Laporan Penelitian Kecil Proyek Anatomi dan Fisiologi Hewan 2015 1
Pengaruh Penggunaan Dosis Monosodium Glutamat (MSG)
terhadap Parameter Pencernaan Mencit (Mus musculus)
Titis Setiyobudi™ e Fitriana Puspitasarie Dhia Shofi S« Anjani Maladewie Intan Fatmawati Jonathan
Berlian
Sekolah llmu dan Teknologi Hayat, Institut Teknologi Bandung (ITB)
Jalan Ganesha No. 10 Bandung 40132 Indonesia
e-mail: titissetiyobudi@studentsitb.acid
Abstrak
Latar Belakang Obesitas sering ditemukan pada
‘manusia akhirakhir ini, Penyebabnya diketahui
disebabkan oleh monosodium glutamate (MSG) yang
sering digunakan pada makanan sehari-hati
Tujuan Tyjuan dari penelitian kecil kali ini adalah
‘mengetahui efek pemberian monosodium glutamate
(MSG) ‘kepada mencit selama 10 hari dengan
‘menghitung parameter pencernaan.
Metoda kerja Mencit dibagi tiga kelompok dan
‘masing-masing diberi perlakuan, yaitu pemberian
akuades, pemberian MSG berdosis 1,25 mgigr berat
badan, dan pemberian MSG 2.5 mgjg berat badan.
MSG terlebih dahulu dilarutkan agar memudahkan
pendedahan. Pendedahan akuades dan MSG
dilakukam secara injeksi intraperitoneal, setiap hari
selama.sepuluh hari pada pukul 19.15. Pada hari
pertama, berat seluruh mencit dihitung. Setiap hari
dihitung berat mencit, berat urin, feses basah dan
kering ditimbang sebelum atau sesudah pendedahan
Pada hari ke sebelas, mencit di-dislock.
Hasil,Terlepas dari semua bias yang terjadi, semua
pperlakuan menunjukkan kenaikan laju konsumsi dan
berat badan sedangkan efisiensi pencernaan, pakan,
dan absorpsi tidak berbeda antar perlakuan. ‘Dengan
kata’ lain, tidak ada tren tertentu berdasarkan
konsentrasi MSG yang diberikan.
Kesimpulan MSG meningkatkan Iaju. konsumsi
‘pakan dan laju penambahan berat badan.
Kata kunci Obesitas, Monosodium glutamate, MSC,
‘Akuades, Bera, Injeksi, Intraperitoneal,
Pendahuluan
Obesitas merupakan masalah kesehatan utama
bagi pria dan wanita yang prevalensinya
bervariasi bergantung pada kelompok usia, ras
dan etnis" Peningkatan_prevalensi_ obesitas
merupakan ancaman Kesehatan utama bagi
negara berpenghasilan rendah hingga negara
berpenghasilan tinggi’. Kontrol terhadap berat
badan dapat dilakukan dengan berbagai macam
pendekatan, tetapi kunci yang paling mendasar
adalah keseimbangan_energi’. Keseimbangan
energi erat kaitannya dengan jalur metabolisme
energi®, metabolisme itu sendiri_ bergantung
pada komposisi makronutrien diet®. Brian S.
Meldrum —menyebutkan bahwa glutamate
banyak — ditemukan dalam makanan’.
Monosodium glutamate (MSG) merupakan zat
adiktif yang ditambahkan pada makanan yang
memberikan rasa umami yang —mampu
melengkapi rasa_kelezatan_—-masakart”,
‘Monosodium glutamate memberikan kelezatan
pada makanan, tetapi apakah ada yang
menjamin monosodium glutamate aman untuk
dikonsumsi? Hasil penelitian Zhao et al
menyatakan bahwa monosodium glutamate
yang dikonsumsi dapat _meningkatkan risiko
obesitas”.
Glutamate yang. dikonsumsi- nantinya akan
merangsang pengeluaran atau ekskresi cairan
Judah ‘sertalambung, sehingga _pencernaan
makanan terutama protein akan lebih cepat dan
sempurna. MSG juga meningkatkan_ekskresi
insulin sebingga cenderung akan menimbulkan
obesitas dan apabila_konsumsiditeruskan
sampai 3 bulan akan terjadi resistensi tethadap
insulin dan beresiko menderita diabetes”,
Selain hal tersebut monosodium glutamate juga
memicu rasa_lapar sehingga nafsu_ makan
meningkat"’, Berdasarkan studi literatur, akan
dilakukan percobaan pengaruh MSG terhadap
parameter pencernaan.
Metodologi
Sembilan ekor mencit betina usia 8-12 minggu
dengan berat badan 19-21 gram dikelompokkan
Sl nao Tao yas2 Laporan Penelitian Kecil Proyek Anatomi dan Fisiologi Hewan 2015
secara acak menjadi 3 kelompok perlakuan,
Perlakuan. pertama adalah kontrol, dimana
mencit diberikan perlakuan akuades dengan
dosis sebesar 0,1 ml. Perlakuan kedua mencit
diberikan perlakuan MSG dengan dosis 1,25 mg
MSG/g berat badan dan perlakuan "ketiga
mencit diberikan perlakuan MSG dosis 2,5 mg
MSG g berat badan.
Terlebih dahulu disediakan larutan stock
sebanyak 50 gram MSG yang dilarutkan
kedalam 167 ml air panas. Dari larutan stock
dilakukan pengenceran 300 mg/ml (10 mg/gram
berat badan). Selama pemeliharaan, disediakan
makanan berupa pellet yang dikontrol beratnya
dan minuman diberikan secara ad libitum
Perlakuan —_diberikan_—_secara__injeksi
intraperitoneal sebanyak 1 mljekor. Pendedahan
dilakukan dengan cara menginjeksikan MSG ke
dalam peritoneal atau selaput rongga tubuh dari
hewan percobaan. Untuk melakukan. injeksi
intraperitoneal, terlebih_ dahulu_ mencit
dipegang dengan posisi Tredelenburg. Injeksi
intraperitoneal dilakukan di sekitar abdomen
dengan sudut penyuntikan jarum syringe
kurang lebih 30 derajat.
Masing-masing _kelompok —_perlakuan
didedahkan zat selama 10 hari. Berat mencit
ditimbang setiap hari pada awal_sebelum
pendedahan untuk dilihat pertambahan berat
badannya. Selain mencit, berat urin, feses basah
dan kering ditimbang setiap hari sebelum atau
sesudah pendedahan. Satu hari setelah hari
terakhir pendedahan, dilakukan penimbangan
akhir dan mencit di dislock
Hasil dan Pembahasan
Fokus utama penelitian ini adalah melihat efek
MSG terhadap laju Konsumsi pakan dan. laju
penambahan berat badan. Hasil perlakuan
selama 11 hari dapat dilihat pada Gambar 1 dan
Gambar 2 di halaman lampiran
Pertumbuhan berat badan selama 11 hari
berfluktuasi kecuali untuk perlakuan dengan
kontrol. Pada hari ke- sampai 3, berat badan
ratarata mencit mengalami penurunan untuk
perlakuan dengan MSG 1,25 dan 2,5 mg/gram
berat badan. Hal ini disebabkan mencit masih
g
mengalami stress, Karena mulai hari keempat
pertumbuhan mencit menunjukkan tren yang
positif. Kesalahan terjadi pada hari ke-8 pada
perlakuan 25 mg/gram berat badan_yaitu
wadah makanan dipasang_terbalik sehingga
mencit tidak bisa mengambil makanan. Hal ini
berdampak pada penurunan secara drastis berat
mencit pada perlakuan tersebut. Hasil ini juga
berdampak pada laju.pertumbuhan rata-rata
menjadi lebih rendah dibandingkan apabila hari
ke-8 tidak dimasukkan dalam data. Data hasil
perlakuan ditampitkan pada Tabel 1 di bagian
lampiran.
Menurut Collison et al (2010), perlakuan dengan
MSG menyebabkan adanya leptin resistance,
dimana leptin yang merupakan _hormon
penekan rasa lapar dihambat kerjanya. Leptin
mentarget sel-sel hipotalamus yang berguna
untuk mengatur persepsi rasa lapar. Apabila
kerja dari leptin dihambat, rasa lapar_akan
dirasakan sehingga konsumsi pakan mencit
akan naik.”” Laju penambahan konsumsi
didapat dari gradien garis hasil regresi gambar
2. Dari data yang diperoleh, didapatkan bahwa
Jaju penambahan konsumsi pakan hampir sama
di setiap perlakuan, bahkan kenaikan laju
konsumsi pakan paling tinggi ada pada kontrol.
Hal ini disebabkan oleh kesalahan perlakuan
pada hari ke-8 yang sudah disebutkan di atas.
Apabila data diambil pada hari ke-7, laju
penambahan konsumsi pakan per hari adalah
0,217 gram per individu per hari.
Menurut Dawson et al (1997), bagian
hipotalamus yang dipengaruhi oleh MSG adalah
ANH (Arcuate Nucleus of the Hypothalamus).
‘ANH adalah kumpulan sel saraf yang merespon
terhadap adanya leptin. ANH akan mengalami
kerusakan apabila banyak mengkonsumsi MSG,
sehingga sekalipun leptin banyak diproduksi
dan beredar di darah, penekanan rasa lapar
tidak akan terjadi di tubult””.
Selain berpengaruh pada peningkatan_nafsu
makan, MSG menginduksi obesitas pada mencit
dengan cara meningkatkan ekspresi beberapa
gen yang berguna untuk diferensiasi sel adiposa,
meningkatkan kandungan asam lemak dalam
plasma, sintesis trigliserida (salah satu lipid),
insulin, dan garam empedu”’. Naiknya kadar
insulin pada organisme yang mengkonsumsiLaporan Penelitian Kecil Proyek Anatomi dan Fisiologi Hewan 2015 3
MSG diperkuat oleh teori yang diajukan oleh
Yukio et al (2002), dimana Glutamat dari MSG
akan diubah menjadi a-ketoglutarat oleh enzim
sglutamat dehidrogenase, yang pada akhimnya
memicu sekresi dari insulin oleh sel-sel beta
pankreas"”. Diferensiasi sel-sel adiposa sendiri
sebenarnya adalah efek dari meningkatnya
kadar insulin, yang biasa dikenal dengan istilah
Insulin-induced adipocyte differentiation
Insulin akan menginduksi aktivasi dari faktor
transkripsi yang memicu diferensiasi pre-
adipocyte menjadi adiposa dewasa””.
Data yang diperoleh di atas_menunjukkan
adanya kejanggalan karena pertumbuhan rata-
rata terbesar adalah pada perlakuan kontrol. Hal
ini disebabkan oleh kesalahan yang telah
tersebut di atas. Apabila data pada hari ke-8
ditiadakan, laju pertumbuhan rata-rata dari
perlakuan 2,5 mgj gram berat badan adalah
sebesar 0,280 gram perhari, hampir dua kali
lipat dari perlakuan Kontrol. Pada data setelah
hari ke-8 pun, berat rata-ratamencit pada
perlakuan 2,5 mg) gram berat badan mengalami
kenaikan drastis dengan laju ratarata 0,873
gram perhari, hampir enam kali dari
pertumbuhan berat badan mencit kontrol. Hal
ini mengindikasikan — bahwa _ memang
sebenarnya MSG memicu obesitas pada mencit.
Selain bias pada data hari ke-8 dari perlakuan
25 mg} gram berat badan, terdapat pula bias
pada perlakuan 1,25 mg) gram berat badan.
Data penambahan konsumsi pakan per hari dan
penambahan berat badan per hari mengalami
Penurunan, Analisis dari kejanggalan ini adalah
mencit yang mengalami stres. Ketiga mencit
pada perlakuan ini berperilaku lebih agresif
dibandingkan yang lain. Perilaku agresif disertai
dengan penurunan berat badan dan penurunan
nafsu makan mengindikasikan adanya_stres
pada mencit tersebut"*. Efisiensi pencernaan,
efisiensi pakan, dan efisiensi absorbsi tidak
berhubungan dengan konsumsi MSG terlepas
pada bias yang disebabkan oleh stres maupun
yang disebabkan oleh kesalahan perlakuan dan
engambilan data,
Kesimpulan
Berdasarkan data yang didapatkan dari
penelitian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa monosodium. glutamat
meningkatkan laju Konsumsi pakan dan laju
penambahan berat badan mencit, namun
tidak mengubah efisiensi pencernaan.
Ucapan Terima Kasih
Penyusunan laporan penelitian ini tidak lepas
dari berkat Tuhan Yang Maha Esa, dan juga
bantuan dari beberapa pihak yang selalu
memberi dukungan. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Dr. Lulu Lusianti Fitri BSc.
Ph.D dan Dr. Ahmad Ridwan selaku dosen
pembimbing dalam pelaksanaan penelitian ini.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu
Komariah yang telah memberi fasilitas berupa
alat dan bahan, serta Kak Fauzi R. Nasution
selaku koordinator asisten yang telah memberi
arahan,
Daftar Pustaka
[1] Flegal, KM, Carroll, MD, Ogden, CL, Johnson, CL.
Prevaience and trends in obesity among US
adults, 1999-2000. The Journal of the
American Medical Association, 288 (14), pp.
1723-1727, 2002.
[2] Supranowicz, Piotr, Wysocki, Miroslaw J, Car,
Justyna, Debska, Anna, Gebska-Kuczerowska,
Anita, ‘Gromulska, Lucyna. The risk of
overweight obesity in chronic diseases among
Warsaw inhabitants measured by self
reported method. Rocaniki_ Paistwowego
Zakladu Higieny. 64 (3), pp. 197-203, 2013,
[3] Zemel, MB. Role of calcium and dairy products
jin energy partitioning and weight
‘management. The American Journal of Clinical
Nutrition, 79 (5), pp. 9075-9125, 2004.
[4] Reece, Jane B, Urry, Lisa A., Cain, Michael L,
Wasserman, Steven A., Minorsky, Peter V., &
Jackson, Robert B. 2011. “Campbell Biology, 5"
Edition”, San Fransisco: Pearson Education,
[5] Blaxter, K. 1989. “Energy Metabolism in
‘Animals and Man". Cambridge: Cambridge
University Press.
[6] Meldrum, BS. Glutamate as a neurotransmitter
in the brain: Review of physiology and
Sl nao Tao yasLaporan Penelitian Kecil Proyek Anatomi dan Fisiologi Hewan 2015
i
[
[
[10]
ty)
Be
7]
8)
9)
pathology Journal of Nutrition, 130(4S Suppl),
pp. 10075-10155, 2000.
Halpern, BP, What's in a name? Are MSG and
Umami the Same? Chemical Sense 27 (9), pp.
845-846, 2002.
He, Ka. Liacheng, Zhao, Daviglus, Martha L,
Dyer, Alan R, Van Horn, Linda, Garside, Daniel,
Zhu, Liguang, Guo, Dongshuang, Wu, Yangfeng,
Zhou, Beifan & Stamler, Jeremiah. Association
of Monosodium Glutamate Intake with
Overweight in Chinese Adult: The INTERMAP
Study. Obesity (Silver Spring), 16 (8), pp. 1875-
1880, 2008.
Hirata, AE, Andrade, 1S, Vaskevicius, P,, &
Dolnikoft, MS. 1997. Monosodium glutamate
(MSG)-obese Rats Develop Glucose Intolerance
and Insulin Resistance t0 Peripheral Glucose
Uptake. Brazilian Journal of Medical and
Biological Reasearch, 30 (5), pp. 671-674, 1997.
Collison, KS, Makhoul, Nj, Inglis, A, AJohi M,
Zaidi MZ, Maqbool Z, Saleh SM, Bakheet R,
Mondreal R, AFRabiah R, Shoukri M, Milgram
NW, & AFMohanna FA. Dietary’ trans-fat
combined with monosodium — glutamate
induces dysplipidemia and impairs spatial
‘memory. Physiology & Behavior, 99(3), pp.
334-342, 2010.
Dawson, R, Pelleymounter MA, Millard WJ, Liu
S, & Epler B. Attenuation of Leptin-mediated
Effects by Monosodium Glutamate-induced
2}
03)
(ia)
Arcuate Nucleus Damage. American Journal of
Physiology, 273 (1 Pt 1), pp. 202-206, 1997.
Yukio, T, Kazuaki N., Terumasa S, Takatoshi A.
Yasuharu 0, Hiroshi 1, Kiyosato M., Mayumi,
K, Susumu F, & Yoshitomo 0. Unregulated
elevation of glutamate dehydrogenase activity
induces glutamine-Stimulated insulin
secretion identification and characterization of
42 GLUDI gene mutation and insulin secretion
studies with MING cells overexpressing the
‘mutant glutamate dehydrogenase. Journal of
Diabetes, 51 (3), pp. 712-717, 2002.
Klemm, Dwight J., J. Wayne Leitner, Peter
Watson, Albina Nesterova, Jane E-B. Reusch,
Mare L. Goalstone, & Boris Draznin. Insulin-
induced Adipocyte Differentiation ACTIVATION
OF CREB RESCUES ADIPOGENESIS FROM THE
ARREST CAUSED BY INHIBITION OF
PRENYLATION The Journal of Biological
Chemistry, 276 (30), pp. 28430-28435, 2001.
Teegarden, Sarah L & Tracy L. Bale. Effects of
stress on dietary preference and intake are
dependent on access and stress sensitivity.
Physiology & Behavior, 93 (4-5), pp. 713-723,
2008.Laporan Penelitian Kecil Proyek Anatomi dan Fisiologi Hewan 2015 5
Lampiran
Grafik Konsumsi Pakan Selama 11 Hari
_8
g.
Za
i 07K) ~ Te kona
3 +7
E, #125 me gram
& berat badan
gt 2.5 mg/ gram
zo beat badan
Soo as 45 67 8 8 dH
Harike-
Gambar 1 Grafik konsums! pakan mencit selama 11 hari
Grafik Berat Rata-rata Ment
0
35
2°) ee
Bos Kontrol
£2
5 2-125 me! gtam berat
Bs badin
B10 2.5 mg! gram berat
5 badan
° : ro
o12345 678900
Hari ke-
Gambar 2 Grafik beratrata-rata menecit selama 11 hati
Tabel 1 Tabel asl perhitungan parameter mencit.
Taju Taju
Penambahan Penambahan _Efisiensi Efisiensi Efisiensi
Perlakuan —-Konsumsi _Berat Rata- Pakan —-Pencernaan Absorbs
Pakan rata (®) (®) (®)
(gram/hari)__(gram/hari)
Kontrol -0.011 0,152 31,33 57,74 54,25
1,25 mg/ gram
borat bode -0,024 029 -12,66 7041 -17,98
2,5 mg/ gram
Rees 0,013 0,133 21,01 63,88, 32,90
Seloah im dan Telaoloi yas: if6 Laporan Penelitian Kecil Proyek Anatomi dan Fisiologi Hewan 2015
Tabel 2 Data pengamatan mencit perlakuan kontrol (didedahkan akuades)
Berat rata-rata Berat
Berat mencit Berat urin
Hari, Tanggal pakan yang feses rata-
rata-rata rata-rata
dikonsumsi rata
Hario
- 26.99 - -
Minggu, 15-11-2015
Hari
3.153 26.773 0.17 0.63
Senin, 16-11-2015
Hari2
2.793 27.167 021 0.757
Selasa, 17-11-2015
Hara
3.54 27.43 0.223 0.857
Rabu, 18-11-2015
Hari
4.037 27.563 0377 0.957
Kamis, 19-11-2015
Haris
3.637 27.923 057 1.037
Jumat, 20-11-2015
Hari
3.72 28.257 0.557 1.023
Sabtu, 21-11-2015
Hari
3.05 28.303 0.553 0.787
Minggu, 22-11-2015
Faris,
3.413 28.593 0.567 0.987
Senin, 23-11-2015
Faris,
34 28.54 0.48 0.903,
Selasa, 24-11-2015
Hari 10
2893 28.607 0.64 0.937
Rabu, 25-11-2015
Hari
3.293 28.03 0.593 1.62
Kamis, 26-11-2015Laporan Penelitian Kecil Proyek Anatomi dan Fisiologi Hewan 2015
Tabel 3 Data pengamatan mencit perlakuan 1 (MSG 1.25mgigram berat badan)
Berat ratarata Berat
Berat mencit Berat urin
Hari, Tanggal pakan yang feses rata-
rata-rata rata-rata
dikonsumsi rata
Haro
- 31.71 - -
Minggu, 15-11-2015
Hart
34 30.26 0.287 0.187
Senin, 16-11-2015
Hara
431 30.37 0277 0.253
Selasa, 17-11-2015
Haris
42 29.423 03 0.16
Rabu, 18-11-2015
Hard
4.08 29.573 0.323 0.197
Kamis, 19-11-2015
Haris
4.047 30.337 0.84 0.62
Jum’at, 20-11-2015
Hari6
4307 30.763 0.79 0.683
Sabtu, 21-11-2015
Hai
2.787 30.113 0.563 0.607
Minggu, 22-11-2015
Haris,
2673 29,32 0.507 0.737
Senin, 23-11-2015
Farid,
3.13 29.63 0.587 03
Selasa, 24-11-2015
Hari 10
428 30.317 1.007 0.663
Rabu, 25-11-2015
Hari 1
4353 31.25 0.907 Ml
Kamis, 26-11-2015
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati8 Laporan Penelitian Kecil Proyek Anatomi dan Fisiologi Hewan 2015
Tabel 4 Data pengamatan mencit perlakuan 2(MSG 2.5mg/gram berat badan)
Berat rata-rata Berat
. Berat mencit Berat urin
Hari, Tanggal pakan yang feses rata-
rata-rata rata-rata
dikonsumsi rata
Hario
- 31.85 ~ ~
Minggu, 15-11-2015
Hari 1
3.537 30.71 0.193 0.363
Senin, 16-11-2015
Hari2
464 30.5 0.337 0.04
Selasa, 17-11-2015
Hara
AAT 30.047 0.417 0.61
Rabu, 18-11-2015
Hari
5.18 30.31 0.56 0.533
Kamis, 19-11-2015
Haris
4.593 31.327 0.857 1.223
Jum’at, 20-11-2015
Hari
479 32.603, 1.04 1.57
Sabtu, 21-11-2015
Hari7
5.327 33.46 0.893 1.017
Minggu, 22-11-2015
Faris,
01 30.107 0.127 1.98
Senin, 23-11-2015
Hari 9,
4293 31.297 0.78 0777
Selasa, 24-11-2015
Hari 10
473 31.927 1.057 1.093
Rabu, 25-11-2015
Hari 11
4803 32.807 0.907 1.72
Kamis, 26-11-2015