Anda di halaman 1dari 8

Bagaimana cara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman Negara baik dari

dalam negeri ataupun dari luar negeri untuk menpertahankan NKRI ?


Contoh - Contoh Ancaman Negara Baik Dari Dalam Maupun Luar Negeri
Contoh bentuk ancaman militer yang dapat membahayakan kedaulatan dan
keutuhan wilayah Negara Indonesia:
a. Dari dalam negeri
1) Pemberontakan bersenjata Contoh sejumlah aksi pemberontakan bersenjata
di Indonesia yang dilakukan oleh gerakan radikal:
Pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
Pemberontakan Pemerintahan
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)/Perjuangan Rakyat Semesta
(Permesta)
Pemberontakan Kahar Muzakar
Pemberontakan Gerakan
30 September/Partai Komunis Indonesia (G-30-S/PKI)
2) Perang saudara: perang yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata
dengan kelompok bersenjata lainnya.
3) Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme dalam negeri
yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa.
4) Sabotase dari dalam negeri: merusak instalasi penting militer dan obyek vital
nasional yang membahayakan keselamatan bangsa oleh oknum dalam negeri.
5) Konflik horizontal: konflik yang terjadi antara mereka yang memiliki
kedudukan sama atau setingkat dalam organisasi.
b. Dari luar negeri
1) Agresi : penggunaan kekuatan bersenjata oleh Negara lain terhadap
kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa. Bentuk-bentuk/cara-cara agresi:
a) Invasi
: serangan oleh kekuatan bersenjata Negara lain terhadap
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b) Bombardemen : penggunaan senjata lainnya yang dilakukan oleh angkatan
bersenjata Negara lain terhadap wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
c) Blokade
: pengepungan terhadap pelabuhan atau pantai atau
wilayah udara Negara
Kesatuan Republik Indonesia oleh angkatan
bersenjata Negara lain.
d) Serangan unsur angkatan bersenjata Negara lain terhadap unsur satuan
darat atau satuan laut atau satuan udara Tentara Nasional Indonesia.
e) Unsur kekuatan bersenjata asing dalam wilayah udara atau seluruh wilayah
Negara berdasarkan perjanjian yang tindakan atau keberadaannya bertentangan
dengan ketentuan perjanjian.
f) Tindakan suatu Negara yang mengizinkan penggunaan wilayahnya oleh

Negara lain sebagai daerah persiapan untuk melakukan agresi terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
g) Pengiriman kelompok bersenjata atau tentara bayaran oleh Negara lain untuk
melakukan tindakan kekerasan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2) Pelanggaran wilayah: pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh Negara lain,
baik yang melakukan kapal maupun pesawat non komersial.
3) Spionase: mencari dan mendapatkan rahasia militer Negara lain.
4) Sabotase dari luar negeri: merusak instalasi penting militer dan obyek vital
nasional yang membahayakan keselamatan bangsa oleh Negara lain.
5) Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional
atau yang bekerja sama dengan terorisme dalam negeri yang bereskalasi tinggi
sehingga membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa

KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan
serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
segala macam dan bentuk ancaman, Tantangan, Hambatan dan gangguan baik yang datang dari
dalam maupun luar, Secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan
membahayakan integritas, Identitas, Kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional
Pada prinsipnya adanya suatu ancaman bagi ketahanan nasional suatu bangsa yaitu ketika bangsa
tersebut sudah dianggap lemah oleh si pembuat ancaman tersebut baik berupa negara atau
organisasi.
Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) ada 2
yaitu:
1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat
indonesia.
2.Ancama dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme
serta invasi dari darat, Udara dan laut oleh musuh dari luar negri.
Ancaman dari dalam negeri yaitu dapat berupa organisasi masyarakat yang tidak
menginginkan/tidak setuju dengan kebijakan pemerintah atau ingin berpisah dari NKRI.Contoh :

Gerakan Aceh Merdeka(GAM), Repoeblik Maloekoe Selatan (RMS) dan akhir-akhir ini yang
sering dibicarakan di media adalah Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Dari hasil observasi yang saya lakukan dari beberapa buku yang say abaca dan dari berbagai
media , Lebih dari 70% dari ancaman ketahanan nasional yang saya ketahui terjadi bukan murni
dari dalam negeri tapi adanya ikut campur dari pihak luar negeri.misalnya gerakan separatis
Aceh merdaka,kita tentu masih ingat kalau dibelakang organisasi tersebut ada pihak dari luar
negeri sebagai penyumbang dana serta persenjataan kepada gerakan separatis terebut. Kalau kita
lihat dari ancaman yang berupa terorisme,kita juga tentu belum lupa tentang peristiwa bom Bali
dan hotel JW Marriot.memang kalau kita lihat pelakunya secara langsung adalah orang indonesia
yaitu Imam samudra dan hambali yang sudah di hukum oleh lembaga penegak hukum. Akan
tetapi kalau kita lihat siapa dibelakang iman samudra dan hambali ternyata bukan orang
Indonesia yaitu Noerdin M Top yang sudah jelas berkewarganegaraan Malaysia.
Pada dasarnya kalau ketahanan suatu bangsa dalam bidang pertahanan pemerintahan maka akan
berdampak langsung dalam bidang ekonomi,Kebudayaan dan lain-lain.
Ancaman dari luar negeri pada saat sekarang tentu sudah tidak banyak lagi kita dengar kecuali
di daerah timur tengah misalnya di Irak atau Palestina. Karena ancaman dalam bentuk seperti itu
terjadi pada saat sebelum perang dunia ke 2. Yaitu di mana Indonesia masih dijajah
belanda.malaysia masih dijajah inggris dan masih hampir setiap negar kalau bukan dijajah pasti
penjajah negara lain. Yang saya ketahui hanya negara Thailand yang tidak pernah menjajajah dan
tidak juga pernah dijajah oleh negara lain.
Akan tetapai sekarang ancaman dari negara luar bukan berarti perang pakai senjata atau saling
bunuh-membunuh manusia. Akan tetapi perang dalam arti ilmu pengetahuan dan technologi serta
perang dalam bentuk norma. Saya ambil contoh tentang tata kerama bangsa indonesia. Pada
zaman dahulu bangsa kita terkenal akan keramahan penduduknya,sekarang yang saya rasakan
berbeda dari ungkapan yang diatas terutama kalau di daerah perkotaan.dari segi cara berbicara
dulunya kita dikenel dengan kesopanan berbicaranya tetapi sekarang jangankan orang dewasa
anak bocah sudah banyak menguluarkan kalimat yang orang dewasapun tidak layak untuk
mengeluarkan kalimat tersebut.
Dari segi pekerjaan,Sekarang sudah banyak pabrik yang mengandalkan robot atau mesin sebagai
tenaga pekerjanya khususnya di pabrik yang pemiliknya adalah orang luar negeri sehinnga
menimbulkan banyak pengangguran, karena pekerjaan yang seharusnya dilakukan manusia
sudah digantikan oleh mesin.dan masih banyak lagi ancaman-ancaman yang kita terima terutama
dalam bidang perdagangan. Dengan adanya perjanjian negara asean dengan China maka tentu
saja penduduk Indonesia yang beprofesi sebagai pedagang akan merasa sangat terancam
perekonomiannya.dan masih banyak lagi ancaman yang kita terima.
Tentu saja adanya ancaman tersebut di sebabkan lemahnya pertahanan Nasional negara
kita.karena tidak mungkin ada ancaman kalau negara kita tidak memberikan peluang untuk di
ancam oleh pihak lain.
Saran :

Sebagai seorang pemuda dan pemudi harusnya kita dapat mempertahankan ketahanan bangsa
kita.hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain :

Mengerti dan faham akan negara kita sendiri,baik sejarah maupun norma serta undangundang dan peraturan yang ada

Melakukan hal-hal positif yang membuat bangsa kita lebih hebat.misalnya dengan
prestasi diluar negeri sehingga bangsa lain melihat kita sebagai bangsa yang sangat
dibutuhkan oleh bangsa lain.terutama dalam Iptek.

Bersatu padu dalam menjaga persatuan tanpa membedakan ras,suku dan agama

Menjadikan bangsa kita ini menjadi suatu keluarga.yaitu dimana anggota yang keluarga
yang satu terancam maka anggota keluarga yang lain ikut membantu pertahanan anggota
keluarga yang terancam tersebut.

Tidak mudah terprovokasi oleh provokator

Bersifat dan berjiwa pancasialis serta mengikuti ajaran-ajaran yang ada di dalam
pancasila dari sila pertama sampai sila kelima

Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI :

Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya.

Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,


kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.

Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan
menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena
merupakan salah satu kekayaan bangsa.

Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa


persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk
mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.

Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan


persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek
sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi

kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama,
kesetiakawanan terhadap ikrar bersama. Memiliki wawasan nusantara berarti memiliki
ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati dan dipelihara oleh semua
komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu antara lain pancasila sebagai landasan
idiil, dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional. Ketentuan lainnya dapat berupa
peraturan-peraturan yang berlaku di daerah yang mengatur kehidupan bermasyarakat.

Mentaati peraturan agar kehidupan berbangsa dang bernegara berjalan dengan tertib dan
aman. Jika peraturan saling dilanggar, akan terjadi kekacauan yang dapat menimbulkan
perpecahan

Bagaimana cara untuk mengatasi atau menyelesaikan ancaman-ancaman bagi bangsa Indonesia
baik yang datang dari luar maupun dari dalam?
Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman Bagi Bangsa Indonesia Baik yang Berasal dari
Dalam dan Luar Negeriyaiut :
A. Ancaman dari dalam
1. Perang antar suku
Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan mempertemukan tokoh
adat/perwakilan masing-masing pihak yang bertikai
Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian adanya pertikaian
Meningkatkan kerja sama dan gotong royong antar kelompok masyarakat atau suku untuk
memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas di lingkungan masyarakat
Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar suku
2. Korupsi
Menanamkan jiwa anti korupsi yang diikuti dengan peningkatan Iman dan Taqwa
Memperberat sanksi dan hukuman para koruptor sehingga menimbulkan efek jera dan rasa takut
pejabat negara untuk melakukan tindakan yang hina itu
Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa, bebas KKN dan konsisten melaksanakan
peraturan dan Undang-undang
Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintahan terutama pada bidang keuangan
Bila memungkinkan melakukan pengawasan terhadap rekening para pejabat
Belajar bersikap jujur sejak dini
Meningkatkan dan menjaga independenitas KPK dalam tugasnya memberantas korupsi
Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemerintahan untuk meminimalisir keinginan korupsi
3. Terorisme
Menertibkan bahan baku pembuatan bom ataupun bahan yang diperlukan dalam pembuatan
bom
Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil
Pemberantasan sekelompok terorisme yang berkeliaran di masyarakat
Meningkatkan kinerja pihak militer dengan mempelajari motif di setiap kasus terorisme
Membasmi hal-hal yang membantu perkembangan terorisme misalnya dukungan materiil dan
keuangan, kontrol, kepemimpinan, dan faham yang disebarkan oleh teroris
Meningkatkan rasa nasionalisme

Meningkatkan ketahanan nasional dan mempersolid setiap susunan Hankamrata


Melaporkan warga yang diduga teroris, misalnya warga yang mengisolasikan diri dari
masyarakat sekitar

4.

Pemberontakan
Pemerataan pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak muncul kecemburuan nasional
Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai prinsip Hankamrata
Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan kewarganegaraan dan sejaarah
perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI
Mengakui persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas tidak terdesak

5.

Ekstrim kanan dan kiri


Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
Menanamkan pendidikan agama sebagai pendidikan formal
Memberantas segala tindakan ekstrim
Meningkatkan keefisienan dan kinerja pemerintah dan lebih transparan agar tidak muncul
masyarakat anti pemerintah
Meningkatkan Nasionalisme dan Imtaq
6. Kemiskinan atau kesenjangan sosial
Meningkatkan sumber daya manusia
Memperluas lapangan kerja untuk mengimbangi jumlah angkatan kerja
Meningkatkan kualitas SDM siap kerja melalui pendidikan, seperti kerja sama antar perusahaan
dengan SMK
Melakukan subsidi sembako bagi rakyat miskin
Peningkatan pelayanan atau kebutuhan dasar kepada masyarakat miskin, misalnya sekolah
gratis, Kartu Jakarta Sehat dan lain-lain
Pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air
7.

1.

Narkoba dan HIV/AIDS


Mengawasi dengan ketat daerah yang diduga tempat-tempat prostitusi dan mewajibkan
menggunakan pengaman sebelum berhubungan
Mempersempit peredaraan narkoba dengan memperketat pemeriksaan di bandara, pelabuhan,
maupun daerah perbatasan
Melakukan dan ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS dan
menanamkan jiwa anti narkoba
Menyaring budaya asing dengan Pancasila
Melakukan uji urine untuk mengetahui siapa yang terkena HIV/AIDS terutama supir, pilot atau
orang yang bertanggung jawab atas keamanan orang banyak
Melakukan razia tempat yang diduga pabrik maupun penjualan narkoba seperti diskotik atau
klub malam
B. Ancaman dari luar
Agresi militer

2.

3.

4.

5.

6.

Menjalin hubungan persahabatan antar negara berdasarkan prinsip bebas aktif dengan kata lain
bangsa Indonesia bersifat netral dan berhubungan baik dengan negara lain
Meningkatkan peralatan, pertahanan militer dan ketahanan nasional diiringi dengan peningkatan
dari kualitas TNI sebagai inti pertahanan dalam sistem Hankamrata (pertahanan keamanan rakyat
semesta)
Selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat membahayakan keutuhan NKRI
seperti mengikuti wajib militer dan belajar dasar-dasar kemiliteran dan selalu siap apabila
dibutuhkan dalam mempertahankan NKRI
Penerobosan wilayah
Mengadakan patroli secara rutin, terutama daerah rawan penerobosan batas
Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang lebih kuat dan permanen
sehingga tidak dapat dipindah
Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak bergantung pada negara tetangga
sehingga penduduk di wilayah perbatasan tidak berpindah kewarganegaraan
Penyeludupan
Meningkatkan transparansi pihak bea cukai dalam tugasnya mengawasi lalu lintas barang antar
negara
Meningkatkan pengamanan daerah perbatasan untuk mengantisipasi penyeludupan barang
illegal, karena memasukkan barang tanpa dikenai pajak impor
Meningkatkan pengamanan daerah jalur perdistribusian seperti bandara, pelabuhan.
Infiltrasi ( penyusupan ideologi )
Memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila serta mengamalkannya
Menyaring nilai ideologi asing dengan Pancasila, agar memperoleh dampak positifnya saja
Mempertebal Iman dan Taqwa (imtaq)
Melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat kecintaan terhadap tanah air tercinta sertan
menanamkan semangat juang untuk membela bangsa, negara, serta mempertahankan Pancasila
sebagai landasan idiil dan UUD sebagai landasan konstitusional serta landasan Nusantara
sebagai landasan fisional
Penitrasi ( penyusupan budaya )
Penguasaan IPTEK yang diimbangi Imtaq, sebagai perisai diri di era globalisasi
Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal, misal membuka ekstrakulikuler
sekolah
Meningkatkan rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang berasal dari berbagai suku
bangsa di Indonesia
Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila
Spionase
Meningkatkan keamanan di titik-titik vital nasional misal pabrik senjata, pembangkit listrik serta
penyimpanan dokumen rahasia negara
Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi
Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat negara
Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme
Melakukan pengawasan baik di wilayah darat, air, maupun udara yang dilakukan oleh TNI, AD,
AL, AU

Anda mungkin juga menyukai