PENDAHULUAN
Otitis eksterna merupakan radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan
oleh infeksi bakteri, sering timbul bersama penyebab lain seperti jamur dan virus sehingga
sulit dibedakan. Faktor-faktor yang mnedukung terjadinya antara lain kelembaban sehingga
kuman dan jamur mudah tumbuh, pembersihan telinga yang tidak benar, serta gangguan
ventilasi dan drainase telinga. 1,2,3
Otitis ekterna dapat dijumpai pada seluruh negara, terutama pada negara tropis. Di
Amerika Serikat angka kejadian otitis ekterna terjadi pada 4 dari 1000 orang setiap tahunnya.
Di Amerika Serikat sekitar 98% otitis eksterna disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa.
Sisanya disebabkan oleh proteus vulgaris, Escherichia colli, Streptococcus aureus, dan
jamur seperti Candida albicans, Aspergilus sp, dan Mucor sp. Pada kasus otitis ekterna
bakterialis, kulit liang telinga berwarna merah dan biasanya edematosa dapat pula sampai
menyumbat total liang teliang tersebut. 4
Otitis ekterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang dapat
menyebar ke pinna, periaurikular, atau ketulang temporal bila tidak mendapat terapi yang
adekuat. Infeksi yang bersifat unilateral mudah menyebar ketelinga lain melalui jari-jari. 4
Otitis eksterna terlazim selama musim panas dan biasanya dapat didiagnosis dari
anamnesis sering terpapar kelingkungan lembab seperti berenang. Pemeriksaan fisik biasanya
ditemukan liang telinga tersumbat oleh pembengkakan, sekret purulen dalam meatus
acusticus eksternus, bengkak dan hiperemi pada pinna dan meatus acusticus eksternus,
ditemukan nyeri hebat pada aurikula dan penekanan tragus yang tidak terjadi pada otitis
media supurativa akuta. 4,5
Prinsip pengobatan otitis eksterna dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI TELINGA
Telinga dibagi atas telinga luar (auris eksterna), telinga tengah (aris media), telinga
dalam (auris interna). 2,7,8
stilomastoideus
yang
berjalan
ke
lateral
menuju
prosessus
stiloideus
diposteroinferior liang telinga dan kemudian berjalan kebawah liang telinga untuk
memasuki kelenjar parotis. Tulang rawan liang telinga merupakan salah satu patokan
pembedahan yang digunakan untuk mencari saraf fasialis, patokan lainnya adalah sutura
timpanomastoideus.9,10
Kulit liang telinga merupakan laanjutan kulit daun telinga dan kedalam meluas
menjadi lapisan luar membran timpani. Liang telinga mempunyai lapisan kulit yang sama
dengan lapisan kulit pada bagian tubuh lainnya yaitu dilapisi epitel skuamosa. Lapisan kulit
liang telinga luar lebih tebal pada bagian tulang rawan dari pada bagain tulang. Pada bagian
tulang rawan tebalnya 0,5-1 mm, terdiri dari lapisan epidermis dengan papilany, dermis dan
subkutan melekat dengan perikondrium. Lapisan kulit liang telinga bagian tulang lebih tipis,
tebalnya kira-kira 0,2 mm, tidak mengandung papilla, melekat erat dengan periostium tanpa
lapisan subkutan, berlanjut menjadi lapisan luar dari membran timpani dan menutupi sutura
antara tulang timpani dan tulang skuama kulit ini tidak mengandung kelenjar dan rambut.
2.9,10
Kelenjar sebasea pada telinga berkembang baik pada daerah konkha, iukuran
diameternya 0,5-2,2 mm. Kelenjar ini banyak terdapat pada liang telinga luar bagian tulang
rawan, dimana kelenjar ini berhubungan dengan rambut. Pada bagian luar liang telinga
bagian tulang rawan, kelenjar sebasea menjadi lebih kecil, berkurang jumlahnya dan lebih
jarang atau tidak ada sama sekali pada kulit liang telinga bagian tulang. Kelenjar apokrin
4
terutama teletak pada dinding liang telinga superior dan inferior. Kelenjar-kelenjar ini
terletak pada sepertiga tengah dan bawah dari kulit dan ukurannya berkisar 0,5-2mm seperti
kelenjar sebasea. Kelenjar apokrin terbentuk dari pembungkus luar akar folikel rambut.2,9,10
Arteri-arteri daun telinga dan liang telinga luar berasal dari cabang temporal
superficial dan auricular posterior dari arteri karotis eksternal. Permukaan anterior telinga
dan bagian luar liang telinga diperdarahi oleh cabang auricular anterior dan arteri temporalis
superficial. Suatu cabang dari arteri auricular posterior memperdarahi permukaan posterior
telinga.10
Persarafan telinga luar bervariasi berupa tumpang tindih antara saraf-saraf kutaneus
dan kranial. Cabang auricular temporalis dari bagian ketiga saraf trigeminus (N.V)
mensarafi permukaan anterolateral telinga, dinding anterior dan superior liang telinga dan
segmen depan membran timpani. Permukaan posteromedial daun telinga dan lobulus
dipersarafi oleh pleksus servical saraf auricularis mayor. Cabang auricularis dari saraf
facialis (N.VII), glossofaringeus (N.IX) dan vagus (N.X) menyebar kedaerah konka dan
cabang-cabang saraf ini mensarafi diding posterior dan inferior liang telinga dan segmen
posterior dan inferior membran timpani.2,9,10
B. Telinga tengah
Telinga tengah terletak didalam pars petrosa ossis temporalis yang terdiri dari
membran timpani, cavum timpani, tuba eustachius, prosessus mastoideus dan selae
mastoideus. 2,7,8,9,10
Membran timpani
Membran timpani adalah selaput tipis yang atletis berwarna putih keabuan
seperti mutiara dengan ukuran
Bagian
luarnya
terdiri
dari
anyaman
penyambung,
lamina
spiralis
membranasea.7,8,9,10
Vestibulum
Vestibulum letaknya diantara koklea dan kanalis semisirkularis yang juga
berisi perilimfe. Pada vestibulum bagian depan, terdapat lubang (foramen ovale)
yang berhubungan dengan membran timpani, tempat meletaknya telapak (foot
plate) dari stapes. Didalam vestibulum terdapat gelembung-gelembung bagaian
membran sakkulus dan utrikulus. Gelembung-gelembung sakkulus dan utrikulus
berhubungan satu sama lain dengan perantara duktus utrikulosakkularis, yang
bercabang melalui duktus endolimfatikus yang berakhir pada suatu lipatan dari
duramater, yang terletak pada bagian os piramidalis. Lipatan ini dinamakan
sakkulus endolimfatikus, saluran ini buntu. 7,8,9,10
Kanalis semisirkularis
Dikedua sisi kepala terdapat kanalis semisirkularis yang tegak lurus satu
sama lain. Didalam kanalis tulang, terdapart kanalis bagian membran yang
terbenam dalam ferilimfa. 7,8
Kanalis semisirkularis horizontal berbatasan dengan antrum mastoideum
dan tampak sebagai tonjolan, tonjolan kanalis semisirkularis horizontalis
(lateralis).7.8
Kanalis semisirkularis vertikal (posterior) berbatasan dengan fossa crania
media dan tampak permukaan atas os petrosus sebagai tonjolan, eminentia
arkuata. Kanalis semisirkularis
semisirkularis superior. Kedua ujung yang tidak melebar dari kedua kanalis
semisirkularis yang letaknya vertikal bersatu dan bermuara pada vestibulum
sebagai krus komunis. 2,7,8,9,10
2.4 EPIDEMIOLOGI
Otitis eksterna dapat dijumpai pada seluruh negara, terutama dinegara tropis. Di
Amerika Sarikat angka kejadian otitis eksterna pada 4 dari 1000 orang setiap tahunnya.
Penyakit ini sering terjadi pada kondisi musim panas dan lembab. 6
Otitis eksterna dapat terjadi pada semua kelompok usia, paling umum terjadi pada
populasi anak-anak dan remaja. Angka kejadian puncak pada anak usia 7-12 tahun. Sebuah
studi tunggal di Inggris menumukan prevalensi pada usia di atas 65 tahun. 6
Otitis eksterna dapat terjadi pada laki-laki dan perempuan dengan prevalensi yang
sama.1
2.5 PREDISPOSISI
Ada beberapa faktor:
1. faktor endogen
keadaan umum yang buruk akibat anemia, hipovitaminosis dan diabetes melitus.
Diabetik merupakan faktor resiko utama berkembangnya otitis eksterna maligna.
Vaskulopati pembuluh darah kecil dan disfungsi imun yang berhubungan dengan
diabetik merupakan penyebab utama predisposisi ini.1,3,9,10
2. Faktor eksogen
Perubahan lingkungan terutama gabungan peningkatan suhu dan kelembaban
Trauma ringan ketika mengorek telinga
Teknik berenang yang salah sehingga telinga kemasukan air 1,3,9,10
2.6 PATOGENESIS
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen akan dibersihkan dan
dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cutton bud (pembersih kapas telinga)
dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit mati dan serumen
akan menumpuk disekitar gendang telinga. Masalah ini juga diperberat oleh adanya susunan
anatomis berupa lekukan pada liang telinga.6
Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air yang masuk kedalam liang telinga
ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab, hangat dan gelap pada liang telinga
merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.6
10
11
Gejala otitis eksterna akut terlokalisasi atau sirkumskripta ialah rasa nyeri yang hebat,
tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini disebabkan karena kulit liang telinga tidak
mengandung jaringan longgar dibawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan
perikondrium. Rasa nyeri dapat juga timbul spontan pada waktu membuka mulut (sendi
temporomandibula). Selain itu dapat terjadi gangguan pendengaran, bila furunkel besar dan
menyumbat liang telinga.1,3,8,10
12
berenang atau mandi menambah maserasi kulit liang telinga dan menciptakan kondisi yang
cocok untuk pertumbuhanbakteri.
Manifestasi klinis
Gejala otitis eksterna difus adalah nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit,
kadang kelenjar getah bening regional membesar dan nyeri tekan, terdapat sekret yang
berbau. Sekret ini tidak mengandung lendir (musim) seperti sekret yang keluar dari cavum
timpani pada otitis media. 1,3,7,8,10
progresif ke lapisan subkutis, tulang rawan dan tulang sekitarnya sehingga timbul kondritis,
osteitis dan osteomielitis yang menghancurkan tulang temporal. Saraf fasial dapat terkena
sehingga menimbulkan paresis atau paralisis fasial.
Manifestasi klinis
Gejala otitis eksterna maligna adalah rasa gatal di liang telinga yang dengan cepat
diikuti oleh nyeri, sekret yang banyak serta pembengkakan liang telinga. Kemudian rasa nyeri
tersebut akan semakin hebat, liang telinga tertutup oleh jaringan granulasi yang cepat
tumbuhnya.
Komplikasi
Paresis atau paralisi nervus fasial, kondritis, osteitis dan osteomielitis sehingga
kehancuran tulang temporal.1,3,4,7,8,10
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur biasanya Aspergillus niger, pityrosporum,
Aktinomices atau Candida albicans.
Manifestasi klinis
Gejala biasanya berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga karen asanagat gatal
pasien biasanya sering mengorek telinga. Dapat pula tanpa keluhan. 1,3,8,10
Laju endap darah meningkat bervariasi dengan rata-rata 87 mm/jam. Laju endap
darah dapat digunakan untuk mendukung diagnosis klinik dari otitis eksternal akut
atau keganasan pada telinga yang tidak menyebabkan peningkatan tes ini.
Kimia darah
Pasien yang diketahui dengan diabetik perlu pemeriksaan kimia darah untuk
menentukan intoleransi glukosa basal. Pasien tanpa riwayat diabetes perlu
keadaan yang lebih berat diberikan antibiotik parenteral kombinasi dengan antibiotik
golongan aminoglikosida yang diberaiakn selama 6-8 minggu. 1,3,8
Antibiotik yang sering digunakan adalah ciprofloxacin, ceftriaxon, ceptazidine
kombinasi dengan aminoglikosida dan gentamicin kombinasi dengan golongan penisilin. 1,3,8
Disamping obat-obatan sering kali diperlukan juga tindakan membersihkan luka
(debridemen) secara radikal. Tindakan membersihkan luka yang kurang bersih dapat
mempercepat perjalanan penyakit. 1,3,8
Bila terdapat penyebaran infeksi hingga basis kranii, pembedahan secara lokal dapat
dilakukan dengan mastoidektomi, dikombinasikan dengan pemberian antibiotik anti
pseudomonas spesifik.3,8
D. Penatalaksaan otitis eksterna kronik diffus atau otomikosis
Pengobatannya ialah dengan membersihkan liang telinga, larutan asam asetat 2% dalam
alkohol, larutan iodium povidon 5% atau tetes telinga yang mengandung campuran antibiotik
dan steroid yang diteteskan keliang telinga biasanya dapat menyembuhkan. Kadang-kadang
diperlukan obat anti jamur yang diberikan secara topikal yang mengandung nistatin,
klotrimazol. 1,3,8
E. Penatalaksaan herpes zoster oticus
Pengobatannya ialah pemberian obat antivirus (valasiklovir) dalam 2 kali 24 jam
setelah terjadinya penyakit. Dosisis asiklovir yang dianjurkan ialah 5x800 mg sehari dan
biasanya diberikan selama 7 hari, sedangkan valasiklovir cukup 3x1000 mg sehari karena
konsentrasi dalam plasma tinggi.2,9
2.10
PROGNOSIS
Sebagian besar pasien membaik dalam 48-72 jam setelah pemberian antibiotik.
Kegagalan untuk membaik dalam 2 sampai 3 hari harus diperiksaan kedokter untuk
mengevaluasi kembali pasien. Otitis eksterna biasanya sembuh sepenuhnya dalam 7 sampai
10 hari. Jika tidak diobati, infeksi dapat menyerang struktur yang lebih dalam hingga menjadi
kronik atau menjadi ganas, suatu kondisi serius yang memerlukan pengobatan jangka panjang
dan sering menyebabkan morbiditas atau mortalitas sekitar 10-20%.6
18
BAB III
KESIMPULAN
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi
bakteri, jamur dan virus. Klasifikasi otitis eksterna berdasarkan spektrum infeksi yang
disebabkan bakteri, virus dan jamur mencakup bentuk akut dan kronis, meliputi:
Otitis eksterna yang disebabkan infeksi bakteri terdiri atas:
- Otitis eksterna akut terlokalisasi atau sirkumskripta
- Otitis eksterna akut diffus
- Otitis eksterna maligna
Otitis eksterna yang disebabkan oleh infeksi jamur antara lain:
- Otitis eksterna kronik diffus atau otomikosis
otitis eksterna yang disebabkan oleh infeksi virus:
- herpes zoster oticus
Di Amerika Serikat 98% otitis eksterna disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa.
Sisanya disebabkan oleh proteus vulgaris E.colli, Streptococcus aureus dan jamur seperti
Candida albicans, Aspergillus sp, Mucor sp dan virus varisela zoster.
Prinsip pengobatan otitis eksterna dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
Membersihkan liang telinga dengan tampon tyang diberikan antibiotik
Pemberian steroid untuk mengurangi peradangan
Terapi analgetik untuk mengurangi nyeri
Terapi antibiotik untuk menghindari infeksi bakterial atau ulserasi
Terapi anti fungal untuk menghindari infeksi jamur.
Otitis eksterna biasanya sembuh sepenuhnya dalam 7 sampai 10 hari. Jika tidak diobati,
infeksi dapat menyerang struktur yang lebih dalam hingga menjadi kronik atau menjadi
ganas.
19