Frudensia Kristiana
405110031
LEARNING OBJECTIVE
1.
2.
3.
4.
5.
LO 1 :
Kehamilan dengan Hipertensi
KLASIFIKASI
Klasifikasi
HIPERTENSI KRONIK:
timbul sebelum umur kehamilan 20mg atau pertama kali
PRE-EKLAMPSIA:
timbul sthl 20 mg kehamilan disertai proteinuria
EKLAMPSIA:
preeklampsia disertai kejang-kejang dan/ koma
PREEKLAMSIA:
Faktor Resiko
Primigravida, primipaternitas
Hiperplasentosis, ex :
Mola hidatidosa
Kehamilan multipel
DM
Hidrops fetalis
Bayi besar
hamil
Obesitas
7
Patofisiologi Hipertensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Patofisiologi Hipertensi
Teori kelainan vaskular plasenta
Invasi trofoblas ke dalam lapisan otot dilatasi
endotel:
Iskemi dan hipoksia menghasilkan oksidan hidroksil
Disfungsi endotel
Sel endotel terpapar peroksida lemak kerusakan sel
13
14
pencegahan hipertensi
Teori stimulus inflamasi
Lepasnya debris trofoblas dalam sirkulasi darah
15
16
17
-Trombositopenia
- FDP
- antitrombin III
- fibronektin
Hematokrit
Hipovolemia Hematokrit
(menggambarkan beratnya preeklampsia)
Edema
Paru
Neurologik
Kardiovaskular
19
PUFA)
Antioksidan (vit C, E, -karoten, CoQ10 N-Asetilsistein,
as.lipoik)
Elemen logam berat (zinc, magnesium, kalsium)
20
21
Preeklampsia
Hipertensi yang timbul > 20 minggu kehamilan dan proteinuria
Dibagi menjadi preeklampsia ringan dan preeklampsia berat
Urutan gejala pada preeklamsia : edema, hipertensi dan proteinuria.
Bila gejala-gejala ini timbul tidak dalam urutan diatas, dianggap bukan preeklampsia
22
23
Preeklampsia Ringan
Definisi : suatu sindroma spesifik dengan menurunnya perfusi organ
yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivasi
endotel
24
Diagnosis
Ditegakkan berdasar timbulnya hipertensi disertai
25
26
Rawat jalan
Rawat Inap
Banyak istirahat
V.cava Inferior
Cukup protein, rendah KH,
lemak & garam (2g/hari )
secukupnya
Tidak diberikan obat2an
diuretik, atihipertensi dan
sedatif
Pemeriksaan rutin Hb, Ht, faal
hati & ginjal, urinalisa
27
28
Preeklampsia Berat
Definisi : preeklampsia dengan TD sistolik 160 mmHg dan
diastolik 110 mmHg disertai proteinuria > 5g/24 jam
29
Diagnosis
TD sistolik 160 mmHg & diastolik 110 mmHg. TD
30
Diagnosis
Nyeri epigastrium atau nyeri pd kuadran kanan atas
abdomen.
Edema paru2 & sianosis
Hemolisis mikrangiopati
Trombositopenia berat < 100.000 sel/mm3 atau
penurunan trombosit dg cepat.
Ggg fx hepar (kerusakan hepatoseluler): peningkatan
kadar alanin & aspartate aminotransferase
Pertumbuhan janin intrauterine yg terhambat.
Sindrom HELLP
31
32
33
Eklampsia
Definisi : preeklampsia yang disertai dengan kejangkejang atau koma
34
Gambaran Klinik
Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala
Diagnosis Banding
Pendarahan otak
Hipertensi
Lesi otak
Kelainan metabolik
Meningitis
Epilepsis iatrogenik
36
Penatalaksanaan
Airway Breathing Circulation
Mengatasi dan mengobati kejang
Magnesium sulfat, triopental, diazepam
37
Penatalaksanaan
Perawatan koma :
Diusahakan jalan napas agar tetap terbuka
Semua benda yang ada di dalam rongga mulut dan
38
Penatalaksanaan
Perawatan edema paru :
Dirawat di ICU karena membutuhkan animasi dengan
respirator
Pengobatan obstetrik
Semua kehamilan dengan eklampsia harus diakhiri
Persalinan diakhiri bila sudah mencapai stabilisasi
39
Prognosis
Bila tidak telambat dalam pengobatan, maka gejala
Sindroma HELLP
Definisi : Preeklampsia-eklampsia disertai timbulnya hemolisis, peningkatan enzim hepar, disfungsi
41
Diagnosis
Didahului tanda & gejala tidak khas : malaise, lemah,
42
Klasifikasi
Berdasarkan kadar trombosit (Klasifikasi Mississippi)
43
Klas I
Klas II
Klas III
50000
LDH (IU/l)
600
600
600
40
40
40
DD
Trombotik angiopati
Kelainan konsumtif fibrinogen, ex :
Acute fatty liver of pregnancy
Hipovolemia berat/perdarahan berat
sepsis
44
Terapi Medikamentosa
Mengikuti terapi preeklampsia-eklampsia + monitor
Prognosis
Kematian ibu bersalin cukup tinggi yaitu 24%
Penyebab : kegagalan kardiopulmonar, gangguan
46
Hipertensi Kronik
Hipertensi yang didapatkan sebelum timbulnya kehamilan
Timbul apabila tekanan darah sistolik 140 mmhg, diastolik 90 mmHg
47
Etiologi
Primer
Idiopatik : 90%
Sekunder
10%, berhubungan dengan penyakit ginjal, vaskular
48
49
Diagnosis
Bila didapatkan hipertensi yang telah timbul sebelum
ginjal
Obesitas
Penggunaan obat-obat antihipertensi sebelum kehamilan
Hipertensi yang menetap pasca kehamilan
50
Penyulit :
Solutio plasenta : risiko terjadinya 2-3x
Superimposed preeklamsia
51
52
Pemeriksaan Penunjang
ECG (ekokardiograf)
Pemeriksaan mata
Usg ginjal
Fungsi ginjal
Fungsi hepar
Hb
Hematokrit
Trombosit
53
54
Penatalaksanaan
Untuk mencegah hipertensi yang ringan menjadi berat dapat
dilakukan dengan :
Antihipertensi diberikan :
Sedini mungkin pada batas hipertensi stage 1 yaitu 140 mmhg/ 90
mmhg
Jika terjadi disfungsi end organ
55
Antihipertensi
-metildopa
Suatu 2 reseptor agonis ]
Dosis awal 500 mg 3x/hari, maks 3gr/hari
Diuretik tiazid
Tidak diberikan karena akan menggangu volume plasma
56
Edema
Hipertensi
Hematologik
Fungsi ginjal
Hepar
Elektrolit
Neurologik
Kardiovaskular
plasma/tekanan onkotik
Koagulasi dan
fibrinolisis
Viskositas darah
Hematokrit
57
Paru
Janin
LO 2 :
Kehamilan Dengan
Gangguan Hormon
58
59
Epidemiologi
CDC wanita hamil yang menyandang diabetes sejak
Faktor Resiko
Riwayat keguguran berulang
Pernah melahirkan bayi yang beratnya sama dengan
61
Pengaruh terhadap
kehamilan
Pengaruh terhadap
persalinan
prematurius
hidramnion
Pre-eklampsia
Kesalahan letak janin
Insufisiensi plasenta
62
uteri
Distosia karena janin
Kelahiran mati
Persalinan lebih sering
ditolong secara operatif
Angka kejadian
perdarahan dan infeksi
tinggi
Morbiditas dan mortalitas
ibu tinggi
Hambatan pertumbuhan
sulit sembuh
Perdarahan dan infeksi
puerperal lebih tinggi
Kehamilan
Resistensi Insulin
65
Diagnosis
Anamnesis :
Riwayat persalinan yg lalu: abortus, partus prematurus,
66
NDDG (mg/dL)
Puasa
105
95
1 jam
190
180
2 jam
165
155
3 jam
145
140
WHO
Tes Toleransi Glukosa Oral 75 gram
Kriteria : 126mg/dl dan dua jam pasca beban
(mg/dl)
normal
<110
110 - 126
DM
126
68
Normal
<140
140 - 200
DM
200
Tata Laksana
Mempertahankan konsentrasi gula darah <95 mg/dL
Pemberian Insulin
Insulin: dapat menurunkan makrosomia janin dan
morbiditas perinatal.
Sebagai alternatif : metformin dan sulfonylurea dapat
dipakai untuk mengendalikan gula darah.
71
Penatalaksanaan Obstetrik
Kehamilan Dengan
DM
DM
72
Persalinan
Penyakit tidak berat dan pengobatan/diet dapat
74
Prognosis
Bila ditolong oleh orang yang berkompeten baik
DM berat dan lama +kompliksai buruk
Prognosis bayi jelek, faktor-faktor yang
Komplikasi DMG
Maternal :
Infeksi saluran kemih
Hidramnion
Hipertensi kronik
Preeklampsia
Kematian ibu
Fetal :
Abortus spontan
Kelainan kongenital
Insufisiensi plasenta
Makrosomia
Kematian intrauterin
76
Neonatal :
Prematuritas
Kematian intrauterin
Kematian neonatal
Trauma lahir
Hipoglikemia
Hipomagnesemia
Hipokalsemia
Hiperbilirubinemia
Sindrom gawat napas
Polisitemia
77
Tyroid
Hipertroid
Hipotiroid
78
79
1.
Patofisiologi
2.
80
Peningkatan TBG
Hipertiroid
Penyebab
Gejala
Tanda
Lab
Graves disease
Intoleransi
panas
BB menurun
Palpitasi
Berkeringat
Takikardi >100
curah jantung
tekanan nadi
Oftalmiopati
Dermopati
T4 dan
FT4
TSH
(+) anti tiroid
antibodi
Hiperemesis
gravidarum
Mual muntah
hebat
BB
Dehidrasi
T4,FT4 normal
atau sedikit
TSH normal
Gangguan
elektrolit
Mola hidatidosa
Mual/muntah
Perdarahan
trimester I
Toksemia
T4, FT4
perkembangan TSH
bayi
bhCG
81
Penatalaksanaan Hipertiroid
Dosis
Efek / Komplikasi
Pengawasan
Thionamides
Propylthiouracil
(PTU)
Methimazole
(Tapazole)
Ibu
Skin rash
Agranulositosis (0.5%)
Hepatitis TFT
Adrenergic Blockers
Propranolol (Inderal)
20 - 40 mg tiap 6 jam
Atenolol (Tenormin)
Fetus
Intrauterine growth
retaration
Respiratory distress
Bradikardi
Hipoglikemia
Hipoterimia
Denyut Jantung
Pembedahan
Thyroidectomy
82
Ibu
Keguguran
Hipoparatiroid
Paralysis nervus laringeus
Sca++
TFTs
Komplikasi Hipertiroid
Maternal
Fetus
Resiko kelahiran
Goiter tirotoksikosis
prematur, keguguran
spontan
Tidak mendapat
terapi/menetap meskipun
terapi telah diberikan
Pre-eklampsia
kegagalan jantung
Keadaan perinatal yang
buruk
83
Hipotiroid
84
Penyebab
Diagnosis
o.k autoantibodi
(antithyroid peroxidase)
Tirotoksikosis graves
85
Hipotiroid
Hipotiroid kongenital
Insiden : 1 di antara 4.000-7.000 bayi
75 % bayi dengan hipotiroid memiliki kondisi agenesis
86
LO 3 :
Kehamilan dengan Faktor Resiko
yang lain
87
UMUR
Kehamilan Remaja :
< 18 tahun memiliki resiko kehamilan dan persalinan
yang tinggi
Pasien sering anemia dan BBLR oleh karena :
Status sosial ekonomi rendah
Pendidikan kurang
Nutrisi yang buruk
Akses pelayanan antenatal kurang
Penyalah guna obat
88
89
Merokok :
Wanita hamil tidak boleh merokok, dapat menyebakan:
Abortus
Berat anak 150 300 g kurang dari normal
Kematian perinatal sedikit meningkat
Cheilopalatoschizis
90
LO 4 :
KETUBAN PECAH DINI
Keadaan pecahnya selaput ketuban dengan pembukaan serviks < 5 cm
sebelum persalinan.
Bila Ketuban Pecah Dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut
Ketuban Pecah Dini premature.
91
Mekanisme KPD
Disebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan
berulang.
Pada daerah tertentu terjadi perubahan biokimia
yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh.
Gerakan janin
92
kolagen
Kekurangan tembaga dan asam askorbik yang
berakibat pertumbuhan struktur abnormal karena
antara lain merokok
Degradasi kolagen dimediasi oleh matriks
93
Komplikasi KPD
Persalinan premature
Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan
Infeksi
Pada ibu bisa terjadi Korioamnionitis pada bayi
Diagnosis KPD
Tentukan pecahnya selaput ketuban, dengan ada cairan
di vagina
Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes
lakmus merah menjadi biru
Tentukan ada infeksi atau tidak
suhu ibu > 38C air
ketuban keruh dan berbau
Leukosit darah > 15.000/mm
95
98
LO 5 :
Manajemen Persalinan Patologis
Malpresentasi
Ekstrasi Vakum
Seksio Sesaria
99
Malpresentasi
Normoposisi presentasi blkg kepala dgn ubun2 kcl di segmen dpn
Malposisi presentasi blkg kepala dgn ubun2 kcl tdk di segmen dpn
Malpresentasi Presentasi yg bkn presentasi blkg kepala
100
Presentasi Dahi
Umumnya kedudukan
101
Presentasi Muka
Teraba muka, mulut ,
Presentasi Ganda
Bila ekstremitas (bag
Presentasi Bokong
Bila bokong merupakan bag terendah janin
3 macam presentasi bokong:
complete breech (bokong sempurna),
Frank breech (bokong murni)
footling breech (presentasi kaki)
Etiologi: multiparitas,
hamil kembar,
hidramnion,
hidrosefal,
plasenta previa
104
Malposisi
Oksiput Post oksiput di daerah posterior dari
105
Versi
Prosedur untuk melakukan perubahan presentasi janin
106
Klasifikasi
Berdasarkan arah pemutaran
Versi Sepalik : merubah bag terendah janin mjd
presentasi kepala
Versi Podalik : merubah bag terendah janin mjd
presentasi bokong
Berdasarkan cara pemutaran
Versi luar (external version)
Versi internal ( internal version)
Versi Bipolar ( Braxton Hicks version)
107
108
Versi Internal
109
EKSTRAKSI VAKUM
Suatu persalinan buatan di mana janin dilahirkan dengan
ekstraksi tenaga negatif (vakum) pada kepalanya
Alat ini dinamakan ekstraktor vakum atau ventouse
110
INDIKASI
EKSTRAKSI VAKUM
KONTRA INDIKASI
EKSTRAKSI VAKUM
Ibu
Ibu
Untuk memperpendek
kompensata
Penyakit paru-paru
fibrotik
memanjang
Janin
Gawat janin
111
112
Janin
Ekskoriasi kulit kepala
Sefalhematoma
Subgaleal hematoma. Hematoma ini cepat diresorbsi
SEKSIO SESAREA
Suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu
insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram
114
Kelainan letak
Gawat janin
yang menimbulkan
obstruksi
Stenosis serviks/vagina
Plasenta previa
Disproporsi
sefalopelvik
Ruptura uteri membakat
115
Janin :
sebelum diatasi
Kelainan kongenital
berat
116