IMUNISASI
Oleh :
131513143020
131513143025
131513143030
131513143082
Hari/tgl
: Senin/ 28/12/15
: Program Profesi
Waktu
: 08.00-9.00
Moderator
Fasilitator
Notulen
: Sriwahyulina Gustini
7. Pelaksanaan
No
Kegiatan
.
1.
Pendahuluan 5 menit
Pembukaan:
Kegiatan Peserta
kontrak
dan
mekanisme
kegiatan
dan
memfokuskan
perhatian
pada
peneliti
3. Menyampaikan
tujuan 2. Mendengarkan
kontrak kegiatan
kegiatan 3. Mendengarkan
tujuan
dari
kegiatan
4. Ikut serta dalam
kegiatan
2.
Kegiatan
menit
inti
50 Pelaksanaan:
1. Menggali
pasien
pengetahuan 1. Aktif
dan
keluarga
tentang imunisasi.
2. Menyampaikan
mengemukakan
pendapat
materi 2. Peserta
tentang :
mendengarkan
a. Pengertian imunisasi
penjelasan
b. Manfaat imunisasi
dengan baik
c. Macam-macam
imunisasi
3. Peserta
mengajukan
d. Jadwal
pemberian
imunisasi
3. Memberikan kesempatan
untuk
mengajukan
pertanyaan
tentang
materi
yang
kurang
dipahami
pertanyaan
diajukan
oleh
sasaran.
3.
dapat
memahami
penjelasan
tentang
materi
yang
kurang dipahami
1. Peserta
Penutup
Evaluasi:
5 menit
1. Menanyakan
kembali
memaparkan
beberapa
materi
yang ditanyakan
yang
disampaikan
telah
telah
point
sesuai
8. Evaluasi
1) Kriteria struktur
Setting tempat dan persiapan media sebelum pelaksanaan intervensi.
2) Kriteria Proses
(1) Sasaran antusias terhadap materi.
(2) Sasaran mendengarkan dan memahami materi.
(3) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana program.
3) Kriteria Hasil
(1) Sasaran ikut berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan
(2) Sasaran mampu memahami materi tentang imunisasi.
Materi Imunisasi
1.1 Definisi
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan
kekebalan (imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit. Imunisasi
merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari
terjangkitnya penyakit infeksi. Dengan demikian, angka kejadian infeksi akan
menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkanpun akan berkurang.
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat
terpajan antigen seperti pada imunisasi atau terpajan pada antigen secara alamiah.
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh
tubuh sendiri: contoh kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu atau kekebalan
setelah imunoglobulin.
Jenis vaksin:
LIVE ATTENUATED
a.
b.
c.
d.
INACTIVATED
a.
b.
c.
d.
Toksoid
: pertusis, tifoid
: difteri, tetanus
5
e.
Polisakarida
: pneumokokus, HIB
1.2 Manfaat
1. Untuk anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan
kemungkinan
pada label).
Reaksi imunisasi : biasanya tidak demam
Efek samping
: jarang dijumpai, bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah
bening setempat yang terbatas dan biasanya menyembuh
Indikasi kontra
3. Vaksin poliomyelitis
Terdapat dua jenis vaksin pada peredaran, yang masing-masing mengambil virus
polio tipe I, II, dan III, yaitu:
7
1) Vaksin yang mengandung virus polio yang telah dimatikan (salk), biasanya
diberikan dengan cara injeksi.
2) Vaksin yang mengandung virus polio yang hidup tapi dilemahkan (sabin),
cara pemberian per oral dalam bentuk pil atau cairan (OPV) lebih banyak
dipakai diindonesia.
Penyimpanan OPV
Dosis
Kemasannya
Masa kadaluarsa
Reaksi imunisasi
Efek samping
: freezer, suhu-200C
: 2 tetes mulut
: viral, disertai pipet tetes
: OPV : 2 tahun pada suhu-200C.
: biasanya tidak ada. Mungkin pada bayi berak ringan
: hampir tidak ada, bila ada berupa kelumpuhan
anggota berat
Kontra indikasi
4. Vaksin campak
Mengandung vaksin campak hidup yang telah dilemahkan. Kemasan untuk
program imunisasi dasar berbentuk kemasan kering tunggal. Namun ada vaksin
dengan kemasan kering kombinasi dengan vaksin gondong atau munps dan
rubella (campak jerman) disebut MMR.
Penyimpanan
: freezer, suhu-200C,
Kemasan
: vial berisi 10 dosis vaksin yang telah dikeringkan dan beku
beserta
pelarut 5 ml (aquades).
Dosis
: setelah dilarutkan, diberikan 0,5ml.
Masa kadaluarsa : 2 tahun setelah masa pengeluaran
Reaksi imunisasi : biasanya tidka terdapat reaksi. Mungkin terjadi demam
ringan, sedikit bercak merah pada pipi dibbawah telinga pada
hari ke 7-8 setelah penyuntikan, atau pembengkakan pada
Efek samping
tempat penyuntikan.
: sangat jarang mungkin terjadi kejang ringan dan tidak
berbahaya pada hari ke 10-12 setelah penyuntikan. Dapat
terjadi radang otak 30 hari setelah penyuntikan tapi angka
8
5. Vaksin Hepatitis B
Imunisasi aktif dilakukan dengan suntikan tiga kali dengan jarak waktu 1
bulan antara suntikan satu dan dua, lima bulan antara suntikan dua dan tiga.
Namun cara pemberian imunisasi tersebut dapat berbeda tergantung pabrik
pembuat vaksin. Vaksin hepatitis B dapat diberikan pada ibu hamil dengan aman
dna tidka membahayakan janin bahkan akan membekali janin dengan kekebalan
sampai berumur beberapa bulan setelah lahir. Rekasi imunisasi nyeri pada tempat
suntikan, yang mungkin disertai rasa panas atau pembengkakan akan hilang
dalam dua hari.
Dosis
Kemasan
Efek samping
berarti
Kontraindikasi
indikasi pertusis,
hipersensitif terhadap komponen vaksin,
penderita infeksi berat disertai kejang.
1.4 Jadwal Imunisasi
1. Vaksin hepatitis B
Paling baik diberikan dalam wakktu 12 jam setelah lahir dan didahului
pemberian injeksi vitamin K1. Bayi lahir dari ibu HbsAg positif, diberikan
vaksin hepatitis B dan imunoglobin hepatitis b pada ekstremitas yang
berberbeda. Vaksinisasi hepatitis B selanjutnya dapat menggunakan vaksin
hepatitis b monovalen atau vaksin kombinasi.
2. Vaksin polio
Pada saat bayi dipulangkan harus diberikan polio oral (OPV-O). selanjutnya,
untuk polio -1, polio-2, polio-3 dan polio booster dapat diberikan vaksin OPV
atau IPV, namun sebaiknya paling sedikit mendapat satu dosis vaksin IPV.
3. Vaksin BCG
Pemberian vaksin BCG dianjurkan sebelum 3 bulan, optimal umur 2 bulan.
Apabila diberikan sesudah umur 3 bulan maka dilakukan uji tuberculin.
4. Vaksin DPT
Vaksin DPT pertama diberikan paling cepat pada umur 6 minggu. Dapat
diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi dengan vaksin lain.
Untuk anak umur lebih dari 7 tahun DPT yang diberikan harus vaksin Td,
dibooster setiap 10 tahun.
5. Vaksin campak
Campak diberikan pada umur 9 bulan , dua tahun dan pada SD kelas 1
(program BIAS)
6. Vaksin Pneumokokus (PCV)
Apabila diberikan pada umum 7 sampai 12 bulan, PCV diberikan 2 kali
dengan interval dua bulan pada umur lebih dari 1 tahun, diberikan satu kali.
10
Keduanya perlu dosis ulang stau kali pada umur lebih dari 12 bulan atau
minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur 12 tahun PCV
diberikan cukup satu kali
7. Vaksin rota virus
Vaksin rotavirus monovalen diberikan dua kali, vakisn rotavitus pentavalen
diberikan tiga kali. Vaksin rotavirus monovalen dosis 1 diberikan umur 6
sampai 14 minggu, dosis kedua diberikan dengan interval minimal 4 minggu.
Sebaiknya vaksin rotavirus monovalen selesai diberikan sebelum umur 16
minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu. Vaksin rotavirus pentavalen
dosis kesatu diberikan umur 6 sampai 14 minggu, interval dosis kedua dan
ketiga 4-10 minggu, dosis ketiga diberikan pada umur kurang dari 32 minggu
(interval minimal 4 minggu)
8. Vaksin Varisela
Vaksin varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, namun terbaik pada
umur sebelum masuk SD. Bila diberikan pada umur lebih dari 12 tahun, perlu
dua dosis dengan interval minimal 4 minggu.
9. Vaksin influenza
Diberikan pada umur minimal 6 bulan, diulang setiap tahun. Untuk imunisasi
pertama kali pada anak kurang dari 9 tahun diberi 2 kali dengan interval
minimal 4 minggu. Untuk anak 6 sampai kurang dari 36 bulan, dosis 0,25 ml.
10. Vaksin HPV
Diberikan mulai umur 10 tahun. Vaksin HPV bivalen diberikan 3 kali dnegan
interval 0, 1,6 bulan, vaksin HPV tetravalen dengan interval 0,2, 6 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Depkes RI. Jakarta. 2005
Wati, L. Faktor-faktor yang berhubungan dnegan Kelengkapan Imunisasi Pada Anak
Usia12-23 bulan di Jawa Tengah Tahun 2007.
Probandari, A, N. Handayani, S. Laksono, N.J.D.N. Modul Field Lab Kerterampilan
Imunisasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Pdf 2013.
Ikatan Doketr Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi IDAI 2014.
11
No
Nama
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
12
13
Kriteria Struktur
Kontrak waktu dan1.
tempat diberikan 7
hari sebelum acara
dilakukan ( )
2.
Pembuatan
SAP,
leaflet, dan flipchart
dilakukan
3
hari
3.
sebelumnya ( )
Kriteria Proses
Kriteria Hasil
14
15