Anda di halaman 1dari 35
KAJIAN TEKNIS. SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) RENCANA KEGIATA PEMBANGUNAN GEDUNG SERBA GUNA JL. BATU INDAG V NO. 5, KELURAHAN BATUNUNGGAL, KECAMATAN BANDUNG KIDUL, KOTA BANDUNG A.n. DRS. H. ARIFIN H KERTASAPUTRA UNTUK DINAS SOSIAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT JL. RAYA CIBABAT NO. 331, CIMAHI 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS SOSIAL JI. Raya Cibabat No. 331 Cimahi Tip. 022-6643149, 6643209, 6649557, " 6633323, Fax. 022-6645535 Cimahi SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) Pemrakarsa Kegiatan/ Usaha dan atau yang diwakili yang bertandatangan dibawah ini PemrakarsaKegiatan : Drs. H. Arifin H. Kertasaputra Jabatan : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat - PenanggunglawabUtama SPPL Alamat + Jl. Rereng Suliga no. 23 RT 007 RW 008 Bandung Nama Kegiatan : Living Bandung Korean Project (peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin, kurang mampu dan anak jalanan) Lokasi Kegiatan : Jl Batu Indah Vill no 5, Kel. Batununggal, Kec. Bandung Kidul Menyatakan bahwa, 1. Kami akan sepenuhnya melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan ditempat kerja dan lingkungan sekitarnya, dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. 2. Acuan Kami dalam melakukan pengelolaan dan pemantduan lingkungan adalah saran dan kajian teknis yang telah mendapat persetujuan dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung. 3. Kami sanggup melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon pelindung, untuk mendukung “Kota Bandung Bersih” dan Kami juga sanggup menyediakan minimal 2 (dua) tong sampah plastik permanen yang estetik bertuliskan “Sampah Basah - Sampah Kering”. 4. Kegiatan Kami Pembangunan Gedung Serba Guna (Workshop), bersedia dipantau dampak Jingkungannya dan akan melaporkan kegiatan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan Jingkungan ke Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung sebagai Instansi yang berwenang secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam setahun. 5. Kami akan senantiasa menjaga dan mewujudkan lingkungan yang bersih dan teduh sebagai upaya dalam menjalankan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung mengenai Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3). 6. Apabila Kami mengabaikan dan/atau tidak melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagaimana tersebut diatas, maka Kami bersedia untuk dikenakan sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan bersedia menanggung segala resiko yang ditimbulkannya, 7. Kami sanggup melaksanakan Sosialisasi terhadap masyarakat sekitar,tentang penghijauan dan kebersihan lingkungan. 8. Kami akan senantiasa membantu program pemerintah dalam rangka program Gerakan Pungut Sampah (GPS) 9. Kami akan merevisi kembali SPPL sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bandung, 2015 Yang menyatakan, RLH Kota Bandung Kevale Dinas Sorial Prov. Jawa Barat \T GINANJAR, M.SI DRS. H. ARIFIN H. KERTASAPUTRA Pembina Utama Madya 9640629 198503 1006 NIP. 19580206 198303 1007 PEMERINTAH KOTA BANDUNG a BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP SS. (BPLH) (exmmmmnn}< JI. Sadang Tengah No. 4 & 6 Sadang Serang - Bandung, Telepon/Fax. (022) 2514327 ————— O22) 2514327. Bandung, 30 Nopember 2015. Nomor :660/(99\ - BPLH Kepada Yth. Sifat : Biasa DRS. H. ARIFIN H KERTASAPUTRA. Lampiran: - UNTUK DINAS SOSIAL PEMERINTAHAN Perihal : Penilaian atas Dokumen SPPL_—_—_ PROVINSI JAWA BARAT. Kegiatan Pembangunan Jl. Raya Cibabat No. 331, Cimahi “GEDUNG SERBA GUNA (GSG)”_— di TEMPAT Menindaklajuti surat Saudara tanggal 26 Nopember 2015 perihal Permohonan Penilaian atas Dokumen Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPPL) untuk Kegiatan Pembangunan “GEDUNG SERBA GUNA (GSG)” yang berlokasi di Jalan Batu Indah V No. 5, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, dengan total luas Jahan + 1.920 m?. Bersama ini diberitahukan bahwa berdasarkan hasil penilaian atas Dokumen SPPL kegiatan tersebut di atas, secara Administrasi dan Teknis telah memenuhi persyaratan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya Pemrakarsa wajib melaksanakan Sosialisasi. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPPL) tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Penilaian Dokumen ini dan menjadi acuan bagi Penanggung Jawab kegiatan dalam menjalankan kegiatannya. Penanggung Jawab DRS. H. ARIFIN H KERTASAPUTRA wajib melakukan seluruh ketentuan yang termaktub dalam SPPL dan bertanggung jawab sepenuhnya atas pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan dari Kegiatan Pembangunan “GEDUNG SERBA GUNA (GSG)” tersebut. Penanggung Jawab DRS. H. ARIFIN H KERTASAPUTRA melaporkan pelaksanaan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang tercantum dalam SPPL tersebut kepada Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung dan instansi-instansi sektor terkait setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak tanggal diterbitkannya Penilaian Dokumen ini. Demikian disampaikan, atas perbat(innxg diucapkan terimakasih. — Pembuatan hak atas tanahnya dari Pertanahan Kota Bandung > — Persetujuan/ pengesahan studi/ kajian lingkungan dari BPLH Kota Bandung > Persetujuan/ pengesahan Site Plan dan Izin Mendirikan Bangunan (imp) 2) Tahap Konstruksi a) Perekrutan Tenaga Kerja Proyek Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) ini akan banyak menyerap tenaga kerja, dimana tenaga kerja yang akan dilibatkan terutama pada tahap konstruksi akan diprioritaskan dari wilayah setempat sesuai dengan keahlian masing-masing. b) Mobilisasi Alat dan Bahan Peralatan untuk konstruksi didatangkan dari Kota Bandung. Bahan-bahan yang digunakan untuk konstruksi didatangkan oleh kontraktor dari sumber jesigembilannya, ©) Persiapan dan Pematangan Lahan Pada saat kegiatan penyiapan dan pematangan lahan langsung dilakukan pengurugan dengan tinggi maksimum + 0,5 m di ambil dari elevasi tanah tertinggi, dengan volume urugan sesuai dengan kebutuhan dan perataan tanah, Pada saat pematangan tanah, ditentukan peil yang cukup tinggi dibandingkan dengan saluran pembuangan yang ada sehingga areal 1-4 dy Kojian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) An. Drs H Arifin Kertasoputra Untuk Dinas Sasial Pemerintahan Provinsi Jawa Barat ‘RENCANA KEGIATAN Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) tidak tergenang air dan kelestarian lingkungan tetap diprioritaskan. Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) Kegiatan pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) terdiri da ekerjaan pondasi (menggunakan batu kali), pekerjaan pembesian, pekerjaan beton, pekerjan pasangan, pekerjaan plesteran dan acian, pekerjaan kuda-kuda dan atap, pekerjaan kusen-pintu dan jendela, pekerjaan plafond, pekerjaan lantai, pekerjaan pengecatan, pekerjaan kaca, pekerjaan sanitari, pekerjaan tangki septik, dan pekerjaan perpipaan serta penanaman pohon untuk di lokasi Gedung Serba Guna (GSG) seperti pohon palem, pinus, cemara dan rumput untuk RTH privat. Pembangunan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Prasarana yang akan dibangun adalah jaringan jalan, saluran drainase, dan tempat pembuangan sampah. Sarana yang akan dibangun adalah taman (RTH). Utilitas yang akan dibangun adalah ja dan Penerangan Jalan Umum (PJU). PRASARANA; 1 Pembangunan Area Parkir Kendaraan dan Jalan gan listrik, jaringan telepon, Pembangunan Area Parkir Kendaraan direncanakan akan menggunakan paving block. Untuk konstruksinya akan mengikuti standar yang berlaku. 2 Pembangunan Saluran Drainase Saluran drainase di lingkungan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) yang akan dibuat berupa saluran terbuka dan tertutup (gorong- gorong), dengan dimensi yang disesuatkan dengan volume air larian yang terjadi pada setiap hari hujan dan volume air limbah domestik yang akan ditimbulkan yang dilengkapi dengan bak kontrol. Sedangkan arah aliran saluran akan disesuaikan dengan tofografi dan dibuang ke badan air dekat. 3. Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) akan menghasilkan air limbah domestik sebagai buangan kegiatan _penghunian Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) tersebut. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air pasal 42 dinyatakan 1-5 Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) ‘An Drs H Arf Kertasaputra Untuk Dinas Sosal Pemerintahan Provins! Jawa Barat RENCANA KEGIATAN bahwa setiap orang dilarang membuang limbah padat dan atau gas ke dalam air atau sumber air. Penanganan air buangan dari aktivitas domestik Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) direncanakan disalurkan melalui saluran tertutup menuju tangki septik biofil (tangki septik sesuai SNI 03-2398-2002) , adapun penempatannya yaitu berjarak minimal 10 meter dari sumur pantek. Kegiatan konstruksi penyaluran air limbah domestik ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut: > Konstruksi perpipaan air kotor dari masing-masing unit tollet tiap lantai menuju tangki septik biofil 4 Tempat Pembuangan Sampah Penanganan persampahan dilakukan berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Melaksdhakan kewajiban Pengelolaan Sampah. Pengelolaan sampah tersebut yaitu masing-masing lantai bangunan akan dilengkapi dengan fasilitas 3 jenis tempat/tong sampah untuk memudahkan dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan dan sebagai upaya pengurangan sampah dari sumber sampah (Gedung Serba Guna (GSG)). Tong sampah tersebut disediakan dalam 3 warna yaitu warna hijau untuk sampah organik, warna kuning untuk sampah anorganik dan merah untuk sampah logam, pecahan kaca, bekas batu baterai dll, dimana masing-masing tong diberi penutup sebagai antisipasi terhadap pencemaran bau. Penyediaan tong sampah ini akan disediakan oleh pemrakarsa kegiatan. Selain tong sampah juga didalam Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) akan dilengkapi dengan Tempat Penampungan Sampah Sementara/ TPS (bak sampah) Terpilah dan tempat komposting. Upaya tersebut juga akan ditindaklanjuti antara lain dengan adanya imbauan/ sosialisasi UTILITAS: 1 Jaringan Listrik Kebutuhan daya listrik direncanakan akan dipenuhi dari PLN. Kemudian di lingkungan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) akan dipasang Penerangan, yaitu lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari berupa lampu hemat energi yang akan 1-6 Kajion Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSC) ‘An Drs Ht Arifn Kertasaputra Untuk Dinas Sosal Pemerintahan Provinsi awa Barat RENCANA KEGIATAN di tempatkan di lokasi yang strategis, dan pelaksanaannya akan dikoordinasikan dengan pemerintah setempat. 2. Jaringan Air Bersih Sumber air bersih untuk Gedung Serba Guna (GSG) direncanakan diperoleh dari PDAM. 3. Jaringan Telepon Sumber jaringan telepon untuk Gedung Serba Guna (GSG) direncanakan diperoleh dari TELKOM. 3) Tahap Pasca Konstruksi (Operasional) Selama tahap pasca konstruksi (operasional) Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) diperlukan tenaga kerja seperti tenaga/petugas kebersihan untuk pemeliharaan sarana, prasarana dan utilitas Gedung Serba Guna (GSG) (jalan, saluran drainase dan sebagainya). Tenaga kerja pada tahap pasca konstruksi diperkirakan sebanyak 2 orang. Pada saat pasca konstruksi ini diharapkan peran aktif karyawan Gedung Serba Guna (GSG) pada kegiatan sebagai berikut : > Pengelolaan sampah. > Pemeliharaan jalan, saluran drainase, TPS Terpilah, dan lain-lain. > Pemeliharaan sarana-sarana umum lainnya. Kafian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSC) An Drs H. Arifin Kertasaputra Untuk Dinas Sasial Pemerintahan Provinsi Jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BAB III DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 3.1. DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI No SUMBER DAMPAK JENIS DAMPAK T_| Tahap Pra Konstruksi 1. | Kegiatan pengurusan perijinan ‘+ Adanya pengharapan penduduk untuk dapat bekerja atau memasok material = Keresahan masyarakat TI_| Tahap Konstruksi 1._| Mobilisasi dan perekrutan tenaga kerja Peluang kerja 2. | Mobilisasi alat dan material, pematangan lahan, Penurunan kualitas udara dan pembangunan fisik Gedung Serba Guna (GSG), serta pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas (Psu) 3. | Mobilisasi alat dan material serta pembangunan | Peningkatan intensitas kebisingan | sarana, prasarana dan utilitas (PSU) | 4_| Kegiatan mobilisasi alat dan material Gangguan arus lalu lintas | 5. | Kegiatan mobilisasi alat dan material, pematangan | Kerusakan dan pengotoran jalan Jahan 6. | Kegiatan pematangan lahan, pembangunan fisik | Peningkatan Debit Air Larian (Run Off) Gedung Serba Guna (GSG) serta pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) 7. | Kegiatan pematangan lahan, pembangunan fisik | Penurunan Kualitas Air Permukaan Gedung Serba Guna (GSG) serta pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) TH | Tahap Pasca Konstruksi (Operasional) 1. | Aktivitas keluar masuk kendaraan “Terjadinya Gangguan Arus Lalu Lintas 2. | Kegiatan tempat parkir yang menghasilkan Gangguan Estetika dan Kebersihan sampah domestik — 3. | Kegiatan Gedung Serba Guna (GSG) yang Penurunan Kualitas Air Permukaan menghasikan air limbah domestik 4, | Lahan yang diperkeras untuk konstruksi Tempat | Peningkatan Air Larian (Run Off) Parkir Kendaraan , bangunan penutup atap parkir, Sarana, Prasarana, dan Utilitas (PSU) 5. | Penggunaan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) | Kerusakan Prasarana, Sarana dan Utilitas: (Psu) m-1 Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (G5G) ‘An. Drs. H.Arifin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provinsl Jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 3.2, PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ‘Tahap Pra Konstruksi . Adanya pengharapan penduduk untuk dapat bekerja atau memasok material, dan Keresahan masyarakat a. Sumber Dampak Sumber dampak adanya pengharapan penduduk untuk dapat bekerja atau memasok material, dan Keresahan masyarakat berasal dari kegiatan pengurusan perijinan dan pembebasan lahan berasal dari kegiatan pengurusan perijinan, b. Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Melakukan dialog dan sosialisasi dengan warga sekitar. c Bentuk Pemantauan Lingkungan > Melakukan pemantauan dan mendokumentasikan kegiatan sosialisasi d._Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR - Instansi Pengawas: Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul dan BPLH Kota Bandung - _ Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung ‘Tahap Konstruksi 1. Peluang kerja a. Sumber Dampak Sumber dampak peluang kerja berasal dari mobilisasi dan perekrutan tenaga kerja. lms Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Memprioritaskan tenaga kerja proyek berasal dari penduduk setempat > Mendorong dan mensyaratkan pada Kontraktor untuk memanfaatkan tenaga kerja non-skill setempat secara maksimal sesuai kebutuhan. c. Bentuk Pemantauan Lingkungan_ > Melakukan pemantauan terhadap data warga masyarakat setempat yang bekerja pada proyek pembangunan tahap konstruksi. MM-2 Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) Ann. Drs. Arifin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provinsi Jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP d. 2. Penurunan kual a c a Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana Dinas Sosial PEMPROV JABAR - _ Instansi Pengawas: Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul dan BPLH Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung s udara Sumber Dampak Sumber dampak penurunan kualitas udara berasal dari Mobilisasi alat dan material, pematangan lahan, dan pembangunan fisik Gedung Serba Guna (GSG), serta pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU). Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Menutup bak kendaraan pengangkut alat dan material dengan plastik atau terpal > Melakukan penyiraman dengan air (khusus musim kemarau) atau pada kondisi tanahnya kering v Membuat pagar pengaman (seng) yang cukup tinggi supaya sebaran debu akibat kegiatan konstruksi diminimali > Menanam dan memelihara tanaman perdu atau tanaman yang permukaan daunnya berbulu Bentuk Pemantauan Lingkungan > Memantau penutupan bak kendaraan pengangkut alat dan material dengan plastik/terpal > Memantau pelaksanaan penyiraman tapak proyek. > Memantau kondisi dan fungsi pagar pembatas > Memantau kondisi dan fungsi tanaman perdu atau tanaman yang permukaan daunnya berbulu > Melakukan pengambilan sampel udara di tapak proyek dengan menggunakan metode dan peralatan standar sampling udara, selajutnya dianalisa di laboratorium rujukan yang terakreditasi. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR dan Laboratorium yang terakreditasi - _ Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung ~ Insta BPLH Kota Bandung i Penerima Laporan: m-3 Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) ‘An Drs i Arifn Kertasaputra Untuk Dinas Sosal Pemerintahan Provinsi Jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 3. Peningkatan intensitas kebisingan a. Sumber Dampak Sumber dampak peningkatan intensitas kebisingan berasal dari Mobilisasi alat dan material, serta pembangunan sarana, prasarana dan utilitas (PSU). b. Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Mengatur jadwal pengoperasian alat-alat berat sedemikian rupa sehingga tidak dilakukan secara bersamaan. > Melakukan kegiatan mobilisasi alat & material pada siang hari c. Bentuk Pemantauan Lingkungan > Pengukuran langsung tingkat kebisingan di lapangan dengan menggunakan alat "Sound Level Meter” d. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR dan Laboratorium yang terakreditasi ~ _ Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 4. Gangguan arus lalulintas a. Sumber Dampak Sumber dampak gangguan arus lalu lintas berasal dari kegiatan mobilisasi alat dan material. b. Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Melaksanakan standar aman pengangkutan dan bongkar muat barang untuk setiap mobil barang pengangkut material bangunan sehingga material yang diangkut tidak membahayakan operasional lalu lintas di jalan v Menempatkan petugas pengatur lalu lintas yang mengendai"a;— kendaraan yang keluar masuk dengan prinsip dasar pengaturan tetap mengutamakan kelancaran ruas di sekitar lokasi kegiatan v Pengaturan kendaraan pengangkut alat/material agar tidak dilakukan pada jam-jam sibuk . Bentuk Pemantauan Lingkungan > Memantau telah digunakannya kendaraan yang layak untuk pengangkutan m= 4 Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) ‘Ann. Drs, H. Arifin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provinsi Jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP > Memantau adanya petugas pengatur lalu lintas A Pemantauan dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung dilapangan terhadap kemacetan lalu lintas yang terjadi di sekitar jalan masuk lokasi kegiatan Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan ~ Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR - _ Instansi Pengawas: Dinas Perhubungan Kota Bandung, dan BPLH Kota Bandung - _ Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 5. Kerusakan dan pengotoran jalan a © Sumber Dampak Sumber dampak kerusakan dan pengotoran jalan berasal dari kegiatan mobilisasi alat dan material, pematangan lahan, Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Menutup bak kendaraan pengangkut material dengan terpal atau plastik untuk menghindari ceceran material o Membersihkan material yang tercecer di jalan > Membatasi jumlah dan beban kendaraan pengangkut alat dan bahan sesuai kelas jalan > Berpartisipasi dalam rehabilitasi jalan yang menuju lokasi kegiatan apabila kondisinya telah menunjukkan kerusakan melalui koordinasi terlebih dahulu dengan aparat pemerintahan setempat. > Melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap saluran drainase eksisting agar air larian pada saat turun hujan dapat mengalir dengan baik sehingga usia jalan menjadi lama. >» Membersihkan ban roda kendaraani e*.481ng keluar dari lokasi kegiatan Bentuk Pemantauan Lingkungan > Memantau tertutup/ tidaknya bak kendaraan pengangkut material oleh terpal/plastik Memantau ceceran material dan pelaksanaan pembersihan material Memantau beban muatan alat/ material yang diangkut oleh kendaraan vvy Melakukan pengamatan secara visual terhadap kerusakan jalan v Memantau pelaksanaan pemeliharaan drainase eksisting m-5 Kajian TeknisSPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) ‘An. Drs. H.Anfin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provinst Jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP > Memantau kebersihan ban kendaraan pengangkut dari lumpur yang menempel ._Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR - _ Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung - _ Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 6. Peningkatan Debit Air Larian (Run Off) a. Sumber Dampak Sumber dampak peningkatan debit air larian (run off) berasal dari kegiatan pematangan lahan, pembangunan fisik Gedung Serba Guna (GSG) seta pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU). b. Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Membuat saluran drainase darurat sampai dengan BAP terdekat, dengan mempertimbangkan periode banjir, topografi serta curah hujan lokal setempat. v Normals: luran permbuang Pembuatan sumur resapan (SR) yang terkoneksi dengan talang air hujan dan lubang resapan biopori (LRB) > Penanaman pohon-pohon berperakaran dalam dan penanaman vegetasi penutup tanah di taman dan area terbuka seperti angsana, kiarapayung, tanaman buah-buahan, dil il-6 Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) An. Drs. H. Anfin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provins| Jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJ/ADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP GAMBAR 3.1 SUMUR RESAPAN DANGKAL DAN LUBANG RESAPAN BIOPORI c. Bentuk Pemantauan Lingkungan > Pemantauan fungsi saluran drainase darurat > Pemantauan langsung di lapangan terhadap genangan yang terjadi di sekitar lokasi kegiatan > Pengamatan pelaksanaan normalisasi saluran pembuang > Pengamatan pembuatan sumur resapan dan lubang resapan biopori > Pengamatan kondisi tanaman penghijauan 4. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR -_ Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung - _ Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung m-7 Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) ‘A.n. Drs. H.Arfin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provins| Jawa Barat _DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 7. Penurunan Kualitas Air Permukaan a c a. ‘Sumber Dampak Penurunan kualitas air permukaan berasal dari Kegiatan pematangan lahan, pembangunan fisik Gedung Serba Guna (GSG) serta pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU). Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Membuat jebakan sedimen (bak sedimentasi) untuk mengendapkan partikel tanah yang terbawa aliran sebelum dialirkan ke badan air penerima > Memindahkan tanah bekas galian secepatnya ke tempat yang terlindung dari air hujan > Penanaman vegetasi penutup lahan di di area-area terbuka di lokasi tapak proyek yang dapat menahan laju aliran air permukaan dan mengurangi aliran air yang membawa partikel tanah/ sedimen Bentuk Pemantauan Lingkungan > Memantau pembuatan, kondisi dan fungsi saluran dan jebakan sedimen (bak sedimentasi) > Pengamatan secara visual terhadap penanganan tanah galian. > Memantau kegiatan penanaman, pemeliharaan dan tumbuh kembangnya tanaman vegetasi > Pengambilan sample dan analisa laboratorium terhadap parameter kekeruhan dan TSS (total suspended solid), serta pengamatan langsung terhadap kondisi air permukaan Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR - Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung, = Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 18 Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSC) ‘An. Drs. I. Arifin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provinsi Jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ‘Tahap Pasca Konstruksi 1, Terjadinya gangguan arus lalu lintas a: Sumber Dampak ‘Sumber dampak gangguan arus lalu lintas berasal dari aktivitas keluar masuk kendaraan Konsumen /karyawan Gedung Serba Guna (GSG). Bentuk Pengelolaan Lingkungan Mitigasi Dampak:: > Menempatkan petugas pengatur lalu lintas yang mengendalikan kendaraan keluar masuk Gedung Serba Guna (GSG) dengan prinsip pengaturan tetap mengutamakan kelancaran diruas jalan umum. > Memperbesar radius tikung pada tikungan yang bedekatan dengan akses keluar masuk v Berpartisipasi dalam penataan, pemeliharaan maupun pembangunan jalan disekitar lokasi kegiatan > Menerapkan GSP dan GSB sesuai peruntukan jalan tas Perlengkapan Jala > Pemasangan rambu peringatan sebanyak 2 buah ditempatkan pada akses Gedung Serba Guna (GSG) baik sebelum dan sesudah akses. Bentuk Pemantauan Lingkungan > Pemantauan keberadaan petugas > Pemantauan manajemen dan rekayasa lalu lintas > Pemantauan pemasangan fasilitas LLAJ dan kondisi sarana dan perlengkapan lalu lintas sebelum diserahterimakan pada Pemerintah Kota Bandung Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR - _ Instansi Pengawas: om BPLH Kota Bandung - _ Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung m-9 amp’ Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSC) Ax Drs Ht Arifin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provins{ Jawa Barat "AK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 2. Gangguan estetika dan kebersihan © Sumber dampak Sumber dampak gangguan estetika dan kebersihan lingkungan berasal dari kegiatan operasional Gedung Serba Guna (GSG) berupa sampah domestik. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, Periode) Mengelola sampah domestik dengan sistem pemilahan melalui penyediaan tong sampah terpilah pada setiap Ruangan disekitar lokasi Gedung Serba Guna (GG). GAMBAR 3.2 DETAIL TONG SAMPAH DAN DETAIL TPPS Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (Bentuk, Lokasi, dan Periode) > Pemantauan pembuatan tong sampah terpilah, serta pemantauan oi a. pemeliharaannya Pemantauan pembangunan TPSS, serta pemantauan pemeliharaannya, Pemantauan dilakukan setiap 1 bulan sekali selama tahap operasional berlangsung. Instansi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR Instansi Pengawos: .. PD. Kebersitian Kota Bandung Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung I-10 Kajlan Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) An Drs. H Arifin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provins! jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 3. Penurunan kualitas Sumber Dampak permukaan Sumber dampak penurunan kualitas air permukaan berasal dari kegiatan Konsumen/karyawan Gedung Serba Guna (GSG) yang menghasilkan air limbah domestik. b. Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Menyediakan tangki septik Biofil sesuai dengan SNI No. 03-2398- 2002"untuk mengolah air limbah domestik > Memelihara secara berkala tangki septik Biofil c. Bentuk Pemantauan Lingkungan > Memantau secara visual kinerja dari tangki septik > Pemantauan fungsi tangki septik Biofil d._ Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR - _ Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung dan Dinas Perhubungan Kota Bandung - Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung Gambar 3.3 Detail Konstuksi Biofil Wm- 11 Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) An. Drs. H Arifin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provins! Jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP. Peningkatan air larian (run off) a Sumber Dampak Sumber dampak peningkatan air larian (run off) Lahan yang diperkeras untuk konstruksi bangunan Gedung Serba Guna (GSG), Sarana, Prasarana, dan Utilitas (PSU). Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Pemeliharaan saluran drainase sampai badan air penerima > Penanaman vegetasi penutup lahan di taman untuk mengurangi laju air Jarian melalui perakaran dalam > Pemeliharaan sumur resapan dan LRB secara rutin Bentuk Pemantauan Lingkungan > Pengamatan langsung di lapangan terhadap genangan air > Pengamatan pemeliharaan saluran drainase > Pengamatan kondisi vegetasi penutup lahan dan pohon berperakaran dalam > Pengamatan terhadap fungsi sumur resapan dan LRB Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR - _ Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung dan PD. Kebersihan Kota Bandung - _ Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung 5. Kerusakan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) a Sumber Dampak Sumber dampak kerusakan prasarana, sarana, dan utilitas (PSU) berasal dari Penggunaan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU). Bentuk Pengelolaan Lingkungan > Melakukan pemeliharaan dan perbaikan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Gedung Serba Guna (GSG) secara rutin bekerjasama dengan Konsumen/karyawan Gedung Serba Guna (GSG) WM 12 ajlan Teknis SPPL, Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Guna (6S) ‘An. Drs. H Arif Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provinsi Jawa Barat DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI DAN PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pemantauan Lingkungan > Pemantauan dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap kerusakan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Gedung Serba Guna (GSG) yang ada, 4. Instansi Pengelola dan Pemantau Lingkungan - Pelaksana: Dinas Sosial PEMPROV JABAR - _ Instansi Pengawas: BPLH Kota Bandung - _ Instansi Penerima Laporan: BPLH Kota Bandung M13 Kajian Teknis SPPL Kegiatan Pembangunan Gedung Serba Gina (656) ‘Ann. Drs. H. Arfin Kertasaputra Untuk Dinas Sosial Pemerintahan Provinsi Jawa Barat PELAPORAN BAB IV PELAPORAN Adapun pelaporan yang harus dilakukan sebagai berikut: > Pemrakarsa wajib melakukan pelaporan pengelolaan dan pemantauan secara berkala 2 (dua) kali dalam setahun; > Materi pelaporan adalah hasil pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilengkapi dengan data-data hasil pengujian fisika dan kimia terhadap komponen lingkungan; > Hasil pelaporan ditunjukan kepada Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung. / PEMERINTAH KOTA BANDUNG KELURAHAN BATUNUNGGAL KECAMATAN BANDUNG KIDUL Jin, Ters, Buah Batu No. 66 Telp. (022) 7507674 BANDUNG SURAT _KETERANGAN Nomor :%5 /SKT/X/2015 Yang bertandatangan dibawah ini Kepala Kelurahan Batununggal Kecamatan Bandung Kidul, dengan ini mencrangkan bahwa : Benar Tanah/Bangunan Sertifikat Hak Pakai Nomor : 7 Kelurahan Batununggal tanggal 19 April 2000. atas nama pemegang hak DEPATEMEN SOSIAL Cq KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN SOSIAL PROPINSI JAWA BARAT yang berlokasi di Jalan Batu Indah VII RT.05 RW.03 Kelurahan Batununggal Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung, berada di wilayah kerja Kelurahan Batununggal Demikian keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mestinya. PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS SOSIAL JI, Jend.Amir Machmud Nomor. 331 Telp. (022) 6643149 FAX. (022) 6645535 CIMAHI Kode Pos 40! Ree Cimahi, 22 Oktober 2015 Nomor 073/ 432/DIssos Kepada: Lampiran : - Yth. Kepala BPLHD Kota Bandung Hal Permohonan Penerbitan SPPL/ di UPL-UKU/AMDAL. BANDUNG Sehubungan dengan dilaksanakannya kegiatan pembangunan gedung Workshop Anak Jalanan di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di wilayah Batununggal, bersama ini kami mohon Kiranya Kepala BPLHD Kota Bandung dapat menerbitkan SPPLIUPL-UKL/Amdal untuk keperluan pembangunan gedung workhsop dimaksud Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terima kasih. KEPALA:DINAS SOSIAL PROVINS! JAWA BARAT, ae) Lycee he DRAKRRIFIN HARUN KERTASAPUTRA Pembina Utama Madya NIP. 19580206 198303 1 007

Anda mungkin juga menyukai