Anda di halaman 1dari 40

PRESENTASI KASUS

KEJANG DEMAM
KOMPLEKS
Rizky Zulfa Afrida
Pembimbing : dr.
Helfiani, Sp.a

IDENTITA
S

Nama : An, S
Usia
: 5 bulan
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Alamat : Simpang Rimba
MRS
: 13 Januari 2015

ANAMNESA
Keluhan Utama
Kejang sejak satu jam sebelum
masuk RS
Keluhan tambahan
Demam.

Riwayat penyakit sekarang


Os
dirujuk
dari
puskesmas
Simpang Rimba dengan keluhan
kejang sejak 1 jam yang lalu.
Menurut pengakuan ibunya, os
kejang 1 x, lama kejang kira-kira 1
jam. Sesampai di RS, os masih
kejang. Saat kejang, mata melilik

Saat kejang, os tidak sadarkan


diri. Setelah kejang os juga
tidak
sadarkan
diri.
Sebelumnya, os demam sejak
2 hari yang lalu. Demam
dirasakan
terus-menerus.
Demam disertai menggigil.

Riwayat penyakit dahulu


Pasien belum pernah mengalami
sakit seperti ini. Riwayat panas
tinggi (-), riwayat kejang (-), riwayat
TB paru (-)
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit
seperti ini. Kejang demam (-), TB

Riwayat Kelahiran
Saat hamil, ibu os tidak pernah
melakukan
ANC.
Os
lahir
spontan di dukun, cukup bulan.
Riwayat penyakit saat hamil (-),
konsumsi rokok dan alkohol
selama hamil (-).
Riwayat Imunisasi

Riwayat perkembangan
Saat ini os sudah bisa tengkurap bolak
balik, menggenggam tangan, meraih benda
disekitarnya, mengoceh. Pertumbuhan dan
perkembangan os sesuai usia.
Riwayat makanan
ASI dari lahir sampai sekarang. Tidak
diberikan susu formula.
Riwayat pengobatan
Sudah berobat ke puskesmas tetapi belum

PEMERIKSAA
N FISIK
BB
: 5 kg
KU : Tampak sakit
sedang
Tanda Vital
HR : 120x/menit
RR
: 30x/menit
Suhu : 390C

STATUS GENERALISATA
KU
: tampak sakit sedang
Kepala: Normocephal
Mata : cekung -/-, conjungtiva anemis
-/-, sklera icterik -/ Hidung : sekret (-)
Mulut : sianosis (-), mukosa bibir
lembab
Telinga : sekret (-)

Thorax
: simetris, retraksi Inter
costa (-)
Cor : BJ I,II murni, murmur (-),
gallop (-)
Pulmo: vesikuler +/+, rh -/-, wh -/ Abdomen : datar, supel, timpani,
bising usus normal, turgor kulit
normal

Status Neurologis
Refleks fisiologis

PEMERIKSAAN
LAB.
HASIL

NILAI NORMAL

11.000

6 15 x
103 /L

HGB

11

10,5
13,5/L

HCT

40

30,0 40,0

PLT

170.000

150 - 450

WBC

Malaria : negatif
GDS: 100gr/dl
Widal
Typhus H

:-

Typhus O

:-

Paratyphus AH : - Paratyphus AO : Paratyphus BH : - Paratyphus BO : Paratyphus CH : - Paratyphus CO : -

RESUME
An.S usia 5 bulan datang ke RS
dengan keluhan kejang sejak 1 jam
yang lalu. Kejang 1 x, lamanya kirakira 1 jam. Saat kejang, mata melilik
ke atas, kedua tangan dan kaki
kelojotan. Saat kejang, os tidak
sadarkan diri. Setelah kejang juga
tidak sadarkan diri. Sebelumnya, os
demam sejak 2 hari yang lalu. Batuk

Riwayat kejang (-). Riwayat kejang


dikeluarga (-).Os langsung di rujuk ke
rs.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan,
Status gizi baik. HR : 120x/menit,
pernapasan 30x/menit, suhu 390C.
Pemeriksaan neurologi dalam batas
normal. Pemeriksaan laboratorium
ditemukan leukosit 11.000, widal (-),

DIAGNOS
A

Kejang Demam
Kompleks
DD/ - Meningitis

PENATALAKSA
NAAN

O2 kanul nasal 3 lpm

IVFD asering 24 tpm mikro


Pamol supp 62.5mg extra
Diazepam 2,5mg iv bolus pelan
bila kejang
Ceftriaxone 2 x 250mg iv ( skin test
)
Paracetamol syr 125mg 3 x 1/2 cth

PROGNOSI
S
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Qua ad Functionam : dubia ad
bonam

TGL

13 Dema
Jan. m (+)
2015 Kejang
(+)
Munta
h (-),
BAB
(+)

O
KU : CM, N : 120
x/mnt,Suhu : 38,3 C
RR: 30 x/mnt
Mata : anemis
-/-,icterik -/Leher : pembesaran
KGB (-)
Thorax :
Cor :S1S2
reguler,murmur
(-),gallop (-)
Paru : vesicular+/+,
rh -/-, wh -/Abdomen : supel,

FOLLOW
A UP P

KD O2 kanul nasal
K
3 lpm
IVFD asering
24 tpm mikro
Pamol supp
62.5mg
extra
Diazepam
2,5mg iv
bolus pelan
bila kejang
Meropenem 2
x 150mg iv
Paracetamol

14 Demam
Jan. (+)
2015 Kejang
(+)
Muntah
(-), BAB
(+)

KU : CM, N : 120 KDK O2 kanul nasal 3


x/mnt,Suhu :
lpm
37,8 C
IVFD asering 24
RR: 30 x/mnt
tpm mikro
Mata : anemis
Diazepam 2,5mg
-/-,icterik -/iv bolus pelan
Leher :
bila kejang
pembesaran
Meropenem 2 x
KGB (-)
150mg iv
Thorax :
Paracetamol syr
Cor :S1S2
125mg 3 x 1/2
reguler,murmur
cth
(-),gallop (-)
Drip dilantin
Paru :
100mg + NaCl
vesicular+/+, rh
0,9% 100cc
-/-, wh -/dlm 2 jam
Abdomen :
selanjutnya 6
supel, timpani,
jam kemudian
BU (+)
luminal 5mg

TGL

15
Jan.
201
5

Demam
(+)
Kejang
(-)
Muntah
(-), BAB
(+)

O
KU : CM,N : 120
x/mnt, Suhu :
37,8C
RR: 30 x/mnt
Mata : anemis
-/-,icterik -/Leher :
pembesaran KGB
(-)
Thorax :
Cor :S1S2
reguler,murmur
(-),gallop (-)
Paru : vesicular+/
+, rh -/-, wh -/Abdomen : supel,
timpani, BU (+)

KD O2 kanul
K
nasal 3 lpm
IVFD asering
24 tpm mikro
Meropenem
2 x 150mg iv
Paracetamol
infus 8 cc
(kp)
Paracetamol
syr 125mg 3
x 1/2 cth

TGL

16
Jan.
201
5

Demam
(+)
Kejang
(-)
Muntah
(-), BAB
(+)

O
KU : CM,N : 120
x/mnt, Suhu :
38,8C
RR: 30 x/mnt
Mata : anemis
-/-,icterik -/Leher :
pembesaran KGB
(-)
Thorax :
Cor :S1S2
reguler,murmur
(-),gallop (-)
Paru : vesicular+/
+, rh -/-, wh -/Abdomen : supel,
timpani, BU (+)

A
KD
K

P
O2 kanul
nasal 3 lpm
IVFD asering
24 tpm mikro
Meropenem
2 x 150mg iv
Paracetamol
infus 8 cc
(kp)
Paracetamol
syr 125mg 3
x 1/2 cth

TGL

17
Jan.
201
5

Demam
(-)
Kejang
(-)
Muntah
(-), BAB
(+)

O
KU : CM, N : 120
x/mnt,Suhu :
36,6C
RR: 30 x/mnt
Mata : anemis
-/-,icterik -/Leher :
pembesaran KGB
(-)
Thorax :
Cor :S1S2
reguler,murmur
(-),gallop (-)
Paru : vesicular+/
+, rh -/-, wh -/Abdomen : supel,
timpani, BU (+)

A
KD
K

P
O2 kanul
nasal 3 lpm
IVFD asering
24 tpm mikro
Meropenem
2 x 150mg iv
Paracetamol
infus 8 cc
(kp)
Paracetamol
syr 125mg 3
x 1/2 cth

TGL

18
Jan.
201
5

Demam
(+)
Kejang
(-)
Muntah
(-), BAB
(+)

KU : CM, N : 120
KD
x/mnt, Suhu :
K
37,8C
RR: 30 x/mnt
Mata : anemis
-/-,icterik -/Leher :
pembesaran KGB
(-)
Thorax :
Jantung : S1 S2
reguler, mur mur
(-), gallop (-)
Paru : vesicular+/
+, rh -/-, wh -/Abdomen : datar,
supel, timpani, BU

P
O2 kanul
nasal 3 lpm
IVFD asering
24 tpm mikro
Meropenem
2 x 150mg iv
Paracetamol
infus 8 cc
(kp)
Paracetamol
syr 125mg 3
x 1/2 cth

TGL

19
Jan.
201
5

Demam
(-)
Kejang
(-)
Muntah
(-), BAB
(+)

O
KU : CM, N : 120
x/mnt,Suhu :
37,0C
RR: 30 x/mnt
Mata : anemis
-/-,icterik -/Leher :
pembesaran KGB
(-)
Thorax :
Cor :S1S2
reguler,murmur
(-),gallop (-)
Paru : vesicular+/
+, rh -/-, wh -/Abdomen : supel,
timpani, BU (+)

A
KD
K

P
O2 kanul
nasal 3 lpm
IVFD asering
24 tpm mikro
Meropenem
2 x 150mg iv
Paracetamol
infus 8 cc
(kp)
Paracetamol
syr 125mg 3
x 1/2 cth

TGL

20
Jan.
201
5

Demam
(-)
Kejang
(-)
Muntah
(-), BAB
(+)

O
KU : CM, N : 120
x/mnt, Suhu :
36,7C
RR: 30 x/mnt
Mata : anemis
-/-,icterik -/Leher :
pembesaran KGB
(-)
Thorax :
Cor :S1S2
reguler,murmur
(-),gallop (-)
Paru : vesicular+/
+, rh -/-, wh -/Abdomen : supel,
timpani, BU (+)

A
KD
K

P
O2 kanul
nasal 3 lpm
IVFD asering
24 tpm mikro
Meropenem
2 x 150mg iv
Paracetamol
infus 8 cc
(kp)
Paracetamol
syr 125mg 3
x 1/2 cth
Pasien boleh
pulang

DEFINISI
Kejang demam adalah
bangkitan kejang yang
terjadi karena kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal
di
atas
38C)
yang
disebabkan oleh proses
ekstrakranium.

EPIDEMIOL
OGI
2% - 4% dari populasi anak berusia 6
bulan - 5 tahun
Usia puncak terjadinya kejang demam
adalah 14 sampai 18 bulan.
Anak laki laki > anak perempuan
Jika orang tuanya pernah mengalami
kejang demam adalah 8 22 %
Jika saudaranya mengalami kejang
demam insidennya adalah 9 17 %

ETIOLOGI
Hingga saat ini masih belum
diketahui
dengan
pasti
penyebab terjadinya kejang
demam.
Demam sering disebabkan
infeksi saluran pernapasan

PATOFISIOL
OGI

Pada keadaan demam kenaikan suhu 1C mengakibatkan kenaikan


metabolisme basal 10-15% dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20%. Jadi
pada kenaikan suhu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran
sel neuron . Lepas muatan listrik demikian besarnya sehingga dapat meluas
keseluruh sel bantuan neurotransmitter kejang.

AN
PENUNJAN
G
Uji laboratorium
Pemeriksaan darah rutin
Elektrolit
Glukosa darah
Lumbal pungsi
EEG
CT scan / MRI

N
o

Kejang
Meningitis
Demam

Etiologi Belum
Bakteri , Virus
diketahui
secara pasti
2 Manifesta a. KDS
Sakit kepala
si Klinis
b. KDK
dan demam
Perubahan
kesadaran

3 Diagnosis Anamnes
a
(demam,
serangan
kejang,
RPD, RPK,

Ensefalitis
Bakteri, Virus,
Parasit, Fungus

Demam, sakit
kepala, mualmuntah,
malaise, nyeri
ekstremitas,
pucat
Gang.
kesadaran
Kejang
Anamnesa
Anamnesa
(didapatkan
Pemeriksaan
trias meningitis
fisik (vital sign,
:sakit
neurologik
kepala,demam,
kaku kuduk,

N
o

Kejang
Demam

Meningitis Ensefalitis

Pemberian Pemberian Antikonvulsa


antikonvul n
antikonvuls
san
Mengurangi
an
edema
Turunkan

Turunkan
serebri
demam
demam
Menurunkan
Pengobatan Pengobata TIK dengan
n
penyebab
Manitol
penyebab Pengobatan
kausatif.
5 Progno Kejang
Prognosis
Prognosis
sis
demam
pada
bergantung
dapat
meningitis pada
berkembang bakteri bila kecepatan
menjadi
tidak
dan ketepatan
4 Terapi

PENATALAKSANAAN

Pengobatan rumatan
Dosis asam valproat 15 40
mg/kg/hari dalam 2 3 dosis,
fenobarbital 3 4 mg/kg/hari
dalam 1 2 dosis.
Pengobatan rumatan diberikan
selama 1 tahun bebas kejang,
kemudian dihentikan secara

Edukasi pada orang tua :


Meyakinkan bahwa kejang
demam umumnya mempunyai
prognosis yang baik
Memberitahukan cara
penanganan kejang
Memberikan informasi
mengenai kemungkinan kejang

KOMPLIKASI

Anda mungkin juga menyukai