Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ekpektasi pelanggan saat ini, adalah sehubungan dengan kemampuan suatu
produk dalam melakukan fungsinya, atau lebih dikenal dalam istilahnya sebagai suatu keandalan
(reliability) produk. Produk-produk seperti alat-alat elektronika, berbagai peralatan-peralatan
kecil, dan peralatan-peralatan mekanik diharapkan dapat bekerja tanpa terjadi
kegagalan,walaupun demikian banyak terjadi kasus ketidakandalan (unreliability) dari produk
yang digunakan, selain mempengaruhi keselamatan manusia juga berakibat buruk pada
lingkungan. Sementara bagi perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur, tentu
sangat berpengaruh terhadap kegiatan produksi agar memenuhi permintaan pasar tentunya harus
dapat memberikan perhatian penuh terhadap terjadinya kegagalan. Salah satunya ialah dengan
menentukan seberapa besar tingkat keandalan mesin dan juga melakukan kegiatan pemeliharaan
terhadap mesin-mesin yang mereka miliki untuk tetap handal dalam kegiatan memproduksi
berbagai produk agar memenuhi permintaan pasar
Rekayasa keandalan (reliability engineering) merupakan elemen penting dari suatu
industri, karena penerapan rekayasa keandalan dalam industri tersebut akan menjamin kualitas
produk yang dihasilkan sehingga mampu bersaing di pasaran.Dalam kehidupan sehari-hari,
keandalan memiliki pengertian yang luas. Definisi keandalan menurut istilah teknik adalah
probabilitas bahwa kinerja suatu produk sesuai dengan fungsi yang diinginkan tanpa ada
kegagalan di bawah kondisi tertentu untuk periode waktu tertentu (Yang G., 2007).
Dari definisi tersebut, diketahui bahwa tiga keandalan memiliki tiga elemen penting yaitu
fungsi yang diinginkan, periode waktu tertentu dan kondisi tertentu.Fungsi dari rekayasa
keandalan adalah untuk mencegah terjadinya kegagalan produk. Implementasi rekayasa
keandalan adalah dengan tindakan maksimal keandalan dan minimasi kegagalan produk. Tiga
langkah yang dapat dilakukan untuk mencapai rekayasa keandalan adalah dengan memaksimasi
kendalan produk, meminimasi variasi proses produksi untuk menjamin konsistens keandalan
produk, serta menggunakan variasi teknik keandalan yang besar (Yang G., 2007).
Dimana tingkat keandalan akan semakin menurun seiring berjalannya waktu. Saat tingkat
keandalan rendah, maka tingkat kegagalan ( failure rate) akan meningkat hingga peralatan
tersebut tidak mampu memenuhi fungsinya. Untuk memperkirakan tingkat keandalan dari sebuah
komponen atau sistem, maka dilaksanakan tes keandalan atau reliability test. Terdapat beberapa
tipe tes keandalan, di mana penggunaannya bergantung pada fase dalam siklus hidup komponen
atau sistem tersebut seperti fase desain, fase manufaktur atau konstruksi, fase penggunaan
operasional, dan fase lainnya. Praktikum ini berfokus pada fase penggunaan operasional atau
operational life phase, sehingga tes keandalan yang dilaksanakan meliputi life testing,
accelerated life testing, dan censored testing.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikan dapat menghitung tingkat keandalan menggunakan metode life testing.
2. Praktikan dapat menghitung tingkat keandalan menggunakan metode acceleratedlife testing.
3. Praktikan dapat menganalisa perbandingan tingkat keandalan berdasarkan perhitungan data
grouped dan ungrouped.
4. Praktikan dapat menganalisa hasil tingkat keandalan berdasarkan ketiga metode perhitungan
yang berbeda.
5. Praktikan dapat menghitung nilai MTTF dengan menggunakan metode life testing dan
accelerated life testing.

1.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing peralatan
2. Dapat diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit
pelayanan publik secara periodik
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu dilakukan
4. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan.

BAB II
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum reliability adalah sebagai berikut :
1. 5 buah tang (sejumlah anggota kelompok )
2. Alat tulis dan checksheet untuk pengumpulan data
3. Stopwatch
4. Sarung Tangan (bila ada)
5. 1 kotak Paper Clip kecil

BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1 Prosedur Praktikum Life Testing
3.1.1 Prosedur Praktikum Life Testing Ungroup Data
a. Persiapkan seluruh alat dan bahan. Pastikan bahwa semua paper clip tidak ada yang
patah atau diameternya berada dalam kodisi normal
b. Ambil tang dan paper clip pertama, kemudian lakukan proses bending dengan bantuan
tang ke arah kanan 1 kali hingga mencapai sudut 90 o dengan kecepatan normal.
c. Lakukan bending ke arah kiri 1 kali hingga mencapai sudut 90 o dengan kecepatan
normal.
d. Ulangi langkah b dan c hingga paper clip patah.
e. Catat jumlah bending/tekukan yang diperlukan hingga paper clip patah. (konversi yang
digunakan adalah 1 tekukan = 1 detik) f. Lakukan hal yang sama pada paper clip ke-2
hingga terakhir
3.1.2 Prosedur Praktikum Life Testing Group Data
a. Persiapkan seluruh alat dan bahan. Pastikan bahwa semua paper clip tidak ada yang
patah atau diameternya berada dalam kondisi normal.
b. Ambil tang dan paper clip pertama, kemudian lakukan proses bending dengan bantuan
tang ke arah kanan 1 kali hingga mencapai sudut 90 o dengan kecepatan normal (9-10
paper clip ditekuk pada saat yang bersamaan)
c. Lakukan bending ke arah kiri 1 kali hingga mencapai sudut 90 o.
d. Ulangi langkah b dan c sampai 1 periode interval waktu (20 detik) selesai.
e. Catat banyaknya paper clip yang tidak patah, masukkan kedalam kolom ni.
f. Ulangi langkah ke c sampai ke e sampai periode ke-n interval waktu (hingga tidak ada
paper clip yang survive atau tersisa)
3.2 Prosedur Praktikum Accelerated Life Testing
3.2.1 Prosedur Praktikum Accelerated Life Testing Ungroup Data
a. Persiapkan seluruh alat dan bahan. Pastikan bahwa semua paper clip tidak ada yang
patah atau diameternya berada dalam kodisi normal.
b. Ambil tang dan paper clip pertama, kemudian lakukan proses bending dengan bantuan
tang ke arah kanan 1 kali hingga mencapai sudut 180 o dengan kecepatan normal.
c. Lakukan bending ke arah kiri 1 kali hingga mencapai sudut 180 o dengan kecepatan
normal.
d. Ulangi langkah b dan c hingga paper clip patah.
e. Catat jumlah bending/tekukan yang diperlukan hingga paper clip patah. (konversi yang
digunakan adalah 1 tekukan = 1 detik)
f. Lakukan hal yang sama pada paper clip ke-2 hingga terakhir

3.2.2

Prosedur Praktikum Accelerated Life Testing Group Data

a. Persiapkan seluruh alat dan bahan. Pastikan bahwa semua paper clip tidak ada
yang patah atau diameternya berada dalam kondisi normal.
b. Ambil tang dan paper clip pertama, kemudian lakukan proses bendin dengan bantuan
tang ke arah kanan 1 kali hingga mencapai sudut 180 o dengan kecepatan normal. (9 10 paper clip ditekuk pada saat yang bersamaan)

c. Lakukan bending ke arah kiri 1 kali hingga mencapai sudut 180o


d. Ulangi langkah b dan c sampai 1 periode interval waktu (20 detik) selesai.
e. Catat banyaknya paper clip yang tidak patah, masukkan ke dalam kolom ni.
f. Ulangi langkah c hingga e sampai periode ke-n interval waktu (hingga tidak ada
paper clip yang survive atau tersisa)

BAB IV
PENGUMPULAN DATA
4.1 Pengumpulan Data Life Testing
4.1.1 Pengumpulan Data Life Testing Ungroup Data
Tabel.4.1 Data Life Testing Ungroup
No
Nama
i
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Rizky Widya
Faldi Achmad
Afra Anindyta
Mardianto N.R
Ardan Fachreza

Jumlah Bending

Ti (detik)

5
6
5
4
6
5
4
5
6
6

5
6
5
4
6
5
4
5
6
6

1
2
1
2
1
2
1
2
1
2

4.1.2 Pengumpulan Data Life Testing Group Data


Tabel 4.2 Data Life Testing Group
No
t (i)
1
2

Ni (Jumlah kawat yang survive )


8

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
No
13

8
4
2
2
2
2
2
1
1
1
1
Ni (Jumlah kawat yang survive )
0

4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
t (i)
26

4.2 Pengumpulan Data Accelerated Life Testing


4.2.1 Pengumpulan Data Accelerated Life Testing Ungroup Data
Tabel.4.3 Hasil Data Accelerated Life Testing
No
Nama
i
Jumlah Bending
1
1
7
2
2
6
Rizky Widya
3
1
9
4
2
9
Faldi Achmad
5
1
9
6
2
7
Afra Anindyta
7
1
9
8
2
10
Mardianto N.R
9
1
8
10
2
9
Ardan Fachreza

Ti (detik)
7
6
9
9
9
7
9
10
8
9

4.2.2 Pengumpulan Data Accelerated Life Testing Group Data


Tabel 4.4 Data Accelerated Life Testing Group
No

t (i)

Ni (Jumlah kawat yang survive )

1
2

2
4

8
8

10

12

14

16

18

10

20

11

22

12

24

13

26

14

28

15

30

16

32

17

34

18

36

19

38

20

40

21

42

22

44

23

46

24

48

BAB V
PENGOLAHAN DATA
5.1 Pengolahan Data Life Testing
5.1.1

Pengolahan Data Life Testing Group Data


Tabel 5.1.1.1 Data Life Testing Group (180 derajat)
i
ti
ni
R(ti)
F(ti)
(ti)
1
2
8
1,000
0,000
0
2
4
8
1,000
0,000
0

ni
N
8
R (ti)
8
R (ti) 1
R (ti)

F (ti) 1 - R (ti)
F (ti) 1 - 1
F (ti) 0

f (ti)
f (ti)

(ni - n i 1 )
(t i 1 ti) N
(8 - 8 )

(4 2) 8
f (ti) 0

(ti)

(ni - n i 1 )
(t i 1 ti) ni

(8 - 8)
(4 2) 8
(ti) 0

(ti)

i t i 1 - ti
i 4 - 2
i 2

f(ti)
0
0

(ti)
3
5

i
2
2

MTTF
0
0

1
i (ti t i 1 )
2
1
i (2 4)
2
i 3

MTTF (i x fi x i )
MTTF (3 x 0 x 2 )
MTTF 0
Tabel 5.1.1.2 Hasil Data Life Testing Group (1800)
i
Ti
ni
R(ti)
F(ti)
(ti)
1
2
8
1,000
0,000
0
2
4
8
1,000
0,000
0
3
6
8
1,000
0,000
0
4
8
8
1,000
0,000
8
5
10
6
0,750
0,250
3
6
12
5
0,625
0,375
0
7
14
5
0,625
0,375
0
8
16
5
0,625
0,375
0
9
18
5
0,625
0,375
0
10
20
5
0,625
0,375
2,5
11
22
4
0,500
0,500
0
12
24
4
0,500
0,500
2
13
26
3
0,375
0,625
1,5
14
28
2
0,250
0,750
0
15
30
2
0,250
0,750
0
16
32
2
0,250
0,750
0
17
34
2
0,250
0,750
0
18
36
2
0,250
0,750
0
19
38
2
0,250
0,750
0
20
40
2
0,250
0,750
1
21
42
1
0,125
0,875
0
22
44
1
0,125
0,875
0
23
46
1
0,125
0,875
0,5
24
48
0
0,000
1,000
0
nilai total MTFF

5.1.2

f(ti)
0
0
0
0,125
0,0625
0
0
0
0
0,0625
0
0,0625
0,0625
0
0
0
0
0
0
0,0625
0
0
0,0625
0

(ti)
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
27
29
31
33
35
37
39
41
43
45
47
24

i
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
-48

MTTF
0
0
0
2,25
1,375
0
0
0
0
2,625
0
3,125
3,375
0
0
0
0
0
0
5,125
0
0
5,875
0
23,75

Pengolahan Data Life Testing Ungroup Data

Tabel 5.1.2.1 Data Life Testing Ungroup (900)


I
1
2

Ti
6
7.1

R(t)
0.9
0.8

F(t)
0.1
0.2

(ti)
0.091
1.111

f(t)
0.082
0.889

MTTF
8.48
8.48

i
N
1
R (ti) 1 10
R (ti) 0.9
R (ti) 1 -

F (ti) 1 - R (ti)
F (ti) 1 - 0.9(6)
F (ti) 0.1

(t)

1
(t i 1 ti) (N 1 - i)

1
(7.1 6) (10 1 - 1)
(t) 0.091

(t)

f (ti) R (ti) x (t)


f (ti) 0.9 x 0.091
f (ti) 0.082

1
ti
N
1
MTTF 84.8
10
MTTF 8.48
MTTF

Tabel 5.1.2.2 Hasil Pengolahan Data Life Testing Ungroup (900)


I
1
2
3
4
5
6
7
8

Ti
6
7.1
7.2
8
9.1
9.2
9.3
9.4

R(t)
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2

F(t)
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8

(ti)
0.091
1.111
0.156
0.130
1.667
2.000
2.500
3.333

f(t)
0.082
0.889
0.109
0.078
0.833
0.800
0.750
0.667

MTTF
8.48
8.48
8.48
8.48
8.48
8.48
8.48
8.48

9
10

9.5
10
10.1

0.1
0

0.9
1

1.000
10.000

0.100
0.000

8.48
8.48

Tabel 5.2 Data Accelarated Life Ungroup (900)


i
1
2

ti
4.1
4.2

R(t)
0.9
0.8

F(t)
0.1
0.2

i
N
1
R (ti) 1 10
R (ti) 0.9
R (ti) 1 -

F (ti) 1 - R (ti)
F (ti) 1 - 0.9(4.1)
F (ti) 0.1

(t)

1
(t i 1 ti) (N 1 - i)

1
(4.2 4.1) (10 1 - 1)
(t) 1.000

(t)

f (ti) R (ti) x (t)


f (ti) 0.9 x 1.000
f (ti) 0.9

1
ti
N
1
MTTF 55.4
10
MTTF 5.54
MTTF

(ti)
1.000
0.123

f(t)
0.900
0.099

MTTF
5.54
5.54

BAB IV
PENGUMPULAN DATA
4.1 Data Life Testing Ungroup (900 derajat)
Tabel 4.1 Data Life Testing Ungroup (900)
i
ti
R(t)
F(t)
1
6
0.9
0.1
2
7.1
0.8
0.2
3
7.2
0.7
0.3
4
8
0.6
0.4
5
9.1
0.5
0.5
6
9.2
0.4
0.6
7
9.3
0.3
0.7
8
9
10

9.4
9.5
10
10.1

0.2
0.1
0

0.8
0.9
1

(ti)
0.091
1.111
0.156
0.130
1.667
2.000
2.500

f(t)
0.082
0.889
0.109
0.078
0.833
0.800
0.750

MTTF
8.48
8.48
8.48
8.48
8.48
8.48
8.48

3.333
1.000
10.000

0.667
0.100
0.000

8.48
8.48
8.48

4.2 Data Life Testing Group (1800)


Tabel 4.2 Data Life Testing Group (1800)
i
Ti
ni
R(ti)
1
2
8
1,000
2
4
8
1,000
3
6
8
1,000
4
8
8
1,000
5
10
6
0,750
6
12
5
0,625
7
14
5
0,625
8
16
5
0,625
9
18
5
0,625
10
20
5
0,625
11
22
4
0,500
12
24
4
0,500
13
26
3
0,375
14
28
2
0,250
15
30
2
0,250
16
32
2
0,250
17
34
2
0,250
18
36
2
0,250
19
38
2
0,250
20
40
2
0,250

F(ti)
0,000
0,000
0,000
0,000
0,250
0,375
0,375
0,375
0,375
0,375
0,500
0,500
0,625
0,750
0,750
0,750
0,750
0,750
0,750
0,750

(ti)
0
0
0
8
3
0
0
0
0
2,5
0
2
1,5
0
0
0
0
0
0
1

f(ti)
0
0
0
0,125
0,0625
0
0
0
0
0,0625
0
0,0625
0,0625
0
0
0
0
0
0
0,0625

(ti)
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
27
29
31
33
35
37
39
41

i
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2

MTTF
0
0
0
2,25
1,375
0
0
0
0
2,625
0
3,125
3,375
0
0
0
0
0
0
5,125

21
22
23
24

42
44
46
48

1
1
1
0

0,125
0,125
0,125
0,000

0,875
0
0,875
0
0,875
0,5
1,000
0
nilai total MTFF

0
0
0,0625
0

43
45
47
24

2
2
2
-48

4.3 Data Accelarated Life Ungroup (900)


Tabel 4.3 Data Accelerated Life Ungroup (900)
i
ti
R(t)
F(t)
1
4.1
0.9
0.1
2
4.2
0.8
0.2
3
5.1
0.7
0.3
4
5.2
0.6
0.4
5
5.3
0.5
0.5
6
5.5
0.4
0.6
7
8
9
10

6.1
6.2
6.3
6.4
6.5

0.3
0.2
0.1
0

0.7
0.8
0.9
1

(ti)
1.000
0.123
1.250
1.429
0.833
0.333

f(t)
0.900
0.099
0.875
0.857
0.417
0.133

MTTF
5.54
5.54
5.54
5.54
5.54
5.54

2.500
3.333
5.000
10.000

0.750
0.667
0.500
0.000

5.54
5.54
5.54
5.54

4.4 Data Accelarated Life Group (1800)


Tabel 4.4 Data Accelerated Life Group (1800)
i
Ti
ni
R(ti)
F(ti)
(ti)
1
2
8
1,000
0,000
0
2
4
8
1,000
0,000
16
3
6
4
0,500
0,500
4
4
8
2
0,250
0,750
0
5
10
2
0,250
0,750
0
6
12
2
0,250
0,750
0
7
14
2
0,250
0,750
0
8
16
2
0,250
0,750
1
9
18
1
0,125
0,875
0
10
20
1
0,125
0,875
0
11
22
1
0,125
0,875
0
12
24
1
0,125
0,875
0,5
13
26
0
0,000
1,000
0
nilai total MTFF

f(ti)
0,000
0,250
0,125
0,000
0,000
0,000
0,000
0,063
0,000
0,000
0,000
0,063
0,000

(ti)
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
13

i
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
-26

MTTF
0,000
2,500
1,750
0,000
0,000
0,000
0,000
2,125
0,000
0,000
0,000
3,125
0,000
9,500

0
0
5,875
0
23,75

BAB V
PENGOLAHAN DATA
5.1 Pengolahan Data Life Testing Ungroup (900) dan Data Accelerated Life testing Ungroup (900)
Tabel 5.1 Data Life Testing Ungroup (900)
i
1
2

Ti
6
7.1

R(t)
0.9
0.8

F(t)
0.1
0.2

i
N
1
R (ti) 1 10
R (ti) 0.9
R (ti) 1 -

F (ti) 1 - R (ti)
F (ti) 1 - 0.9(6)
F (ti) 0.1

(t)

1
(t i 1 ti) (N 1 - i)

1
(7.1 6) (10 1 - 1)
(t) 0.091

(t)

f (ti) R (ti) x (t)


f (ti) 0.9 x 0.091
f (ti) 0.082

1
ti
N
1
MTTF 84.8
10
MTTF 8.48
MTTF

(ti)
0.091
1.111

f(t)
0.082
0.889

MTTF
8.48
8.48

Tabel 5.2 Data Accelarated Life Ungroup (900)


i
1
2

ti
4.1
4.2

R(t)
0.9
0.8

F(t)
0.1
0.2

i
N
1
R (ti) 1 10
R (ti) 0.9
R (ti) 1 -

F (ti) 1 - R (ti)
F (ti) 1 - 0.9(4.1)
F (ti) 0.1

(t)

1
(t i 1 ti) (N 1 - i)

1
(4.2 4.1) (10 1 - 1)
(t) 1.000

(t)

f (ti) R (ti) x (t)


f (ti) 0.9 x 1.000
f (ti) 0.9

1
ti
N
1
MTTF 55.4
10
MTTF 5.54
MTTF

(ti)
1.000
0.123

f(t)
0.900
0.099

MTTF
5.54
5.54

5.2 Data Life Testing Group (180 derajat) dan Data Accelarated Life Group (180 derajat)

Tabel 5.3 Data Life Testing Group (180 derajat)


i
1
2

ti
2
4

ni
8
8

ni
N
8
R (ti)
8
R (ti) 1
R (ti)

F (ti) 1 - R (ti)
F (ti) 1 - 1
F (ti) 0

f (ti)
f (ti)

(ni - n i 1 )
(t i 1 ti) N
(8 - 8 )

(4 2) 8
f (ti) 0

(ti)

(ni - n i 1 )
(t i 1 ti) ni

(8 - 8)
(4 2) 8
(ti) 0

(ti)

i t i 1 - ti
i 4 - 2
i 2

1
i (ti t i 1 )
2
1
i (2 4)
2
i 3

R(ti)
1,000
1,000

F(ti)
0,000
0,000

(ti)
0
0

f(ti)
0
0

(ti)
3
5

i
2
2

MTTF
0
0

MTTF (i x fi x i )
MTTF (3 x 0 x 2 )
MTTF 0

5.4 Tabel Data Accelarated Life Grup (180 derajat)


i
1
2

ti
2
4

ni
8
8

ni
N
8
R (ti)
8
R (ti) 1
R (ti)

F (ti) 1 - R (ti)
F (ti) 1 - 1
F (ti) 0

f (ti)
f (ti)

(ni - n i 1 )
(t i 1 ti) N
(8 - 8 )

(4 2) 8
f (ti) 0

(ti)

(ni - n i 1 )
(t i 1 ti) ni

(8 - 8)
(4 2) 8
(ti) 0

(ti)

i t i 1 - ti
i 4 - 2
i 2

R(ti)
1,000
1,000

F(ti)
0,000
0,000

(ti)
0
16

f(ti)
0,000
0,250

(ti)
3
5

i
2
2

MTTF
0,000
2,500

1
i (ti t i 1 )
2
1
i (2 4)
2
i 3

MTTF (i x fi x i )
MTTF (3 x 0 x 2 )
MTTF 0

BAB VI

ANALISIS DAN INTEPRETASI DATA


6.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Life Testing
6.1.1 Analisis Hasil Perhitungan Data Life Testing Ungroup Data
1. R (t)
Berdasarkan Grafik R (t) terhadap t pada penggunaan awal keandalan alat masih tinggi
kemudian pada waktu lebih dari 6s keandalan mulai mengalami penurunan. Penurunan
terus terjadi hingga lebih dari 10s dimana pada percobaan alat (klip) yang digunakan
mengalami patah (rusak). Hal ini dikarenakan semakin lama penggunaan alat maka
keandalan pada alat tersebut semakin menurun.

ti

R(t)
6
7.1
7.2
8
9.1
9.2
9.3
9.4
9.5
10

0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

R(t)

2.

ti

F (t)
Berdasarkan Grafik F(t) terhadap t tingkat kegagalan pada awal penggunaan masih
rendah. Pada detik ke 4 tingkat kegagalan pada alat mulai meningkat sampai pada
akhirnya pada titik di atas 6 detik alat (klip) mengalami kerusakan (patah). Hal ini
dikarenakan penggunaan yang secara terus menerus tanpa adanya waktu berhenti.

F(t)
4.1
4.2
5.1
5.2
5.3
5.5
6.1
6.2
6.3
6.4

0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1

F(t)

3.

ti

(t)
Berdasarkan Grafik diatas laju kerusakan mengalami kenaikan dan penurunan secara
fluktuatif. Hal ini disebabkan karena kekuatan penggunaan alat pada masing masing
orang berbeda dengan alat yang sama.namun pada grafik ini dapat dilihat bahwa umur
alat hanya antara 4s sampai dengan 6s. Kenaikan pada titik terakhir disebabkan karena
keandalan alat sudah menurun sehingga laju kerusakan semakin tinggi.

(ti)
4.1
4.2
5.1
5.2
5.3
5.5
6.1
6.2
6.3
6.4

1
0.123457
1.25
1.428571
0.833333
0.333333
2.5
3.333333
5
10

(ti)

6.1.2

Analisis Hasil Perhitungan Data Life Testing Group Data


1. R (ti)

Berdasarkan grafik diatas terjadi penurunan keandalan pada lebih dari 6 detik, kemudian keandalan
habis pada detik ke 10 dikarenakan klip (alat) patah semua pada detik ke 10.

R(t)

Ti

R(t)
6
7.1
7.2
8
9.1
9.2
9.3
9.4
9.5
10

2.

0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

F (ti)
Berdasarkan grafik diatas terjadi kenaikan keandalan pada lebih dari 6 detik, kemudian
keandalan habis pada detik ke 10 dikarenakan klip (alat) patah semua pada detik ke 10.

F(t)

ti

F(t)
6
7.1
7.2
8
9.1
9.2
9.3
9.4
9.5
10

0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1

3.

Ti
6
7.1
7.2
8
9.1
9.2
9.3
9.4
9.5
10

(ti)
Kenaikan pada detik ke 6, dan 10 menunjukan terjadinya kerusakan alat. Berdasarkan grafik
tersebut tinggi kenaikan berbeda-beda dan mengalami kenaikan berdasarkan waktu. Pada
kenaikan terakhir dimana tinggi dari kenaikan kurva merupakan kenaikan yang tertinggi. Hal
tersebut menunjukkan laju kerusakan seiring dengan lamanya penggunaan.

(ti)
0.090909
1.111111
0.15625
0.12987
1.666667
2
2.5
3.333333
1
10

(ti)

6.2 Analisis Hasil Perhitungan Data Accelerated Life Testing Ungroup Data
6.2.1
Analisis Hasil Perhitungan Data Accelerated Life Testing Ungroup Data
1.

R (t)
Berdasarkan Grafik R (t) terhadap t pada penggunaan awal keandalan alat masih tinggi
kemudian pada waktu lebih dari 2s keandalan mulai mengalami penurunan. Penurunan
terus terjadi hingga lebih dari 50s dimana pada percobaan alat (klip) yang digunakan

mengalami patah (rusak). Hal ini dikarenakan semakin lama penggunaan alat maka
keandalan pada alat tersebut semakin menurun.

R(ti)

ti
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
2.

R(ti)
0.333
0.333
0.333
0.333
0.250
0.208
0.208
0.208
0.208
0.208
0.167
0.167
0.125
0.083
0.083
0.083
0.083
0.083
0.083
0.083
0.042
0.042
0.042
0.000

F (t)
Berdasarkan Grafik F(t) terhadap t tingkat kegagalan pada awal penggunaan masih rendah. Pada detik
ke 2 tingkat kegagalan pada alat mulai meningkat sampai pada akhirnya pada titik di atas 50 detik alat
(klip) mengalami kerusakan (patah). Hal ini dikarenakan penggunaan yang secara terus menerus tanpa
adanya waktu berhenti.

F(ti)

ti
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
3.

F(ti)
0.667
0.667
0.667
0.667
0.750
0.792
0.792
0.792
0.792
0.792
0.833
0.833
0.875
0.917
0.917
0.917
0.917
0.917
0.917
0.917
0.958
0.958
0.958
1.000
(t)
Berdasarkan grafik diatas pada detik ke 2 mengalami kerusakan kemuadian konstan lagi hingga detik ke
10 klip mengalami kerusakan. Ketika pada detik ke 50 kerusakan semakin meningkat sehingga semua
klip mengalami kerusakan.

(ti)

ti

(ti)
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48

0
0
0
8
3
0
0
0
0
2.5
0
2
1.5
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0.5
0

6.2.2
1.

Analisis Hasil Perhitungan Data Accelerated Life Testing Ungroup Data


R (ti)
Berdasarkan grafik diatas ketika penggunaan alat secara berkelompok terjadi penurunan
keandalan pada waktu kurang dari 5s. Penurunan terus terjadi hingga waktu kurang dari 25s
hingga klip mengalami kerusakan (patah). Hal ini disebabkan karena frekuensi penggunaan
dilakukan secara bersamaan, sehingga penurunan yang terjadi semakin cepat.

R(ti)

ti
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26

R(ti)
0.615
0.615
0.308
0.154
0.154
0.154
0.154
0.154
0.077
0.077
0.077
0.077
0.000
2.

F (ti)
Berdasarkan grafik yang diatas kenaikan tingkat kegagalan terjadi ketika kurang dari 2s.
Kemudian mengalami kenaikan terus sampai lebih dari 10s. Pada saat waktu penggunaan lebih
dari 10s alat sudah mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan karena frekuensi penggunaan
(penekukan) dilakukan secara bersamaan sehingga kegagalan terjadi lebih cepat.

F(ti)

ti
2
4

F(ti)
0.385
0.385

6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26

0.692
0.846
0.846
0.846
0.846
0.846
0.923
0.923
0.923
0.923
1.000
3.

Ti

(t)
Berdasarkan Grafik diatas laju kerusakan mengalami kenaikan pada detik ke 5, setelah detik
tersebut tidak mengalami kenaikan lagi dikarenakaan alat (klip) sudah rusak semua atau habis.

(ti)
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26

0
16
4
0
0
0
0
1
0
0
0
0.5
0

(ti)

DAFTAR PUSTAKA
Fikri, A. & Irvan , M., 2002. ANALISIS KEANDALAN (REALIBILITY) MESIN PRODUKSI DENGAN
FUNGSI DISTRIBUSI WEIBULL. Reliability, p. 3.
Sitania, F. D., 2010. ANALISIS KEANDALAN PRODUK DENGAN POLA PENGGUNAAN
INTERMITTENT. Reliability, iv(2), p. 2.

Anda mungkin juga menyukai