Laporan GENERAL ARRANGGEMENT KM - Surawijaya Edit Final
Laporan GENERAL ARRANGGEMENT KM - Surawijaya Edit Final
NRP
JURUSAN
PROGRAM STUDI
Surabaya,
Januari 2016
MAHASISWA
DOSEN PEMBIMBING 1
DOSEN PEMBIMBING 2
TRISTIANDINDA P., ST
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya tugas mata kuliah Tugas
Gambar Rancang I ini. Tidak sedikit kendala yang menghadang penyusun dalam
menyelesaikan tugasnya, namun berkat, rahmat dan hidayah-Nya telah membimbing
penyusun untuk terus berusaha menyelesaikan salah satu mata kuliah di Jurusan Teknik
Bangunan kapal Politeknik Negeri Madura ini.
Mata kuliah ini merupakan persyaratan untuk menyelesaikan studi tingkat Ahli Madya
pada jurusan Teknik Bangunan Kapal Politeknik Negeri Madura.
Penyusun harus mengakui, laporan ini masih sangat jauh dari sempurna, semua
karena keterbatasan waktu dan pengetahuan serta kemampuan penyusun sebagai manusia
biasa. Untuk itu penyusun memohon maaf atas semua kekurangan dan kesalahan yang terjadi
di dalam penyusunan laporan dan gambar Tugas Gmabar Rancang I ini.
Namun penyusun tetap berharap, sekecil apapun semoga tugas ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penyusun secara pribadi,dan semuanya pada umumnya.
Surabaya,
2016
Penulis
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5
BAB II DATA UTAMA KAPAL................................................................................................7
BAB III PERHITUNGAN DAYA MOTOR PENGGERAK UTAMA......................................8
BAB IV PERHITUNGAN KONSTRUKSI.............................................................................10
BAB V SUSUNAN ABK.........................................................................................................12
BAB VI PERHITUNGAN TANKI TANKI DAN RUANG MUAT......................................16
BAB VII PERENCANAAN RUANGAN-RUANGAN AKOMODASI.................................26
1. Ruang Tidur (Sleeping Room)..........................................................................................26
2. Ruang Makan (Mess Room).............................................................................................27
3. Sanitary Accomodation.....................................................................................................27
4. Musholla (Mosque)...........................................................................................................28
5. Hospital Accomodation.....................................................................................................29
6. Meeting Room..................................................................................................................29
7. Dry Provision and Cold Store Room................................................................................29
8. Dapur (Galley)..................................................................................................................30
9. Ruang Navigasi (Navigation Room).................................................................................30
10. Battery Room(ESEP)......................................................................................................31
BAB VIII PERLENGKAPAN KAPAL...................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................48
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
BAB I
PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di dalam
penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang dimaksud
seperti ruang muat dan ruang kamar mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut
superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatanperalatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem dan perlengkapan lainnya.
Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara garis besar
dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama adalah perancangan
dan pembangunan badan kapal sedangkan yang kedua adalah perancangan dan pemasangan
permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk
mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan
perencanaan yang baik pula.
Pengerjaan kelompok pertama meliputi perencanaan bentuk kapal yang menyangkut
kekuatan dan stabilitas kapal. Sedangkan untuk perencanaan penggerak utama, sistem
propulsi, sistem instalasi dan sistem permesinan kapal merupakan tugas yang berikutnya.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan yakni :
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar mempermudah dalam
pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian ruangan yang kecil dan
mempersingkat waktu kapal dipelabuhan saat sedang bongkar muat.
Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang optimal
pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain dapat ditekan.
percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada (pembanding).
Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum:
1. Penentuan besarnya volume ruang muat, type dan jenis muatan yang dimuat.
2. Metode dari sistem bongkar muat.
3. Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari type mesin dan
dimensi mesin.
4. Penentuan tangki-tangki terutama perhitungan volume seperti tangki untuk minyak,
ballast, dan pelumas mesin.
5. Penentuan volume ruangan akomodasi jumlah crew, penumpang dan standar akomodasi.
6. Penentuan pembagian sekat melintang.
7. Penentuan dimensi kapal (L, B, H, T, )
8. Lines plan yang telah dibuat sebelumnya.
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
BAB II
DATA UTAMA KAPAL
Ukuran Utama Kapal
Type
Lwl
: 100.672
Lpp
: 96.80
: 14.40
: 7.2
: 6.29
Cb
: 0,77
Vs
: 12 Knots
Radius pelayaran
A. Menghitung Volume
= L x B x T x Cb
Ship Building Engineering
Madura State Of Polythecnic
6
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
= 96.80 x 14.40 x 6.29 x 0,77
= 6751.17m3
B. Menghitung displasement
= x
= 6751.17 x 1,025
=6919.95 tons
C. Menghitung jarak gading
a = (L/500) + 0,48
= (96.80/500) + 0,48 = 0.6736 m
0,6 m
= 350 + (45 x B)
= 350 + (45 x 14.40) = 998 mm
1000 mm
BAB III
PERHITUNGAN DAYA
MOTOR PENGGERAK UTAMA
Metode yang digunakan adalah metode HOLTROP.
1. Panjang kapal => L = 96.80 m
2. Kecepatan kapal (V) => V = 12 knots
a. V = 6,168 m/s
3. Coefisien prismatic (Cp) => = 0,994
4.
5.
6.
= 2,5 kisaran/s
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
=0.5 x 0,001 x(006)^2 x 2,298 x[(016E-4 x 001)+005E-4]+(004E-4 x 67,885)
=116.187
EHP
= RT x Vsea
=717.201
=0,717 / 00,001
=975.121 Hp
7.
THP
= EHP/Effisiensi Hull
= 810.15/1
= 810.15 Hp
8.
DHP
= EHP / D
dimana ;
D = x Rxp
= Hull efisiensi
= (1 - t) / (1- w)
1 HP = 0.736 kW
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
G.1 Perhitungan Thrust deduction, t
B
0 , 28956
0,25014
BT
D
0 , 2624
Cstern = 0.0
maka, dapat dihitung harga t adalah :
(normal-shaped
section)
t= 0.182
= (1 - t) / (1- w)
= (1 - 0.182) / (1 - (0.158))
= 0.971
AE/A0 =
1.000
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
G.5 Perhitungan efisiensi propeller, p
VaT p
2nQ
=
0.661
x Rxp
0.971 x 0.990 x 0.661
0.635
Sehingga, harga DHP adalah :
9. DHP= EHP / D
=
=
=
= 975.121 / 0,635
= 1534.971
HP
=
1566.297
HP
11. Perhitungan Break Horse Power, BHP
(ref : Parametric Design chapter 11,
BHP=
SHP / t
hal.11-29)
(ref : Parametric Design chapter 11,
Dimana:
t =
hal.11-33)
( 1-li )
li =
li =
li =
t =
=
0.010
0.005
0.010
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
SHP /t
BHP
1566.297/0,97
=
5
=
1606.459
HP
MARGIN = 15% X BHP + BHP
=0.15 x 1606.459 + 1606.459
=1847.427
Maka mesin induk (main engine) yg dipilih adalah
=> Engine type
=> Bore
= 210 mm
=> Stroke
= 310 mm
= 750 rpm
= 24,1 bar
=> SFOC
= 181 g/BHPh
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Gambar mesin induk, WARTSILA Four-Stroke Propulsion Systems
BAB IV
PERHITUNGAN KONSTRUKSI
A.
= 350 + 45 B ( mm )
= 350 + 45 B(mm)
dimana B = 14.40 m
= 350 + 45 (14.40)
= 998 mm (di ambil 1000 mm)
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Untuk menghitung panjang konstruksi, digunakan harga yang terbesar dari perhitungan
0.96 LWL, 0.97LWL, dan Lpp. Dengan ketiga perhitungan tersebut, di dalam Section
1, BKI 2006 Vol.II diberikan ketentuan sebagai berikut :
Jika Lpp berada diantara 0.96 LWL dan 0.97 LWL, maka LKonstruksi = Lpp
Lpp = 99.84 m
Sesuai dengan ketentuan, maka LKonstruksi = Lpp = 99.84 m
dimana L = 96.80 m
= 0,6 m
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
a. Tangga akomodasi pada saat diturunkan harus mencapai sarat muatan kosong.
b. Perhitungan sarat muatan kosong : t = 2.0 + 0.02 L [MARPOL Annex 1, Reg.13]
Sarat muatan kosong :
t = 2.0 + 0.02 * 99.84
= 3.997 m
c. Lebar tangga = 0.6 m
d. Jarak vertikal anak tangga = 300 mm
e. Tangga membentuk sudut 450 dari garis horizontal, sehingga panjang tangga dapat
dihitung sebagai berikut :
= (D t) / (sin 450)
= (8.91 3.997) / sin 450
= 6.95 m
C.
= 0,05 (96,80 m)
dimana L = 96.80 m
=4.84 m
Syarat maximum letak sekat tubrukan di belakang FP adalah 0.08 L
0.08 L
= 0,08 (96.80m)
dimana L = 96,80m
= 7,44m
Terletak pada frame no. 150
b. Sekat Ceruk Buritan
Syarat minimum adalah 3 kali jarak gading diukur dari ujung boss.
Pada kapal ini diambil pada frame no. 10.
D. Perencanaan Panjang Ruang Mesin
Disesuaikan dengan letak mesin yang direncanakan ( sesuai dimensi mesin ).
Serta dari buku General Arrangement letak sekat depan kamar mesin 20 s/d 22 % L.
a. Sekat Kamar Mesin
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Jarak sekat kamar mesin diletakkan dengan mempertimbangkan banyak hal antara
lain :
Panjang mesin
Poros
Ruang muat IV terletak pada frame no.36 sampai dengan 64, dengan panjang
ruang muat 16,8 m.
Ruang muat III terletak pada frame no.64 sampai dengan 92, dengan panjang
ruang muat 18 m.
Ruang muat II terletak pada frame no.92 sampai dengan 120, dengan panjang
ruang muat 18 m.
Ruang muat Iterletak pada frame no.120 sampai dengan 147, dengan panjang
ruang muat 16,8 m.
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
BAB V
SUSUNAN ABK
A. Penentuan Jumlah ABK dan Tugasnya
Dalam menentukan jumlah anak buah kapal harus seefisien mungkin, karena hal ini
mempengaruhi besar kecilnya ruangan dan terbatasnya jumlah persediaan bahan makanan
dan air tawar. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah type kapal, besar kapal, banyaknya
pekerjaan yang dilayani anak buah kapal, rute pelayaran, sistem otomatisasi yang ada pada
kapal, dan peraturan dari negara yang bersangkutan.
Jumlah ABK yang direncanakan harus kurang dari atau sama dengan hasil dari
persamaan berikut:
Zc = Cst [ Cdk ( CN/1000 )1/6 + Ceng ( BHP/1000 )1/3 + Cadets ]
Dimana:
Cst
Cdk
= tenaga mesin ( HP )
= ( L.B.H ) / 1000
=(96.80*14.40*7.2)/1000
=10.04
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
I.
Master
Captain ( Nahkoda )
II.
1 orang
Deck Department
Perwira:
1. Chief Officer
( Mualim I )
1 orang
2. Second Officer
( Mualim II )
1 orang
3. Radio Officer
1 orang
Bintara:
III.
1. Quarter Master
( Juru Mudi )
1 orang
2. Boatswain
( Kepala Kelasi )
1 orang
3. Seaman
( Kelasi )
2 orang
1. Chief Engineer
1 orang
2. Second Engineer
(Masinis)
1 orang
Engine Department
Perwira:
3. Electrician
1 orang
Bintara:
IV.
1. Foreman
1 orang
2. Oiler
1 orang
Catering Department
Perwira:
1. Chief Cook
1 orang
Bintara:
1. Assistant Cook
1 orang
2. Steward
1 orang
3. Boys
2 orang
Total
: 21 orang
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Deck Departement
Departement deck menguasai masalah yang berkaitan dengan geladak seperti
pembersihan dan perawatan geladak, penanganan dan pengoperasian peralatan
keselamatan,administrasi pelabuhan, komunikasi dan navigasi, labuh dan sandar,
bongkar muat dan penanganan muatan dikapal.
Master
Merupakan
kedudukan
tertinggi
dikapal.menjadi
pemberi
komando,
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Dalam kapal memiliki kedudukan yang hampIr setara dengan nahkoda atau
master. Bertanggungjawab penuh atas kamar mesin dan operasionalnya besrta segala
isinya.
Engineer
Mempunyai
kedudukan
diatas
mekanik.
Bertanggungjawab
terhadap
Catering Departement
Chief Cook.
Mengepalai departemen pelayanan bagian hidangan / memasak makanan
untuk seluruh anak buah kapal, bertanggungjawab kepada nahkoda ( master ).
Assistent Cook.
Bertugas membantu Chief cook memasak makanan untuk seluruh anak buah
kapal dan menyajikannya ke pantry.
Utility Man / Boys.
Melakukan tugas tugas kerumahtanggaan seperti membersihkan kabin anak
buah kapal, laundry dan setrika.
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
BAB VI
PERHITUNGAN TANKI TANKI DAN
RUANG MUAT
Kompartemen yang berada dibawah ruang muat atau double bottom, ceruk haluan,
dan ceruk buritan pada kapal dapat dimanfaatkan untuk meletakkan tangki-tangki untuk
menunjang operasional dari kapal. Dalam hal ini dilakukan perencanaan tangki dalam
kapasitasnya dan ukurannya.
Setiap perencanaan tangki mempunyai tujuan tersendiri misalnya perencanaan pada
tangki bahan bakar yang dimaksudkan guna memenuhi kebutuhan bahan bakar selama
pelayaran. Demikian juga untuk tangki pelumas, tangki air tawar, dan tangki lainnya yang
memiliki fungsi sendiri-sendiri guna menunjang kapal selama pelayaran.
Pada kapal ini tangki-tangki yang dibutuhkan adalah :
i.
ii.
Tangki pelumas
iii.
iv.
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
WHFO = ( PB x SFOC x
S
) x 1.5 x 10-6
Vs
( Ton )
(ton)
= 27.71 Ton.
Volume tangki penyimpan (VMDO)
Berat spesifik bahan bakar :
= 0,85 Ton /m3
VMDO =
W MDO
= (27.16 ton/0,95)
= 29.168 m3
Penambahan volume
Karena tangki ini direncanakan terletak di dasar ganda, dibawah tangki muatan maka
perlu dilakukan koreksi penambahan volume
-2 % untuk konstruksi pada dasar ganda
-2 % untuk ekspansi
VMDO = 29.168 m3 + ( 4% x 29.168 m3 )
=30,33 m3
2. Tangki Bahan Bakar MDO Untuk Aux Engine
Bahan bakar MDO digunakan untuk motor - motor bantu.
a. Berat bahan bakar (WMDO):
Kebutuhan berat bahan bakar MDO untuk motor - motor bantu diperkirakan sebesar 10 20 % dari berat kebutuhan MDO untuk motor induk. Dalam perencanaan ini diambil
perkiraan kebutuhan sebesar 20 %.
WMDO = 20 % x WHFO
= 0,2 x 29.168 Ton
= 5.83 Ton
b. Volume tangki penyimpan (VMDO):
Berat spesifik = 0,85 Ton /m3
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
VMDO =
WMDO
= 5.83/0,85
= 4.95 m3
Penambahan volume
Karena tangki ini direncanakan terletak di dasar ganda, maka perlu dilakukan koreksi
penambahan volume :
- 2 % untuk konstruksi pada dasar ganda
- 2 % untuk ekspansi
VMDO
= 4.85 m3 + ( 4% x 4.95 m3 )
= 5.15 m3
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
a. Berat minyak pelumas (Wlo):
WLO = BKW x SLOC x
R
x 10-6 x 1,4
Vs
( Ton )
W LO
1Ton
0.89Ton / m 3
= 1.123 m3
Volume pelumas auxilary engine = 25 % volume pelumas motor induk
= 0,25 x 0,1426
= 0,28 m3
4. Tangki Air Tawar
Perhitungan Umum :
Jumlah awak kapal
= 22 orang
Radius pelayaran
= 12 knot
Lama pelayaran =
S
Vs.24
823
12.24
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Berat air tawar = crew x lama pelayaran x konsumsi ............Kg
= 22 x 3 x 20
= 1320 kg
= 1,32Ton
b. Kebutuhan untuk Sanitasi
Kebutuhan air untuk sanitasi ( mandi dan cuci ) perorang satu hari antara 60 - 200
Kg/orang/hari. Diambil sebesar 200 Kg/orang/hari
Berat air
= 5 x 3000
= 15000 kg
= 15 Ton
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
1168,68Ton
1.025Ton / m 3
= 1140,18m3
6. Barang Bawaan
a. Berat Bahan Makanan (Wp)
Kebutuhan 5 kg/ orang/ hari
Wp = 0,3 ton
b. Berat Crew dan Barang Bawaan (Wcp)
Kebutuhan :
untuk crew
= 75 kg/orang hari
barang
= 25 kg/orang hari
Wcp
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Untuk melayani kebutuhan selama pelayaran, kapal akan menyimpan kebutuhan
consumabelnya dalam tangki. Desain tangki harus mempertimbangkan faktor kekedapan,
korosi, stabilitas dan efisien.
Tangki untuk consumable terletak di double bottom, sekat tubrukan dan sekat tabung buritan.
1. Tangki MDO
MDO ddigunakan untuk bahan bakar motor bantu dan motor induk., untuk tangki
MDO pertama terletak di double bottom antara frame 29 sampai 31
2. Tangki FO
3. Tangki LO
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
4. Tangki ballast
Tangki ballast terdiri dari 6 tangki dan terletak pada double bottom dibawah ruang
muat.
Tangki Balast III
Tangki Balast II
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Tangki Balast I
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
010
Ruang muat 2
Ruang Muat 3
3331 1401
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
BAB VII
PERENCANAAN RUANGAN-RUANGAN AKOMODASI
Dari SHIP DESIGN AND CONSTRUCTION 1980 , hal 113-1260 diperoleh
beberapa persyaratan untuk crew accomodation.
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
1. Ruang Tidur (Sleeping Room)
Ruang tidur harus diletakkan diatas garis air muat di tengah atau dibelakang kapal.
Direncanakan ruang tidur :
Ruangan tidur seluruhnya dibelakang kapal.
Semua kabin ABK terletak pada dinding luar sehingga mendapat cahaya matahari.
Bridge Deck terdapat ruang tidur Radio Operator, Captain.
Boat Deck terdapat ruang tidur Chief Engineer, Chief Officer.
Poop Deck terdapat ruang tidur, 2nd Officer, Quarter Master, Cadets, Doctor dan
2nd Engineer.
Main Deck terdapat ruang tidur Electrician & Mechanic, Fireman, Boys, Steward
1, Steward 2, Oiler, Chief Cook, assistant cook, Oiler, Seaman Boatswain.
Tidak boleh ada hubungan langsung (opening) didalam ruang tidur dari ruangmuat, ruang
mesin, dapur, ruang cuci umum, wc, lamp room, paint room dan drying room (ruang
pengering).
Ukuran perabot
a. Tempat tidur
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Ukuran tempat tidur minimal
190 x 68 cm
Direncanakan ukuran tempat
tidur :
Perwira
: 230 x 92 cm
Tingkatan lain
: 230 x 92 cm
Syarat untuk tempat tidur
bersusun :
Tempat tidur yang bawah berjarak 40 cm dari lantai.
Jarak antara tempat tidur bawah dan atas 60 cm.
Jarak antara tempat tidur atas dan langit-langit 60 cm.
Jarak antar deck diambil 240 cm.
b. Lemari pakaian
Direncanakan ukuran lemari
pakaian : 60 x 40 x 60 cm.
c. Meja tulis
Direncanakan ukuran meja
tulis : 80 x 50 x 80 cm.
2. Ruang Makan (Mess Room)
Untuk kapal yang lebih dari 1000 BRT harus tersedia ruang makan yang terpisah untuk
perwira dan bintara.
Direncanakan 2 ruang makan :
a. Ruang makan Perwira :
Letak di Poop Deck, disamping pantry.
Kapasitas 10 tempat duduk, 3 meja makan, 1 washbasin, tv dan kulkas.
b. Ruang makan Bintara dan Crew :
Letak di Main deck, didepan dapur ( Galley )
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Kapasitas 14 orang, 2 meja makan, 1 washbasin, tv dan kulkas.
3. Sanitary Accomodation
Jumlah wc minimum untuk kapal lebih dari 3000 BRT adalah 6 buah.
Untuk kapal dengan radio operator terpisah maka harus tersedia fasilitas sanitary di
tempat itu.
Toilet dan shower untuk deck department, catering departement harus disediakan terpisah.
4. Musholla (Mosque)
Sesuai dengan kebutuhan crew yang beragama Islam, maka direncanakan Di Boat
dilengkapi :
Dekat kamar masing-masing crew
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Dilengkapi fasilitas wudlu
Dilengkapi lemari gantung tempat menyimpan Al-quran dan perlengkapan sholat.
5. Hospital Accomodation
Sesuai dengan persyaratan bahwa untuk kapal yang berlayar lebih dari 3 hari dengan
ABK lebih dari 15 orang harus dilengkapi hospital accomodation, yang dilengkapi obatobatan, washbasin, toilet serta shower.
6. Meeting Room
Dry provision berfungsi untuk menyimpan bahan bentuk curah yang tidak memerlukan
pendinginan dan harus dekat dengan galley dan pantry.
B. Cold store
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Untuk bahan yang memerlukan pendinginan agar bahan-bahan tersebut tetap segar dan
baik selama pelayaran.
Luas provision store yang dibutuhkan untuk satu orang ABK adalah (0,8 s/d 1) m2
Untuk 22 orang ABK dibutuhkan luas ruangan antara 19 m2 - 24 m2.
Perinciannya sebagai berikut :
1/2 s/d 2/3 luas digunakan untuk cold store dan cool store.
Sisanya digunakan untuk dry store.
Direncanakan Cool Store dan Cold Store :
Letak di Main Deck dekat dapur.
Luas kurang lebih 17 m2
1/3 ruangan untuk dry store, 2/3 untuk cool store dan cold store.
Cold store terdiri dari ruang penyimpan daging (-22
Harus dilengkapi dengan exhause fan dan ventilasi untuk menghisap debu dan asap
Harus terhindar dari asap dan debu serta tidak ada opening antara galley dengan sleeping
room.
Direncanakan dapur :
Letak di Main Deck, disamping cold store, didepan dry store dibelakang ruang makan
bintara.
Dilengkapi sarana lift ke pantry di Poop deck yang tepat diatas dapur.
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
9. Ruang Navigasi (Navigation Room)
A. Ruang Kemudi (Wheel House)
Terletak pada deck yang paling tinggi sehingga pandangan ke depan dan ke samping tidak
terhalang (visibility 3600)
Flying wheel house lebarnya dilebihkan 0,5 meter dari lebar kapal. Untuk mempermudah
waktu berlabuh.
Antara ruang peta dan wheel house bisa langsung berhubungan sehingga perlu dilengkapi
jendela atau tirai yang dapat menghubungkan keduanya..
C. Ruang radio (Radio Room)
Diletakkan setinggi mungkin diatas kapal dan harus terlindungi dari air dan gangguan
suara.
Ruang tidur radio operator harus terletak sedekat mungkin dan dapat ditempuh dalam
waktu 3 menit.
Terletak di tempat yang jauh dari pusat kegiatan karena suara bising akan mengganggu.
Harus mampu mensupply kebutuhan listrik minimal 3 jam pada saat darurat.
Instalasi ini masih bekerja jika kapal miring sampai 22,50 atau kapal mengalami trim 100
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Lampu mast head
Tinggi H1 ( pada bagian depan kapal) adalah 7,5 m sedangkan lampu kedua H2 (di
atas navigation deck) tingginya 8,5 m dan jarak antara keduanya adalah lebih besar L/2.
Tinggi lampu mast tidak kurang dari 1 m lebih tinggi dari lampu samping dan lampu
berwarna ganda. Berwarna putih.
Lampu jangkar
Terletak pada depan dan belakang kapal dengan tinggi pada tiang depan 4,5 m dan pada
bagian belakang tingginya 1,5 m berwarna putih.
Lampu samping
Terletak sedemikian rupa sehingga tidak terganggu oleh lampu deck dan diletakkan
pada sisi terjauh untuk menunjukkan lebar kapal, berwarna merah untuk portside dan hijau
untuk starboard.
12.
station. Umumnya engine casing mempunyai tangga dalam. Tangga dalam engine casing
lebarnya antara 0,6 ~ 0,8 m.
(GENERAL ARRANGEMENT PLAN)
Engine casing dapat berfungsi sebagai berikut :
Lubang pemasukan mesin
Tempat pipa gas buang
Lubang sinar matahari masuk
Tempat escape ladder
Dalam perencanaan ini dimensi engine casing yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Panjang
Panjang minimal sama dengan panjang mesin pada perencanaan ini,panjang mesin adalah
5000 mm maka dipakai 5.4 m.
b. Lebar
Ship Building Engineering
Madura State Of Polythecnic
37
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Lebar mesin 3870 mm diambil lebar 4 m.
13. Perlengkapan Navigasi
Design and construction edisi revisi sname New York, 1996 tentang perlengkapan
lampu navigasi.
Warna
: Putih
Jumlah
: 2 buah
Visibilitas
: 3 mil ( minimal )
Sudut sinar
Tinggi
Letak
: 360o horisontal
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Warna
: Putih
Jumlah
: 1 buah
Visibilitas
: 3 mil ( minimal )
Sudut sinar
Tinggi
: 135o horisontal
: 0,5 meter
Letak
: Buritan
Warna
: Putih
Visibilitas
: 6 mil ( minimal )
Sudut sinar
Tinggi
: 225o horisontal
: 12 meter ( di tiang agung depan )
4,5 meter ( di tiang di top deck )
Jumlah
Starboard Side
: 1 buah
Port Side
: 1 buah
Warna
Starboard Side
: Hijau
Port Side
: Merah
Visibilitas
Sudut sinar
Letak
: 2 mil ( minimal )
: 112,5o horisontal
: Navigation deck ( pada fly wheel house
)
e. Morse Light
Warna
Sudut sinar
Letak
: Putih
: 360o horisontal
: di top deck, satu tiang dengan mast head light,
antena UHF dan radar.
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
f. Tanda Suara
Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan manouver di pelabuhan
dan dalam keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap kapal dengan panjang
lebih dari 12 meter harus dilengkapi dengan bel dan pluit.
g. Pengukur kedalaman ( Depth Sounder Gear )
Setiap kapal dengan BRT di atas 500 gross ton dan melakukan pelayaran
internasional harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang diletakkan di
anjungan atau ruang peta.
h. Compass
Setiap kapal dengan BRT di atas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan gyro
compass yang terletak di compass deck dan magnetic compass yang terletak di wheel
house.
i. Radio Direction Finder dan Radar
Setiap kapal dengan BRT 1600 gross ton harus dilengkapi dengan direction
finder dan radar yang masing-masing terletak di ruang peta dan wheel house. Fungsi
utama dari radio direction finder adalah untuk menentukan posisi kapal sedangkan
radar berfungsi untuk menghindari tubrukan.
14. Perencanaan Pintu, Jendela, dan Tangga
1. Perencanaan Pintu
A. Pintu Baja Kedap Cuaca ( Ship Steel Water tight Door )
Digunakan sebagai pintu luar yang berhubungan langsung dengan cuaca bebas.
Tinggi
: 1800 mm
Lebar
: 800 mm
Tinggi ambang
: 600 mm
B. Pintu Dalam
Tinggi
: 1800 mm
Lebar
: 750 mm
Tinggi ambang
: 200 mm
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
2. Ukuran Jendela
Jendela bundar tidak dapat dibuka ( menurut JIS ISO 1751 ), direncanakan
menggunakan jendela bundar type A dengan ukuran d = 380 mm.
Tinggi ( h1 ) = 560 mm
= 50 mm
Tinggi ( h1 ) = 800 mm
2. Panjang ( W1 ) = 500 mm
Radius ( r1 )
Tinggi ( h1 ) = 800 mm
= 100 mm
3. Tangga / Ladder
A. Accomodation Ladder
Accomodation ladder diletakkan menghadap ke belakang kapal. Sedangkan
untuk menyimpannya diletakkan di poop deck ( diletakkan segaris dengan railing /
miring ). Sudut kemiringan diambil 45o.
LWT
= Displ DWT
= 6323,2 3976,845
= 2346,355 ton
Hasil ini dimasukkan ke dalam grafik hidrostatik dari kapal ini sehingga mendapatkan
hasil 2,55 meter
Karena tangga akomodasi diletakkan di poop deck:
a
= ( H + 2,4 ) - TE
= (8 + 2,4) 2,55
= 6,899
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Dimensi tangga akomodasi: ( direncanakan )
-
Height of handrail
The handrail
Step space
= 1000 mm
= 1500 mm
= 200 s/d 350 mm
BAB VIII
PERLENGKAPAN KAPAL
A. Perlengkapan Kapal
Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan pelayaran sesuai yang
ada.Menurut fungsinya alat keselamatan dibagi tiga, yaitu:
Ship Building Engineering
Madura State Of Polythecnic
42
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
a. Freefall Lifeboat
Persyaratan sekoci/freefall penolong:
-
Cukup kuat dan tidak berubah bentuknya saat mengapung dalam air ketika dimuati
ABK beserta perlengkapannya.
Mampu diturunkan ke dalam air meskipun kapal dalam kondisi miring 15o.
Merek
Length
5,8
Breadth
2,55 m
Registered height
3.1
Persons
28
3453 kg
m
m
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
010
3331 1401
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Gambar davit dan sekoci luncur
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Foam ( busa )
- Air laut
Serbuk (powder)
- CO2
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Jangkar
Rantai jangkar
Tali tarik
- panjang
= 170 m
- beban putus
= 215 kN
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Tali tambat
- jumlah
= 4 buah
- panjang
= 190 m
- beban putus
= 560 kN
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
1. Diameter efektif kabel lifter
Dcl = 13.6.dc
= 13.6 x 54
= 734,4 mm
= 0,7344 m
2. Efisiensi cable lifter atau cl berkisar antara 0,9 sampai 0,92. Dalam perencanaan
ini diambil harga efisiensi sebesar 0,91
Sehingga torsi pada kabel lifter :
Mcl = ( Tcl.Dcl ) / ( 2.cl )
,Kgm
Kgm
= 300 / dc
, rpm
= 300 / 54
= 5,55 rpm
b. Putaran motor penggerak atau nm
Putaran motor penggerak atau nm dapat ditentukan dari tabel 61 halaman 409 buku
MARINE AUXILIARY MACHINERY AND SYSTEM, M. Khetagurov
Untuk jenis electric windlasses diperoleh harga nm berkisar antara 720-1550 Rpm,
dengan perbandingan gigi mekanis ia antara 105 sampai 250. Dalam perencanaan ini diambil
putaran motor penggerak atau nm sebesar 1000 Rpm
Sehingga :
Ia = nm / ncl
= 1500 / 5,5
2. Efisiensi peralatan atau a
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Untuk mekanisme penggerak, karena
windlass dengan putaran poros kabel lifter atau ia besar, dipilih tipe worm gearing harga
efisiensi peralatan atau a adalah berkisar antara 0.7 sampai 0.85.
Dalam perencanaan ini diambil harga efisiensi peralatan atau a sebesar 0.8.
Sehingga :
Mm = Mcl / ( ia.a ) ,Kgm
= 5872,357 / (270,270 x 0.75 )
= 28,97Kgm
b.4 Perhitungan Daya Motor Penggerak Windlass
Ne = ( Mm.nm ) / 716.20
,HP
Karakteristik Peralatan
: 4 buah
: 170 m
Beban putus
: 215 KN
Dipilih tali tambat dengan bahan dari nylon karena tahan terhadap air dan tidak mudah
menyerap air, yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
Berat / 100 m
: 121 Kg
Kekuatan tarik
: 235,29 KN ( Rbr )
Diameter
: 40 mm atau 0.040 m
Keliling tali
: 125,6 mm
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
Perhitungan berikut berdasarkan buku MARINE AUXILIARY MACHINERY AND
SYSTEM, M. Khetagurov
Twb = Rbr / 4 ,Kg
Dimana :
Rbr : Beban putus tali tambat = 235,29 KN = 235290 N
= 235290/9,8
= 24009,18 Kg
Sehingga :
Twb = 24009,18 / 4
= 6002,295 Kg
b.7 Putaran pada poros Penggulung Capstan (Nw) :
Nw =
19.1xVw
Dw dw
,rpm.411
Dimana :
Vw : kecepatan tarik capstan diambil = 0.25 m/s
dw : diameter tali tambat = 0.030 m
Dw : Diameter penggulung tali = (5 8)dw , diambil 5 dw
= 5 x 0.04
= 0.32 m
Sehingga :
19.1 x 0.25
Nw = 0.32 0.04
= 13,26 rpm
b.8 Momen Torsi Penggulung (Mm) :
Mm =
Twbx ( Dw dw)
2 xiwxw
,Kgm412
Dimana :
Iw = Nm/Nw
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
w = effesiensi motor penggulung capstan 0.9
Sehingga :
MmxNm
716.2
,HP
13,27 x 1200
716.2
= 22,23 HP
C. Perencanaan chain locker
Volume chain locker adalah :
Dimana :
Sm
54
2,13 inch
25,4
297
4,54 14 m3
100
kiri. Pada lambung dilapisi kayu dengan lebar 150 mm dan tebal 75 mm. Dibawah bak rantai
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
diberi bak lumpur dengan tinggi 400 mm dan disemen miring. Dilengkapi dengan tempat
pengikat ujung rantai yang mudah dilepas dari luar bak.
D.
= 0.0189
Dimana :
Qe / Vc
Qe
= Debit Pompa
= V/t
= 5500/15
= 0,1 m3/s
Vc
Db
= 0.356
0,1 / 1
= 0.356m
Diameter Pipa Bantu:
Ds
= 0.0189
Dimana :
Qe / Vc
Qs
= Debit Pompa
= 0.25 x Qe
= 0.25 x 366 m3/s
= 0,025 m3/s
Vc
Db
= 0.356
0,025 / 1
= 0.178
DAFTAR PUSTAKA
General Arrangement
Wahyu
Rahmat Sayudi
KM. SURAWIJAYA_001
3331 1401
010
MAN B & W S26MC Project Guide 1999.
Marine Auxiliary Machinery and System by Khetagurov published by Peace Publisher,
Moscow.
Resistance and Propulsion of Ship by SV.AA. Harvald published by Jon Wiley and Sons,
New York, 1992.