Anda di halaman 1dari 7

TEORI ATOM MODERN

/
MEKANIKA KUANTUM

PLANK (salah satu penemu mekanika kuantum)

NAMA:RIZALDI PRATAMA
KELAS:X IPA 5
ABSEN:36

Perkembangan Teori Atom


Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai spektrum unsur, Teori Kuantum Radiasi Planck,
Teori Atom Bohr, Teori Atom Modern. Berikut penjelasan masing-masingnya.

1. Spektrum Unsur
Bila sinar matahari dilewatkan melalui sebuah prisma, maka sinar matahari tersebut akan
diuraikan menjadi beberapa warna yang saling meliputi (tidak ada batas yang jelas antara dua
warna yang berurutan), spektrum yang demikian disebut spektrum kontinu (spektrum
serbaterus).

Gambar 1.2 Warna-warna tersebut menunjukkan tingkat energi yang mempunyai panjang
gelombang (l) tertentu. Sumber: Chang, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti
Frekuensi (v) menyatakan banyaknya gelombang yang melalui suatu titik tiap detik.
Hubungan antara panjang gelombang, frekuensi, dan kecepatan cahaya sebagai berikut.
V=c/
v=frekuensi(detik1)
c=kecepatancahaya(3x108mdetik1)
= panjang gelombang (m)

2.TeoriKuantumRadiasiPlanck
Pada tahun 1900 Planck mengemukakan teori kuantum yang menyatakan bahwa energi suatu
benda hanya dapat berubah (bertambah atau berkurang) dengan suatu kelipatan dari satuan
energi yang disebut kuantum. Hukum Planck menyatakan bahwa energi suatu kuantum tidak
tetap, tetapi tergantung pada frekuensi radiasi.
E = h.
E=energikuantum(joule)
h=tetapanPlanck(6,625x1034jouledetik)
=frekuensiradiasi(detik1)
=c/
c=kecepatancahaya(3x108m.detik1)
= panjang gelombang (m)
Hukum Planck dapat ditulis dalam bentuk:
E = (hc) /

3.TeoriAtomBohr
Teori atom Bohr bertitik tolak pada anggapan berikut.
1. Elektron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat energi (lintasan)
tertentu, dengan demikian elektron juga mempunyai energi tertentu.
2. Bertentangan dengan teori elektrodinamika Maxwell, selama elektron bergerak dalam
lintasannya tidak memancarkan energinya dalam bentuk radiasi.
3. Elektron dapat pindah dari tingkat energi (lintasan) yang rendah ke tingkat energi
(lintasan) yang lebih tinggi bila menyerap energi dan sebaliknya elektron dapat pindah
dari tingkat energi (lintasan) yang tinggi ke tingkat energi (lintasan) yang lebih rendah
bila melepas energi.

Gambar 1.3 Teori atom Bohr


Contoh:
Lintasan
I
mempunyai
tingkat
energi
E1
Lintasan
II
mempunyai
tingkat
energi
E2
Lintasan
III
mempunyai
tingkat
energi
E3
dan
seterusnya
Banyaknya energi yang diserap atau dipancarkan dapat dihitung dari teori kuantum berikut.
DE = E2 E1 = h v =(hc) /

4.Mekanika kuantum
Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan
mekanika klasik pada tataran atom dan subatom. Ilmu ini memberikan
kerangka matematika untuk berbagai cabang fisika dan kimia, termasuk
fisika atom, fisika molekular, kimia komputasi, kimia kuantum, fisika
partikel, dan fisika nuklir. Mekanika kuantum adalah bagian dari teori
medan kuantum dan fisika kuantum umumnya, yang, bersama
relativitas umum, merupakan salah satu pilar fisika modern. Dasar dari
mekanika kuantum adalah bahwa energi itu tidak kontinyu, tapi diskrit -berupa 'paket' atau 'kuanta'. Konsep ini cukup revolusioner, karena
bertentangan dengan fisika klasik yang berasumsi bahwa energi itu
berkesinambungan.

a.Sejarah
Pada tahun 1900, Max Planck memperkenalkan ide bahwa energi dapat
dibagi-bagi menjadi beberapa paket atau kuanta. Ide ini secara khusus
digunakan untuk menjelaskan sebaran intensitas radiasi yang dipancarkan
oleh benda hitam. Pada tahun 1905, Albert Einstein menjelaskan efek
fotoelektrik dengan menyimpulkan bahwa energi cahaya datang dalam
bentuk kuanta yang disebut foton. Pada tahun 1913, Niels Bohr
menjelaskan garis spektrum dari atom hidrogen, lagi dengan
menggunakan kuantisasi. Pada tahun 1924, Louis de Broglie memberikan
teorinya tentang gelombang benda.
Teori-teori di atas, meskipun sukses, tetapi sangat fenomenologikal: tidak
ada penjelasan jelas untuk kuantisasi. Mereka dikenal sebagai teori
kuantum lama.
Frase "Fisika kuantum" pertama kali digunakan oleh Johnston dalam
tulisannya Planck's Universe in Light of Modern Physics (Alam Planck
dalam cahaya Fisika Modern).
Mekanika kuantum modern lahir pada tahun 1925, ketika Werner Karl
Heisenberg mengembangkan mekanika matriks dan Erwin Schrdinger
menemukan mekanika gelombang dan persamaan Schrdinger.
Schrdinger beberapa kali menunjukkan bahwa kedua pendekatan
tersebut sama.
Heisenberg merumuskan prinsip ketidakpastiannya pada tahun 1927, dan
interpretasi Kopenhagen terbentuk dalam waktu yang hampir bersamaan.
Pada 1927, Paul Dirac menggabungkan mekanika kuantum dengan
relativitas khusus. Dia juga membuka penggunaan teori operator,
termasuk notasi bra-ket yang berpengaruh. Pada tahun 1932, Neumann
Janos merumuskan dasar matematika yang kuat untuk mekanika kuantum
sebagai teori operator.
Bidang kimia kuantum dibuka oleh Walter Heitler dan Fritz London, yang
mempublikasikan penelitian ikatan kovalen dari molekul hidrogen pada
tahun 1927. Kimia kuantum beberapa kali dikembangkan oleh pekerja
dalam jumlah besar, termasuk kimiawan Amerika Linus Pauling.
Berawal pada 1927, percobaan dimulai untuk menggunakan mekanika
kuantum ke dalam bidang di luar partikel satuan, yang menghasilkan teori
medan kuantum. Pekerja awal dalam bidang ini termasuk Dirac, Wolfgang

Pauli, Victor Weisskopf dan Pascaul Jordan. Bidang riset area ini
dikembangkan dalam formulasi elektrodinamika kuantum oleh Richard
Feynman, Freeman Dyson, Julian Schwinger, dan Tomonaga Shin'ichir
pada tahun 1940-an. Elektrodinamika kuantum adalah teori kuantum
elektron, positron, dan Medan elektromagnetik, dan berlaku sebagai
contoh untuk teori kuantum berikutnya.
Interpretasi banyak dunia diformulasikan oleh Hugh Everett pada tahun
1966.
Teori Kromodinamika kuantum diformulasikan pada awal 1960an. Teori
yang kita kenal sekarang ini diformulasikan oleh Polizter, Gross and
Wilzcek pada tahun 1975. Pengembangan awal oleh Schwinger, Peter
Higgs, Goldstone dan lain-lain. Sheldon Lee Glashow, Steven Weinberg
dan Abdus Salam menunjukan secara independen bagaimana gaya nuklir
lemah dan elektrodinamika kuantum dapat digabungkan menjadi satu
gaya lemah elektro.
b.Eksperimen penemuan

Eksperimen celah-ganda royan membuktikan sifat gelombang dari cahaya.


(sekitar 2012)

Henri Becquerel menemukan radioaktivitas (1896)

Joseph John Thomson - eksperimen tabung sinar kathoda (menemukan


elektron dan muatan negatifnya) (1897)

Penelitian radiasi benda hitam antara 1850 dan 1900, yang tidak dapat
dijelaskan tanpa konsep kuantum.

Robert Millikan - eksperimen tetesan oli, membuktikan bahwa muatan


listrik terjadi dalam kuanta (seluruh unit), (1909)

Ernest Rutherford - eksperimen lembaran emas menggagalkan model


puding plum atom yang menyarankan bahwa muatan positif dan masa
atom tersebar dengan rata. (1911)

Otto Stern dan Walter Gerlach melakukan eksperimen Stern-Gerlach, yang


menunjukkan sifat kuantisasi partikel spin (1920)

Clyde L. Cowan dan Frederick Reines meyakinkan keberadaan neutrino


dalam eksperimen neutrino (1955)

c.Bukti

dari mekanika kuantum

Mekanika kuantum sangat berguna untuk menjelaskan perilaku atom dan


partikel subatomik seperti proton, neutron dan elektron yang tidak
mematuhi hukum-hukum fisika klasik. Atom biasanya digambarkan
sebagai sebuah sistem di mana elektron (yang bermuatan listrik negatif)
beredar seputar nukleus atom (yang bermuatan listrik positif). Menurut
mekanika kuantum, ketika sebuah elektron berpindah dari tingkat energi
yang lebih tinggi (misalnya dari n=2 atau kulit atom ke-2 ) ke tingkat
energi yang lebih rendah (misalnya n=1 atau kulit atom tingkat ke-1),
energi berupa sebuah partikel cahaya yang disebut foton, dilepaskan.
Energi yang dilepaskan dapat dirumuskan sbb:

keterangan:

adalah energi (J)

adalah tetapan Planck,

adalah frekuensi dari cahaya (Hz)

(Js), dan

Dalam spektrometer massa, telah dibuktikan bahwa garis-garis spektrum


dari atom yang di-ionisasi tidak kontinyu, hanya pada frekuensi/panjang
gelombang tertentu garis-garis spektrum dapat dilihat. Ini adalah salah
satu bukti dari teori mekanika kuantum.

Anda mungkin juga menyukai