Laporan Hasil Diskusi

Sikap Mental dan Etika Profesi Diplomat

Ima Nurlatifah (20049)

Tujuan Diskusi :
Memahami dan mengerti sikap mental dan etika profesi diplomat
Langkah 1 : Klasifikasi Terminologi yang Tidak Jelas Maknanya
Dalam langkah ini kelompok kami menemukan beberapa kata yang kurang
jelas maksudnya, diantaranya:
1. Firma Hukum : menurut pasal 16 kitab Undang Undang Hukum
Dagang, Persekutuan Firma adalah persekutuan yang diadakan untuk
menjalankan suatu perusahaan dengan memakai nama bersama.
2. Perutusan Tetap : menurut kepres nomer 108 tahun 2003, perwakilan
diplomatik sebagaimana dalam ayat 1 huruf a meliputi (a) kedutaan
besar republik indonesia (b) perutusan tetap republik indonesia.
3. Networking : Jaringan Internet
4. WIPO : World Intelektual Property Organization adalah salah satu
badan khusus perseikatan bangsa bangsa dengan tujuan unuk
mendorong kreatiitas dan memperkenalkan perlindungan intelektual
ke seluruh dunia.
5. Junior Lawyer: Pengacara Muda atau Pengacara yang masih baru.
6. Penjajakan : Proses, cara, perbuatan menjajaki, penelaahan,
pendugaan, mengenahi kemungkinan membuka konsulat di negara itu
sudah dilakukan pemerintah. (KBBI)
7. Diplomat : menurut Kepres Nomer 108 tahun 2003 Perwakilan
diplomatik adalah kedutaan besar republik indonesia yang melakukan
kegiatan diplomatik di seluruh wilayah wilayah Negara Penerima dan
atau pada organisasi internasional untuk mewakili dan
memperjuangkan kepentingan bangsa negara dan pemerintah republik
indonesia.

Langkah 2 : Penetapan Masalah

Dalam langkah ini, kelompok diskusi kami telah menemukan permasalahan

dalam kasus yang kita bahas, diantaranya :
1. Hak dan kewajiban seorang diplomat
2. Perbedaan domisili atau tempat tinggal
Langkah 3 : Curah pendapat pengembangan hipotesis.
Dalam langkah ini, kelompok diskusi kami telah menarik pengembangan
hipotesis, diantaranya :
1. Hak dan kewajiban seorang diplomat. Dalam masalah ini Prabowo Wakito
adalah seorang perutusan tetap RI di WIPO Jenewa dan menikah dengan
seorang junior Lawyer di sebuah perusahaan Firma di Wina dan itu berarti
mereka berbeda domisili negara. Menurut hasil diskusi kelompok pada
pertemuan sebelumnya seorang perutusan tetap tentu memiliki hak dan
kewajiban dalam menjalankan tugasnya. Apakah seorang istri diplomat
diperbolehkan untuk bekerja? Menurut hasil diskusi kelompok kami, seorang
istri diplomat diperbolehkan untuk bekerja karena itu merupakan hak seorang
istri.
2. Perbedaan domisili atau tempat tinggal. Dalam permasalahan ini, Prabowo dan
istrinya Lestari bekerja dalam lingkup Negara yang berbeda. Dan tentu saja itu
mengharuskan mereka berada dalam tempat tinggal atau domisili yang
berbeda karena tuntutan pekerjaan. Menurut hasil diskusi kelompok kami,
bolehkan seorang perutusan tetap memiliki istri yang tinggalnya berbeda
negara dengan suaminya? Menurut hasil diskusi kami, seorang perutusan tetap
diperbolehkan memiliki istri yang bertempat tinggal diluar negri, karena Wina
dan Jenewa adalah unieropa yang negaranya kecil-kecil.

Langkah 4 : Merangkai penjelasan untuk kepentingan pemecahan masalah

sementara.
Prabowo Wakito Joyonegoro Mangku Wanito Limo adala seorang Perutusan
Tetap RI di WIPO jenewa, saat pulang ke Indonesia ia berhasil menemukan Jodohnya
yang bernama Sri Lestari Jaya Wangi Arum Sari yang bekerja menjadi junior lawyer
di sebuah perusahaan Firma Hukun di Wina. Dan setelah mengalami masa penjajakan,
mereka memutuskan untuk menikah dan Lestari tetap melanjutkan bekerja menjadi
seorang junior lawyer di Wina. Sedangkan suaminya tetap bekerja menjadi perutusan
tetap di WIPO Jenewa. Itu berarti Prabowo dan istrinya berada dalam domisili yang
berbeda. Hal tersebut tentu menjadi janggal, karena istri seorang diplomat biasanya
mendampingi suaminya sebanagi seorang diplomat apalagi dalam pertemuan
pertemuan penting kenegaraan.

 Langkah 5 : Penetapan tujuan pembelajaran.

Dalam lagkah ini, kelompok kami telah berdiskusi bahwa tujuan pembelajaran yaitu:
1. Apasajakah hak dan kewajiban seorang diplomat?
2. Bolehkah istri seorang diplomat bekerja?
3. Haruskah diplomat dan istrinya berada dalam satu negara? Jika berbeda negara
bagaimana?

Langkah 6 : Pengumpulan informasi dan belajar secara mandiri dan langkah 7.

1. Hak dan kewajiban Diplomat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1999 TENTANG
HUBUNGAN LUAR NEGERI
Pasal 19
Perwakilan Republik Indonesia berkewajiban :
a. memupuk persatuan dan kerukunan antara sesama warga negara Indonesia di luar negeri;
b. memberikan pengayoman, perlindungan, dan bantuan hukum bagi warga negara dan badan
hukum Indonesia di luar negeri, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional serta
hukum dan kebiasaan internasional.
KONVENSI WINA 1961
MENGENAI HUBUNGAN DIPLOMATIK
Kewajiban :
a) Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima
b) Berunding dengan negara penerima
c) Memajukan hubungan persahabatan di antara negara pengirim dan negara penerima
dan membangun hubungan ekonomi kebudayaan dan ilmiah
d) Melindungi di dalam negara penerima, kepentingan negara pengirim dan warga
negaranya dalam batas batas yang di izinkan oleh perjanjian Internasiaonal
Hak :
a) Hak eksteritorialitas : hak kekebalan di dalam daerah perwakilan
b) Hak Imunitas (kekebalan) : tidak dapat di tuntut di muka pengadilan

2. Istri Diplomat bekerja

Peraturan Menteri Luar Negeri No 04 Tahun 2009
Bagian ( 19 ) : Pernikahan dan Perceraian, ada 2 poin penting yaitu bahwa diplomat
Indonesia harus menikah dengan Warga Negar Indonesia dan diplomat boleh menikah dengan
rekan seprofesinya. Suami atau istri diplomat terkadang juga dilarang untuk bekerja di
perusahaan tempat diplomat ditempatkan karena ditakutkan akan ada konflik kepentingan
dalam hubungan antar negara. Istri diplomat berarti diperbolehkan bekerja, namun sebaiknya
tidak.

3. Perbedaan domisili diplomat dengan istrinya

Dalam reverensi tidak termuat jelas peraturan tentang perbedaan domisili, namun jika di
simpulkan dari Peraturan Menteri Luar Negeri No 04 Tahun 2009 dan konvensi Wina, istri
atau suami dari seorang diplomat diperbolehkan berbeda domisili.