Anda di halaman 1dari 10

DARAH

A. PENDAHULUAN
- Darah merupakan bagian penting dari tubuh karena darah mengalir
keseluruh tubuh kita dan berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh kita.
- Volume darah darah dalam tubuh kita jumlahnya 6-8% dari berat tubuh kita.
B. FUNGSI DARAH
1. Fungsi yang
2. Fungsi yang
3. Fungsi yang
4. Fungsi yang
5. Fungsi yang
6. Fungsi yang
7. Fungsi yang
8. Fungsi yang
9. Fungsi yang
10.Fungsi yang

menyangkut
menyangkut
menyangkut
menyangkut
menyangkut
menyangkut
menyangkut
menyangkut
menyangkut
menyangkut

sistem
sistem
sistem
sistem
sistem
sistem
sistem
sistem
sistem
sistem

pernafasan.
nutrisi.
ekskresi.
kekebalan.
korelasi hormonal.
keseimbangan air dalam tubuh.
pengaturan suhu tubuh.
tekanan osmotik.
keseimbangan asam-basa.
dengan tekanan darah.

C. BAGIAN BAGIAN DARAH


1. Secara umum darah dibagi menjadi 2 bagian :
a. Plasma (55 % dari volume darah)
- Plasma adalah cairan berwarna kuning muda yang didapat dengan
cara menambahkan antikoagulan.
- Di dalam plasma juga terdapat serum, serum adalah cairan berwarna
kuning muda yang didapat dengan cara memutar sejumlah darah
yang dibiarkan beku tanpa adanya penambahan antikoagulan.
- Perbedaan antara serum dan plasma adalah:
Serum tidak mengandung fibrinogen (proses sintetis protein oleh
hati yang merupakan proses pembentukan globulin beta yang
berfungsi sebagai proses pembekuan.
Serum mengandung serotin yang tinggi karena adanya perusakan
trombosit.
- Plasma darah terdiri atas :
Air (90 91 %)
Zat zat terlarut (9 10 %), yang meliputi :
Zat-zat mineral (contoh : Fe, Na, K, Cl)
Vitamin (contoh : Vitamin A)
Hormon (contoh : insulin, glukogen)
Enzim (contoh : Amilase)
Karbohidrat (contoh : Glukosa)
Lemak (contoh : kolesterol)
Protein (contoh : Albumin)
Zat warna (contoh : Billirubin)
Zat sisa metabolisme (contoh : Ureum, kreatinin)
b. Korpuskuli (45 % dari volume darah)

Korpuskuli adalah endapan yang berwarna merah yang didapat


dengan cara penambahan antikoagulan pada darah.
Korpuskuli terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Eritrosit.
Eritrosit adalah bagian dari darah yang berwarna merah.
Warna merah dari eritrosit dari Hemoglogin.
Jumlah eritrosit pada pria normal adalah : 4,5 5,5 juta
sel/mm3 darah.
Jumlah eritrosit pada wanita normal adalah : 4,0 5,0 juta
sel/mm3 darah.
Eritrosit diproduksi oleh limfa, hati, dan sumsum tulang pipih.
Usia eritrosit adalah 120 hari, eritrosit yang sudah tua
dihancurkan di hati dan dirombak menjadi Billirubin.
Fungsi utama eritrosit adalah sebagai sistem transport,
diantaranya :
Mengangkut O2 dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru.
Mengangkut sari-sari makanan keseluruh jaringan tubuh.
2. Lekosit
Lekosit adalah bagian dari darah yang sering disebut juga sel
darah putih.
Jumlah lekosit normal pada orang dewasa adalah 4000
10.000 sel/ml darah.
Lekosit diproduksi oleh limfa, kelenjar limfe, dan sumsum
tulang pipih.
Fungsi utama lekosit adalah :
Fungsi defensif : mempertahankan tubuh terhadap infeksi
dari benda asing.
Fungsi respiratif : memperbaiki/mencegah terjadinya
kerusakan terutama kerusakan vaskuler (pembuluh
darah).
Jenis-jenis lekosit
Granulosit : adalah lekosit yang memiliki granula.
o Eosinofil : granula warna merah.
Berperan dalam reaksi alergi.
o Basofil : granula warna biru.
Berperan dalam reaksi alergi.
o Netrofil : granulanya bergerombol membentuk lobus.
Ada 2 yaitu netrofil stab dan segmen, berfungsi
sebagai fagosit (pemakan benda asing).
Agranulosit : adalah lekosit yang tidak memiliki granula.
o Limfosit
Berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh.
o Monosit : jenis lekosit yang paling besar.
3. Trombosit
- Trombosit biasa disebut juga keping darah.

Diproduksi oleh sumsum tulang belakang.


Jumlah normal pada orang dewasa 150.000 450.000 sel/ml
darah.
Fungsi utamanya sebagai proses pembekuan darah.

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH

A. Pengambilan sampel darah kapiler


1. Alat dan bahan
a. Blood lancet
b. Pistol lancet
c. Kapas alkohol
2. Prosedur
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Ujung jari (jari telunjuk, jari tengah, atau jari manis) dipijat pijat.
c. Ujung jari ditekan.
d. Difiksasi menggunakan kapas alkohol.
e. Ditusukkan blood lancet tepat di ujung jari.
f. Tetesan pertama di usap kapas.
g. Tetesan kedua dan seterusnya digunakan untuk pemeriksaan.
B. Pengambilan sampel darah vena
1. Alat dan bahan
a. Spuit (3cc, atau 5cc)
b. Torniquet
c. Kapas alkohol
d. plester
2. Prosedur
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Torniquet dipasang di atas lokasi pengambilan darah ( 3 jari), biasanya
lokasi pengambilannya di kengan atas.
c. Cari pembuluh darah vena, kalau pembuluh sulit ditemukan pukul-pukul
perkiraan lokasi pengambilan darah secara pelan-pelan.
d. Fiksasi lokasi penusukan dengan kapas alkohol.
e. Tusukkan jarum spuit dengan cara lubang jarum menghadap ke atas.
f. Tarik pelan-pelan tuas spuit sampai mendapatkan volume darah yang
diperlukan.
g. Setelah selesai pengambilan sampel darah, lepas torniquet.
h. Taruh kapas didaerah tusukkan.
i. Cabut jarum spuit secara pelan-pelan.
j. Plester lokasi bekas tusukkan jarum spuit.

PENENTUAN GOLONGAN DARAH


Metode
:
ABO sistem (direct).
Tujuan

:
Untuk mengetahui golongan darah seseorang berdasarkan penentuan jenis
antigen pada permukaan sel darah merah.

Guna/Manfaat
:
Untuk membantu proses pelaksanaan tranfusi darah.
Prinsip
:
Aglutinasi direct antara antigen yang terdapat pada permukaan sel darah
merah dengan antibodi (aglutinin) yang sudah diketahui jenisnya.
Bahan

:
darah kapiler

Alat dan reagen


:
1. Objek glass/kertas golda
2. Kapas alkohol
3. Blood lancet
4. Anti sera A, B, dan AB
Prosedur
:
1. Disiapkan objek glass/kertas golda yang bersih dan kering.
2. Diteteskan masing-masing satu tetes anti sera A,B, dan AB pada objek
glass/kertas golda pada tempat yang terpisah.
3. Ditusukkan blood lancet pada pembuluh darah kapiler, lalu diteteskan
masing-masing satu tetes darah kapiler.
4. Diaduk lalu digoyang-goyang dan dilihat adanya aglutinasi.
Hasil

Antisera A
+
+
Ket
(+)
(-)

Aglutinasi
Antisera B
+
+
-

Golongan darah
Antisera AB
+
+
+
-

A
B
AB
O

:
= adanya aglutinasi
= tidak ada aglutinasi

PEMERIKSAAN DARAH RUTIN/DARAH LENGKAP


A. PENDAHULUAN
- Adalah beberapa macam pemeriksaan darah yang dianggap awal atau dasar
dari pemeriksaan selanjutnya yang belum dapat dipakai untuk menegakkan
diagnosa.
- Jenis pemeriksaan darah rutin meliputi :
1. Pemeriksaan kadar Hemoglobin.
2. Pemeriksaan jumlah lekosit.

3.
4.
5.
6.

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan

jumlah trombosit.
LED.
hematokrit.
hitung jenis lekosit.

B. JENIS PEMERIKSAAN DARAH RUTIN


1. Pemeriksaan kadar Hemoglobin.
- Hemoglobin adalah zat merah pada darah yang mengandung metaloprotein
(protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah.
Kadar hemoglobin normal dalam darah manuusia antara lain adalah :
Bayi yang baru lahir = 17 22 gm
Anak-anak = 11 13 gm
Pria dewasa = 14 18 gm
Wanita dewasa = 12 16 gm
Pria lansia = 12.4 14.9 gm
Wanita lansia = 11.7 13.8 gm

HEMOGLOBIN RENDAH
Jika Anda tidak memiliki kadar hemoglobin normal atau kadar hemoglobin Anda
rendah, hasil tes darah dapat diketahui. Dalam banyak kasus, kekurangan
hemoglobin yang hanya sedikit lebih rendah dari kadar hemoglobin normal, tidak
dianggap berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Penyebab hemoglobin rendah
juga bisa disebabkan oleh kelainan atau penyakit. Dalam situasi ini, jumlah
hemoglobin yang rendah juga disebut sebagai anemia. Kadar hemoglobin
biasanya rendah Kadar hemoglobin rendah biasanya tidak selalu merupakan tanda
atau gejala penyakit. Ini mungkin normal bagi sebagian orang. Wanita yang sedang
hamil biasanya mengalami kadar hemoglobin rendah.

Terdapat beberapa hal yang bisa menyebabkan kadar Hb menurun seperti :


1. Meningkatnya aktivitas fisik
Seseorang yang memiliki berbagai macam aktivitas dapat mengakibatkan tubuh
menjadi kelelahan dan kurang mendapatkan istirahat. Hal ini dapat memicu
penyebab Hb rendah hingga menjadi menurun dalam darah.

2. Dehidrasi
Dehidrasi atau yang biasa dikenal dengan kurangya cairan dalam tubuh dapat
disebabkan oleh berbagai macam aktivitas dan kegiatan berat seperti
berolahraga yang tidak diimbangi asupan cairan yang cukup dalam tubuh. Akibat
kurang minum yang terus menerus dibiarkan dapat mengakibatkan timbulnya
gejala penurunan kadar hemoglobin dalam darah yang ditandai dengan
kelelahan, pusing, mata berkunang-kunang, dan beberapa kondisi lainnya.

3. Kurangnya asupan nutrisi dalam tubuh


Kurangnya kebutuhan nutrisi manusia yang penting dalam tubuh seperti makanan yang
mengandung zat besi, folat, maupun vitamin B12, dapat mengakibatkan meningkatnya resiko
seseorang untuk mengalami gangguan kurang darah. Karena nutrisi-nutrisi tersebut sangat
penting untuk membantu proses pembemtukan sel darah merah dalam tubuh.
4. Kehamilan
Selama kehamilan, seorang wanita sangat rentan mengalami gangguan rendahnya tingkat
hemoglobin dalam darah. Hal ini dikarenakan kurangnya asupan makanan yang mengandung
asam folat dan dalam tubuhnya. Selama 6 bulan pertama kehamilan, bagian cairan darah
wanita (plasma) membutuhkan peningkatan jumlah sell darah merah dengan lebih cepat. Ini
dapat mengencerkan darah dan dapat menjadi penyebab hb rendah pada ibu hamil menjadi
menurun. Untuk itu sebaiknya ia segera melakukan konsultasi dengan dokter atau tenaga
medis untuk mengatasi kondisi tersebut, karena jika tidak hal itu akan mengancam jiwa calon
ibu dan juga perkembangan janin.
5. Pendarahan
Terjadinya perdarahan serius seperti yang terjadi pada kasus wasir berdarah, operasi,
kecelakaan, proses persalinan, menstruasi, dan sebagainya dapat mengakibatkan penurunan
tingkat hemoglobin dalam darah.
6. Infeksi penyakit tertentu
Beberapa jenis penyakit kronis yang disebabkan oleh adanya infeksi baik itu infeksi virus,
infeksi bakteri, maupun infeksi karena mikroorganisme lainnya seperti pada penderita gagal
ginjal, kanker, penyakit autoimune, infeksi usus, maupun berbagai jenis penyakit lainnya dapat
menjadi penyebab menurunnya kadar hemoglobin dalam darah. Hal ini dikarenakan penyakit
tersebut membuat tubuh kesulitan untuk memproduksi sel-sel darah merah.
7. Penggunaan obat-obatan tertentu
Beberapa jenis penggunaan obat-obatan seperti obat-obatan untuk kemoterapi maupun
prosedur radiasi dengan menggunakan sinar X memiliki efek penurunan kadar hemoglobin (hb)
dalam darah pasien. Penggunaan obat-obatan tersebut dapat merusak sumsum tulang atau
merusak kemampuan sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika sumsum
tulang rusak, maka ia tidak dapat membuat sel-sel darah merah dengan cepat untuk
menggantikan sel-sel darah yang telah mati atau rusak.
8. Ketidakseimbangan hormon
Tubuh seseorang membutuhkan hormon erythropoietin untuk membantu produksi sel-sel darah
merah. Hormon inilah yang dapat merangsang sumsum tulang untuk membuat sel-sel darah
merah. Seseorang yang memiliki tingkat rendah hormon ini dapat menyebabkan gangguan
kesehatan seperti bahaya anemiayang disebabkan oleh rendahnya tingkat hemoglobin dalam
tubuh.
9. Hancurnya sel darah merah dalam tubuh

Faktor-faktor yang dapat menjadi alasan kenapa tubuh menghancurkan terlalu banyak sel
darah merah adalah terjadinya pembesaran limpa. Pada saat terjadi pembesaran limpa dalam
tubuh, maka hal itu dapat menghilangkan lebih banyak sel-sel darah merah lebih dari biasanya.
Hal inilah yang menjadi penyebab hb rendah dalam darah si penderita. Kondisi lain yang dapat
menyebabkan hancurnya sel-sel darah merah dalam tubuh adalah anemia hemolitik, anemia
sel tsabit, maupun kekurangan enzim yang dapat membuat sel-sel darah merah lebih cepat
mati.
Jumlah hemoglobin yang rendah berhubungan dengan penyakit
Jumlah hemoglobin yang rendah juga dapat dikaitkan dengan banyak penyakit dan kondisi
yang menyebabkan tubuh Anda memiliki terlalu sedikit sel darah merah. Hal ini dapat terjadi jika
tubuh Anda memproduksi sel darah merah lebih sedikit dari normal, jika tubuh Anda
menghancurkan sel-sel darah merah lebih cepat dari yang dapat dihasilkan, atau jika Anda
mengalami kehilangan darah.
Penyakit dan kondisi yang menyebabkan tubuh menghasilkan sel darah merah yang lebih
sedikit dari biasanya meliputi:
1. Anemia aplastik
2. Kanker
3. Obat-obatan tertentu, seperti obat anti retroviral untuk mengobati infeksi HIV dan
kemoterapi untuk kanker dan kondisi lainnya
4. Sirosis
5. Limfoma Hodgkin (penyakit Hodgkin)
6. Hipotiroidisme (gangguan tiroid)
7. Anemia defisiensi besi
8. Penyakit ginjal
9. Keracunan timbal
10. Leukemia
11. Multiple myeloma
12. Sindrom myelodysplastic
13. Anemia defisiensi vitamin
Penyakit dan kondisi yang menyebabkan tubuh Anda menghancurkan sel-sel darah merah lebih
cepat dari yang dapat dihasilkan :
1. Pembesaran limpa
2. Porfiria
3. Anemia sel sabit
4. Thalassemia
5. Vaskulitis

Kadar hemoglobin rendah juga dapat disebabkan oleh kehilangan darah, yang dapat terjadi
karena:
1. Perdarahan dari luka
2. Perdarahan pada pencernaan atau saluran kemih
3. Sering donor darah
4. Periode menstruasi yang berat
5. Mimisan
tanda-tanda dan gejala karena jumlah hemoglobin rendah :
1. Detak jantung lebih cepat dari normal selama latihan atau kegiatan
2. Kelelahan
3. Merasa sesak nafas
4. Kurangnya energi selama beraktivitas yang biasa Anda lakukan
5. Kulit dan gusi pucat
Cara Mengatasi Hb Rendah dalam Darah
Untuk mengatasi gangguan tersebut, diperlukan cara untuk dapat meningkatkan kadar
hemoglobin dalam darah pasien. Berikut langkah-langkah yang dapat diambil untuk
meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah :

Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin B12, asam folat, vitamin C,
dan zat besi seperti bayam, tomat, brokoli, kacang-kacangan, asparagus, jagung, jeruk, anggur,
pisang, jambu biji, pepaya, mangga, dan lain sebagainya
Hindari mengkonsumsi makanan yang dapat yang dapat mempengaruhi penyerapan zat
besi dalam tubuh yaitu makanan kaya serat dan kalsium seperti susu, coklat, minuman yang
mengandungbahaya kafein, dan sebagainya
Menghindari konsumsi obat-obatan yang mengandung antasida maupun fosfat
Beristirahat yang cukup
Melakukan olah raga ringan secara teratur

Hemoglobin Tinggi
Disebut sebagai hemoglobin tinggi bila kadar melebihi 18 gram/dl hal ini biasa terjadi pada
gagal jantung, diare, dehidrasi dan penduduk yang bertempat tinggal di dataran tinggi
(pegunungan). Selama tes darah juga dilakukan pengukuran hematokrit guna mengetahui
tingkat keketalan darah anda sebagai tingkat penyakit yang diderita.
Kasus penyebab hematokrit tinggi lebih dari 55% adalah diare, diabetes mellitus dan ambang
bahaya terjadi ketika Hematokrit mencapai > 60%
Beberapa gejala hemoglobin tinggi antara lain :

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

Sesak napas
Sakit kepala
Pendarahan, trombosis (pendarahan kecil bisa jadi dibagian yang tidak dapat anda
duga, seperti bibir biasa pada penderita gagal ginjal yang selalu cuci darah dan darahnya
tersebut tidak dapat membeku/ mengental.
Perubahan warna kulit
Dizzines (kepala merasa ringan, tidak stabil dan bergoyang-goyang)
Telinga berdenging
Tanpa gejala

Faktor Penyebab Hemoglobin Tinggi


1. Polisitemia
Peningkatan kadar hemoglobin (peningkatan jumlah sel darah merah) melampui 18 gr/dl, solusi
yang biasa di ambil penderita harus menjalani flebotomi (phlebotomies) atau mengurangi darah.
2. Faktor Ekternal
Penyebab hemoglobin tinggi pada faktor ini memang sulit di analisa, hal ini dapat disebabkan
oleh berbagai keadaan yang mempengaruhinya seperti :
o
Apakah penderita memiliki penyakit ginjal?
o
Perokok
o
Memiliki tekanan darah tinggi (normal 110-160 mmHg dan diastole 70-100 mmHg)
o
Penyakit paru-paru
o
Denyut nadi teratur
o
Apakah penderita pecandu narkoba ?
o
Apakah penderita terkena rabies, HIV, malari, hepatitis ?
2.
3.
4.
5.
6.

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan

jumlah lekosit
jumlah trombosit.
LED.
hematokrit.
hitung jenis lekosit.

Anda mungkin juga menyukai