Frudensia Kristiana
405110031
Learning Objectives
Menjelaskan anatomi, histologi, fisiologi, dan
biokimia kelenjar adrenal.
Menjelaskan kelainan hiperadrenalism.
Menjelaskan kelainan hipoadrenalism.
LO2 dan LO3:
Definisi, epidemiologi, etiologi, patofisiologi, tanda
dan gejala, diagnosis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, tatalaksana, komplikasi,
prognosis.
Anatomy
Vena:
V.suprarenalis dextra V.cava inferior
V.suprarenalis sinistra + V.phrenica inferior V.renalis
sinistra
Persarafan:
Plexus coeliacus & abdominopelvic
Histology
Korteks Adrenal
Zona
Medula Adrenal
Terdiri atas deretan sel kromafin, dengan sinusoid
venosa lebar diantaranya.
Terdapat sekelompok kecil sel saraf
Menghasilkan adrenalin & nor adrenalin
Sitoplasma mengandung banyak vesikel berisikan sekret
ini.
Sel tersusun dalam deretan setebal satu sel pada tepi
sinusoid venosa.
Physiology
Van De Graaff Human Anatomy, 6th ed (McGraw-Hill 2001)
Physiology
Van De Graaff Human Anatomy, 6th ed (McGraw-Hill 2001)
FIGURE 14.23
Stress is the physiological
change in the body that
prepares it for fight or flight.
These changes are elicited by
neural impulses
from the hypothalamus that
directly influence body tissues
and by impulses to the
adrenal medulla that
secondarily influence the
same body tissues
through the release of
epinephrine.
Kelainan
Kelebihan
aldosteron
Kelebihan
kortisol
Penyakit
Penyebab
Sindrom Conn
(hiperaldosteronisme
primer)
Tumor zona
glomerulosa yang
berproduksi
berlebihan
Hiperaldosteronisme
sekunder
Peningkatan
berlebihan aktivitas
sistem RAA
Sindrom Cushing
Kelebihan CRH
dan/atau ACTH
akibat penyakit di
hipotalamus atau
hipofisis anterior;
tumor lapisan dalam
korteks adrenal
yang berproduksi
berlebihan; tumor
penghasil ACTH di
paru
Gejala
Hipernatremia;
hipokalemia;
hipertensi
Kelebihan glukosa;
protein; distribusi
lemak yang
abnormal
Kelainan
Penyakit
Penyebab
Gejala
Kelebihan androgen
Sindrom
adrenogenital
Maskulinisasi yang
tidak sesuai pada
semua kecuali pria
dewasa
Defisiensi kortisol
dan aldosteron
Penyakit Addison
(insufisiensi
adrenokorteks
primer)
Defisiensi kortisol
Insufisiensi
adrenokorteks
sekunder
Insufisiensi ACTH
akibat kegagalan
hipotalamus atau
hipofisis anterior
Berkaitan dengan
defisiensi
aldosteron;
hiperkalemia;
hiponatremia;
hipotensi (apabila
parah dapat fatal)
HIPERALDOSTERONISME
Epidemiology
Represents under 1% of Hypertension Causes
Peak age 30-50 years
Most patients are women
ETIOLOGI
80% kasus disebabkan oleh
adenoma penghasil aldosteron
pada satu kelenjar adrenal
(sindrom conn)
Pada sebagian besar kasus,
adenoma berupa lesi soliter,
kecil ( < 2 cm), berkapsul
dan kadang sering ditemukan
multiple
Berbeda dengan sindrom
cushing, tumor pada
hiperaldosteronisme biasanya
tidak menekan sekresi ACTH
GAMBARAN PA
90% aldosteronisme primer, produksi steroid
berlebihan berasal dari adenoma adrenal
adenoma < 2cm, berkapsul jelas, terdiri dari
sel-sel yang menyerupai lap. Glomerulosa atau
fasikulata, kadang campuran.
ADRENAL ADENOMA
ADRENOCORTICAL CARCINOMA
HIPERALDOSTERONISME SEKUNDER
Dijumpai pada keadaan dimana terjadi perangsangan renin
persisten
Dapat dijumpai pada keadaan hipersekresi renin primer akibat
hiperplasia sel juxtaglomerulus di ginjal (sindrom bartter)
Penyakit ini ditemukan pada keadaan yang berkaitan dengan :
Penurunan perfusi ginjal (nefrosklerosis arteriol, stenosis arteri
renalis)
Hipovolemia arteri dan edema (gagal jantung kongestif, sirosis,
sindrom nefrotik)
Kehamilan (akibat peningkatan substrat renin plasma yang
dipicu oleh estrogen)
GEJALA KLINIS
Hipertensi esensial benigna disertai sakit kepala,
jarang ditemui edema
Hipokalemia (K < 3,0 mMol/L) tanpa suatu sebab
yang jelas atau karena muntah-muntah
Kadang pasien mengalami simptom hipokalemia
poliuria
nokturia
parestesia
kelemahan otot
hiporefleksi episodik atau paralis
DIAGNOSIS
Diagnosis didasarkan pada pengukuran
peningkatan kadar aldosteron dalam plasma dan
urine serta pengukuran renin plasma.
Renin plasma akan rendah pada
hiperaldosteronisme primer tetapi tinggi pada
hiperaldosteronisme sekunder
CT scan dan photoscanning inti menemukan
dan melokalisasi lesi adrenal pada pasien
hiperaldosteronisme primer
Hypertension
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI
Spironolakton suatu antagonis aldosteron
yang dapat menghilangkan gejala
hiperaldosteronisme
Obat ini digunakan untuk tes diagnostik,
persiapan operasi dan pengobatan jangka
panjang jika operasi merupakan kontraindikasi
Pada pasien dengan hiperplasia adrenal
spironolakton
HIPERKORTISOLISME
CUSHINGS SYNDROME
Sindrom Cushing
Suatu sindrom yang ditandai dengan obesitas
badan (truncal obesity), hipertensi, mudah lelah,
amenorea, hirsutisme, striae abdomen berwarna
ungu, edema, glukosuria, osteoporosis, dan
tumor basofilik hipofisis.
Sindrom Cushing
Pembentukan berlebihan steroid adrenal :
Rangsangan ACTH berlebihan hiperplasia adrenal
Tumor adrenal yang aktif secara autonom
Sindrom cushing
70% sekresi berlebihan ACTH oleh hipofisis karena
adenoma hipofisis / kelompok sel yang hiperfungsi
(mikroadenoma) hiperplaia bilateral
5% sekresi berlebihan ACTH oleh tumor ganas
nonendrokin/ Sindrom ACTK ektopik (karsinoma sel
kecil di paru / tumor karsinoid)
25% neoplasma adrenal (CRH rendah)
Hiperplasia Adrenal
Sekunder terhadap kelebihan produksi ACTH hipofisis
Disfungsi hipotalamik-hipofisis
Mikro dan makroadenoma yang menghasilkan ACTH hipofisis
Sekunder terhadap tumor nonendokrin yang menghasilkan ACTH atau CRH
(karsinoma bronkogenik, karsinoid thimus, karsinoma pankreas, adenoma
bronkus)
Hiperplasia Noduler Adrenal
Neoplasia Adrenal
Adenoma
Karsinoma
Penyebab eksogen, iatrogenik
Penggunaan glukokortikoid jangka lama
Penggunaan ACTH jangka lama
Penatalaksanaan
Terapi obat : metirapon (menghambat sintesis kortisol) /
ketokonazol (menghambat enzim sitokrom p450)
menurunkan kadar kortisol untuk jangka pendek sebelum
pembedahan / jangka panjang apabila pembedahan tidak
mungkin dilakukan
Tumor hipofisa diangkat / dihancurkan melalui
pembedahan atau terapi penyinaran
Adenoma kelenjar adrenal diangkat melalui pembedahan
Jika pengobatan tidak efektif / terdapat tumor kedua
kelenjar adrenal harus diangkat
Jika kelenjar adrenal diangkat, maka penderita harus
mengkonsumsi kortikosteroid sepanjang hidupnya
Komplikasi
Osteoporosis
Peningkatan kerentanan terhadap infeksi
Hirsutism
Diabetes mellitus
Hipertensi
Risiko krisis adrenal
Panhypopituitarism
Diabetes insipidus
Prognosis
Sindrom cushing yang tidak diobati akan fatal
dalam beberapa tahun oleh karena gangguan
vaskuler dan sepsis
5-10% penderita yang kedua kelenjar adrenalnya
telah diangkat sindroma Nelson
Sindrom nelson : Kelenjar hipofisa membesar
kortikotropin dan hormon lain (misalnya
melanocyte-stimulating hormone
mempergelap warna kulit)
Androgenital syndrome
Androgenital Syndrom
Penyebab : tidak adanya enzim di jalur kortisol
Definisi : sbg pertumbuhan rambut tubuh yg
berlebihan pd perempuan dgn pola distribusi yg
khas pd laki2 pd sekujur
wajah,periareolar,abdominal, dan daerah sakral.
Disertai kebotakan atau mundurnya garis
rambut temporal
Wanita hirsutisme ( merupakan manifestasi
androgen yg berlebihan )
Suara berat
Tumbuh janggut
Penis membesar
Dorongan seks
Karateristik maskulinisasi
Hirsutisme
Seborea
Jerawat
Suara yg berat
Bertambanya perkembangan muskular
Pemebsaran klitoris
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan untuk menentukan kadar steroid
androgenik dalam air kemih
Jika kadarnya tinggi pemeriksaan penekanan
deksametason untuk membantu menentukan
penyebabnya, apakah suatu kanker, tumor jinak
(adenoma) atau pembesaran korteks adrenal
(hiperplasia adrenal)
Pemeriksaan CT scan atau MRI : gambaran
mengenai kelenjar adrenal
Penatalaksanaan
Adenoma penghasil androgen dan kanker
adrenal mengangkat kelenjar adrenal
Hiperplasia adrenal sejumlah kecil
kortikosteroid (misalnya deksametason) ,
mengurangi pembentukan steroid androgenik
(dosis >> sindroma Cushing)
Hipoaldrenalism
Addisons disease
Definisi
Kelainan yang muncul akibat kelenjar adrenal
tidak memproduksi hormon dengan kadar yang
adekuat. Hormon tersebut kortisol dan
aldosteron.
Epidemiologi
Etiologi
Penurunan produksi cortisol :
Primary adrenal insufficiency
Secondary adrenal insufficiency
Tertiary adrenal insufficiency
PRIMER : kelainan
dari kelenjar-kelenjar
adrenal mereka sendiri
(ketidakcukupan
adrenal primer)
kelainan
autoimun
sistim imun Ab
menyerang jaringan / organ
tubuh sendiri
Tuberculosis
merusak/menghancu
rkan kelenjar
endrokin
ETIOLOGI
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah : kekurangan kortikosteroid (terutama
kortisol), kadar natrium yang rendah dan kadar kalium yang
rendah
Penilaian fungsi ginjal (pemeriksaan darah untuk nitrogen dan
kreatinin) menunjukkan ginjal tidak bekerja dengan baik
Tes Stimulasi ACTH (paling spesifik)
cortisol darah, cortisol urin, atau kedua-duanya diukur sebelum
dan setelah bentuk sintetik dari ACTH diberikan dengan suntikan
Pada tes ACTH pendek / cepat, pengukuran cortisol dalam darah
diulang 30 - 60 menit setelah suntikan ACTH secara intraven
Respon normal : tingkat-tingkat cortisol dalam darah dan urin
Addison : merespon buruk / merespon sama sekali
Penatalaksanaan
Terapi Medis
Kortikosteroid : dimulai dengan pemberian prednison per-oral
Berat kortisol intravena tablet prednison
fludrokortison/hari membantu mengembalikan ekskresi natrium dan
kalium yang normal diganti dengan prednison setiap hari sepanjang
hidup
Operasi
Pasien ketidakcukupan adrenal yang kronis yang memerlukan operasi
dengan pembiusan umum dirawat dengan suntikan-suntikan
hydrocortisone dan saline (mulai pada malam hari sebelum operasi
sadar dan mampu minum obat oral)
Dosis disesuaikan -- dosis pemeliharaan yang diberikan sebelum operasi
tercapai.
Kehamilan
terapi penggantian standar
Jika mual dan muntah pada awal kehamilan menggangu pengobatan oral,
suntikan-suntikan hormon mungkin diperlukan
Sewaktu melahirkan, perawatan adalah serupa pada yang dari pasien-pasien
yang memerlukan operasi
setelah melahirkan dosis dikurangi dan dosis pemeliharaan
Pendidikan Pasien
Pasien harus memakai gelang tanda medis darurat
Pasien harus diinstruksikan untuk memakai 2/3 x pengganti dosis steroid
dalam situasi stres (flu biasa atau pencabutan gigi)
Pasien harus diinstruksikan untuk menghubungi dokter / ke bagian gawat
darurat dalam keadaan darurat
Pasien harus diinstruksikan tentang cara memberikan suntikan IM diri.
Mereka harus diberi resep untuk parenteral hidrokortison untuk digunakan
pada saat-saat ketika asupan oral tidak mungkin dilakukan atau ketika
ditandai muntah atau diare terjadi. Tidak ada penyesuaian perlu dibuat pada
penggantian mineralokortikoid dosis dalam situasi stres.
Komplikasi
Krisis addisonian, atau ketidakcukupan adrenal
yang akut (fatal)
nyeri menembus yang tiba-tiba pada punggung
bawah, perut, atau kaki-kaki
muntah dan diare yang berat
dehidrasi
tekanan darah rendah
kehilangan kesadaran
Patofisiologi
Hormon-hormon glucocorticoid menghalangi
pelepasan corticotropin-releasing hormone
(CRH) dan ACTH pituitary tidak distimulasi
untuk melepaskan ACTH adrenal-adrenal
kemudian gagal untuk mengeluarkan tingkattingkat cortisol yang cukup.
Pemeriksaan Penunjang
Komplikasi
Hiponatremia yang muncul pada pasien
insufisiensi adrenal sekunder dapat mengancam
nyawa. Hiponatremia dapat mengakibatkan
delirium, koma dan kejang.
Primer:
Defisiensi mineralikortikoid
Hiperkalemia
Hiponatremia: insufisiensi
primer berhubungan dengan
konsentrasi plasma yang
mengakibatkan peningkatan
BUN dan creatinin.
defisiensi aldosteron dan
pembuangan natrium
konsentrasi ACTH dan
propiomelanocortin (POMC)derived peptide tinggi
hiperpigmentasi
Sekunder:
Tdk ada defisiensi
mineralkortikoid
Tdk ada hiperkalemia
Hiponatremia: dilusional karena
berkurangnya kemampuan untuk
mengekskresikan air dan
meningkatkan kadar vasopresin
defisiensi kortisol dan peningkatan
sekresi vasopresin dan retensi air
konsentrasi ACTH dan
propiomelanocortin (POMC)derived peptide rendah
berkurangnya pigmentasi, dan
terkadang pucat
Feokromositoma
Suatu tumor yang berasal dari sel-sel kromafin
kelenjar adrenal, menyebabkan pembentukan
katekolamin yang berlebihan.
Menyerang 0,1 0,5% penderita hipertensi
Menyerang laki-laki dan perempuan dalam
perbandingan yang sama, insiden puncak usia
30-50 tahun
Feokromositoma
Biasanya memenuhi hukum 10 :
10% feokromositoma berkaitan dengan beberapa
sindrom familial
10% terletak di luar adrenal
10% bersifat bilateral
10% bersifat ganas
Feokromositoma
Manifestasi Klinis :
Hipertensi, dapat menyebabkan peningkatan
resiko iskemia miokardium, gagal jantung,
kerusakan ginjal, dan cerebrovascular accident
Nyeri abdomen atau dada, mual, muntah
Mengeluh sakit kepala hebat, palpitasi, pucat, dan
disritmia
Feokromositoma
Diagnosis Lab : meningkatnya ekskresi
katekolamin bebas dan metabolitnya, seperti
asam vanililmandelat dan metanefrin di urin
Feokromositoma jinak diterapi dengan eksisi
bedah, setelah pemberian obat penghambat
andregenik pra- dan intra-operasi
Daftar Pustaka
Harrisons, Manual of Medicine, 17th Edition, McGraw-Hill, Medical
Publishing Division.
Sherwood, Human Physiology 7th ed, Brooks/Cole Cengage Learning, 2010
Stefan Sibernagl, Color Atlas of Pathophysiology (Thieme 2000)
Van De Graaff Human Anatomy, 6th ed (McGraw-Hill 2001)
Sudoyo, Setiyohadi, Alwi, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 5,
Jilid III, InternaPublishing, Jakarta.
Davey, Patrick. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga, 2006.
Florian Lang and Stefan Silbernagl. Teks dan atlas bewarna Patofisiologi. Ja
karta : EGC, 2007.
Guyton, Arthur C dan John E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,
E/11. Jakarta: EGC.
Murray, Robert K et al. 2003. Biokimia Harper, E/25. Jakarta: EGC.
Kumar V, Abbas A, Fausto N. Robbins and Cotrans Pathologic Basis of
Disease. 7th ed. Philadelphia: Saunders, 2004