2. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan penyelidikan tanah yang dilakukan meliputi:
a. Bor dalam di 1 lokasi pengeboran
b. Standard Penetration Test (SPT) di lokasi yang sama dengan poin a, pada interval 2.00 m
c. Uji laboratrium :
- Indeks Properties
- Kuat Geser ( Direct Shear/ UCS )
- Triaxial UU
- Konsolidasi
d. Analisis
3. Pelaksanaan Pekerjaan
3.1 Bor Dalam
Pelaksanaan bor dalam dilakukan menggunakan rotary drilling pada titik BH 1 sampai
kedalaman 13.00 m
Lokasi pemboran dapat dilihat pada lampiran. Bor dalam dilakukan dengan mengikuti
prosedur pelaksanaan ASTM D1452, dengan sistim double core barrel. Untuk menembus
tanah yang relatif lunak digunakan mata bor tunsten, sedangkan untuk menembus batuan yang
relatif keras digunakan mata bor intan. Tanah hasil pengeboran selanjutnya disusun dalam
kotak berjajar menurut kedalamannya (core box), selanjutnya diperiksa untuk dinterpretasi
secara fisik di laboratorium. Disamping itu pada BH 1 kedalaman 1.50 m, 2.50 m, 3.50, dan
4.45 m pada titik pemboran dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan tabung
UDS. Hasil bor ini disajikan dalam bentuk bore log. (lihat lampiran)
4. Hasil Pekerjaan
4.1
Kondisi Geologi
Kondisi geologi daerah penyelidikan menunjukkan bahwa tanah pada B H 1 didominasi
oleh lapisan Lanau. Lebih jelas dapat dilihat pada lampiran berupa bore log, dan hasil sondir.
Selama core drilling dilakukan, tidak ditemukan muka air tanah.
=
=
Qp
40NAp
Qf
0,1NaveAs
Dimana:
Qu
Qu
- Wpile
SF
Qu
3.90 m
Depth
(m)
2
4
6
8
10
12
N
14
13
50
50
50
50
'
ov'
(ton/m3)
(ton/m2)
1.376
0.415
0.415
0.415
0.415
0.415
3.44
4.27
5.10
5.93
6.76
7.59
N'
Nave
14.50
14.00
32.50
32.50
32.50
32.50
0.00
14.50
14.25
20.33
23.38
25.20
60 cm
53.31
53.71
123.82
127.31
130.42
133.37
70 cm
72.56
72.39
167.49
171.30
174.66
177.84
80 cm
94.77
93.86
217.74
221.79
225.33
228.66
2.
Sebaiknya pondasi dalam diletakkan pada lapisan tanah keras dikedalaman 10.00 m
( 3 x kedalaman pengambilan N-SPT = 3 x 2.00 m = 6.00 m, dengan nilai N-SPT > 50 )
3.