Anda di halaman 1dari 67

Pemicu 4B Blok Endokrin

FRUDENSIA KRISTIANA
405110031

Learning Objectives:
1. Menjelaskan fisiologi rasa kenyang dan lapar serta

biokimia hormon-hormonnya.
2. Menjelaskan obesitas.

Etiologi
Patofisiologi
Kriteria
Komplikasi
Tatalaksana

Learning Objective 1
FISIOLOGI LAPAR DAN KENYANG

Fisiologi Rasa Kenyang dan Lapar


2 mekanisme rasa kenyang :

tingkat otak,
tingkat gastrointestinal.

Nukleus ventromedial pusat kenyang


Hypothalamus lateral pusat lapar.

Regulasi Energy Balance

Mekanisme Neurohormonal
Sistem perifer/aferen meneruskan sinyal dari

berbagai tempat. Komponen utamanya:

Leptin dan adiponectin sel lemak


Ghrelin lambung
Peptide ileum dan kolon
Insulin pankreas

Proses inti di hipotalamus dan sinyal perifer

neurohumoral dan diteruskan sinyal eferen


Sistem eferen membawa sinyal dari hipotalamus ke
neuron utk mengendalikan asupan makanan dan
penggunaan energi

Jalur Neurohormonal di Hipotalamus

MENJAGA KESEIMBANGAN ENERGI JANGKA PANJANG


ADIPOKIN (pd ADIPOSIT)

LEPTIN

INSULIN

TNF- &
IL-6

VISFATIN

ADINOPEKTIN

ADIPOSITY (fat-related) SIGNAL

KONTROL WAKTU dan UKURAN


MAKANAN

RESISTIN

PERILAKU MAKAN JANGKA PENDEK

GHRELIN
AKTIVASI NPY-SECRETING
NEURONS
RASA LAPAR

PYY 3-36
HAMBAT NPY-SECRETING
NEURONS
RASA KENYANG

Learning Objective 2
OBESITAS

Definisi
Suatu kelainan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak

tubuh secara berlebihan


(WHO,2000; Syarif, 2002, 2003)
Suatu kondisi medis akibat akumulasi lemak tubuh yang berlebih,

yang dapat berefek kepada kondisi kesehatan yang menuju


kepada menurunnya tingkat hidup seseorang
(Haslam DW, James WP, 2005 )
Peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan

fisik sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh


(Kamus Kedokteran Dorland)

Epidemiologi

Patofisiologi

Etiologi

Klasifikasi Berdasarkan Etiologi

Klasifikasi Berdasarkan Bentuk Tubuh


Gynoid (Bentuk Pear)
Lemak disimpan di sekitar pinggul dan bokong Tipe
ini cenderung dimiliki wanita. Resiko terhadap
penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil

Apple Shape (Android)


Biasanya terdapat pada pria. Lemak tertumpuk di
sekitar perut. Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi
dibandingkan dengan tipe Gynoid, karena sel-sel lemak
di sekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke
dalam pembuluh darah dibandingkan dengan sel-sel
lemak di tempat lain

Ovid (Bentuk Kotak Buah)


Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan".
Tipe Ovid umumnya terdapat pada orang-orang yang
gemuk secara genetik

Tipe Obesitas berdasarkan sel Lemak


Obesitas Tipe Hyperplastik

Jumlah sel >> jumlah sel normal

Obesitas Tipe Hypertropik

Ukuran sel >> ukuran sel normal

Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik

Jumlah & ukuran sel >>

Obesitas Endogen pada anak


Penyebab Hormonal
Hipotiroidism
Hiperkortisolism

Bukti-bukti Diagnostik
Kadar TSH , kadar thyroxine (T4 )
Uji supresi deksametason abnormal; kadar kortisol
bebas urin 24-jam,

Hiperinsulinism primer

Kadar insulin plasma , kadar C-peptide ,

Pseudohipoparatiroidism

Hipokalsemia, hiperfosfatemia, kadar PTH ,

Lesi hipotalamus didapat

Adanya tumor, infeksi, sindrom, trauma, lesi


vaskular hipotalamus,

Defek genetic
Leptin
Beta3-adrenergic receptor

Sindrom Genetik
Prader-Willi
Laurence-Moon /
Bardet-Biedl
Alstrm
Brjeson-ForssmanLehmann
Cohen
Turner's

Karakteristik klinis
Obesitas, hiperfagia, retardasi mental , hipogonadism, strabismus
Obesitas, retardasi mental , retinopati pigmentosa, hipogonadism,
paraplegia spastik
Obesitas, retinitis pigmentosa, tuli, diabetes mellitus
Obesitas, retardasi mental, hipogonadism, hipometabolism, epilepsi

Sotos'

Gigantism serebral , pertumbuhan fisik berlebihan, hipotonia,


retardasi psikomotorik
Sindrom tumbuh-lampau bayi (Infant overgrowth syndrome),
percepatan pematangan tulang rangka (accelerated skeletal
maturation), unusual facies
Retardasi mental , microsefali, abnormalitas tulang, hipogonadism,
brachymetapody

Obesitas trunkal, retardasi mental, hipotonia, hipogonadism


Perawakan pendek, ambiguous genitalia, kelainan jantung bawaan,
webbed neck, obesitas, genotipe 45,XO
Familial lipodystrophy Hipertrofi otot, akromegali , hepatomegali, acanthosis nigricans,
insulin resisten, hipertrigliseridemia, retardasi mental
Beckwith-Wiedemann Gigantism, exomfalos, makroglosia, organomegali

Weaver

Ruvalcaba

Healthy Body Composition Fat


Pada mamalia, jaringan lemak terdapat dalam 2 bentuk :

1.jaringan lemak putih => isolasi panas,bantalan


mekanik,sumber energi.
2.jaringan lemak coklat => mempertahankan panas tubuh
(termogenesis)
Faktor yang berhubungan dengan peningkatan resiko penyakit
adalah kelebihan lemak viseral dan bukan lemak subkutan pada
tubuh.
Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat
badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria.
Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan
lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.

Tanda & Gejala


wajah bulat dengan pipi tembem dan dagu rangkap
leher relatif pendek
dada membusung dengan payudara membesar
perut membuncit
pada anak laki-laki : penis tersembunyi,

pembesaran payudara
pubertas dini
genu valgum (tungkai berbentuk X) dengan kedua
pangkal paha bagian dalam saling menempel dan
bergesekan yang dapat menyebabkan laserasi kulit

Anamnesis

Saat mulainya timbul obesitas : prenatal, early adiposity


rebound, remaja
Riwayat tumbuh kembang (mendukung obesitas endogenous)
Adanya keluhan : ngorok (snoring), restless sleep, nyeri
pinggul
Riwayat gaya hidup :

Pola makan/kebiasaan makan


Pola aktifitas fisik : sering menonton televisi

Riwayat keluarga dengan obesitas (faktor genetik), yang


disertai dengan resiko seperti penyakit kardiovaskuler di usia
muda, hiperkolesterolemia, hipertensi dan diabetes melitus
tipe II

Kriteria Menurut WHO

Kriteria Asia Pasifik


Klasifikasi

IMT (kg/m2)

Risiko Ko-Morbiditas
Lingkar Perut
< 90 cm (Lakilaki)
< 80 cm
(Perempuan)

90 cm (Lakilaki)
80 cm
(Perempuan)

Berat badan kurang < 18.5

Rendah

Sedang

Kisaran normal

18.5 22.9

Sedang

Meningkat

Berat badan lebih

23.0

Berisiko

23.0 24.9

Meningkat

Moderat

Obes I

25.0 29.9

Moderat

Berat

Obes II

30

Berat

Sangat berat

KLASIFIKASI IMT PADA ANAK dan


REMAJA
PERSENTIL IMT
STATUS BERAT
UNTUK USIA
< persentil ke 5

Kekurangan BB
(Berat Badan)

Persentil ke 5-84
Persentil ke 85-94
persentil ke 95

Normal BB
Risiko kelebihan BB
Kelebihan BB

MENGHITUNG IMT : BB (kg) : TB (m2)

Diagnosis
Mengukur lemak tubuh
Metoda hidrostatik (under water weighing)
Bod Pod
Bahan radio aktif (potassium count)
Bio-electrical Impedance Analysis (BIA)
Computed Tomography (CT)
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Dual Energy X-Ray Absorptiometry (DEXA)
Obesitas:
25% pada
pria
30% pada
wanita

Tatalaksana

Piramida Makanan

Nutrient

Recommended intake

Calories

500 to 1000 kcal/day reduction from usual

Total fat

<30% of total calories

Cholesterol

<300 mg per day

Protein

<15% of total calories

Carbohydrate

>55% of total calories

Sodium Chloride

<2.4 g sodium, or <6 g sodium chloride

Calcium

1000 to 1500 mg/day

Fiber

20 to 30 g/day

Olahraga

KOMPONEN OLAHRAGA
Terdiri dari 3 pilar utama :
1.
2.
3.

Warming up / pemanasan
Main exercise / olahraga inti
Cooling down / pendinginan

1. Warming Up / Pemanasan
Persiapan :
1. Pilih olahraga yang digemari, aman, mudah, dan

murah.
2. Gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai
dan nyaman.
3. Jangan lakukan olahraga setelah makan kenyang,
sebaiknya tunggu sampai 2 jam.
4. Minum minuman yang sejuk dan sedikit manis.

2. Main Exercise
Terbagi menjadi 3 hal :
1.

Jenis olahraga
1.
2.

2.
3.

Aerobik
Anaerobik

Intensitas olahraga
Lama olahraga

Metabolisme Olahraga
Anaerobik

Aerobik

Proses produksi ATP


cepat

Produksi ATP lebih


lambat

1 molekul glukosa = 2
ATP

1 molekul glukosa = 36
ATP

Produk samping as.


Laktat

Produk samping CO2 +


H2O

Efektif (< 3 menit)

Efektif (> 3 menit)

2. Intensitas olahraga :

60% - 80% kapasitas aerobik maksimal

72% - 87% frekuensi jantung maksimal (Training Zone)


3. Lama olahraga :

15-25 menit/hari (dalam training zone)

3x / minggu

3. Cooling Down / Pendinginan


Dilakukan selama 5 menit
Tujuan :

Mengembalikan semua fungsi tubuh ke keadaan normal

Persiapan :

Melakukan gerakan / latihan yang intensitasnya diturunkan


secara graduil / bertahap

Tatalaksana
TERAPI PERILAKU

Strategi spesifik untuk mengatasi hambatan yang muncul saat


terapi diet & terapi fisik:

Pengawasan mandiri terhadap kebiasaan makan & aktivitas fisik


Manajemen stress
Stimulus control
Pemecahan masalah
Contigency management
Cognitive restructuring
Dukungan sosial

Farmakoterapi
Ada dua obat resep yang sudah di izinkan oleh Food and Drug

Administration (FDA) untuk pengobatan jangka panjang obesitas :


Sibutramine

Obat ini merubah persarafan di otak anda, yang membuat anda lebih cepat
merasa kenyang
Efek samping : meningkatkan tekanan darah, sakit kepala, mulut kering,
konstipasi dan insomnia
KI: hipertensi , PJK, gagal jantung kongestif, aritmia atau riwayat syok

Orlistat (Xenical)

Cara kerja : mencegah penyerapan lemak dalam usus anda. Lemak yang tidak
terserap akan dibuang bersama tinja
Efek samping : peningkatan gerakan usus
Karena obat ini juga akan menyerap nutrisi selain lemak, dokter anda akan
menyarankan untuk mengkonsumsi multivitamin.

OBAT
PENGKONTROL
NAFSU MAKAN
& OBESITAS

DESKRIPSI

INDIKASI

Sibutramin

Obat 5-hidroksitriptamin (serotonin) yg


merupakan jenis indirect-acting

sympathomimetic

BMI 27 kg/m2 ATAU > yg punya faktor


risiko kardiovaskular ATAU 30 kg/m
ATAU > tanpa adanya risiko
Jika BB < 5% dr BB awal (slama 3
bulan); BB stabil pd < 5% setelahnya;
BB > 3kg setelah BB HENTIKAN

Phentermin

Obat symphatomimetic agonis

BB (bila disertai dgn penyakit valvula


jantung & hipertensi pulmoner)

Diethylpropion

Obat symphatomimetic agonis

BB (bila disertai dgn penyakit valvula


jantung & hipertensi pulmoner)

Orlistat

Pentanoic acid ester (GI lipase inhibitor)

Bupropion

Antidepresan yg merupakan jenis


tetrasiklik & unisiklik

Fluoxetin

Antidepresan yg merupaka jenis


seletive serotonin reuptake inhibitor

BB

Sertralin

Antidepresan yg merupaka jenis


seletive serotonin reuptake inhibitor

BB

Topiramat

Sulfamat-substitued monosaccharide
(antiseizure)

Zonisamid

Derivatif sulfonamid (antiseizure)

Usia 18-75 tahun


IMT 28kg/m ATAU > yg punya risiko
kardiovaskular ATAU 30 kg/m ATAU >
tanpa co-morbiditas
BB 2,5 kg dgn diet dan aktivitas fisik
pd bulan sebelumnya

Jaga BB yg relatif & BB

BB (toksiksitas)
BB

KONTRAINDIKASI

Hipertensi berat, aretri oklusif perifer,


penyakit jantung koroner, aritmia
kardia, hipertrofi prostat, kerusakan
hepar atau renal berat

Malabsorpsi intestinal berat ATAU


kolestasis

Tindakan Bedah
Indikasi :

Obesitas dengan BMI 40 atau 35 + komorbid


Jalan akhir bila gagal farmakoterapi dan punya komplikasi
ekstrem

Macam-macamnya

Horizontal banden gastroplasty


Vertical banded gastroplasty
Roux en Y gastric by pass
Gastric binding
Biliopancreatic by pass

Obesity-Associated Comorbid Conditions

Komplikasi

Patofisiologi Komplikasi

Pencegahan
Primer

mencegah terjadinya obesitas


Sekunder menurunkan prevalensi obesitas
Tersier mengurangi dampak obesitas

Pencegahan
Mengubah jumlah makanan yang dimakan, ukuran makanan, waktu

makan (frekuensi) dan komposisi nutrisi khusus dari makanan itu.


Meningkatkan aktivitas fisik terutama yang melibatkan gerak seluruh
tubuh.
Latihan fisik bukan hanya sekedar pengeluaran energi, tetapi dapat pula

menekan nafsu makan


mengurangi stres
menekan tingkat serum insulin
menambah massa bukan lemak dalam tubuh
meningkatkan kapasitas penanganan karbohidrat
penurunan kemungkinan hipertensi
menurunkan serum trigliserid
resistensi kerusakan tulang
meningkatkan rasio kolesterol lipoprotein yang dapat melindungi tubuh kita dari
penyakit jantung.

Edukasi

Prognosis
People who are obese or overweight have a lower life expectancy:

A 40-year-old nonsmoking male who is overweight will lose 3.1 years of


life expectancy; one who is obese will lose 5.8 years. A 40-year-old
overweight nonsmoking female will lose 3.3 years of life expectancy; one
who is obese will lose 7.1 years.
(Peeters A, Barendregt JJ, Willekens F, Mackenbach JP, Al Mamun A, Bonneux L. Overweight and obesity by middle age
are associated with a shortened lifespan. Ann Intern Med 2003; 138:24-32)

From the statistical sourcebook A Nation at Risk: Obesity in the United States. To order, call 1-800-AHA-USA1 or email inquiries@heart.org

Daftar Pustaka
Sherwood,L. 2001. Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC
Sudoyo AW dkk, editor. Buku ajar ilmu penyakit dalam.

Edisi ke-4. Jilid III. Jakarta: FKUI, 2006.


Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL,
Jameson JL, et al, editors. Harrisons principle of internal
medicine. 17 th ed. USA: Mc.Graw Hill medical, 2008
Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Robbins and Cotran
pathologic basis of disease. 7th ed. Philadelphia: Elsevier
Saunders, 2005
Florian Lang and Stefan Silbernagl. Teks & Atlas
berwarna Patofisiologi. Jakarta: EGC, 2007.

Anda mungkin juga menyukai