Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PERCOBAAN

NO. PERCOBAAN

: 01

JUDUL

: MULTIMETER I (OHM METER)

NAMA PRAKTIKAN

: MOH.LUTFI ANDRIAN

KELAS / KELOMPOK

: JRK 1A / 5

TGL PERCOBAAN

: 27 September 2011

PENGAMPU

: Drs. Bambang Eko Sumarsono, M.MT

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI JARINGAN RADIO DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2012

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

DAFTAR TABEL ........................................................................................

1.

Nomor Jobsheet ..................................................................................

2.

Judul ....................................................................................................

3.

Tujuan .................................................................................................

4.

Alat alat yang digunakan ...............................................................

5.

Langkah Kerja ...................................................................................

6.

Hasil Percobaan .................................................................................

7.

Analisis Data ......................................................................................

8.

Kesimpulan ..........................................................................................

11

ii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 (Nilai Resistor)
7
Tabel 2 (Nilai Resistor dalam Rangkaian) ..

Tabel Data Tambahan .

iii

iv

1.

NOMOR JOBSHEET

: 01

2.

JUDUL

: MULTIMETER I (OHM METER

3.

TUJUAN

1) Dapat mengoperasikan Ohm Meter analog dan digital dengan benar.


2) Dapat membandingkan nilai resistor antara yang tertera dan pengukuran.
3) Dapat membandingkan nilai resistor dalam berbagai macam hubungan /
rangkaian antara yang tertera dan pengukuran.
TEORI SINGKAT

Multimeter (Multitester, AVO meter), pada dasarnya alat ini merupakan


gabungan dari alat ukur dengan tegangan bolak balik. Untuk mengetahui
fungsi dan sifatnya, bacalah spesifikasi alat tersebut.
Pada pengukuran tegangan (DC maupun AC) perlu diperhatikan
sensitivitas yang dinyatakan dalam Ohm/Volt. Resistansi dalam voltmeter
(dalam ohm) = batas ukur (range) X sensitivitas. Pelajari cara cara: zero
adjustment, memilih batas ukur, memilih terminal yang dipakai, cara
mengukur dan membaca skala penunjukkan. Pada pengukuran tegangan AC
perlu diperhatikan pula spesifikasi daerah frekuensi. Perlu diketahui pula
bahwa harga efektif (rms) tegangan AC dikalibrasi (ditera) dengan
gelombang sinusoide murni.
Ohm meter pada prinsipnya dibentuk dari Ammeter yang dipasang seri
dengan baterai dan resistansi yang diukur, ditambah dengan resistansi dalam
Ammeter. Multimeter Elektronik, fungsi alat ini seperti multimeter biasa.
Adanya rangakaian elektronis menyebabkan alat ini mempunyai beberapa
kelebihan. Bacalah spesifikasi alat tersebut! Perhatikan tahanan dalam pada
pengukuran tegangan DC dan AC.
Pelajarilah kedudukan on off, cara melakukan zero adjustment, cara
memilih batas ukur, cara mempergunakan probe dan cara membaca skala.
Mengenai pemilihan skala perhatikan hal hal seperti pada multimeter
biasa.

4.

ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN


1) Multimeter Analog

2 buah

2) Multimeter Digital

1 buah

3) Proto board

1 buah

4) Resistor

secukupnya

5) Kabel Penghubung
5.

secukupnya

LANGKAH KERJA
1) Ukur nilai nilai resistor yang telah disediakan dengan memasang pada
protoboard, gunakan ohm meter analog dan ohm meter digital.
2) Bandingkan hasil pengukuran nilai resistor dengan nilai yang tertera
pada masing- masing resistor.
3) Hasilnya tulis dalam bentuk tabel 1.
4) Ukur nilai resistansi total dari konfigurasi rangkaian berikut ini (gambar
rangkaian), dan variasikan nilai nilai resistornya dari yang telah
tersedia.
5) Bandingkan hasil pengukuran nilai resistor dengan nilai yang tertera
pada masing- masing resistor.
6) Hasilnya tulis dalam bentuk tabel 2.
7) Utarakan pendapat saudara dengan percobaan ini pada bagian
pembahasan, perhitungan, analisa data pada laporan saudara.

6.

HASIL PERCOBAAN

TABEL 1 (NILAI RESISTOR)

Nilai Tertera
Resistansi

Toleransi (%)

150k
560k
10k
680k
820
320k
220k
680
10k
560k

5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%

Hasil Pengukuran
Multimeter Analog
Non Elektronik
Elektronik
150k
190k
560
550
10k
10k
600k
500k
1050
760k
320k
310k
215k
209k
670
660
6k
9k
520k
560k

Multimeter
Digital
150,2k
554,7
9,8k
696,4k
826,4
324,3k
224k
670,7
9,8k
547,4k

TABEL 2 (NILAI RESISTOR DALAM RANGKAIAN)


Nilai Tertera
Hubungan
Nilai
Rangkaian
R1-R2

dihitung
690k

Hasil Pengukuran
Multimeter Analog
Multimeter
Non Elektronik

Elektronik

700k

600k

Digital
708k

R1-R2-R3
R1//R2
R1-{R2//R3}
{R1-R2}//R3
[R1-R2]//[R3-R4]
{[R1-R2]//[R3-R4]}-

192k
816,95k
10,26k
559,05
1,731k

152k
810
10k
550
1,35k

150k
850
10k
550
1,3k

180k
824,5
10,021k
547,2
1,343k

177,571k

185k

190k

180,91k

R5//[R6//R7]
Keterangan :
-

: dirangkai seri

//

: dirangkai paralel

7.

ANALISIS DATA
Jika dibandingkan (melihat tabel), hasil pengukuran baik menggunakan

multimeter analog elektronik, non elektronik maupun multimeter digital dan hasil
perhitungan diperoleh data yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa memang
alat ukur tidak 100% presisi. Jika kita menganalisa data yang ada, walaupun
memang hasilnya berbeda tapi data yang diperoleh saling mendekati satu sama
lain dalam berbagai alat ukur maupun hitungan. Hal ini menunjukan bahwa
memang terdapat toleransi dalam resistor.
Perbedaan-perbedaan tersebut jika jika dianalisa lebih lanjut mungkin terjadi
karena beberapa faktor. Yang pertama mungkin kita meninjau dari pembacaan
skala dalam melakukan pengukuran/praktek. Dalam pembacaan skala terkadang

kita melihat jarum secara asal-asalan, selain itu kita juga sering belum melakukan
kalibrasi. Dengan begitu dapat dipastikan hasilnya pun tidak presisi (walaupun
alat ukur tidak 100% presisi). Yang kedua dapat dilihat dari komponen yang kita
gunakan. Dalam hal ini kondisi fisik dari komponen yang kita gunakanpun tidak
100% sempurna selain itu juga terdapat toleransi pada resistor. Yang ketiga adalah
dilihat dari alat ukur yang kita pakai, terdapat hambatan dalam dan perbedaan
skala, dimana multimeter digital dapat menampilkan hasil lebih terperinci.
Mungkin hal inilah yang membuat ketidak presisian antara pengukuran dan
perhitungan.
Resistor yang dirangkai seri akan menghasilkan resistansi yang lebih besar
dibandingkan resistor yang dirangkai paralel (lihat tabel). Hal tersebut
membenarkan rumus Rs = R1+R2+..... dan 1/Rp = 1/ R1+1/R2.
TUGAS DAN PERTANYAAN
Dari rangkaian campuran berikut ini, hitung R total secara teori dan bandingkan
dengan hasil pengukuran, jika diketahui R1 = 2k2; R2 = 3k3; R3 = 1k8; R4 = 2k7;
R5 = 4k7; R6 = 3k9; R7 = 3k3

PENYELESAIAN :
RS1 = R1 + R2 = 100k +680k = 780k

(RS1 dan RS2 diparalelkan)

RS2 = R3 + R4 = 560+150k =150,56k


1
1
1

R P1
R S1 R S 2
R P1

R S 1 xR S 2
R S1 R S 2

780 K 150,56 K
780 K 150,56 K
130,404 K

R P1
R P1

10

RS3 = RP1 + R5 = 130,404 K 680 131,084 K


1
1
1

RP2
R6 R7
RP 2

R 6 xR7
R 6 R7

220 Kx10 K
220 K 10 K
9,56 K

RP 2
RP 2

RTOT = RS3 + RP2 = 131,084 K 9,56 K 140.649 K


Hasil Pengukuran
Multimeter Analog

8.

Non Elektronik

Elektronik

155k

145k

Multimeter Digital
160,21k

KESIMPULAN
Dari hasil praktek diperoleh data yang berbeda antara pengukuran, baik

dengan multimeter analog elektronik, non elektronik maupun multimeter digital


dengan hasil perhitungan. Berdasarkan analisa data dapat disimpulkan
perbandingan/perbedaan data yang diperoleh disebabkan oleh faktor-faktor
berikut :
1. Presentasi (%) ketidak presisian alat ukur.
2. Kesalahan pembacaan skala (sudut pandang maupun kalibrasi) oleh
praktikan.
3. Perbedaan skala alat ukur yang dipakai.
4. Kondisi fisik komponen yang digunakan tidak sempurna.
5. Adanya toleransi dalam resistor.
6. Adanya hambatan dalam alat ukur.
Selain itu ternyata menggunakan multimeter sebagai ohm meter harus dikalibrasi
terlebih dahulu/set zero terlebih dahulu.

11

Dapat disimpulkan bahwa teori/rumus Rs = R1+R2+..... dan 1/Rp = 1/


R1+1/R2+.... adalah benar. Hal ini bisa dilihat dari perbandingan hasil perhitungan
dan pengukuran (walaupun tidak 100% presisi). Resistor yang dirangkai seri akan
menghasilkan resistansi yang lebih besar bila dibanding dirangkai paralel.

12

Anda mungkin juga menyukai