Anda di halaman 1dari 49

BAB IV.

DEMOKRASI
Rusdi Laili, S.Sos., M. Si

Beberapa Konsep Mengenai Demokrasi


Demokrasi, berasal dari bahasa Yunani, yaitu :
Demos = Rakyat
Kratos/Kratein = Kekuasaan/berkuasa
Jadi, demokrasi adalah rakyat berkuasa.

Berdasarkan UNESCO tahun 1949,


Demokrasi adalah deskripsi ideal untuk semua
sistem politik dan organisasi sosial yang
diperjuangkan oleh pendukung-pendukung yang
berpengaruh
Namun demokrasi dianggap ambigous atau
mempunyai arti dua sekurang-kurangnya

Beberapa Konsep Mengenai Demokrasi


Demokrasi dibagi menjadi 2 aliran, yaitu :
1. Demokrasi konstitusionil
Mencita-citakan
pemerintah
yang
terbatas
kekuasaannya
Suatu Negara Hukum (Rechtsstaat) yang tunduk
pada Rule of Law
Contoh negara : Pakistan, Filipina, Indonesia

2. Demokrasi tetapi hakekat dasarnya komunisme


Mencita-citakan pemerintah yang tidak boleh dibatasi
kekuasaannya (machtsstaat)
Bersifat totaliter
Contah negara : Cina, Korea Utara

Beberapa Konsep Mengenai Demokrasi


Demokrasi di Indonesia
Demokrasi berdasarkan Pancasila
Beberapa nilai pokok dari demokrasi konstitusionil cukup jelas
tersirat dalam UUD 1945
Dalam UUD 1945 menyebut secara eksplisit 2 prinsip yang
menjiwai naskah itu, dan dicantumkan dalam Penjelasan
mengenai Sistem Pemerintahan Negara, yaitu :
a.
b.

Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat)


dan tidak berdasarkan kukuasaan belaka (Machtsstaat)
Sistem Konstitusionil (Hukum Dasar)
Tidak bersifat Absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas)

. Corak khas demokrasi Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar

DEMOKRASI KONSTITUSIONIL
Pemerintah yang terbatas kekuasaannya
dan tidak dibenarkan bertindak sewenangwenang terhadap warga negaranya
Pemerintah berdasarkan konstitusi
Pembatasan-pembatasan atas kekuasaan
pemerintah tercantum dalam konstitusi

Constitutional Government = Limited Government / Restrained


Government

DEMOKRASI KONSTITUSIONIL
Pada akhir abad ke-19, demokrasi konstitusionil
muncul sebagai suatu program dan sistem poitik
yang konkrit, dianggap bahwa pembatasan atas
kekuasaan negara sebaiknya diselenggarakan
dengan suatu konstitusi tertulis, yang dengan
tegas menjamin hak-hak asasi dari warga negara
Tidak memusatkan kekuasaan pemerintahan
dalm tangan satu orang atau satu badan
Perumusan yuridis dari prinsip ini disebut
Rechtsstaat (Negara Hukum) dan Rule of Law

Demokrasi Konstitusionil
Welfare State (Negara Kesejahteraan) / Social
Service State
Pada abad ke-20, sesudah PD II,
Peranan negara tidak hanya terbatas pada
mengurus kepentingan bersama
Negara turut bertanggungjawab atas kesejahteraan
rakyat dan berusaha aktif menaikkan taraf
kehidupan warga negaranya
Demokrasi mencakup segi-segi ekonomi

Sejarah Perkembangan
1. Sistem demokrasi di Yunani Kuno (abad ke6 sampai abad ke-3 SM)
Demokrasi Langsung yaitu suatu bentuk
pemerintahan dimana hak untuk membuat
keputusan-keputusan politik dijalankan secara
langsung oleh seluruh warga negara yang
bertindak berdasarkan prosedur mayoritas
Diselenggarakan secara efektif karena
Kondisi sederhana
Hanya berlaku untuk warga
Wilayahnya terbatas
negara yang resmi
Jumlah penduduk sedikit

Sejarah Perkembangan
2. Sistem Demokrasi Abad Pertengahan
Menghasilkan dokumen penting yaitu Magna
Charta (Piagam Besar)
Magna Charta adalah semacam kontrak antara
beberapa bangsawan dan Raja John dari Inggris
dimana untuk pertama kali seorang raja yang
berkuasa mengikatkan diri untuk mengakui dan
menjamin hak dan privileges dari bawahannya
sebagai imbalan untuk penyerahan dana bagi
keperluan perang dan sebagainya

Sejarah Perkembangan
3. Renaissance (1350-1600) dan Reformasi
Renaissance adalah aliran yang menghidupkan
kembali minat kepada kesusasteraan dan
kebudayaan Yunani Kuno yang selama Abad
Pertengahan telah disisihkan
Reformasi serta perang-perang agama yang
menyusul akhirnya menyebabkan manusia
berhasil melepaskan diri dari penguasaan
Gereja
Muncullah gagasan Pemisahan antara Gereja
dan Negara

Sejarah Perkembangan
4. Masa Aufklarung (Abad Pemikiran) dan
Rasionalisme (1650-1800)
Aliran pikiran yang ingin memerdekakan pikiran
manusia dari batas-batas yang ditentukan oleh
Geraja dan mendasarkan pemikiran atas akal
semata-mata
Muncul gagasan monarki absolut
Raja absolut menganggap dirinya berhak
tahtanya berdasarkan konsep Hak Suci Raja

atas

Sejarah Perkembangan
4. Masa Aufklarung (Abad Pemikiran) dan
Rasionalisme (1650-1800)
Teori rasionalitas memunculkan kontak sosial
Dunia dikuasai oleh hukum yang timbul dari alam
yang mengandung prinsip-prinsip keadilan yang
universal atau berlaku untuk semua waktu serta
semua manusia

Membuat hukum alam atau Natural Law


Hakekat teori kontrak sosial
Usaha untuk mendobrak dasar dari pemerintah
absolut dan menetapkan hak-hak politik rakyat

Sejarah Perkembangan
5. Menurut John Locke, hal-hal politik mencakup hak
atas hidup, atas kebebasan dan haka atas
kepemilikan
6. Menurut Montesquieu, ia menyusun sistem yang
dapat menjamin hak-hak politik itu atau disebut
trias politica
Menimbulkan Revolusi Perancis dan Revolusi Amerika

7. Pada abad ke-19, demokrasi bersifat politis dan


berdasarkan
azas
kemerdekaan
individu,
kesamaan hak serta hak pilih untuk semua warga
negara

Demokrasi Konstitusionil
Abad Ke-19
(Negara Hukum Klasik)
Terbentuk

gagasan Konstitusionalisme

Konstitusionalisme adalah gagasan bahwa

pemerintah adalah kumpulan aktivitas


yang diselenggarakan atas nama rakyat
tetapi tunduk kepada pembatsan yang
dimaksud untuk memberi jaminan bahwa
kekuasaan
yang
diperlukan
untuk
pemerintah itu tidak disalahgunakan oleh
mereka yang mendapat tugas untuk
memerintah
Negara

yang

menganutnya

disebut

Demokrasi Konstitusionil
Abad Ke-19
(Negara Hukum Klasik)
Unsur-Unsur

Rechtsstaat

dalam

arti

klasik
1. Hak-hak manusia
2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan

untuk menjamin hak-hak itu (trias


politica)
3. Pemerintah
berdasarkan
peraturanperaturan
4. Peradilan administrasi dalam perselisihan

Demokrasi Konstitusionil
Abad Ke-19
(Negara Hukum Klasik)
Unsur-Unsur

Rule of Law dalam arti

klasik
1. Supremasi aturan-aturan hukum
Tidak adanya kekuasaan sewenangwenang
Seseorang hanya boleh dihukum jika
melanggar hukum
2. Kedudukan

yang
menghadapi hukum

Berlaku

untuk

sama
semua

dalam
lapisan

Abad Ke-19
(Negara Hukum Klasik)
Muncullah

Liberalisme

Pemerintah

yang paling sedikit adalah


yang paling baik
Negara
sebagai
Nachtwachterstaat
(Negara penjaga malam)
1. Ruang geraknya sangat sempit, tidak hanya
dibidang politik namun ekonomi juga
2. Kegiatan di bidang ekonomi dikuasai oleh dalil
laissez faire, laissez aller (Pemerintah dilarang
campur tangan dalam urusan warga negara
baik di bidang sosial maupun di bidang
ekonomi )
Negara
3. Negara mempunyai tugas pasif Hukum Klasik

Demokrasi Konstitusionil
Abad Ke-20
(Rule of Law yang dinamis)
Gagasan

Staat-onthouding
Laissez Faire

dan

Pemerintah dilarang campur tangan

dalam urusan warga negara baik di


bidang sosial maupun di bidang
ekonomi .

Negara

yang menganut disebut


Welfare state

Demokrasi Konstitusionil
Abad Ke-20
(Rule of Law yang dinamis)
Syarat-syarat

dasar terselenggaranya
pemerintah yang demokratis dibawah
Rule of Law :
1. Perlindungan konstitusionil
2. Badan kehakiman yang bebas dan
tidak mengikat
3. Pemilu yang bebas
4. Kebebasan
untuk
menyatakan
pendapat
5. Kebebasan untuk berorganisasi dan

Nilai Demokrasi
(Value of Democracy)
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan
2.

3.
4.
5.
6.

secara melembaga
Menjamin terselenggaranya perubahan secara
damai dalam suatu masyarakat yang sedang
berubah
Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara
teratur
Membatasi pemkaian kekerasan sampai minimum
Mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman
Menjamin tegaknya keadilan

Lembaga yang Melaksanakan


Nilai Demokrasi
1. Pemerintah yang bertanggungjawab
2. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili

golongan dna kepentingan dalam masyarakat


dan
yang
dipilih
dengan
PEMILU
yang
LUBERJURDIL
3. Suatu organisasi politik yang mencakup satu
atau lebih partai politik
4. Pers dan media massa yang bebas untuk
menyatakan pendapat
5. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin
hak-hak asasi dan mempertahankan keadilan

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
PAKISTAN
Ketika lahir pada tahun 1947 Pakistan terdri

atas dua bagian,


1. Pakistan Barat
2. Pakistan Timur
Yang
satu sama lain terikat karena
persamaan agama yaitu agama islam.
Tetapi
kedua bagian terpisah secara
geografis oleh wilayah India sepanjang 1.600
km dan juga berbeda dalam hal kebudayaan,
bahasa, tingkat pendidikan, dan sebagainya.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
PAKISTAN
Tidak lama sesudah tercapainya kemerdekaan
Pelopor
kemerdekaan
Mohamad
Ali
Jinnah

meninggal dan kematiannya pada tahun 1951


disusul dengan terbunuhnya Liaquat Ali Khan.
Meninggalnya
kedua pemimpian ini sangat
memperngaruhi
perkembanagan
politik
selanjutnya, karena pemimpin-pemimpin lain tidak
memiliki kewibawaan di tingkat nasional.
Dengan demikian Pakistan mengalami krisis
kepemimpinan dan keadaan instabilitas politik.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
PAKISTAN
Tahun 1956, sesudah konstituante yang dilantik

tahun
1947
dibubarkan
dan
diganti
oleh
konstituante yang baru.
Tetapi hal ini tidak dapat mengakhiri instabilitas
politik
Tahun 1958 tentara turun tangan dengan
membatalkan UUD 1956 yang berdasarkan sistem
parlementer dan membubarkan kabinet, serta
partai-partai politik.
Pada tahun 1960 diadakan referendum, dimana
Ayub Khan dipilih sebagai presiden dengan diberi
tugas untuk menyusun undang-undang dasar baru.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
PAKISTAN
Gagasan Ayub Khan dituang dalam satu undang-

undang dasar yang mulai berlaku bulan juni 1962


dan
dinamakan
Demokrasi
Dasar
(Basic
Democrasy).
Untuk memungkinkan partisipatif dari semua
rakyat, disusun suatu system pemilihan bertingkat
berdasarkan sistem distrik.
Seluruh Pakistan dibagi dalam 80.000 distrik
pemilihan kecil (40.000 di Pakistan Barat dan
40.000 di Pakistan Timur) yang hanya mencakup
kira-kira 1000 penduduk.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
PAKISTAN
Dengan

system Demokrasi Dasar tanpa partai


ternyata banyak pemimpin partai lama dipilih
kembali, demikian pula dewan perwakilan rakyat
baru segera menghidupkan partai-partai lama,
bahkan presiden Ayub Khan sendiri menggabungkan
diri (convensionist) pada muslim league.

Pada tahun 1968 presiden Ayub Khan menyrahkan

kekuasaan kepada Jenderal Yahya Khan.presiden


baru mnjanjikan akan menghidupkan kembali sitem
parlementer dan mengadakan pemilihan akhir tahun
1970.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
PAKISTAN
Sejak tahun 1990 terjadi ketidakstabilan politik di

Pakistan di mana presiden dan perdana menteri


berkonflik.
Presiden dengan reserve powernya membubarkan
National
Assembly
yang
secara
otomatis
menggulingkan perdana menteri.
Dari tahun 1990 hingga 1996 , presiden tiga kali
membubarkan
Dewan
Nasional
(National
Assembly).
Hal ini tiga kali perdana menteri otomatis
dijatuhkan dan tigakali pula pemilhan umum
diselenggarakan pada periode tersebut.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI
PAKISTAN
Perubahan dari system parlementer ke system

presidensil terjadi lagi ketika jenderal Perves


Musharraf pada tanggal 12 oktober 1999
melakukan kudeta mengguling perdana menteri
Nawas Sharif.
Pada itu ia mengumumkan dirinya sebgai Chief of
executive dan melakukan tugas-tugas sebagai
perdana menteri sampai dengan 23 november
2002 dan pada tanggal 20 juni 2001, ia mengklaim
dirinya sebgai presiden Pakistan.
Keberlangsungan demokrasi di Pakistan diuji pada
masa Jenderal Musharaf.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

1. Masa Republik Indonesia I ( 1945-1959) :


Masa Demokrasi Konstitusional
. Sistem parlementer yang mulai berlaku sebulan
sesudah kemerdekaan diproklamirkan dan kemudian
diperkuat dalam Undang-Undang Dasar 1949 dan
1950
. Masa demokrasi (konstitusional) yang menonjolkan
peranan parlemen serta partai-partai dan yang
karena itu dapat dinamakan Demokrasi Parlementer.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

1. Masa Republik Indonesia I ( 1945-1959) :


Masa Demokrasi Konstitusional
. Ir. Soekarno sebgai presiden mengeluarkan Dekrit
Presiden 5 juli yang menentukan berlakunya kembali
Undang-Undang Dasar 1945.
. Dengan demikian berdasarkan system parlementer
berakhir.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

2. Masa Republik Indonesia II ( 1959-1965) :


Masa Demokrasi Terpimpin
. Masa demokrasi Terpimpin yang dalam banyak
aspek
telah
menyimpang
dari
demokrasi
konstitusional
secara
formal
merupakan
landasannya, dan menunjukkan beberapa aspek
demokrasi rakyat
. Ciri-ciri periode ini ialah

dominasi dari presiden


terbatasnya partai politik
berkembangnya pengaruh komunis
meluasnya peranan ABRI sebagai unsure social-politik.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

2. Masa Republik Indonesia II ( 1959-1965) :


Masa Demokrasi Terpimpin
. Dekrit 5 juli dapat dipandang sebgai suatu usaha
mencari jalan keluar kemacetan politik melalui
pembentukan kepemimpinan yang kuat.
. UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang
presiden untuk bertahan selama sekurangkurangnya lima tahun.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

2. Masa Republik Indonesia II ( 1959-1965) :


Masa Demokrasi Terpimpin
. Akan tetapi ketetapan MPRS No. III/1963 yang
mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden seumur
hidup telah membatalkan pembatasan waktu lima
tahun ini ( Undang-Undang Dasar memungkinkan
seorang presiden untuk dipilih kembali) yang
ditentukan oleh Undang-Undang Dasar .
. Partai politik dan pers yang dianggap menyimpang
dari rel revolusi ditutup, tidak dibenarkan, dan
dibreidel

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

2. Masa Republik Indonesia II ( 1959-1965) :


Masa Demokrasi Terpimpin
. Politik mercusuar di bidang hubungan luar negeri
dan ekonomi dalam negeri telah menyebabkan
keadaan ekonomi menjadi bertambah suram.
. G 30 S/PKI telah mengakhiri periode ini dan mebuka
peluang untuk dimulainya masa demokrasi
Pancasila.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

3. Masa Republik Indonesia III ( 1965-1998) :


Masa Demokrasi Pancasila
. Masa Demokrasi Pancasila yang merupakn
demokrasi konstitusional yang menonjolkan system
presidensil.
. Landasan formal dari periode ini ialah Pancasila,
UUD 1945, serta Ketetapan-Ketetapan MPRS.
. Dalam usaha meluruskan kembali penyelewengan
trehadap UUD yang telah terjadi dalam Demokrasi
Terpimpin, telah diadakan korektif.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

3. Masa Republik Indonesia III ( 1965-1998) :


Masa Demokrasi Pancasila
.Perkembangan lebih lanjut pada masa Republik
Indonesia III (yang juga disebut sebgai orde baru yang
menggantikan orde lama) menunjukkan peranan
presiden yang semakin besar.
.Keberhasilan memimpin penumpasan G 30 S/PKI
dan
kemudian
membubarkan
PKI
dengan
menggunakan Surat Perintah 11 Maret (Super Semar)
memberikan peluang yang besar kepada jenderal
Soeharto untuk tampil sebgai tokoh yang paling
berpengaruh di Indonesia.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

3. Masa Republik Indonesia III ( 1965-1998) :


Masa Demokrasi Pancasila
. Masa
Republik
Indonesia
III
menunjukkan
keberhasilan dalam penyelenggraan Pemilu.
. Pemilu
diadakan
secara
teratur
dan
berkesinambungan
sehingga
selama
periode
tersebut berhasil diadakan enam kali Pemilu, masing
pada tahun 1971, 1977, 1982,1987, 1992, dan 1997.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

3. Masa Republik Indonesia III ( 1965-1998) :


Masa Demokrasi Pancasila
. Namun nilai-nilai demokrasi dalam Pemilu tersebut
tidak diberlakukan dalam Pemilu karena tidak ada
kebebasan mimilh bagi para pemilih dan tidak ada
kesempatan yang sama bagi ketiga organisasi
peserta pemilu untuk memenangkan Pemilu.
. Setelah fusi 1973 yang menghasilkan dua partai
politik di samping golkar, tidak ada perubahan dalam
pemilu karena Golkar tetap dipastikan memenangkan
pemilu.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

3. Masa Republik Indonesia III ( 1965-1998) :


Masa Demokrasi Pancasila
.Namun nilai-nilai demokrasi dalam Pemilu tersebut
Terlepas dari semua itu, pelaksaan Pemilu sebanyak 6
kali telah ,memberikan pendidikan poltik yang penting
bagi rakyat Indonesia sehingga rakyat telah terbiasa
memberikan suara dan menetukan pilihan dalam
Pemilu.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

3. Masa Republik Indonesia III ( 1965-1998) :


Masa Demokrasi Pancasila
.Keberhasilan pemerintah Presiden Soeharto untuk
menjadikan Indonesia swasembada beras pada
pertengahan dasawarsa 1980-an dan pembangunan
ekonomi pada masa-masa stelah itu ternyata tidak
dikuti kemampuan unutk memberantas korupsi.
.Mundurnya Presiden Soeharto dari kursi Presiden
menjadi pertanda dari berakhirnya masa Republik
Indonesia III yang disusul oleh munculnya Republik
Indonesia IV.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

4. Masa Republik Indonesia


sekarang) : Masa Reformasi

IV

1998-

. Masa Reformasi yang menginginkan tegaknya


demokrasi di Indonesia sebagai koreksi terhadap
praktik-praktik politik yang terjadi pada masa
Republik Indonesia III.
. Pengalamn Orde Baru mengajarkan kepada bangsa
Indonesia bahwa pelanggaran terhadap demokrasi
membawa kehacuran bagi Negara dan penderitaan
rakyat.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

4. Masa Republik Indonesia


sekarang) : Masa Reformasi

IV

1998-

. Presiden Habibie yang dilantik sebgai presiden untuk


menggantikan Presiden Soeharto dapat dianggap
sebagai Presiden yang akan memulai langkahlangkah demokratisasi dalam Orde Refomasi.
. Oleh karena itu, langkah awal yang dilakukan
pemerinahan Habibie adalah mempersiapkan pemilu
dan melakukan beberapa langkah penting dalam
demokratisasi.

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

4. Masa Republik Indonesia


sekarang) : Masa Reformasi

IV

1998-

. Demokratisasi telah behasil membentuk pemerintah


Indonesia yang yang demokratis karena nilai-nilai
demokrasi yang penting telah diterapkan melalui
pelaksanaan peraturan perundangan mulai dari UUD
1945.
. Demokrasi di Indonesia telah mempunyai dsar yang
kuat untuk berkembang.

BEBERAPA PERUMUSAN
MENGENAI DEMOKRASI
PANCASILA
1. Seminar Angkatan Darat II, Agustus

1966
a. Bidang Politik dan Konstitusional

Demokrasi Pancasila seperti yang


dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
1945
Sosialisme Indonesia yang berarti
masyarakat adil dan makmur.
Clan revolusioner untuk menyelesaikan
revolusi ,

BEBERAPA PERUMUSAN
MENGENAI DEMOKRASI
PANCASILA
1. Seminar Angkatan Darat II, Agustus 1966
b. Bidang Ekonomi
Pengawasan

oleh
rakyat
terhadap
penggunaan kekayaan dan keuangan
negara dan koperasi
Pengakuan atas hak milik perorangan dan
kepastian hukum dalam penggunaannya
Peranan
pemerintah
yang
bersifat
pembina, penunjuk jalan serta pelindung.

BEBERAPA PERUMUSAN
MENGENAI DEMOKRASI
PANCASILA
2. Musyawarah Nasional III Persahi :

The Rule of Law, Desember 1966


. Azas negara hukum Pancasila mengandung

prinsip:
a. Pengakuan dan perlindungan hak azasi yang
mengandung persamaan dalam bidang
politik, hukum, sosial, ekonomi, kultural dan
pendidikan.
b. Peradilan yang bebas dan tidak memihak,
tidak
terpengaruh
oleh
sesuatu

BEBERAPA PERUMUSAN
MENGENAI DEMOKRASI
PANCASILA
3. Symposium

Hak-hak
Manusia, Juni 1967

Azasi

. Demokrasi Pancasila, dalam arti demokrasi

yang bentuk-bentuk penerapannya sesuai


dengan kenyataan-kenyataan dan cita-cita
yang terdapat dalam masyarakat kita,
setelah sebagai akibat rezim Nasakom sangat
menderita
dan
menjadi
kabur,
lebih
memerlukan
pembinaan
daripada
pembatasan sehingga menjadi suatu political

BEBERAPA PERUMUSAN
MENGENAI DEMOKRASI
PANCASILA
3. Symposium

Hak-hak
Manusia, Juni 1967

Azasi

. Berhubung dengan keharusan kita di tahun-

tahun mendatang untuk mengembangkan a


rapidly expanding economy, maka diperlukan
juga secara mutlak pembebasan dinamika
yang terdapat dalam masyarakat dari
kekuatan-kekuatan
yang
mendukung
Pancasila.
. Oleh karena itu diperlukan kebebasan

BEBERAPA PERUMUSAN
MENGENAI DEMOKRASI
PANCASILA
3. Symposium

Hak-hak
Manusia, Juni 1967

Azasi

.Persoalan

hak-hak azasi manusia dalam


kehidupan
kepartaian
untuk
tahun-tahun
mendatang harus ditinjau dalam rangka
keharusan kita untuk mencapai keseimbangan
yang wajar di antara 3 hal, yaitu:
a. Adanya

pemerintah yang mempunyai cukup


kekuasaan dan kewibawaan.
b. Adanya kebebasan yang sebesar-besarnya.
c. Perlunya untuk membina suatu rapidly expanding

Anda mungkin juga menyukai