PENDAHULUAN
PPI yang merupakan kepanjangan dari Proton Pump Inhibitors (Penghambat
Pompa Proton) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada berbagai
macam obat yang dipakai untuk mengobati pasien dengan masalah terkait asam
lambung
seperti
Gastroesophageal
Reflux
Disease
(Penyakit
Refluks
Gastroesofageal / GERD), tukak lambung dan gastritis. Dalam kasus tukak rutin
yang disebabkan oleh bakteri helicobacter Pylori, PPI digunakan bersama dengan
resep antibiotik untuk mengobati penyakit tersebut.
PPI telah dikenal berguna untuk mengurangi sekresi asam lambung sampai
dengan sembilan puluh sembilan persen. Selain itu, delapan puluh persen pasien
yang diobati karena refluks gastroesofageal dengan menggunakan penghambat
pompa proton dilaporkan telah sembuh sepenuhnya, menurut sebuah studi yang
dilaporkan oleh WebMD.
Namun mengapa mengatur asam lambung begitu penting? Nah, ini karena
asam lambung yang terlalu banyak akan memperpanjang jumlah waktu yang
diperlukan tukak lambung untuk sembuh dan dapat menyebabkan erosi esofagus
pada penderita yang katup kerongkongan-lambungnya (yaitu sfingter esofagus
bawah) tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akar penyebab melemahnya katup
dapat ditelusuri dengan sebab-sebab seperti asupan alkohol, konsumsi coklat dan
bahkan makan terlalu banyak tomat.
Kesulitan dalam menyembuhkan tukak hanyalah suatu bagian dari masalah
refluks gastroesofageal menyebabkan ketidaknyamanan yang umum, meningkatkan
risiko laserasi heartburn dari lapisan kerongkongan, batuk kronis, refluks laringitis
dan dapat mengakibatkan gangguan pencernaan. Pada pasien dengan kasus
refluks gastroesofageal yang parah, mungkin sulit untuk menelan dan kondisi ini
dapat berlanjut menjadi Barett Eusophagus(kanker kerongkongan). Dokter biasanya
meresepkan penghambat pompa proton untuk penderita yang memiliki penyakit ini
dan resistan terhadap pemblokir asam lainnya.
Prinsip dasar dari penghambat pompa proton adalah menekan sekresi asam
di dalam usus. Selama proses pencernaan normal, lambung mengeluarkan asam
lambung yang membantu dalam memecahkan partikel-partikel makanan. Bagianbagian dari lambung yang bertanggung jawab mengeluarkan asam ini dikenal
sebagai pompa proton. Tingkat keasaman di perut biasanya ditentukan oleh jumlah
ion hidrogen (H+), yang dihasilkan oleh pompa proton.
Asam lambung terbentuk melalui serangkaian reaksi kimia. Pertama, yaitu
reaksi dari karbon dioksida dan air untuk membentuk asam karbonat ringan.
Selanjutnya, karbon dan asam karbonat bereaksi dengan ion hidronium dari pompa
proton untuk membentuk asam klorida yang kemudian dilepaskan ke perut. Pompa
proton melakukan proses ini sampai menjelang akhir dari proses produksi asam.
Tindakan PPI dipicu ketika proses produksi asam dimulai. Hal ini dikarenakan
PPI dicerna ketika dalam keadaan 'tidak aktif' sehingga lingkungan asam lambung
yang bertindak sebagai katalis untuk aktivasi. Sesuai dengan nama mereka, PPI
saat ini dikenal sebagai salah satu bentuk pengobatan yang paling efektif yang
tersedia di pasaran dan yang berhasil menghambat kerja pompa proton.
Produksi asam lambung merupakan sebuah siklus. Oleh karena itu,
penghambat pompa proton biasanya hanya akan mempengaruhi enzim dan asam
yang dihasilkan selama suatu sesi pencernaan tertentu. Karena tubuh secara
otomatis akan menyingkirkan enzim dan asam ini setelah mereka dikeluarkan
selama proses pencernaan, PPI harus dikonsumsi setiap hari. Banyak dokter
menyarankan untuk mengonsumsi PPI tiga puluh menit sebelum sarapan.
Namun, jika hal ini tidak efektif, maka dapat dibagi menjadi dosis dua kali
sehari, satu sebelum sarapan dan satu lagi sebelum makan malam. Dalam banyak
kasus, efektivitas penyerapan dan keseluruhan obat tidak terpengaruh oleh asupan
makanan. Ada dua jenis PPI yang penyerapan dan efektivitasnya dapat terhambat
jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan - yaitu omeprazole dan lansoprazole.
Bakteri yang diyakini menyebabkan tukak lambung, yaitu Helicobacter Pylori,
biasanya tumbuh subur pada lingkungan yang bersifat asam. Dengan menggunakan
penghambat pompa proton yang akan dapat mengurangi keasaman perut, sebuah
2
lingkungan diciptakan agar tukak berhenti berdarah dan sembuh dengan cepat. PPI
dapat diambil dengan cara intravena sehingga memperpendek waktu dari obat
masuk ke dalam tubuh sampai kemudian bereaksi. Selama PPI dikonsumsi secara
teratur, maka persentase untuk menjadi kambuh menjadi sangat berkurang.
Meskipun PPI efektif dalam mengelola gejala refluks gastroesofagus, PPi
tidak direkomendasikan jika heartburn ini jarang terjadi, dikarenakan potensi yang
ada. Karena komposisi kimia pada penghambat pompa proton, maka PPI tetap
berada dalam sel parietal sampai tiga hari setelah konsumsi atau injeksi pada saat
itu, aksi PPI menekan pompa proton terus berlanjut.
Bagi mereka yang mengalami heartburn ringan dan minim masalah asam
lambung, asupan PPI dapat mengakibatkan hipoklorhidria (penurunan jumlah asam
klorida dalam usus). Ingat bahwa asam klorida diperlukan untuk penyerapan B12,
kalsium dan sejumlah nutrisi penting lainnya, tanpa vitamin B12 kemungkinan akan
terjadi kekurangan gizi.
Beberapa PPI yang tersedia di pasaran saat ini termasuk raberprazole,
dexlansoprazole, lansoprazole, omeprazole, pantoprazole dan esomeprazole. Dalam
kasus di mana pasien diwajibkan untuk mengkonsumsi PPI untuk waktu yang lama,
dokter juga akan memberikan resep kalsium untuk mencegah tulang dan gigi pasien
melemah dan patah.
Selain defisiensi beberapa jenis mineral dan vitamin, diketahui hampir tidak
ada efek samping lain karena mengonsumsi penghambat pompa proton untuk
mengobati refluks gastroesofageal. Seseorang hanya akan mengalami berbagai
reaksi ringan seperti mual, kelelahan, sakit perut, diare, sakit kepala dan pusing.
pada kasus yang jarang terjadi, pasien mungkin mengalami kecemasan, depresi,
ruam gatal, perut kembung dan sembelit.
Tukak lambung merupakan salah satu penyakit yang mengganggu sistem
gastrointestinal. Tukak lambung disebabkan oleh adanya ketidak seimbangan antara
mekanisme pertahanan dan perbaikan mukosa lambung dengan asam lambung dan
pepsin.
Asam lambung disekresi oleh sel parietal lambung. Pepsinogen disekresi oleh
sel shief pada fundus lambung.Pertahanan mukosa lambung dimaksudkan untuk
melindungi lambung dari bahan dari dalam maupun bahan dari luar tubuh yang
berbahaya. Perbaikan mukosa lambung terjadi saat timbul luka pada lambung akibat
penggantian sel epitel.
Gangguan pertahanan dan perbaikan mukosa lambung terutama disebabkan
oleh infeksi Hellicobacter pylori (HP) dan penggunaan NSAIDs. HP merupakan
bakteri gram negatif, berbentuk spiral, sensitif terhadap pH, dan merupakan
mikroaerofilik yang terletak antara lapisan mukus dan permukaan sel epitel lambung.
HP berpengaruh pada kerusakan langsung mukosa dan perubahan imunitas host.
NSAIDs atau obat anti inflamasi non-steroid, menyebabkan kerusakan mukosa
dengan 2 mekanisme, yaitu: mengiritasi langsung pada epitel lambung dan
menghambat
pembentukan
prostaglandin.
Prostaglandin
berguna
untuk
6. Misoprostol
Misoprostol merupakan analog prostaglandin yang mendukung penyembuhan tukak
dengan menstimulasi mekanisme proteksi pada mukosa lambung dan menurunkan
sekresi asam. Misoprostol digunakan pada pasien yang mengkonsumsi NSAIDs
untuk mencegah timbulnya tukak.
7. Antibiotik
Antibiotik digunakan untuk membasmi HP. Dalam pengobatan tukak lambung,
antibiotik yang digunakan biasanya kombinasi 2 antibiotik. Hal ini bertujuan
untuk menghindari resistensi antibiotik.
penderita
dengan
gejala
tukak
duodenal
pengobatan
dan
INTERAKSI OBAT
Omeprazol menghambat metabolisme obat-obat yang dimetabolisme oleh
sistem enzim sitokrom P450 hati dan memperpanjang waktu paruh diazepam,
warfarin dan fenitoin.
Pada wanita hamil, wanita menyusui dan anakanak sebaiknya dihindari bila
penggunaannya dianggap tidak cukup penting.
KEMASAN
Omeprazole 20 mg, box, 3 strip x 10 kapsul.
Omeprazole 10 mg.
Penyimpanan
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, di tempat kering,
pada suhu 1525 derajat celcius.
SARAN
Konsumsilah makanan dalam porsi-porsi kecil. Porsi terlalu besar dapat
menekan lambung sehingga terlalu banyak asam lambung yang diproduksi.
Hindarilah makanan atau minuman yang dapat memperburuk gejala penyakit
lambung Anda, seperti cokelat, tomat, daun mint, kopi, dan alkohol.
Menurunkan berat badan juga dapat membantu mencegah naiknya asam
lambung sehingga meringankan gejala gangguan pencernaan.
Berhenti atau batasi kebiasaan merokok, karena merokok juga meningkatkan
produksi asam lambung.
2. LANZOPRAZOLE
Lansoprazole adalah kelompok obat proton pump inhibitor. Obat ini
digunakan untuk mengatasi gangguan pada sistem pencernaan akibat
produksi asam lambung yang berlebihan, seperti sakit maag dan tukak
lambung. Obat ini bisa meredakan gejala akibat naiknya asam lambung
seperti nyeri ulu hati, kesulitan menelan, dan batuk berkepanjangan. Obat ini
bekerja dengan cara mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh dinding
lambung. Lambung menghasilkan asam secara alami untuk mencerna
makanan dan membunuh bakteri. Namun asam ini bisa menyebabkan iritasi
pada perut. Oleh karena itu mukosa atau lendir pelindung diproduksi untuk
melindungi dinding lambung.
Lapisan mukosa pelindung ini bisa terganggu pada sebagian orang
dan sebagai akibatnya asam lambung mulai melukai dinding lambung hingga
9
sebagai
pintu
satu
arah
untuk
masuknya
makanan
dari
Golongan
Obat resep
Tukak lambung, tukak usus halus (duodenum), penyakit asam
lambung atau GERD, infeksi Helicobacter pylori, sindrom Zollinger-
Manfaat
Ellison, dispepsia
Dikonsumsi oleh
Dewasa
Bentuk
resep dokter. Pastikan untuk mengikuti resep yang disarankan oleh dokter
menurut kondisi kesehatan Anda. Obat ini bisa berbentuk kapsul maupun
obat larut yang dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak.
NAMA DAGANG
Protop, Pumpitor, Norsec, Lambuzole, Loklor, Losec, OMZ, Prilos,
Socid, Contral, Dudencer, Opm, Onic, Promezol, Stomacer,
Prohibit, Ulzol, Zollocid, Zepral, Lokev, Meisec, Omevell, Ozid
INDIKASI
Tukak lambung, tukak duodenum, tukak esofagus, refluk esofagus, sindrom
Zollinger-Ellison, tukak yang resisten, pembasmian HP saat dikombinasi dengan
antibiotik, pendarahan gastrointestinal bagian atas, tukak karena NSAIDs.
Omeprazol digunakan untuk terapi jangka pendek dan jangka panjang.
KONTRA INDIKASI
10
Obat ini tidak untuk dikonsumsi oleh wanita yang sedang menyusui.
Penggunaan lansoprazole dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang panjang
dapat meningkatkan risiko retak tulang terutama pada kelompok lansia dan
penderitaosteoporosis.
Harap berhati-hati bagi penderita gangguan hati.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
DOSIS
11
Obat ini disarankan untuk diminum 30 menit sebelum makan karena jika
lansoprazole
karena
antasida
dapat
berdampak
pada
penyerapan lansoprazole.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi lansoprazole, disarankan segera
meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat.
3. PANTOPRAZOLE
Pantoprazole adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala
nyeri ulu hati akibat refluks asam dari lambung, serta mencegah tukak
lambung dan membantu memperbaiki kerusakan di dalam lambung akibat
kondisi tersebut. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan produksi asam
berlebihan oleh sel-sel yang terdapat di dalam lapisan lambung.
Pantoprazole adalah obat golongan penghambat pompa proton. Obat
yang hanya bisa didapat dengan menggunakan resep dokter ini juga
digunakan dalam mengobati infeksi bakteri Helicobacter pylori yang
menyebabkan tukak lambung, serta mengobati sindrom Zollinger-Ellison.
12
INDIKASI
Mengobati dan mencegah tukak lambung, meredakan gejala nyeri ulu hati
saat
terjadi
refluks
asam,
sindrom Zollinger-Ellison.
mengobati
infeksi Helicobacter
pylori dan
penyembuhan
FARMAKOKINETIKA
Pantoprazole memiliki profil farmakokinetik yang linier dan tidak
bervariasi setelah pemberian tunggal maupun berulang. Kinetik plasma dari
pantoprazole bersifat linier baik pada pemberian oral dan intravena. Setelah
pemberian infus dengan kecepatan konstan selama 15 menit atau bolus
selama 2 menit, kadar pantoprazole injeksi menurun secara bieksponensial.
Kira-kira 15 menit setelah selesai injeksi atau infus, terjadi fase distribusi yang
13
sangat cepat dan diikuti dengan fase eliminasi akhir dengan waktu paruh kirakira 1 jam.Total bersihan serum pantoprazole kira-kira 0,1 L/jam/kg. Volume
distribusi kira-kira 0,15 L/kg. Ikatan protein plasma pantoprazole sekitar 98%.
Sebagian besar obat dimetabolisme di hati dan ekskresi utama dari
metabolitnya (sekitar 80%) melalui ginjal dalam bentuk metabolit non-aktif.
DOSIS
Dewasa :
Pada Esofagitis erosif berhubungan dengan GERD (Gastroesophageal Reflux
Disease) :
Pengobatan : 40 mg 1 x sehari hingga selama 8 minggu , pengobatan dapat
dilanjutkan 8 minggu lagi untuk pasien yang tidak sembuh setelah
pengobatan selama 8 minggu.
Pemeliharaan penyembuhan : 40 mg 1 x sehari
Catatan : dosis yang lebih rendah (20 mg 1x sehari) telah terbukti sukses
digunakan pada pengobatan dan pemeliharaan GERD ringan.
MENGKONSUMSI PANTOPRAZOLE DENGAN BENAR
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan
pantoprazole sebelum mulai mengonsumsinya, termasuk aturan pakai serta
dosis untuk tiap-tiap kondisi.
1. Pantoprazole bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun alangkah
baiknya jika obat ini dikonsumsi sebelum makan. Telanlah tablet pantoprazole
dengan dibantu air minum dan jangan mengunyahnya atau menghancurkannya
terlebih dahulu.
2. Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis
berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi pantoprazole pada jam yang sama
tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
3. Bagi pasien yang lupa mengonsumsi pantoprazole, disarankan segera
meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat.
Jangan menggandakan dosis pantoprazole pada jadwal berikutnya untuk
mengganti dosis yang terlewat.
4. Hindarilah beberapa makanan atau minuman yang dapat memperburuk gejala
yang berkaitan dengan asam lambung, misalnya makanan pedas, minuman
14
panas, minuman keras, kopi, cokelat, tomat, dan peppermint. Selain itu, hindari
juga rokok.
5. Khusus untuk refluks asam, kelebihan berat badan dapat memperburuk gejala
yang timbul dari kondisi tersebut. Karena itu bagi mereka yang berat badannya
melebihi batas kesehatan yang disarankan, upayakan untuk menurunkannya.
6. Ada penelitian yang mengatakan bahwa obat-obatan penghambat pompa
proton yang dikonsumsi selama lebih dari satu tahun dapat meningkatkan risiko
penggunanya terkena fraktur tulang. Jika Anda termasuk orang yang
menggunakan obat ini secara jangka panjang, konsultasikan kepada dokter
untuk dicarikan solusinya.
7. Jika gejala belum juga mereda setelah beberapa hari mengonsumsi
pantoprazole,
segera
temui
dokter
yang
meresepkannya.
Jangan
mengonsumsi obat ini selama lebih dari dua minggu tanpa bertanya terlebih
dahulu pada dokter.
PERINGATAN, EFEK SAMPING DAN SARAN
Peringatan:
15
Resiko khusus :
Hati-hati pada pasien dengan penyakit hati, kehamilan dan mnyusui.
Resiko kehamilan : faktor B, penggunaan selama kehamilan hanya jika
dibutuhkan. Tidak dianjurkan bagi anak-anak. Tidak dianjurkan bagi pasien
menyusui.
16
1. RANITIDIN
Ranitidin digunakan untuk menangani gejala dan penyakit akibat produksi
asam lambung yang berlebihan. Kelebihan asam lambung dapat membuat
dinding sistem pencernaan mengalami iritasi dan peradangan. Inflamasi ini
kemudian dapat berujung pada beberapa penyakit, seperti tukak lambung, tukak
duodenum, sakit maag, nyeri ulu hati, serta gangguan pencernaan.
Obat ini bekerja dengan menurunkan kadar asam berlebihan yang
diproduksi oleh lambung sehingga rasa sakit dapat reda dan luka pada lambung
perlahan-lahan akan sembuh. Selain mengobati, ranitidin juga dapat digunakan
untuk
mencegah
munculnya
gejala-gejala
gangguan
pencernaan
akibat
17
EFEK SAMPING
Walau jarang, ranitidin berpotensi menyebabkan efek samping karena
tubuh perlu menyesuaikan diri dengan obat yang dikonsumsi. Beberapa efek
samping yang dapat terjadi antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
Muntah-muntah
Sakit kepala
Sakit perut
Sulit menelan
Urin yang keruh
KELAS RANITIDIN:
Histamin H2-antagonis;
MEREK DAGANG
Zantac
NAMA GENERIK
Ranitidine hidroklorida
INDIKASI
1. Tukak
2. Pengobatan jangka pendek ulkus duodenum aktif (Dikonfirmasi denga
endoskopi atau radiografi).
3. Pemeliharaan penyembuhan
dan
pengurangan
kekambuhan
ulkus
duodenum,
4. Patologis GI Kondisi hipersekresi
5. Pengobatan jangka panjang dari sindrom Zollinger-Ellison, mastositosis
6.
7.
8.
9.
menghambat
kerja
histamin
pada
reseptor-H2
secara
DOSIS
IM:
Maksimum 400 mg sehari.
Maksimal 50 mg per dosis.
Intermiten IV langsung:
Maksimum 400 mg sehari.
Maksimal 50 mg per dosis
Maksimum konsentrasi 2,5 mg / mL (50 mg / 20 ml)
Laju injeksi maksimum: 4 mL / menit (yaitu, lebih dari 5 menit)
Intermiten IV Infusion:
Maksimum 400 mg sehari.
Maksimal 50 mg per dosis.
Maksimum konsentrasi 0,5 mg / mL (50 mg / 100 mL)
Maksimum kecepatan infus: 5-7 mL / menit (100 ml lebih dari 15-20 menit)
Komersial larutan infus yang tersedia (50 mg dalam 50 mL 0,45% natrium
klorida): lebih dari 15-20 minutes.
23
4. SIMETIDINE
Simetidin adalah antihistamin penghambat reseptor H2 secara selektif dan
reversibel. Penghambatan reseptor H2 akan menghambat sekresi asam lambung,
baik pada keadaan istirahat maupun setelah perangsangan oleh makanan,
histamin, pentagastrin, insulin dan kafein.
Pada pemberian oral simetidin diabsorbsi dengan baik dan cepat, tetapi
sedikit berkurang bila ada makanan atau antasida. Kadar puncak dalam plasma
dicapai dalam 1 2 jam setelah pemberian, dengan waktu paruh 2 3 jam.
Simetidin diekskresikan sebagian besar bersama urin dan sebagian kecil bersama
feses.
MERK DAGANG
25
asam
lambung
baik
pada
keadaan
istirahat
maupun
setelah
dan
ranitidine
terhadap
reseptor
H2
lainnya,
tidak
begitu
FARMAKOKINETIKA
Bioavailabilitas cimetidin sekitar 70 % sama dengan pemberian IV atau Im ikatan
protein plasma hanya 20 %.Absorbsi simetidin diperlambat oleh makanan
sehingga cimetidin diberikan bersama atau segera setelah makan dengan maksud
26
untuk memperpanjang efek pada periode paska makan. Absorpsi terutama terjadi
pada menit ke 60 -90. Cimetidin masuk kedalam SSP dan kadarnya dalam cairan
spinal 10-20% dari kadar serum. Sekitar 50-80% dari dosis IV dan 40% dari dosis
oral diekskresi dalam bentuk asal dalam urin. Masa paruh eliminasi sekitar 2 jam.
INDIKASI
Pencegahan
pendarahan
saluran
pencernaan
bagian
alas
pada
penderitayang kritis.
Pengobatan keadaan hipersekresi patologis misalnya: sindroma ZollingerEllson, mastositosis sistemikdan adenoma endokhn multiple.
KONTRA INDIKASI
Pasien yang hipersensitif terhadap cimetidine
EFEK SAMPING
27
DOSIS
DEWASA :
Untuk tukak usus 12 jari yang aktif 800 mg, 1 kali sehari pada malam hari.
Atau 300mg 4 kali sehari pada saat makan dan malam sebelum tidur. Atau 400
mg 2 kali sehari pagi hari dan malam sebelum tidur.
Lama pengobatan 4 hingga 6 minggu. Pemberian dengan antasida sebaiknya
diberikan sesuai Kebutuhan untuk mengurangi rasa sakit, akan tetapi
pemberian bersamaan dengan antasid tidak dianjurkan karena antasid dapat
mempengaruhi absorbs! cimetidine.
Terapi pemeliharaan tukak usus 12 jari: 400 mg, 1 kali sehari malam hah
sebelum tidur.
Pengobatan tukak lambung aktif yang jinak 800 mg, 1 kali sehari malam hari
sebelum tidur atau 300 mg 4 kali sehari pada saat makan dan sebelum tidur
selama 6-8 minggu.
PEDIATRIC
Keamanan dan kemanjuran tidak diketahui pada anak-anak <16 tahun; tidak
menggunakan kecuali potensi manfaat lebih besar daripada resiko.
OVER DOSIS
Studi pada hewan menunjukkan dosis toksik ditandai dengan kegagalan
sistem pemafasan dan takikardia. Keadaan ini dapat ditanggulangi dengan
pemberian i-Moker dan bantuan pernapasan.
28
Pemberian cimetidine pada ibu hamil dan menyusui hanya bila sangat
dibutuhkan.
INTERAKSI OBAT
Cimetidine dapat mengurangi metabolisme anlikoagulan kumarin, feniioin,
ptopanotol, nifedipin, klordiazepoksk), diazepam, antkfepresan trisiklik, lidokain,
teoflin dan metonidazol, akibatnya akan menghambat eliminasi dan meningkatkan
konsentrasi obat-obatan ini dalam darah.
5. FAMOTIDINE
Famotidine adalah jenis obat histamin H-2 receptor antagonist atau H-2 blocker.
Obat ini berfungsi mengurangi jumlah asam lambung yang dihasilkan oleh lambung.
Famotidine sering digunakan sebagai obat antiulserasi dan antirefluks.
MERK DAGANG
Famotidin, Amocid, Antidine, Corocyd, Dulcer, Dumodin, Faberdin, Faberdin Forte,
Facid, Fagas, FAM, Famex, Famocid, Famos, Famulcer, Fluktan, Gaster, Gestofan,
Hacip, Ifamul, Incifam, Interfam, Kemofam, Lexmodine, Mecofam, Merzapam, Mosul,
Motipep, Moydine, Nulsefam, Opsifam, Opsifam Forte, Peptulet, Peptulet Forte,
Pompaton, Pratifar, Promocid, Purifam, Rafico, Regastin, Renapepsa, Restadin,
Tismafam, Ulcatif, Ulcerid, Ulfam, Ulmo, Ulkorel, Zepral, Neosanmag Fast, Promag
Double Action
KOMPOSISI
29
INDIKASI
Efektivitas obat ini untuk tukak duodenum dan tukak lambung setelah 8 minggu
pengobatan
sebanding
dengan
ranitidin
dan
simetidin.
Pada
penelitian
jam.
Intravena: Pada pasien hipersekresi asam lambung tertentu atau pada pasien yang
tidakkk dapat diberikan sediaan oral, famotidin diberikan IV 20 mg tiap 12 jam.
Dosis obat untuk pasien harus dititrasi berdasarkan jumlah asam lambung yang
disekresi.
Batas maksimal mengonsumsi obat ini adalah selama enam hari. Obat ini hanya
boleh dikonsumsi oleh orang dewasa dan remaja berusia 16 tahun ke atas.
30
FARMAKODINAMIK
Seperti halnya dengan simetidin dan ranitidin, famotidin merupakan AH2 sehingga
dapat menghambat sekresi asam lambung pada keadaan basal, malam dan akibat
distimulasi oleh pentagastrin. Fanitidin tiga kali lebih paten daripada ranitidin dan 20
kali lebih paten daripada simetidin.
FARMAKOKINETIK
Famotidin mencapai kadar puncak di plasma kira-kira dalam
2 jam setelah
penggunaan secara oral, masa paruh eliminasi 3-8 jam dan bioavailabilitas 40-50%.
Metabolit utama adalah famotidin-S-oksida. Setelah dosis oral tunggal, sekitar 25%
dari dosis ditemukan dalam bentuk asal di urin. Pada pasien gagal ginjal berat masa
paruh eliminasi dapat melebihi 20 jam.
EFEK SAMPING
Efek samping famotidin biasanya ringan dan jarang terjadi, misalnya sakit kepala,
pusing, dan konstipasi dan diare.Seperti halnya dengan ranitidin, famotidin
nampaknya lebih baik dari simetidin karena tid menimbulkan efek antiandrogenik.
INTERAKSI OBAT
Famotidin tidak mengganggu oksidasi diazepam, teofirin, warfarin atau fenitoin di
hati. Ketokonazol mambutuhkan pH asam untuk bekerja sehingga kurang efektif bila
diberikan bersama AH2.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
Penqgunaan famotidin pada kehamilan dan ibu menyusui hanya bila benarbenar dibutuhkan, dan diketahui bahwa manfaatnya lebih besar dari
resikonya.
31
menggandakan
dosis
famotidine
pada
jadwal
berikutnya
untuk
32
6. SUKRALFAT
NAMA DAGANG
Ulsicral, Musin
DOSIS
Untuk dewasa 4 kali sehari 500-1000 mg (maksimum 8 gram/hari) sewaktu lambung
kosong (1 jam sebelum makan dan tidur). Pengobatan dianjurkan selama 4-8
minggu, kecuali apabila pemeriksaan endoskopi atau sinar-X telah memperlihatkan
kesembuhan.
FARMAKODINAMIK
Sukralfat adalah suatu kompleks yang dibentuk dari sukrosa oktasulfat dan
polialumunium hidroksida. Aktifitas sukralfat sebagai anti ulkus merupakan hasil dari
pembentukan komplek sukralfat dengan protein yang membentuk lapisan pelindung
menutupi ulkus serta melindungi dari serangan asam lambung, pepsin dan garam
empedu. Percobaan
laboratorium dan
klinis menunukkan
bahwa sukralfat
33
KONTRA INDIKASI
Tidak diketahui
INTERAKSI OBAT
Pemberian sukralfat dapat mengurangi absorpsi atau bioavaibilitas obat-obatan :
Simetidin, antibiotik golongan fluoroquinolon (ciprofloxacin, norfloxacin), digoxin,
ketokonazol, fenitoin, ranitidine, tetraciclin, quinidine, L-thyroxin dan teofilin,
sehingga obat-obatan tersebut harus diberikan dalam waktu 2 jam sebelum
pemberian sukralfat.
EFEK SAMPING
Sangat jarang, yang relative sering dilaporkan hanya konstipasi dan mulut terasa
kering. Keluhan lainnya adalah diare, mual, muntah, tidak nyaman di perut, flatulent,
pruritus, rash, mengantuk, pusing, nyeri pada bagian belakang, dan sakit kepala.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
Sukralfat harus diberikan secara hati-hati pada pasien gagal ginjal kronis dan pasien
dialysis. Penggunaan obat ini selama kehamilan hanya dilakukan jika benar-benar
diperlukan. Sukralfat harus diberikan secara hati-hati pada wanita yang sedang
menyusui. Jika diperlukan antasida dapat diberikan, namun demikian sebaliknya
tidak diberikan dalam jangka waktu 1 jam sebelum atau sesudah pemberian
sukralfat. Keamanan dan efektifitas pada anak-anak belum dapat ditetapkan.
Mengonsumsi Sukralfat dengan Benar
Gunakan sukralfat sesuai dengan anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca
keterangan pada kemasan.
Konsumsi sukralfat dianjurkan pada saat perut Anda kosong dengan bantuan air
putih. Waktu yang paling ideal adalah satu jam sebelum makan atau dua jam
sesudah makan.
Jika dokter juga menyarankan Anda untuk mengonsumsi antasida, minumlah
setidaknya 30 menit sebelum atau sesudah mengonsumsi sukralfat. Obat ini juga
sebaiknya
tidak
dikonsumsi
bersamaan
dengan
obat
lain
karena
dapat
34
teringat
jika
jadwal
dosis
berikutnya
tidak
terlalu
dekat.
Jangan
menggandakan dosis sukralfat pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang
terlewat.
35
36
KESIMPULAN
37
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alodokter.com/pantoprazole
Proton Pump Inhibitors (PPIs). Available from: http://www.medicinenet.com/protonpump_inhibitors/article.htm
Anonim, 2006, British National Formulary, edisi 52, 37,48-50,British Medical
Association,
Royal
Pharmaceutical
Society
of
Great
Britain,
London
Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, 22-23, Penerbit CV.
Sagung Seto, Jakarta
Anonim,
2007,
MIMS
Volume
8,
PT
Info
Master,
Jakarta
Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., Posey, L. M.,
2005, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, The McGrawHill
Companies,
Inc.,
USA
Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L.L., 2006, Drug Information
Handbook,
14th
Ed.,
900-902,1172-1174,1209-1211
Lexicomp,
Inc.,
USA
Tierney, L. M., Stephen J.M., Maxine A. P., 2006, Current Medical Diagnosis &
Treatment, 45th ed, Mc Graw-Hill Companies, USA
Berardi, R.R., dkk., 2004, Handbook of Nonprescreption Drugs, 14th ed., American
Pharmacist Association, Washington.
Dollery, C.,1999, Therapeutic Drugs, 2nd ed., vol. 2 (I-Z), Churcill Livingstone, United
Kingdom.
Dipiro, J.T., 1997, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 3rd ed., 629-646,
A Simon and Schuster Company, USA.
Evoy, G.K.M., 2005, AHFS Drug Information, American Society of Health-System
Pharmacists, USA.
Neal, M.J., 2005, At A Glance Farmakologi Medis, 5th ed., 30-31, diterjemahkan oleh
Juwalita Surapsari, Penerbit Erlangga, Jakarta.
http://www.alodokter.com/lansoprazole
Berardi, R.R., dkk., 2004, Handbook of Nonprescreption Drugs, 14th ed., American
Pharmacist Association, Washington.
Dollery, C.,1999, Therapeutic Drugs, 2nd ed., vol. 2 (I-Z), Churcill Livingstone, United
Kingdom.
38
7. http://www.alodokter.com/omeprazole:
http://dokita.co/store/omeprazole/
www.dechacare.com/Ranitidine-Tablet-150-mg-P527-1.html
www.alodokter.com/ranitidin
https://yosefw.wordpress.com/2009/03/20/cimetidin-dan-ranitidin/
http://obat-drug.blogspot.co.id/2014/10/cimetidine-bagian-2.html
39