Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM AKHIR

MEMBANGUN SERVER DENGAN DEBIAN 6.0.5 SQUEEZE


Mata Kuliah : Praktikum Administrasi Jaringan
Dosen Pengampu: Totok Sukardiyono, M.T
Asisten Dosen Pengampu: Aditio A. N., S.Pd

Disusun Oleh:
Fitria Nuri Cahyani

13520241081/F2

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika

Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
2016

TUTORIAL MEMBANGUN
SERVER DENGAN DEBIAN 6.0.5
SQUEEZE
FITRIA NURI CAHYANI
13520241081 F/2013
Tutorial ini berisi tentang cara membangun server sederhana, termasuk administrasi dan
konfigurasinya pada OS Debian 6.0.5 Squeeze. Tutorial ini dibuat guna berbagi ilmu dan
menjadi laporan praktikum akhir mata kuliah Administrasi Jaringan pada Program Studi
Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik UNY. Semoga bermanfaat!

Fitria Nuri Cahyani

DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................................................................. 1


Daftar Isi ............................................................................................................................................... 2
A. Pendahuluan ................................................................................................................................ 3
B. Desain Jaringan ........................................................................................................................... 4
C. Administrasi Server Debian Squeeze ........................................................................................... 5
1. Konfigurasi Server .................................................................................................................... 5
2. Konfigurasi DHCP Server ......................................................................................................... 7
3. Konfigurasi DNS Server ............................................................................................................ 8
4. Konfigurasi Web Server .......................................................................................................... 11
5. Konfigurasi FTP Server .......................................................................................................... 13
6. Konfigurasi Samba Server ...................................................................................................... 14
7. Konfigurasi SSH Server .......................................................................................................... 16
8. Konfigurasi Proxy Server ........................................................................................................ 19
9. Konfigurasi DatabaseServer ................................................................................................... 21
D. Penutup ...................................................................................................................................... 23
E. Penulis ....................................................................................................................................... 24

Fitria Nuri Cahyani

A. PENDAHULUAN

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah swt, atas segala limpahan
nikmat dan karuniaNya, sehingga penulis mampu membuat e-book ini. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan para
pengikut setianya hingga akhir zaman.
Administrasi jaringan komputer adalah sebuah pekerjaan dari para administrator jaringan
yang bertugas untuk mengatur sebuah jaringan komputer baik dalam skala kecil maupun skala
besar. Salah satu tugas seorang administrator jaringan adalah menginstall dan mengkonfigurasi
server. Untuk server jaringan dalam perusahaan atau lembaga biasanya menggunakan sistem
operasi linux. Banyak sekali distro opens source dalam linux, salah satunya adalah debian.
Debian dikenal sebagai distro yang handal dlam kinerjanya dibandingkan yang lain, seperti
redhat dan slackware.
E-book ini dikhususkan untuk administrasi distro linux Debian Squeeze 6.0.5. Penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua penulis, yang selalu
memberikan doa dan dukungan. Kepada dosen pengampu Administrasi Jaringan, Bapak Totok
Sukardiyono, M.T., dan asisten dosen pengampu, Aditio Agung Nugrohoo, S.Pd., yang tak lelah
untuk mengajar dan mendidik penulis dalam matakuliah Administrasi Jaringan. Juga tak lupa
kepada teman-teman penjurusan Administrasi Jaringan yang saling membantu satu sama lain.
Semoga Alloh membalas dengan yang lebih baik, aamiin.

Yogyakarta, Januari 2016

Fitria Nuri Cahyani

Fitria Nuri Cahyani

B. DESAIN JARINGAN
Sebelum melangkah lebih jauh tentang administrasi dalam server debian 6.0.5,
terlebih dahulu kita harus membuat desain jaringan. Desain jaringan adalah
skema/topologi dari jaringan komputer yang akan kita bangun. Pembuatan desain
jaringan yang jelas dan terencana akan memudahkan kita dalam melakukan konfigurasi
nantinya. Desain jaringan yang ada membuat kinerja administrator jaringan lebih efektif
dan terarah.
Pada desain jaringan di tutorial ini, kita bisa menyimpulkan beberapa hal, yakni:
1. Identitas :
Domain name

: fitria.uny

2. Tabel Jaringan
Ethernet

Eth0

Eth1

Address

192.168.10.1/28

192.168.1.1/28

Netmask

255.255.255.240

255.255.255.240

Network

192.168.10.0

192.168.1.0

Broadcast

192.168.10.15

192.168.1.15

3. Kebutuhan software.
Pada tutorial ini, penulis mengasumsikan bahwa kita sudah menginstall Debian
Server Squeeze dan client Windows XP. Untuk mempermudah, kita juga sudah
menyiapkan paket-paket yang harus diinstal pada server nantinya dalam sebuah DVD
atau setting repository. Paket-paket yang akan kita instal antara lain:
a. DHCP Server: dhcp3-server
b. DNS Server: bind9
c. FTP Server: proftpd
d. SSH Server: ssh-server
e. File Sharing: samba-server dan samba-client
f. Web Server: apache2
g. Database Server: mysql-server
h. Proxy: squid
Fitria Nuri Cahyani

C. ADMINISTRASI SERVER DEBIAN SQUEEZE


1. KONFIGURASI SERVER
1.1.

Server Sebagai Router

Server Debian dapat digunakan sebagai router yang berfungsi menjembatani antar
jaringan yang berbeda agar mampu berkomunikasi. Agar server kita bisa menjadi
router, maka harus ada 2 ethernet yang dibutuhkan, yakni eth0 yang tersambung ke
internet dan eth1 yang tersambung ke client. Pemilihan ethernet yang digunakan
bebas, bergantung pada desain jaringan kita sebelumnya.

1.2.

Konfigurasi Interface

a. Setting konfigurasi IP pada interface. Ada 2 cara, yakni:


Secara langsung:
# ifconfig [nama interface] netmask [netmask] broadcast
[broadcast]
Melalui edit file konfigurasinya di /etc/network/interfaces:
# nano /etc/network/interfaces

Menyimpan perubahan yang ada dan restart konfigurasi interface:


# /etc/init.d/networking restart

b. Cek hasil konfigurasi IP. Ada beberapa cara, yakni:


Melihat keseluruhan hasil konfigurasi pada interface:
Fitria Nuri Cahyani

# ifconfig
Melihat konfigurasi pada interface tertentu:
# ifconfig [nama interface]
Melihat keseluruhan konfigurasi per halaman:
# ifconfig | more

1.3.

Konfigurasi IP Forwarding

a. Setting konfigurasi IP forwarding (menjadikan server sebagai router), dengan:


# nano /etc/sysctl.conf
Pada file tersebut, hilangkan tanda # sebelum net.ipv4.ip_forward=1 agar
paket forwarding menjadi aktif.
b. Restart konfigurasi tersebut untuk melihat perubahan dengan:
# sys p /etc/sysctl.conf

1.4.

Konfigurasi NAT (Network Translation Address)

a. NAT berfungsi untuk mengaktifkan fungsi network address translation router.


Settingnya pada:
# nano /etc/rc.local
b. Menambah tanda # sebelum sintaks exit 0 dan simpan perubahan.

1.5.

Cek Hasil Keseluruhan Konfigurasi

a. Setelah semua konfigurasi kita setting, selanjutnya adalah mengetes apakah


router yang kita buat berjalan atau tidak.
b. Masuk ke PC client, setting IP Client (Windows) seusai dengan subnet IP eth1
pada server.
c. Selanjutnya uji konektivitas, pada PC Client kita lakukan perintah ping untuk
eth0 dan eth1.

Fitria Nuri Cahyani

2. KONFIGURASI DHCP SERVER


1.1.

DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Server adalah layanan yang

menyedikan fungsi pemberian IP kepada client secara dinamis, sehingga user


tidak perlu menyetting IP secara manual.

1.2.

Instalasi dan konfigurasi

a. Instal paket DHCP server, dengan cara:


# apt-get install dhcp3-server

b. Masuk ke pengaturan dhcp.conf untuk mengatur sesuai topologi jaringan kita


sebelumnya, yakni:
# nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
Cari kata A slightly dengan ctrl+w. Lalu isi pengaturan IP sesuai jaringan,
misalnya seperti berikut:
Subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.240 {

//IP subnet dan netmask

Range 192.168.1.2 192.168.1.8;

//range IP yang diberi

Option routers 192.168.1.1;

//router, eth1

Option broadcast-address 192.168.1.9;

//broadcast

Simpan dengan ctrl+x.


c. Masuk ke default dhcp untuk mengubah eth yang akan digunakan sebagai
dhcp server.
# nano /etc/default/isc-dhcp3-server

Fitria Nuri Cahyani

d. Simpan semua perubahan dan restart service dhcp.


e. Lakukan pengujian pada client, dengan cara mengubah setting IP Client
menjadi dinamis. Lalu, lihat apakah client berhasil mendapat IP dari server atau
belum.

3. KONFIGURASI DNS SERVER


1.1.

DNS Server

DNS (Domain Name System) adalah cara untuk menerjemahkan alamat IP


Address (numerik) suatu komputer ke dalam alamat domain (alphabetic), ataupun
sebaliknya. Salah satu aplikasi linux yang paling populer sebagai DNS Server
adalah Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9).

1.2.

Instalasi dan konfigurasi

a. Instal paket DNS Server, dengan cara:


# apt-get install bind9

Fitria Nuri Cahyani

b. Membuat zona, yakni domain utama dalam jaringan. Bisa melalui edit file
named.conf.local atau langsung di named.conf. Caranya, :
# nano /etc/bind/named.conf.local

c. Masuk ke named.conf.option untuk mengubah forwarders, yakni:


# nano /etc/bind/named.conf.options
Pada forwarders, hilangkan tanda #, dan tambahkan IP yang digunakan
sebagai forwarders dalam jaringan, misalnya gateway dari IP eth0.
d. Membuat file forward, yang berfungsi untuk konversi alamat domain ke IP
Address. Sebelumnya, kita menyalin dahulu db.local ke db.forward (nama file
forward).
Fitria Nuri Cahyani

# cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.forward
# nano /etc/bind/db.forward
Edit dan tambahkan script berikut
$TTL

604800

@ IN

SOA fitria.uny. root.fitria.uny. (


2

; Serial

604800

; Refresh

86400

; Retry

2419200

; Explore

604800 )

; Negative Cache TTL

;
@ IN

NS

fitria.uny.

@ IN

192.168.1.1

www

IN

192.168.1.1

ftp

IN

192.168.1.1

mail

IN

192.168.1.1

simpan dengan ctrl+x.


e. Membuat file reverse, yang merupakan kebalikan dari file forward yaitu
konversi dari alamat IP Address ke alamat domain. Kita salin terlebih dahulu
file db.127 ke db.reverse.
# cp /etc/bind/db.127 etc/bind/db.reverse
# nano /etc/bind/db.reverse
Edit dan tambahkan script berikut
$TTL

604800

@ IN

SOA fitria.uny. root.fitria.uny. (


2

; Serial

604800

; Refresh

86400

; Retry

2419200

; Explore

604800 )

; Negative Cache TTL

;
@ IN

NS

fitria.uny.

1 IN

PTR

fitria.uny.

Fitria Nuri Cahyani

10

simpan dengan ctrl+x.


f. Tambahkan dns-name-server dari server debian kita pada file resolv.conf agar
dapat diakses melalui komputer localhost.
# nano /etc/resolv.conf
tambahkan script berikut:
search

fitria.uny

domain

fitria.uny

nameserver

192.168.1.1

simpan dengan ctrl+x.


g. Restart bind, lalu uji DNS server dengan cara
# nslookup 192.168.1.1
# nslookup fitria.uny
# dig fitria.uny

4. KONFIGURASI WEB SERVER


4.1.

WEB Server

Web Server adalah layanan server berjalan di protokol http pada port 80. Dalam
merancang web server, ada baiknya kita telah menentukan desain web kita
nantinya. Misalnya, web kita akan membutuhkan bahasa HTML, php4 atau php5,
MySQL, dll. Kali ini, penulis asumsikan kita akan menggunakan CMS yang bisa
didownload dari internet, misalnya Wordpress, Drupal, atau Joomla.

4.2.

Instalasi dan Konfigurasi

a. Instal paket apache2 php5


# apt-get install apache2 php5

Fitria Nuri Cahyani

11

b. Mengubah pengaturan pada default, sesuaikan dengan jaringan kita.


# nano /etc/apache2/sites-available/default

c. Kita bisa mengubah tampilan web kita nantinya, dengan cara:


# nano /var/www/index.html

d. Jangan lupa untuk menyimpan setiap perubahan yang dilakukan dan restart
service apache, dengan cara:
# /etc/init.d/apache2 restart
e. Kita bisa mengecek hasilnya melalui PC Client, yakni dengan membuka
browser dan ketikkan alamat domain fitria.uny atau www.fitria.uny
f. Selanjutnya, kita bisa mengkonfigurasi lebih lanjut web server dengan
membuat direktori baru dan tinggal memasukkan website yang telah kita
Fitria Nuri Cahyani

12

buat/kita download (misalnya Drupal). Agar memudahkan dan instalasi


berjalan, ubah hak akses direktori tersebut menjadi writeable bagi semua user
untuk sementara waktu.

5. KONFIGURASI FTP
5.1.

FTP Server

FTP (File Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk transfer file
atau data melalui jaringan. Port default FTP adalah 21 dan bekerja di protokol
TCP/IP.
Dalam FTP server, kita bisa menggunakan dua cara, yakni User Authentication
Login (Password Protected) dan Anonymous Login (Guest OK). Kita akan
menggunakan salah satu dari cara ini, User Authentication Login sehingga
diperlukan autentifikasi user ketika akan mengaksesnya nanti. Aplikasi yang paling
populer untuk ftp server pada debian adalah ProFtpd

5.2.

Instalasi dan Konfigurasi

a. Instal paket ProFtpd, dengan cara:


#apt-get install proftpd
b. Masuk ke konfigurasi utama proftpd, dengan cara:
# nano /etc/proftpd/proftpd.conf
Tambahkan script berikut pada baris paling bawah,
User

ftp

//user untuk ftp server

Simpan dengan ctrl+x.


c. Buat folder untuk meletakkan semua file dan data pada ftp server. Lalu,
tambahkan hak akses untuk user ftp pada direktori tersebut.
# mkdir share
# userdel ftp
# useradd d /share/ftp
# passwd ftp
d. Lakukan pengujian ftp server, bisa dengan tiga cara, yakni localhost dan
pengujian via web di client dan melalui FileZilla.
e. Via localhost, ketikkan:
Fitria Nuri Cahyani

13

# ftp localhost
ftp> ls
ftp> bye
f. Cek pada client, ketikkan ftp.fitria.uny pada web browser.
g. FileZilla adalah aplikasi ftp client yang mendukung hampir semua sistem
operasi. Kelebihannya adalah kita dapat melakukan transfer file dalam jumlah
yang banyak dan besar.

6. KONFIGURASI SAMBA
6.1.

Samba Server
Samba Server digunakan untuk file sharing dalam jaringan yang menggunakan

sistem operasi yang berbeda dengan linux, khususnya sistem operasi Windows.
Perbedaannya dengan ftp adalah samba ini hanya digunakan untuk file sharing
dalam skala kecil (jaringan lokal).

6.2.

Instalasi dan Konfigurasi

a. Instal paket samba, dengan cara:


# apt-get install samba-server
b. Buat direktori yang akan disharing pada jaringan lokal dan ubah hak aksesnya
dengan chmod.
# mkdir /home/fitria/share
c. Buat user agar dapat mengakses file sharing tersebut dari jaringan lokal.
# useradd nuri
# smbpasswd a nuri
d. Sama seperti ftp, samba server bisa kita konfigurasi dengan User Mode atau
Guest Mode. Tambahkan konfigurasi berikut untuk User Mode, yakni:
# nano /etc/samba/smb.conf
Hilangkan tanda # pada
Security user //hilangkan tanda pagar #
Pada share definitions, tambahkan
Path = /home/fitria/share/
Browseable = yes
Valid users = nuri
Fitria Nuri Cahyani

//sesuaikan nama user

14

Admin users = root


e. Simpan perubahan dan restart, dengan cara:
# /etc/init.d/samba restart
f. Pengujian bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dengan localhost dan client.
Pada localhost, ketikkan perintah berikut:
# testpam
g. Pengujian lewat PC Client. Klik icon My Computer, lalu pada address bar
ketikkan alamat server debian. Tambahkan dua backslash \\ pada awal
alamat sebagai identitas protokol file sharing.

6.3.

Samba Client

Tidak hanya sebagai samba server, kita juga dapat menggunakan samba client
yang berfungsi untuk mengambil file sharing dari komputer yang berbasis
Windows melalui jaringan.

6.4.

Instalasi dan Konfigurasi Samba Client

a. Instal paket samba client, yakni:


# apt-get install samba-client
b. Setelah instalasi, kita bisa langsung melihat file sharing yang terdapat di
jaringan. Terlebih dahulu kita mengatur alamat IP Address tujuan file sharing,
lalu ketikkan:
# smbclient L \\192.168.1.2
c. Untuk mengakses file sharing tersebut, kita harus melalukan Mounting dahulu
direktori tersebut melalui jaringan. Hal ini diperlukan karena antara partisi linux
(ext3) dengan partisi windows (ext4) terkadang berbeda.
d. Buat direktori untuk meletakkan file mounting. Defaultnya terletak di /mnt
# cd /mnt
# mkdir windows
e. Kemudian mount file sharing dari windows
# mount t cifs //192.168.1.2/share/mnt/windows/
Maka, kita bisa menggunakan/mengambil semua file dan data pada direktori
tersebut. Jika file disetting writeable, kita juga bisa menambah atau menghapus
data pada direktori tersebut.
Fitria Nuri Cahyani

15

f. Jika kita ingin Un-Mounting file sharing tersebut, lakukan dengan cara:
# umount windows/

7. KONFIGURASI SSH SERVER


7.1.

SSH Server

Dalam jaringan komputer, kita bisa dengan mudah berbagi resource hardware
maupun sofware yang ada. Remote Access adalah cara untuk mengakses suatu
sistem melalu media jaringan, sehingga kita dapat mengkonfigurasi suatu sistem
di manapun asal kita terhubung dengan jaringan tersebut. SSH (Secure Shell)
adalah salah satu cara untuk meremote dengan mode teks. SSH dianggap lebih
aman dalam transfer data pada jaringan, karena memiliki enkripsi.

7.2.

Instalasi dan Konfigurasi

a. Instal paket ssh, caranya:


# apt-get install ssh-server

b. Masuk ke sshd_config untuk melakukan beberapa perubahan, yakni:


# nano /etc/ssh/sshd_config
Misalnya, kita ganti port 22 (default SSH) menjadi 123 agar tidak bisa
sembarangan diakses oleh orang lain.

Fitria Nuri Cahyani

16

c. Simpan perubahan, dan lakukan restart dengan:


# /etc/init.d/ssh restart

d. Lakukan pengujian, bisa dengan dua cara, yakni melalui localhost dan pada
PC Client. Melalui localhost, ketikkan:
# ssh root@localhost p 123

e. Secara default, tidak ada aplikasi SSH Client yang terinstall pada PC Client.
Untuk itu, kita perlu menginstal putty terlebih dahulu. Jika sudah, jalankan
putty. Pada Hostname, masukkan alamat IP dari eth1 dan port yang telah kita
ubah, yakni 123.

Fitria Nuri Cahyani

17

f. Setelah masuk ke Sistem Operasi Debian, kita tinggal login sebagai root dan
bisa menjalankan semua pekerjaan-pekerjaan server melalui PC Client.

Fitria Nuri Cahyani

18

8. KONFIGURASI PROXY
8.1.

Proxy Server

Proxy berfungsi untuk menyimpan halaman-halaman website yang pernah kita


kunjungi. Fungsinya adalah sebagi cache, misalnya jika kita kan mengakses
halaman yang sama, maka akan diambilkan dari Proxy, jika belum ada maka akan
diteruskan ke server sebenarnya. Proxy juga dapat digunakan sebagai Security,
misalnya memblokir akses ke suatu website ataupun kata-kata tertentu.

8.2.

Instalasi dan Konfigurasi

a. Instal paket paket proxy (Squid), dengan cara:


# apt-get install squid

b. Banyak yang bisa kita atur di proxy, misalnya kita akan mebuat pengaturan
blocking terhadap suatu situs dan download file dengan ekstensi tertentu.
Caranya:
# nano /etc/squid/squid.conf
Gunakan ctrl+w untuk mempermudah pencarian.
Ctrl+w : http_port 3128 : tambahkan script transparent

Ctrl+w : acl connect : tambahkan script


acl block_situs dstdomain .facebook .twitter.com //memblok situs facebook dan
twitter

Fitria Nuri Cahyani

19

acl block_kata url_regex \.mkv$ \.mp4$ //memblok download file ekstensi mkv
dan mp4
http_access allow all
http_access deny block_situs
http_access deny block_kata

Ctrl+w : http_access deny all : tambahkan tanda pagar #


Ctrl+w: visible_hostname : tambahkan proxy.fitria.uny
c. Konfigurasi IP tables, untuk redirect ke port 80 (HTTP) ke port 3128 (proxy)
# nano /etc/resolv.conf
# iptables t nat A PREROUTING p tcp dport 80 j REDIRECT
to-port 3128

d. Kita bisa memodifikasi halaman proxy, misalnya pada laman yang kita block,
agar user tahu bahwa halaman tersebut adalah situs terlarang.
# nano /usr/share/squid/errors/English/ERR_ACCESS_DENIED
e. Restart daemon squid, dengan cara :
# /etc/init.d/squid restart

Fitria Nuri Cahyani

20

Lakukan pengujian pada client. Jika kita terkoneksi dengan internet, maka
server proxy akan menjadi transparent. Namun, jika hanya localhost, maka kita
harus mengatur manual proxy pada sisi client terlebih dahulu.
Buka web browser SettingInternet ConnectionsLAN SettingsManual
Proxy configuration.
f. Coba akses situs facebook.com, maka akan tertampil pesan bahwa situ
tersebut merupakan situs terlarang. Coba situs yang lain juga untuk mengecek
keberhasilan proxy.

9. KONFIGURASI DATABASE SERVER


9.1. Database Server
Database server berfungsi untuk media penyimpanan data-data atau informasi
penting. Aplikasi database server yang sering digunakan antara lain MySQL,
PostgreSQL, dan MsSQL.

9.2. Instalasi dan Konfigurasi


a. Instal database server, caranya:
# apt-get install mysql-server
b. Setelah selesai instal, MySQL sudah otomatis bisa kita gunakan. Namun jika
tetap ingin melakukan beberapa perubahan, bisa dilakukan di file my.conf.
Misalnya kita akan mengubah port default MySQL, dll.
# nano /etc/mysql/my.conf
c. Simpan perubahan dan pastikan restart layanan Database server, caranya:
# /etc/init.d/mysql restart
d. Pengujian database server bisa dilakukan dengan GUI melalui phpmyadmin
pada client atau mode text pada server. Pertama, masuk ke MySQL dengan
cara:
# mysql u root p

Setelah masuk, kita bisa mengeksplorasi database server kita. Berikut


beberapa perintah yang sering digunakan dalam MySQL Server
Melihat database; mysql > show databases;
Membuat database; mysql > create database [nama_database];
Fitria Nuri Cahyani

21

Membuka database; mysql > use [nama_database];


Menghapus database; mysql > drop database [nama_database];

================= SELESAI =================

Fitria Nuri Cahyani

22

D. PENUTUP

Seorang administrator yang baik dituntut untuk memiliki skill/kompetensi yang


menyeluruh tentang jaringan komputer. Hal tersebut bisa diperoleh melalui berbagai
pembelajaran, baik secara otodidak, praktikum, dan belajar bersama pada forum.
Alhamdulillah, penyusunan e-book ini telah selesai. E-book ini masihlah sangat terbatas,
untuk itu penulis akan melanjutkan dan memperbaiki di masa mendatang. Kritik dan
saran yang membangun juga sangat penulis harapkan. Semoga bermanfaat, selamat
belajar. ^_^

Fitria Nuri Cahyani

23

E. PENULIS

Fitria Nuri Cahyani, lahir di Sragen pada tahun 1996. Belajar formal
di SD N dan MTs N di Sragen, kemudian melanjutkan studi di SMK
IT Smart Informatika Surakarta. Mulai menyukai jaringan komputer
saat SMK. Tak hanya tentang hardware dan jaringan, penulis juga
menyukai membaca, diskusi dan travelling. Melanjutkan studi di
UNY, mengambil Program Studi Pendidikan Teknik Informatika
UNY. Kini, penulis sedang menjalani semester 5 dan fokus pada
penjurusan Administrasi Jaringan. Penulis terbuka untuk berdiskusi dan menerima kritik
demi perbaikan di masa mendatang. Memiliki motto hidup Cari jalan yang sesuai hatimu,
pilih dan yakini, lalu nikmatilah. Bisa dihubungi di fitrianurii@outlook.com. Terimakasih,
^_^

Fitria Nuri Cahyani

24

Anda mungkin juga menyukai