Anda di halaman 1dari 8

6 FAKTA TENTANG KEHIDUPAN DI

JEPANG
OLEH
NAMA : DEWI
KELAS :

BEBERAPA FOTO TENTANG KOTA DI


JEPANG
YANG BERSIH
1. KEBERSIHAN
Jujur, saya merasa iri dengan kebersihan negara ini. Saya
menempatkan kebersihan di tempat pertama yang
harusnya bisa kita tiru. Karena paling sederhana dan
gampang dilakukan, tidak membutuhkan biaya yang
mahal hanya butuh kesadaran masing-masing orang.
Jepang masuk dalam jajaran negara terbersih di dunia,
dan sangat enak dipandang. Meskipun di Tokyo dan kotakota lainnya di Jepang tidak pernah ada tulisan Dilarang
Buang Sampah di Sini, sebagaimana yang sering
ditemui di Jakarta atau kota-kota lain di Indonesia. Namun
dipastikan tidak ada sampah yang tercecer
sembarangan. Bahkan sampah sekecil sobekan kertaspun
tak saya lihat di pinggir jalan.
Mungkin budaya malu yang telah mendarah daging turut
mendorong masyarakat Jepang untuk tidak membuang
sampah sembarangan dan selalu berusaha hidup bersih.
Seperti yang saya rasakan ketika menginap di hostel ala

2. TRANSPORTASI
MODERN
& TERTATUR
BEBERAPA FOTO
TRANSPORTASI
DI JEPANG
Ini favorit sayaKOTA
selama di Jepang,
yaitu transportasi yang
nyaman. Transportasi umum memegang peranan penting
untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain
terutama bagi turis backpacker.
Di ibukota Jepang, Tokyo, sebagai salah satu kota megapolitan
dunia, jaringan kereta api adalah alat transportasi utamanya.
Itulah sebabnya jalan raya menjadi lengang meskipun di jamjam sibuk kantor, berbeda sekali ya dengan Jakarta?. Jepang
memiliki jaringan kereta bawah tanah maupun layang yang
sangat kompleks. Baik yang dioperatori oleh pemerintah
maupun swasta.
Seperti di Tokyo ini, jaringan kereta bawah tanah atau subway
dioperatori oleh Tokyo Metro Subway dan Toei Subway.
Meskipun berbeda namun saling terhubung dan tak perlu
membeli tiket yang berbeda jika naik dan turun di stasiun
yang berbeda operatornya.

BEBERAPA
FOTO
ORANG
JEPANG
3. MASYARAKAT YANG DISPLIN
YANG DISIPLIN
Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, jadwal
kereta dan bis sangat tepat waktu, begitulah mungkin
cerminan orang Jepang yang begitu menghargai waktu.
Ketidak tepatan sedetik akan berpengaruh terhadap jadwal
selanjutnya, itu sangat dihindari oleh mereka. Budaya antri
juga sudah melekat di Jepang, ketika naik eskalator
misalnya, saat ramai otomatis terbentuk antrian tanpa
saling serobot.
Yang menarik, berdirilah di sebelah kiri jika Anda tidak
terburu-buru dan hanya berdiri di eskalator untuk
mempersilakan orang lain lewat di sebelah kanan. Tapi ini
berlaku sebaliknya jika Anda sedang berada di kota Osaka,
memang kelihatan aneh karena masih dalam satu negara
tapi berbeda.

4. KERAMAHAN
Saya kira adegan di salah satu episode Kokoro no
Tomo ketika Si Tomo menanyakan alamat ke orang di
jalan ketika baru sampai Jepang yang kemudian
diantar sampai tujuan itu hanya mitos, adalah salah
besar. Saat saya keluar dari stasiun Asakusa, dan
mondar mandir kebingungan mencari alamat hostel,
tetiba seorang bapak menghampiri dan bertanya
dalam bahasa Inggris. Spontan saya sodorkan alamat
yang saya cari, kemudian dia menyuruh kami untuk
mengikutinya, dan sampailah saya pada hostel yang
kami cari.
Di akhir pertemuan kami, dia bilang, Have a nice
day. Saya tidak akan pernah melupakan momen
itu, bahkan saya masih ingat muka ramah bapak yang
tadi sempat bertanya tentang rencana perjalananku di
Jepang. Itulah salah satu keramahan yang saya
dapatkan di sana.

5. PELAYANAN PUBLIK YANG BAIK


Hal lain juga
Perhatian
pemerintah
saya rasakan
Jepang
ketika
terhadap
di stasiun,
fasilitas
terminal
dan pelayanan
dan
publik patut
bandara.
Meskipun
ditiru. Dimulai
banyak dari
yangpembangunan
mengantri, tidak
fasilitas
pernah
umum
sederhana,
sampai
terjadi
seperti
antrian
trotoar
yangyang
panjang.
sangat
Pelayanan
nyaman.maksimal
Jalur pejalan
kaki ini dibuat
menjadi
faktor cukup
utamanya.
lebar dan juga diperuntukkan bagi
pengendara
Sebagai
turissepeda.
asing saya
Tak pun
ada yang
merasa
berlubang,
tidak mendapat
bersih, dan
dibuat hampir
perbedaan
perlakuan.
rata dengan
Masuk
jalan
ke dalam
raya. objek wisata misalnya,
ada beberapa yang memerlukan tiket masuk tapi harganya
tidak dibedakan turis lokal maupun turis asing.
Contoh lain adalah ketika saya hendak membeli Kanto Pass di
stasiun Ueno, saya ingat benar kalau pelayannya tidak bisa
berbahasa Inggris hanya bermodal brosur dia menjelaskan
berapa jumlah yang harus saya bayar dan dokumen
persyaratannya, maka saya pun langsung mendapat Kanto
Pass. Dengan Kanto Pass ini para turis asing pemegang visa
temporary visit bisa menggunakan seluruh kereta dalam
jaringan JR Line meng-explore area Kanto (Tokyo dan
sekitarnya) termasuk Shinkansen! Saya benar-benar merasa
dimanjakan.

6. DEDIKASI TINGGI TERHADAP PEKERJAA


Saat naik kreta JR Line, saya beberapa kali berada di
gerbong paling depan persis di belakang ruang
masinis. Di ruang kendali, masinis tidak bertugas
sendirian tapi ditemani seorang yang lain. Namun
meskipun mereka bertugas bersama, tak sekalipun
mereka terlihat mengobrol, si masinis terlihat begitu
fokus mengendalikan laju kereta.

- SEKIAN -

Anda mungkin juga menyukai