Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis dan Penatalaksanaan Sinusitis pada Wanita Usia 24 Tahun

Abstrak
Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. Umumnya disertai atau dipicu
oleh rhinitis sehingga sering disebut rinosinusitis. Penyebab utamanya adalah selesma (common
cold) yang merupakan infeksi virus yang selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri. Bila
mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis dan bila mengenai semua sinus paranasal disebut
pansinusitis.
Wanita usia 24 tahun datang ke poliklinik THT dengan keluhan utama nyeri kepala pada kepala
bagian atas dan depan.
Keywords : rhinitis, sinusitis, multisinusitis
Isi
Wanita usia 24 tahun datang ke poliklinik THT dengan keluhan utama nyeri kepala. Nyeri kepala
dirasakan pada bagian atas dan depan. Keluhan dirasakan sejak 2,5 tahun yang lalu. Riwayat
berobat ke dokter dan diberi asam mefenamat, dan bila pusing pasien meminum obat tersebut.
Pasien sering flu dan alergi terhadap dingin dan debu, pasien juga sering merasa terdapat dahak
di tenggorokan. Dua minggu sebelum datang ke RS, keluhan bertambah berat yaitu nyeri kepala,
flu, pingsan dua kali. Satu minggu sebelum ke RS, penciuman agak berkurang, telinga kanan
kadang-kadang berdengung. Riwayat sering terpapar bahan-bahan pestisida dan asap rokok (+).
Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis. Tanda-tanda vital TD 110/60 mmHg, Nadi
100x/menit, respirasi 24x/menit, suhu 36,3 celcius. Pemeriksaan hidung dan sinus paranasal,
inspeksi dalam batas normal, palpasi nyeri tekan hidung dan sinus paranasal (-). Rhinoskopi
anterior : konka hipertrofi (+), mukosa edem (+), hiperemi (+). Pemeriksaan CT Scan kesan
sinusitis sphenoidalis bilateral, maksilaris bilateral, dan ethmoidalis dekstra. Pemeriksaan
laboratorium jumlah leukosit meningkat 13,2, jumlah trombosit meningkat 467.
Diagnosis
Multisinusitis
Terapi
Infus RL 20 tpm
Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
Inj. Kalmethason 1 gr/8 jam
Inj. Kalnex 500 mg/8jam
Operasi CWL dekstra, NAW sinistra, ethmoidektomi

Diskusi
Dalam kasus ini pasien wanita usia 24 tahun dengan keluhan utama nyeri kepala, nyeri kepala
dirasakan sejak 2,5 tahun yang lalu. Pasien mengeluh penciuman agak berkurang, sejak 1
minggu sebelum datang ke RS.
Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. Umumnya disertai atau dipicu
oleh rhinitis sehingga sering disebut rinosinusitis. Penyebab utamanya adalah selesma (common
cold) yang merupakan infeksi virus yang selanjutnya dapat diikuti oleh infeksi bakteri. Bila
mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis dan bila mengenai semua sinus paranasal disebut
pansinusitis.
Diagnosis Sinusitis
Penegakkan diagnosis sinusitis secara umum :
1. Kriteria Mayor
Sekret nasal yang purulen
Drenase faring yang purulen
Purulent post nasal drip
Batuk
Foto rontgen (Waters radiograph atau air fluid level) : penebalan lebih 50%
dari antrum
Coronal CT scan : penebalan atau opaksifikasi dari mukosa sinus
2. Kriteria Minor
Edem periorbital
Sakit kepala
Nyeri di wajah
Sakit gigi
Nyeri telinga
Sakit tenggorok
Nafas berbau
Bersin-bersin bertambah sering
Demam
Tes sitologi nasal (smear) : neutrofil dan bakteri
Kemungkinan terjadinya sinusitis jika :
Gejala dan tanda : 2 mayor 1 minor dan 2 kriteria minor
Terapi
Tujuan terapi sinusitis : mempercepat penyembuhan , mencegah komplikasi , mencegah
perubahan menjadi kronik. Prinsip : Membuka sumbatan di KOM sehingga drainase dan
ventilasi sinus pulih secara alami. Antibiotik dan dekongestan , antibiotik yang dipilih
adalah golongan penisilin seperti amoksisilin, jika sudah resisten dapat dipilih
amoksisilin klavulanat atau jenis sefalosporin generasi 2, diberikan 10 14 hari

meskipun gejala klinik sudah hilang , analgetika mukolitik , steroid oral / topikal
,pencucian rongga hidung dengan NaCl / diatermi , antihistamin,irigasi sinus maksila,
imunoterapi, tindakan operatif.
Kesimpulan
Wanita usia 24 tahun dengan keluhan utama nyeri kepala, merasa terdapat dahak di
tenggorokan, penciuman agak berkurang. Riwayat alergi debu dan dingin. Riwayat sering
terpapar bahan pestisida dan asap rokok. Pemeriksaan rhinoskopi anterior konka hipertrofi
(+), mukosa edem (+), hiperemi (+). Pemeriksaan CT scan kesan, sinusitis sphenoidalis
bilateral, maksillaris bilateral, dan ethmoidalis dekstra. Pengobatan infuse RL 20 tpm, inj.
Cefotaxim 1 gr/12 jam, inj. Kalmethason 1 gr/8jam, inj. Kalnex 500 mg/8jam, operasi CWL
dekstra, NAW sinistra, ethmoidektomi. Diagnosis dan penatalaksanaan pada kasus ini sudah
sesuai dengan referensi.
Daftar Pustaka
Etiologi, Patofisiologi, dan Penatalaksanaan Sinusitis, 2009. Diakses tanggal 18 Oktober
2011
Highler, P., Adams, B., 1997. BOIES Buku Ajar Penyakit THT. Ed: 6. Jakarta : EGC
Soepardi, EA., Iskandar, N., 2001. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok,
Kepala, Leher. Ed: 5. Jakarta: FK UI

Meila Supeni, Bagian Ilmu THT, RSUD Temanggung, Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai