1)
2)
3)
4)
Istana Negara pada tanggal 19 Mei 1998. Akan tetapi, upaya ini tidak
mendapat sambutan rakyat.
5) Pembatalan Apel Kebangkitan Nasional
Momentum hari Kebangkitan Naisonal 20 Mei 1998 rencananya
digunakan tokoh reformasi Amien Rais untuk mengadakan doa bersama di
sekitar Tugu Monas. Akan tetapi, beliau membatalkan rencana apel dan doa
bersama karena 80.000 tentara bersiaga di kawasan tersebut. Di Yogyakarta,
Surakarta, Medan, dan Bandung ribuan mahasiswa dan rakyat
berdemonstrasi. Ketua MPR/DPR Harmoko kembali meminta Soeharto
mengundurkan diri pada hari Jumat tanggal 22 Mei 1998 atau MPR/DPR akan
terpaksa memilih presiden baru. Bersamaan dengan itu, sebelas menteri
Kabinet Pembangunan VII mengundurkan diri.
6) Pendunduran Diri Presiden Soeharto
Pada dini hari tanggal 21 Mei 1998 Amien Rais selaku Ketua Pengurus
Pusat Muhammadiyah menyatakan, Selamat tinggal pemerintahan lama
dan selamat datang pemerintahan baru. Ini beliau lakukan setelah
mendengar kepastian dari Yuzril Ihza Mahendra. Akhirnya, pada pukul 09.00
WIB Presiden Soeharto membacakan pernyataan pengunduran dirinya.
Itulah beberapa peristiwa penting menyangkut gerakan reformasi
tahun 1998. Soeharto mengundurkan diri dari jabatan presiden yang telah
dipegang selama 32 tahun. Beliau kemudian digantikan B.J. Habibie. Sejak
saat itu Indonesia memasuki era reformasi.
2. Perkembangan Politik Pada Masa Reformasi
Presiden Habibie sebagai pembuka sejarah perjalanan bangsa pada era
reformasi mengupayakan pelaksanaan politik Indonesia dalam kondisi yang
transparan serta merencanakan pelaksanaan pemilihan umum yang
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pemilihan umum yang akan
diselenggarakan di bawah pemerintahan Presiden Habibie merupakan
pemilihan umum yang telah bersifat demokratis.
Selain itu pada masa pemerintahan Habibie, orang bebas
mengemukakan pendapatnya di muka umum. Presiden Habibie memberikan
ruang bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat, baik dalam
bentuk rapat-rapat umum maupun unjuk rasa atau demonstrasi. Namun
khusus demonstrasi, setiap organisasi atau lembaga yang ingin melakukan
demonstrasi hendaknya mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan
menentukan tempat untuk melakukan demonstrasi tersebut.
Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI di Perwakilan Rakyat DPR
mulai dikurangi secara bertahap yaitu 75 orang menjadi 38 orang. Langkah
ini yang ditempuh adalah ABRI semula terdiri dari empat angkatan yaitu
Angkatan Darat, Laut, dan Udara serta Kepolisian RI, namun mulai tanggal 5
Mei 1999 Polri memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti nama
menjadi Kepolisian Negara. Istilah ABRI pun berubah menjadi TNI yang terdiri
dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Pada masa Pemerintahan Presiden B.J. Habibie dilakukan reformasi di
bidang hukum. Reformasi hukum itu disesuaikan dengan aspirasi yang
berkembang di masyarakat. Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Habibie
3.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
selama masa pemerintahan Orde Baru maupun sejak krisis 1997 tidak
pernah berpihak kepada petani. Apabila pendapatan petani meningkat, maka
permintaan pertanian terhadap barang non pertanian juga meningkat.
Dengan ditetapkannya harga produk pertanian akan member semangat
bangkitnya para pengusaha untuk mengembangkan kegiatan
perusahaannya.
Pihak pemerintah telah berusaha ntuk membawa Indonesia keluar dari
krisis. Tetapi tidak mungkin dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Oleh
sebab itu untuk mengatasi krisis, presiden sebagai pemegang kekuasaan
pemerintahan Republik Indonesia, memerlukan penyelesaian secara
bertahap berdasarkan skala prioritas.