaan Golongan darah
Alat
: Kertas golongan darah, lancet, kapas alkohol
Bahan
: Darah dan Reagen golongan darah: A, B, AB
Prosedur
:
a. Sediakan alat dan bahan yang di perlukan
b. Teteskan antigen golongan darah pada kertas golongan darah sesuai
dengan jenis antigen
c. Ambil darah kapiler dengan lancet
d. Teteskan darah ke masing-masing jenis antigen
e. Campurkan
f. Lihat adanya aglutinasi

Anda mungkin juga menyukai