Anda di halaman 1dari 6

TEMPO.

CO, Jakarta - Bingung karena tidak mengetahui jawaban saat menjalani


wawancara kerja adalah hal wajar. Apalagi jika Anda adalah sarjana muda yang baru
lulus (fresh graduate) dan baru pertama kali mengikuti wawancara kerja. Berikut ini
tipnya agar sukses dalam wawancara kerja seperti yang dilansir dari laman Levo.
1. Tenang
Hal pertama dan terpenting yang harus dilakukan adalah tenang. Jika Anda panik
karena tidak tahu jawaban atas pertanyaan yang diajukan pewawancara, tubuh Anda
juga akan bereaksi seperti berkeringat dan jantung berdebar kencang. Jadi cobalah
ambil napas dan katakan pada diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja sambil
memikirkan jawabannya.
2. Jangan katakan, Saya tidak tahu
Pikirkan baik-baik sebelum memberi jawaban, "Saya tidak tahu," kepada pewawancara.
Sebaliknya, jangan membuat-buat jawaban karena pewawancara akan mengetahui jika
Anda berbohong.
3. Ajukan pertanyaan
Jika Anda tidak mengerti pertanyaan yang diberikan pewawancara, Anda bisa meminta
mereka memperjelasnya. Dalami pertanyaan tersebut untuk membantu Anda
memberikan jawaban paling tepat.
4. Ceritakan kepada staf HRD yang Anda ketahui
Ceritakan pengetahuan Anda tentang pertanyaan yang diajukan pewawancara. Dengan
begitu, sesi wawancara akan berjalan lancar.
5. Katakan kepada pewawancara bagaimana cara Anda menemukan jawaban
Pewawancara ingin melihat inisiatif dan cara Anda menemukan solusi dalam
menghadapi suatu masalah. Ketika Anda berusaha untuk menemukan jawaban, Anda
bisa mengaku kepada pewawancara bahwa Anda belum mendapatkan jawaban pada
bagian-bagian tertentu. Kejujuran akan membuat Anda lebih disukai.
6. Tahu waktu yang tepat
Bila Anda memang benar-benar tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang diajukan, Anda
boleh mengaku. Namun sampaikan pengakuan Anda dengan elegan. Misalnya dengan
berkata, "Itu pertanyaan yang bagus. Tapi saya minta maaf karena belum memiliki
jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut. Saya pastikan akan mencari tahu
tentang jawaban tersebut setelah wawancara ini."
7. E-mail lanjutan
Setelah wawancara, Anda bisa mengirim e-mail lanjutan kepada pewawancara. Bisa jadi
ini adalah kesempatan Anda menjelaskan jawaban atas pertanyaan yang membuat
bingung. Satu saran kecil, ketimbang menjelaskan bahwa Anda tidak tahu jawaban atas
satu pertanyaan, coba katakan, "Setelah menghabiskan lebih banyak waktu berpikir,
saya bisa memberikan beberapa jawaban untuk pertanyaan tersebut."

Nah, untuk membantu Anda para fresh graduates, berikut terdapat


sejumlah pertanyaan yang kerap diajukan pihak perusahaan selama
proses wawancara serta bagaimana kiat untuk menjawab
pertanyaan tersebut. Demikian, seperti dinukil
dari Careerigniter, Jumat (11/7/2014).
"Ceritakan Tentang Diri Anda"
Pertanyaan ini tidak berhubungan tentang diri Anda secara personal.
Pewawancara tidak tertarik pada hobi, passion, atau ambisi Anda
kecuali hal itu terkait langsung dengan pekerjaan yang lamar.
Fokuslah untuk menceritakan prestasi akademik maupun prestasi
lain yang berhubungan dengan bidang pekerjaan tersebut.
"Apa Kelemahan Anda?"
Ini adalah pertanyaan populer lainnya yang sering diajukan kepada
para fresh graduates. Lalu, bagaimana caranya menjawab
pertanyaan menjebak ini? Tipsnya, tidak perlu memberitahu semua
kekurangan diri Anda kepada pewawancara. Bukan pula bersikap
sombong dan arogan dengan tidak mengakui kekurangan yang Anda
miliki. Tapi, coba sampaikan kekurangan Anda sebagai sebuah aset
yang tersamarkan. Misalnya, kekurangan saya adalah tidak tahu
kapan harus berhenti bekerja.
"Di Mana Anda Melihat Diri Anda Lima Tahun ke Depan?"
Sama seperti pertanyaan tentang menceritakan diri kita, pertanyaan
ini diajukan pewawancara bukan untuk melihat tujuan hidup Anda
secara personal. Jawablah pertanyaan tersebut secara profesional
dalam bidang pekerjaan yang ingin Anda geluti. Sebab perusahaan
tentu ingin melihat visi Anda ke depan. Katakan kepada
pewawancara jika pekerjaan yang Anda lamar merupakan batu
loncatan untuk meraih posisi lebih tinggi kelak
4. Sikap dalam wawancara
Proses wawancara di perusahaan tidaklah sama satu dengan yang lainnya. Ada pewawancara yang
hanya satu orang, ada yang beberapa orang. Ada yang dilakukan di ruang kerja (di depan meja
kerja), ada yang di ruang tamu dengan meja besar seperti meja makan. Ada yang cukup sekali
datang, ada yang harus berulang-ulang dengan pewawancara yang berbeda. Ada yang cukup di satu
lokasi, ada yang harus di beberapa lokasi (terutama bila dilakukan oleh perusahaan jasa
recruitment).
Namun bagaimanapun prosesnya dan siapapun pewawancaranya haruslah calon karyawan
menunjukkan sikap bersahabat. Sifat tiap pewawancara memang berbeda-beda, ada yang ramah,

supel ; ada yang kaku, tidak mudah tersenyum, dan lain-lain. Namun sikap bersahabat dan hangat
haruslah kita tampilkan saat bertemu dengan orang yang akan mewawancarai kita. Ingat bahwa
kesan pertama adalah sangat penting apalagi didukung oleh penampilan dalam berpakaian.
Selanjutnya sikap-sikap yang harus ditunjukkan adalah tidak sombong. Janganlah kita menonjolkan
diri bahwa kita paling pandai, serba tahu, dan meremehkan orang lain. Meskipun kita harus
menunjukkan sikap rendah hati, kita seharusnya juga tidak terkesan rendah diri atau minder.
Sebaliknya tunjukkanlah sikap percaya diri. Apabila ditanya mengenai kesanggupan kita mengerjakan
sesuatu hal yang sebenarnya kita belum bisa, jangan sungkan dan ragu-ragu untuk jujur mengatakan
bahwa kita memang belum bisa, tetapi juga tunjukkanlah sikap bahwa kita yakin dapat
mengerjakannya apabila diberikan kesempatan untuk mempelajarinya terlebih dahulu. Jangan sekalikali kita langsung mengatakan tidak mampu sambil menimbulkan kesan langsung menyerah dan
tidak mau berusaha. Hal ini tidak disukai pewawancara.
Selama wawancara janganlah sikap kita terlalu menunduk-nunduk menunjukkan hormat yang
berlebihan sehingga menempatkan diri kita benar-benar ada di bawah para pewawancara. Ingat
bahwa kita adalah sarjana yang sebenarnya sejajar dengan mereka karena mereka (perusahaan)
juga membutuhkan kita. Juga janganlah kita bersikap seperti mengemis agar dapat diterima bekerja
di sana. Walaupun anda memang membutuhkan pekerjaan janganlah anda bersikap meminta-minta
belas kasihan agar dapat mencari nafkah di sana, apalagi mengatakan bahwa selama ini tidak ada
perusahaan yang mau menerima dan anda telah cukup lama menganggur. Hal ini akan membuat
mereka risih. Para pewawancara bukannya orang yang tidak prihatin atas nasib anda, tetapi mereka
adalah petugas profesionnal yang harus memikirkan urusan perusahaan, bukan pribadi anda.
Sebaliknya, apabila merasa santai dan sama sekali tidak tegang sehingga menjalani wawancara
seperti mengobrol santai, jagalah sikap anda supaya tidak lepas kendali. Janganlah kita terkesan
menjadi kurang menghargai si pewawancara dengan menjawab pertanyaan dengan seenaknya dan
bercanda. Misalkan, jika anda yang seorang sarjana hukum ditanyakan mengapa tertarik memilih
jurusan tersebut, janganlah anda menjawab dengan sekeluarnya ucapan Saya cuma tidak mau
kena hukum. Atau anda yang insinyur teknologi pangan dengan pertanyaan yang sama menjawab
Saya suka makan sambil tersenyum. Apabila jawaban seperti ini memang keluar dari hati yang
sesungguhnya, cobalah anda sedikit mengarang jawaban yang lebih wajar dan masuk akal, apalagi
anda seorang sarjana. Anda mungkin tidak tahu bahwa di dalam hatinya si pewawancara itu
sebenarnya sudah mendiskualifikasi anda sesaat menerima jawaban yang kurang menyenangkan
itu dan dengan demikian gugurlah anda saat itu juga meskipun tampaknya ia masih melanjutkan
bertanya-jawab dengan ramah.

5. Pertanyaan wawancara
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara dapat kita golongkan menjadi beberapa
kelompok : pertanyaan seputar data-data pribadi, pertanyaan yang meminta argumen atau alasan,
pertanyaan yang meminta solusi atas pemecahan masalah, dan pertanyaan mengenai prinsip,
pandangan, dan falsafah pribadi.
Pertanyaan seputar data pribadi biasanya tidak jauh dengan isi CV maupun formulir yang telah anda
isi. Mereka hanya ingin tahu lebih banyak, lebih ingin memastikan saja, atau ingin mengetahui lebih
jelas. Kalaupun termasuk melenceng biasanya mereka ingin mengetahui tentang bagaimana anda
berusaha mencari kerja. Dan jawaban atas pertanyaan ini biasanya cukup singkat, tidak terlalu
panjang.
Contoh-contohnya adalah :
- Alamat rumah anda ini berada di daerah mana ?
- Saat ini anda tinggal bersama siapa ?

Apakah ke dua orang tua anda masih ada ?


Apa saja yang anda lakukan setelah 6 bulan lulus dan belum bekerja ?
Apa yang anda lakukan selama praktek kerja sebelum lulus ?
Skripsi yang anda buat mengenai apa ? dapat menjelaskan sedikit ?
Apa saja dari mata kuliah yang anda ikuti yang masih diingat ?
Selain melamar di sini apakah anda juga melamar di perusahaan lain ?
Apakah anda juga mendapat panggilan di perusahaan lain ?
Dan lain-lain.

Pertanyaan yang meminta argumen atau alasan terutama untuk melihat logika dan kewajaran jalan
pikiran anda. Oleh sebab itu jawab yang harus diberikan juga cukup panjang dan masuk akal.
Contoh-contohnya adalah :
- Mengapa anda memilih jurusan ini saat kuliah ?
- Mengapa anda melamar ke perusahaan ini ?
- Atas dasar apa anda menganggap perusahaan ini baik ? (bila anda sempat mengatakan
sebelumnya)
- Mengapa anda menilai perusahaan ini mempunyai prospek ?
- Dan lain-lain
Pertanyaan yang meminta solusi atas pemecahan masalah biasanya lebih ke arah ingin mengetes
kemampuan otak dan kerja anda. Contoh-contohnya adalah :
- Bawahan anda nantinya banyak orang yang lebih tua. Bagaimana cara anda memimpin mereka ?
Bagaimana bila mereka tidak menuruti anda ?
- Bagaimana anda menghadapi atau mencegah pemogokan karyawan ?
- Bagaimana anda menghadapi komplain dari konsumen bila ternyata ada produk yang jelek ?
- Sebagai orang marketing apa yang anda lakukan apabila angka penjualan terus merosot ?
- Bila produk makanan yang diproduksi terdapat bau yang aneh, apa yang akan anda lakukan ?
- Dan lain-lain
Pertanyaan mengenai prinsip, pandangan, dan falsafah pribadi biasanya tidak lazim ditanyakan
karena termasuk kelas berat. Namun biar bagaimanapun kita harus siap menghadapi pertanyaan
yang aneh tersebut karena jawaban baik yang kita berikan akan banyak menambah nilai kita.
Contoh-contohnya adalah :
- Menurut anda apakah sukses itu ?
- Bagaimana pandangan anda mengenai kerja ?
- Bagaimana anda memandang diri anda sendiri ?
- Menurut anda, apa saja kelebihan dan kelemahan anda ?
- Mengapa anda merasa layak diterima di perusahaan ini ?
- Mengapa anda merasa dapat bekerja di perusahaan ini dengan baik ?
- Sebagai orang yang akan bekerja di perusahaan multinasional, bagaimana pandangan anda
mengenai Globalisasi ?
- Dan lain-lain.
Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, biasanya anda akan ditanyakan atau tepatnya diajak
bernegosiasi mengenai permintaan gaji yang anda tulis. Mereka biasanya akan menanyakan :
- Apakah gaji yang anda minta negotiable ? (maksudnya dapat ditawar atau dikompromikan)
- Berapakah batas gaji yang anda masih mau yang apabila di bawah itu anda benar-benar tidak
mau ? ( maksudnya batas minimal gaji yang kita mau)
Sebagai orang yang baru pertama kali bekerja, anda sebaiknya tidak terlalu jual mahal mengenai
gaji apalagi bila anda sangat mendambakan mendapatkan pekerjaan karena sudah sekian lama
menganggur, kecuali anda telah menerima banyak panggilan wawancara dan ada beberapa di
antaranya yang hampir positif menerima anda dan andapun cukup sreg dengan perusahaan itu.

Di samping anda yang selalu ditanya dan harus menjawab pertanyaan, andapun biasanya diberikan
kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu mengenai perusahaan dan pekerjaannya. Anda
sebaiknya memanfaatkan kesempatan ini apabila ada hal yang ingin ditanyakan. Namun ada hal
yang HARUS anda pertanyakan adalah, apakah status karyawan baru itu nantinya. Apakah akan
diangkat menjadi karyawan tetap atau hanya sebagai karyawan kontrak yang masa kerjanya cuma
satu tahun dan setelah itu harus diperpanjang lagi setiap tahun. Itupun kalau perusahaan masih mau
memakai. Kalau tidak berarti karyawan harus siap-siap mencari pekerjaan baru lagi. Dalam
wawancara hal ini harus jelas agar si pencari kerja tidak merasa tertipu nantinya walaupun bagi
seorang yang baru pertama kali bekerja hal ini tampaknya tidak terlalu penting. Sistem kontrak secara
tahunan ini tidak melulu diberlakukan bagi buruh pabrik atau pekerja tingkat bawah saja karena ada
perusahaan yang memberlakukan aturan ini bagi karyawan di tingkat sarjana.

Berikut ada beberapa tips untuk menjawab pertanyaan jebakan yang seringkali dilontarkan saat
interview kerja.
1. Deskripsikan diri anda
Biasanya, hal pertama yang ditanyakan adalah deskripsi mengenai diri Anda sendiri. Untuk
menjawab hal ini, tidak perlu menjelaskan dengan terlalu panjang dan lebar mengenai diri Anda.
Cukup 2-3 menit untuk menjelaskan diri Anda sendiri. Utarakan hal-hal yang menurut Anda
penting dan relevan dengan pekerjaan Anda. Jelaskan diri Anda dalam setahun terakhir. Itu
sudah cukup bagi perusahaan untuk menilai Anda.
2. Informasi perusahaan
Untuk menjawab pertanyaan Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami, Anda harus
terlebih dahulu mengumpulkan informasi mengenai perusahaan tersebut. Upayakan untuk
mengetahui dengan cermat tentang produk yang dimiliki, pelayanan yang diberikan, dan reputasi
perusahaan di masyarakat.
3. Apa yang bisa Anda berikan kepada kami ?
Ini adalah kesempatan bagi Anda untuk mengutarakan kelebihan yang Anda miliki. Paparkan
secara jelas kualitas diri Anda, prestasi, pencapaian terakhir, dan kemampuan yang Anda kuasai.
Hati-hati, berbohong mengenai hal ini bisa menjadi bumerang di masa mendatang, jadi
ungkapkan semuanya secara jujur.
4. Mengapa Anda tertarik untuk melamar di perusahaan kami ?
Jawaban Coba-coba adalah jawaban yang tidak ingin didengar oleh HRD perusahaan. Tetap
fokus dan berikan jawaban langsung kepada pihak perusahaan.
5. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi terbaik baik kami
?

Berikan jawaban yang realistis untuk hal ini. Enam bulan adalah waktu yang normal untuk
beradaptasi di lingkungan baru dan menunjukkan kemampuan Anda. Dengan catatan, dari hari
pertama Anda sudah harus mulai untuk melakukan pendekatan dan orientasi pekerjaan dengan
baik.
Sebenarnya masih ada beberapa pertanyaan lagi yang sekiranya bisa membuat Anda bingung
untuk menjawabnya, namun contoh diatas sudah bisa mewakili semuanya. Yang paling penting
jawab saja sesuai dengan yang Anda ketahui, jangan berbohong dan jangan sampai terlalu yakin
serta bertele-tele.

Anda mungkin juga menyukai