Anda di halaman 1dari 15

PENYULUHAN KESEHATAN RUMAH SAKIT

IMUNISASI

Oleh :

Rizky Zulfia Rahma

131513143020

Sri Wahyulina Gustini

131513143025

Novhia Eka Putri

131513143030

Dwi Indah Prasetia

131513143082

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPEERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Sasaran

: Pasien dan Keluarga di Ruang Poli Hamil RSUD. Dr. Soetomo

Hari/tgl

: Senin/ 28/12/15

Tempat : Ruang Poli Hamil RSUD. Dr. Soetomo


Pelaksana

: Program Profesi

Waktu

: 08.00-9.00

1. Tujuan Instruksional Umum


Sasaran mengetahui tentang imunisasi, manfaat, dan jadwal pemberian imunisasi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang imunisasi, manfaat, dan jadwal
pemberian imunisasi, sasaran dapat meningkatkan pengetahuan tentang imunisasi.
3. Materi
a. Pengertian imunisasi
b. Manfaat imunisasi
c. Macam-macam imunisasi
d. Jadwal pemberian imunisasi
4. Metode
Ceramah dan tanya jawab
5. Media
Banner, Leaflet
6. Pengorganisasian
Pemateri

: Novhia Eka Putri Mukrodiah

Moderator

: Dwi Indah Prasetya


2

Fasilitator

: Rizky Zulfia Rahma

Notulen

: Sriwahyulina Gustini

7. Pelaksanaan
No

Tahap dan Waktu

Kegiatan

.
1.

Pendahuluan 5 menit

Pembukaan:

Kegiatan Peserta

1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam


memperkenalkan diri
2. Menjelaskan
waktu

kontrak

dan

mekanisme

kegiatan

dan
memfokuskan
perhatian

pada

peneliti

3. Menyampaikan

tujuan 2. Mendengarkan

dan maksud dari kegiatan.


4. Menyebutkan

kontrak kegiatan

kegiatan 3. Mendengarkan

yang akan dilakukan

tujuan

dari

kegiatan
4. Ikut serta dalam
kegiatan
2.

Kegiatan
menit

inti

50 Pelaksanaan:
1. Menggali
pasien

pengetahuan 1. Aktif
dan

keluarga

tentang imunisasi.
2. Menyampaikan

mengemukakan
pendapat

materi 2. Peserta

tentang :

mendengarkan

a. Pengertian imunisasi

penjelasan

b. Manfaat imunisasi

dengan baik

c. Macam-macam
imunisasi

3. Peserta
mengajukan

d. Jadwal

pemberian

imunisasi
3. Memberikan kesempatan
untuk

mengajukan

pertanyaan
tentang

materi

yang

kurang

dipahami

pertanyaan untuk materi 4. Peserta


yang belum dipahami.
4. Menjawab
yang

pertanyaan

diajukan

oleh

sasaran.
3.

dapat

memahami
penjelasan
tentang
materi

yang

kurang dipahami
1. Peserta

Penutup

Evaluasi:

5 menit

1. Menanyakan

kembali

memaparkan

beberapa point tentang

beberapa

materi

yang ditanyakan

yang

disampaikan

telah

telah

point
sesuai

meteri yang telah


didiskusikan

8. Evaluasi
1) Kriteria struktur
Setting tempat dan persiapan media sebelum pelaksanaan intervensi.
2) Kriteria Proses
(1) Sasaran antusias terhadap materi.
(2) Sasaran mendengarkan dan memahami materi.
(3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana program.
3) Kriteria Hasil
(1) Sasaran ikut berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan
(2) Sasaran mampu memahami materi tentang imunisasi.
Materi Imunisasi

1.1 Definisi
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan
kekebalan (imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit. Imunisasi
merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari
terjangkitnya penyakit infeksi. Dengan demikian, angka kejadian infeksi akan
menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkanpun akan berkurang.
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat
terpajan antigen seperti pada imunisasi atau terpajan pada antigen secara alamiah.
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh
tubuh sendiri: contoh kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu atau kekebalan
setelah imunoglobulin.
Jenis vaksin:
LIVE ATTENUATED
a.

Dibuat dari virus atau bakteri liar penyebab penyakit yg dilemahkan


dilaboratorium dengan pembiakan berulang-ulang

b.

Berasal dari virus hidup : campak,rubela,polio,mumps

c.

Berasal dari bakteri: BCG

d.

Bersifat labil dan rusak bila kena panas atau matahari

INACTIVATED
a.

Membiakkan bakteri atau virus dalam media pembiakan kemudian dibuat


tidak aktif

b.

Seluruh sel virus inactivated : polio, hep A

c.

Seluruh bakteri inactivated

d.

Toksoid

: pertusis, tifoid
: difteri, tetanus
5

e.

Polisakarida

: pneumokokus, HIB

1.2 Manfaat
1. Untuk anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan

kemungkinan

cacat atau kematian.


2. Untuk orang tua
Mencegah kecemasan dan psikologis pengobatan bila anak sakit. Mendorong
pembentukan keluarga yang nyaman karena orang tua dapat yakin anakanaknya terhindar dari penyakit.
3. Untuk negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan generasi yang sehat untuk
melanjutkan pembangunan negara.
1.3 Imunisasi Dasar
Lima imunisasi dasar lengkap (L-I-L) merupakan program departemen
kesehatan RI yang mencakup imunisasi terhadap enam penyakit yang sering
menyerang anak-anak dan menyebabkan kecacatan dan kematian. Enam imunisasi
dasar ini diberikan sesuai jadwal dan harus selesai saat anak berumur <1 tahun (bayi).
1. Vaksin BCG
Vaksin BCG mengandung kuman BCG yang masih hidup namun telah
dilemahkan.
Penyimpanan
Dosis
Kemasan

: lemari es suhu 2-80C.


: 0-05 ml
: ampul dengan bahan pelarut 4ml (NaCl faali) masa
kadaluarsa 1 tahun setelah tanggal pengeluaran (dapat dilihat

pada label).
Reaksi imunisasi : biasanya tidak demam
Efek samping
: jarang dijumpai, bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah
bening setempat yang terbatas dan biasanya menyembuh
Indikasi kontra

sendiri walaupun lambat.


: tidak ada larangan, kecuali pada anak yang berpenyakit TB
atau uji mauntox. Mauntox positif dan adanya penyakit kulit
berat dan menahun.
6

2. Vaksin DPT (Dipteri, Pertusis, Tetanus)


Di Indonesia ada 3 jenis kemasan: Kemasan tunggal khusus tetanus,
kombinasi DT dan kombinasi DPT. Vaksin dipteri terbuat dari toxsin yang telah
dilemahkan (toksoid), biasanya diolah dan dikemas bersama-sama denagn vaksin
tetanus dalam bentuk vaksin DT, atau dengan vaksin tetanus dan pertusis dalam
bentuk vaksin DPT. Vaksin tetanus yang digunakan untuk imunisasi aktif ialah
toksoid tetanus, yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian
dimurnikan.
Ada tiga kemasan vaksin tetanus yaitu : tunggal, kombinasi dengan dipteri
dan kombinasi dengan dipteri dan perkusis. Vaksis pertusis terbuat dari kuman
bordetela pertusis yang telah dimatikan.
Penyimpanan
: lemari es suhu 2-80C.
Dosis
: 0,5 ml, 3 kali suntikan, interval minimal 4 minggu.
Kemasan
: vial 5 ml
Masa kadaluarsa : 2 tahun setelah tanggal pengeluaran.
Reaksi imunisasi : gejala-gejala yang bersifat sementara seperti lemas, demam,
kemerahan pada tempat suntikan. Kadang-kadang terdapat efek
samping yang lebih berat, seperti demam tinggi atau kejang,
Indikasi kontra

yang biasanya disebabkan oleh unsur pertusis.


: anak sakit parah, anak menderita penyakit kejang, demam
komplek, anak yang diduga menderita batuk rejan, anak yang
menderita penyakit kekebalan. Batuk, pilek, demam atau diare
yang ringan bukan merupakan bukan indikasi yang mutlak,
disesuaikan dengan pertimbangan dokter.

3. Vaksin poliomyelitis
Terdapat dua jenis vaksin pada peredaran, yang masing-masing mengambil virus
polio tipe I, II, dan III, yaitu:
7

1) Vaksin yang mengandung virus polio yang telah dimatikan (salk), biasanya
diberikan dengan cara injeksi.
2) Vaksin yang mengandung virus polio yang hidup tapi dilemahkan (sabin),
cara pemberian per oral dalam bentuk pil atau cairan (OPV) lebih banyak
dipakai diindonesia.
Penyimpanan OPV
Dosis
Kemasannya
Masa kadaluarsa
Reaksi imunisasi
Efek samping

: freezer, suhu-200C
: 2 tetes mulut
: viral, disertai pipet tetes
: OPV : 2 tahun pada suhu-200C.
: biasanya tidak ada. Mungkin pada bayi berak ringan
: hampir tidak ada, bila ada berupa kelumpuhan

anggota berat
Kontra indikasi

seperti polio sebenarnya.


:diare berat, sakit parah, gangguan kekebalan

4. Vaksin campak
Mengandung vaksin campak hidup yang telah dilemahkan. Kemasan untuk
program imunisasi dasar berbentuk kemasan kering tunggal. Namun ada vaksin
dengan kemasan kering kombinasi dengan vaksin gondong atau munps dan
rubella (campak jerman) disebut MMR.
Penyimpanan
: freezer, suhu-200C,
Kemasan
: vial berisi 10 dosis vaksin yang telah dikeringkan dan beku
beserta
pelarut 5 ml (aquades).
Dosis
: setelah dilarutkan, diberikan 0,5ml.
Masa kadaluarsa : 2 tahun setelah masa pengeluaran
Reaksi imunisasi : biasanya tidka terdapat reaksi. Mungkin terjadi demam
ringan, sedikit bercak merah pada pipi dibbawah telinga pada
hari ke 7-8 setelah penyuntikan, atau pembengkakan pada
Efek samping

tempat penyuntikan.
: sangat jarang mungkin terjadi kejang ringan dan tidak
berbahaya pada hari ke 10-12 setelah penyuntikan. Dapat
terjadi radang otak 30 hari setelah penyuntikan tapi angka
8

kejadian sangat rendah.

5. Vaksin Hepatitis B
Imunisasi aktif dilakukan dengan suntikan tiga kali dengan jarak waktu 1
bulan antara suntikan satu dan dua, lima bulan antara suntikan dua dan tiga.
Namun cara pemberian imunisasi tersebut dapat berbeda tergantung pabrik
pembuat vaksin. Vaksin hepatitis B dapat diberikan pada ibu hamil dengan aman
dna tidka membahayakan janin bahkan akan membekali janin dengan kekebalan
sampai berumur beberapa bulan setelah lahir. Rekasi imunisasi nyeri pada tempat
suntikan, yang mungkin disertai rasa panas atau pembengkakan akan hilang
dalam dua hari.
Dosis
Kemasan
Efek samping

: 0,5 ml sebanyak tiga kali pemberian


: HB PID
: selama 10 tahun belum dilaporkan ada efek samping yang

berarti
Kontraindikasi

: anak yang sakit berat

6. Vaksin DPT/HB (COMBO)


Mengandung DPT berupa taksoid difteri dan toksoid tetanus yang
dimurnikan dan pertusis inaktif serta vaksin hepatitis B yang merupakan sub
kutan vaksin virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat non infeksius.
Dosis
: 0,5ml sebanyak 3 kali
Kemasan
: virus 5 vial
Efek samping
: gejala yang bersifat sementara seperti lemas, demam,
Pembengkakan daerah suntikan. Kadang terjadi gejala berat
seperti demam tinggi, iritabilitas, meracau yang terjadi 24 jam
setelah imunisasi. reaksi yang terjadi bersifat ringan dan
biasanya hilang dalam waktu 2 hari.
Kontraindikasi
: gejala ke abnormalan otak pada bayi baru lahir atau gejala
Serius keabnormalan pada syaraf yang merupakan kontra
9

indikasi pertusis,
hipersensitif terhadap komponen vaksin,
penderita infeksi berat disertai kejang.
1.4 Jadwal Imunisasi
1. Vaksin hepatitis B
Paling baik diberikan dalam wakktu 12 jam setelah lahir dan didahului
pemberian injeksi vitamin K1. Bayi lahir dari ibu HbsAg positif, diberikan
vaksin hepatitis B dan imunoglobin hepatitis b pada ekstremitas yang
berberbeda. Vaksinisasi hepatitis B selanjutnya dapat menggunakan vaksin
hepatitis b monovalen atau vaksin kombinasi.
2. Vaksin polio
Pada saat bayi dipulangkan harus diberikan polio oral (OPV-O). selanjutnya,
untuk polio -1, polio-2, polio-3 dan polio booster dapat diberikan vaksin OPV
atau IPV, namun sebaiknya paling sedikit mendapat satu dosis vaksin IPV.
3. Vaksin BCG
Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum 3 bulan, optimal umur 2 bulan.
Apabila diberikan sesudah umur 3 bulan maka dilakukan uji tuberculin.

4. Vaksin DPT
Vaksin DPT pertama diberikan paling cepat pada umur 6 minggu. Dapat
diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan vaksin lain.
Untuk anak umur lebih dari 7 tahun DPT yang diberikan harus vaksin Td,
dibooster setiap 10 tahun.
5. Vaksin campak
Campak diberikan pada umur 9 bulan , dua tahun dan pada SD kelas 1
(program BIAS)
6. Vaksin Pneumokokus (PCV)
Apabila diberikan pada umum 7 sampai 12 bulan, PCV diberikan 2 kali
dengan interval dua bulan pada umur lebih dari 1 tahun, diberikan satu kali.

10

Keduanya perlu dosis ulang stau kali pada umur lebih dari 12 bulan atau
minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur 12 tahun PCV
diberikan cukup satu kali
7. Vaksin rota virus
Vaksin rotavirus monovalen diberikan dua kali, vakisn rotavitus pentavalen
diberikan tiga kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis 1 diberikan umur 6
sampai 14 minggu, dosis kedua diberikan dengan interval minimal 4 minggu.
Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16
minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu. Vaksin rotavirus pentavalen
dosis kesatu diberikan umur 6 sampai 14 minggu, interval dosis kedua dan
ketiga 4-10 minggu, dosis ketiga diberikan pada umur kurang dari 32 minggu
(interval minimal 4 minggu)
8. Vaksin Varisela
Vaksin varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, namun terbaik pada
umur sebelum masuk SD. Bila diberikan pada umur lebih dari 12 tahun, perlu
dua dosis dengan interval minimal 4 minggu.
9. Vaksin influenza
Diberikan pada umur minimal 6 bulan, diulang setiap tahun. Untuk imunisasi
pertama kali pada anak kurang dari 9 tahun diberi 2 kali dengan interval
minimal 4 minggu. Untuk anak 6 sampai kurang dari 36 bulan, dosis 0,25 ml.
10. Vaksin HPV
Diberikan mulai umur 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan 3 kali dnegan
interval 0, 1,6 bulan, vaksin HPV tetravalen dengan interval 0,2, 6 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Depkes RI. Jakarta. 2005
Wati, L. Faktor-faktor yang berhubungan dnegan Kelengkapan Imunisasi Pada Anak
Usia12-23 bulan di Jawa Tengah Tahun 2007.
Probandari, A, N. Handayani, S. Laksono, N.J.D.N. Modul Field Lab Kerterampilan
Imunisasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Pdf 2013.
Ikatan Doketr Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi IDAI 2014.

11

Daftar Hadir Peserta

No

Nama

Tanda Tangan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

12

Daftar Pertanyaan dan Jawaban

13

DAFTAR OBSERVASI PENYULUHAN MAHASISWA


UNIVERSITAS AIRLANGGA ANGKATAN 2011
DI RUANG POLI HAMIL RUMAH SAKIT DR. SOETOMO SURABAYA

Kriteria Struktur
Kontrak waktu dan1.
tempat diberikan 7
hari sebelum acara
dilakukan ( )
2.
Pembuatan
SAP,
leaflet, dan flipchart
dilakukan
3
hari
3.
sebelumnya ( )

Kriteria Proses

Kriteria Hasil

Peserta antusias terhadap Peserta


yang
datang
materi yang disampaikan sejumlah 10 orang atau lebih
pemateri ( )
( )

Peserta mendengarkan dan Acara yang dimulai tepat


memperhatikan penyuluhan waktu ( )
( )
Audience mengikuti kegiatan
Peserta tidak meninggalkan sesuai dengan aturan yang
tempat selama penyuluhan telah dijelaskan ( )
Peserta di tempat berlangsung ( )
Peserta mampu menjawab
yang telah ditentukan
4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan benar 75% dari
( )
POA ( )
pertanyaan penyuluh ( )
Pengorganisasian
5. Pengorganisasian berjalan
penyelenggaraan
dengan
job
penyuluhan dilakukan sesuai
sebelum dan saat description ( )
penyuluhan
dilaksanakan ( )

14

15

Anda mungkin juga menyukai