Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
RUANG RAWAT:
September 2014
I.

II.

III.

IV.

23 Psikiatri

TANGGAL DIRAWAT: 10

IDENTITAS KLIEN
Inisial
: Tn.A
(L)
Tanggal Pengkajian
Umur
: 36 tahun
RM No.
Alamat : Jl.kebon sari gang 9 RT 08 /RW 01 sukun
Pekerjaan
: Swasta
Informan
: pasien, keluarga dan RM

:11-09-2014
:10860386

ALASAN MASUK
Data Primer
: pasien mengatakan sakit jiwa karna ada halusinasi
Data Sekunder (keluarga)
: keluarga mengatakan pasien bingung, mondar mandir di
rumah dan tidak bisa tidur selama 4 hari
(RM)
: sejak kurang lebih 4 hari pasien mengeluh sulit tidur dan mondar
mandir, gelisah serta tampak bingung, pasien mengatakan ada
yang mengganggu saat dirumah px mendengar suara suara
bisikan kemudian px menyangkal tidak mendengar.
FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien sekitar 5 bulan tidak rutin minum obat karena pasien bekerja di luar rumah, pasien
juga kuliah dan waktu kuliah pasien sering ditanya-tanya sehingga pasien capek dan
pasien sering ingat anaknya dan merasa sedih, mantan istri pasien sekarang minta harta
gono gini dari pasien yaitu rumah yang dibeli oleh jerih payahnya sendiri, didesanya juga
ada perebutan musholla yang dibangun ayahnya yang seorang muhammadiyah semasa
hidup dan mau di ambil oleh NU dari kejadian tersebut pasien banyak mikir, bingung,
mondar-mandir saat dirumah, kadang-kadang bicara sendiri dan diam.
Semakin lama keadaan pasien semakin memburuk, pasien gelisah, mondar-mandir, tidak
bisa tidur selama 4 hari dan sebelum dibawa ke RSSA pasien terakhir minum obat dari RSJ
Lawang warna putih 2x1 tab, orange 2x1/2 tab, pink kecil 2x1 tab,pasien juga sering
diruqyah oleh adiknya selama diruqyah sebelum di bawa ke RSSA tapi dalam beberapa
hari ini pasien tidak di ruqyah dan akhirnya keluarga berinisiatif membawa pasien ke RS
RSSA pada tgl 10-09-2014 pukul 22.00 WIB, di UGD didapatkan pasien menderita
Skizoprenia sehingga dirawat untuk mendapatkan penanganan intinsif diruang 23
Psikiatri.
FAKTOR PREDISPOSISI
RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
ya
tidak
Bila ya jelaskan : pasien mulai gangguan jiwa pada akhir tahun 1997 yang disebabkan
pasien mau masuk ABRI tetapi bayarnya mahal dan orang tua tidak
mampu sehingga pasien tidak bisa menerima dan marah-marah, dan
pasien masuk RSJ lawang pada tahun 2010, 2012, dan terakhir 2014
bulan maret dengan kondisi marah-marah dan mudah tersinggung,
pasien juga stress dan capek selalu disuruh-suruh istrinya untuk
melakukan pekerjaan rumah dan akhirnya pasien dicerai istrinya disaat
pasien masih sakit dan berpisah dari anaknya pada tahun 2011.
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang Berhasil
Tidak Berhasil
3. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
ya
tidak
Bila ya jelaskan___________________________________________________________________

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Pelaku/ usia
1.
2.
3.
4.
5.

Korban/ usia

Saksi/ usia

Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan : pasien pernah memukul adiknya disaat pasien marah-marah dirumah pada
tahun 2013, pasien juga dicerai istrinya dan berpisah dengan anaknya pada
tahun 2011.

6. Pengalaman masa lalu lain yang tidak menyenangkan (bio, psiko, sosio, kultural,
spiritual):
Pasien pernah mengalami konflik dengan ibunya dan sampai sekarang masih marah
dan selama berumah tangga istri pasien tidak bertanggung jawab sebagai seorang
istri.
Masalah keperawatan
:respon pasca trauma
7. Kesan Kepribadian klien:

extrovert

introvert

lain-lain:__________________

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

1. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?


ya
tidak
Hubungan keluarga
Gejala
Riwayat Pengobatan/
perawatan
_________-______________
___________-______________ __________-________________
_________-_____________ ____________-_____________ ____________-______________
Masalah keperawatan
:___________________________________________________________
V.

STATUS MENTAL
1. Penampilan
tidak rapi
tidak seperti

penggunaan pakaian

Cara berpakaian

tidak sesuai
biasanya
: panampilan pasien sehari-hari menggunakan celana pendek, disaat
pengkajian pasien tidak menggunakan celana, rambut berwarna,
berjenggot.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
Jelaskan

2. Kesadaran
Kwantitatif/ penurunan kesadaran]
compos mentis, GCS: 456
apatis/ sedasi
sopor
subkoma

Kwalitatif
tidak berubah
meninggi
hipnosa

Jelaskan

somnolensia
koma

berubah
gangguan tidur: sebutkan:
disosiasi: sebutkan____________________________________

:Relasi: Kontak mata tidak ada, tidak bisa mempertahankan interaksi


Limitasi: Jarang ganti baju, tidak gosok gigi, disaat berbicara lansung
tidur, tidak menggunakan celana.

3. Disorientasi
waktu

tempat

orang

Jelaskan: pasien tidak bisa membedakan siang dengan sore, malam dan siang
siang menjelang sore, malam dan akan ada siang

Masalah keperawatan : gangguan proses pikir


4. Aktivitas Motorik/ Psikomotor
Kelambatan:
hipokinesia, hipoaktivitas
sub stupor katatonik
katalepsi
flexibilitas serea
Peningkatan:
hiperkinesia, hiperaktivitas
gaduh gelisah katatonik
TIK
grimase
tremor
gagap
stereotipi
mannarism
katalepsi
akhopraxia
command automatism
atomatisma
nagativisme
reaksi konversi
verbigerasi
berjalan kaku/ rigit
kompulsif
lain-2 sebutkan
5. Afek/ Emosi
adequat
tumpul
dangkal/ datar
labil
inadequat
anhedonia
marasa kesepian
eforia
ambivalen
apati
marah
depresif/
sedih
cemas:
ringan
sedang
berat
panik
Jelaskan
:disaat pasien ditanya bapak tidak kasian dengan ibunya tinggal sendiri di
rumah?
kasian, bapak kangen ngak sama anaknya? kangen dengan mimik
muka yang biasa.
Pasien sering mondar-mandir dengan mata yang ingin tidur
Masalah keperawatan : resiko cidera
6. Persepsi
halusinasi
derealisasi
Macam Halusinasi
pendengaran
pengecapan
sebutkan...................

ilusi

penglihatan
penghidu/ pembauan

depersonalisasi

perabaan
lain-lain,

Jelaskan

:dari pengkajian yang didapat pada tanggal 11 september pasien tidak


mengalami halusinasi
Masalah keperawatan : ____________________________________________________________
4. Proses Pikir
Arus Pikir
koheren
fligt of ideas
persevarasi
tangansial
neologisme
main kata-kata

inkoheren
blocking

asosiasi longgar
pengulangan pembicaraan/

sirkumstansiality
logorea
bicara lambat
bicara cepat
afasi
assosiasi bunyi

irelevansi
lain2 sebutkan..

Jelaskan

:pasien berbicara satu kalimat dengan kalimat yang lain tidak ada
hubungan
Saya tensi ya pak? ayo pijat badanku
Masalah keperawatan : gangguan proses pikir
Isi Pikir
obsesif
ekstasi
fantasi
bunuh diri
ideas of reference
pikiran magis
alienasi
isolaso sosial
rendah diri
preokupasi
pesimisme
fobia
sebutkan.........................
waham: sebutkan jenisnya
agama
somatik, hipokondrik
kebesaran
curiga

pikir

nihilistik

sisip pikir

kejaran

dosa

siar pikir

kontrol

Jelaskan

: pasien mengatakan bahwa dirinya sebagai ajudan presiden dan


mempunyai perusahaan rokok.
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir
Bentuk Pikir
realistik
autistik
Jelaskan

nonrealistik
dereistik

:pasien mengatakan bahwa dirinya sebagai ajudan presiden dan


mempunyai perusahaan rokok.

5. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang
gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini
amnesia, sebutkan.........................
paramnesia, sebutkan jenisnya........................................................
hipermnesia, sebutkan ...................................................................
Jelaskan
: Setelah berkenalan dengan perawat, pasien langsung lupa namanya.
Masalah keperawatan : ____________________________________________________________
6. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
mudah beralih
tidak mampu berkonsentrasi
tidak mampu berhitung
sederhana
Jelaskan

:bapak ada uang Rp.10.000 dibelikan roti Rp.5.000 sisanya berapa?


Rp.5.000
Masalah keperawatan : ____________________________________________________________
7. Kemampuan Penilaian
gangguan ringan

gangguan bermakna

Jelaskan
: Pasien memilih ngobrol dulu baru tidur
Masalah keperawatan : ____________________________________________________________
8. Daya Tilik Diri/ Insight
mengingkari penyakit yang diderita

menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan

: pasien sakit karena musholla muhammadiyah mau direbut NU dan ingat


anaknya.
Masalah keperawatan : resiko kekambuhan penyakit
9. Interaksi selama Wawancara
bermusuhan
tidak kooperatif
kontak mata kurang
defensif
Jelaskan
sampingan

mudah tersinggung
curiga

: katanya bapak pengusaha rokok, pengusaha rokok pekerjaan

ajudan presiden sebagai PNS.


Masalah keperawatan : ____________________________________________________________
VI.

FISIK
1. Keadaan umum : tampak gelisah, mondar-mandir, berbicara ngelantur dan tidak
memakai celana
2. Tanda vital: TD:110/80 mmHg
N:80x/menit
S:36,4
RR : 20x/menit
3. UKur:
TB: 160
BB:67 kg
turun
naik
4. Keluhan fisik:
tidak
ya jelaskan...............................
5. Pemeriksaan fisik:

Jelaskan : Dilihat dari penampilannya, pasien terlihat berantakan, modar-madir tidak jelas,
tampak gelisah, tidak mandi, tercium bau badan, rambut berwarna, berjenggot dan
terdapat bekas luka dipergelangan kiri.
Masalah keperawatan :
VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh :yang disukai kepala
b. Identitas
:
c. Peran
:
d. Ideal diri
:___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
e. Harga diri :___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
Masalah keperawatan : _______________________________________________________________

2. Genogram

36

Penjelasan:
Pasien anak ke 2 dari 5 bersaudara, pasien sudah bercerai dari istrinya dan berpisah
dengan anaknya, pasien tinggal serumah dengan ibunya dan pasien dekat dengan
adiknya yang cowok yang no 3, pasien bekerja sebagai wira usaha dengan adiknya dan
pasien mengalami konflik dengan ibu kandungnya. Komunikasi dengan keluarga baik
dan setiap keputusan diambil sendiri.
3. Hubungan Sosial
a. Hubungan terdekat
:
sebelum sakit: pasien dekat anaknya dan adik kandung
sesudah sakit: orang terdekat dg pasien adik kandungnya
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
Sebelum sakit: pasien tidak keluar rumah kalau tidak pergi kerja
Selama sakit: semenjak sakit pasien tidak pernah berhubungan dengan tetangga
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Sebelum sakit : pasien tidak ada hambatan dalam berhubungan baik
dimasyarakat /kelompok
Sesudah sakit : pasien tidak bisa berhubungan baik dengan keluarga, masyarakat /
kelompok dikarenakan pasien mondar-mandir dan masih bingung
Masalah keperawatan : harga diri rendah
4. Spiritual dan kultural
a. Nilai dan keyakinan
Keluarga mengatakan bahwa penyakit yang diderita A.jaenuri karena diguna-guna.

b. Konflik nilai/ keyakinan/ budaya


Konflik dalam keyakinan yaitu mengira penyakit yang diderita adalah karena digunaguna.
c. Kegiatan ibadah
Selama pasien sakit, pasien tidak pernah menjalankan shalat dan yang lain
(mengaji)
yang di timbang nanti di akhirat adalah sholat kita bukan tahlilan
Masalah keperawatan: Distres Spiritual
VIII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)
1. Makan
Bantuan minimal

Sebagian

Bantuan total

2. BAB/BAK
Bantuan minimal

Sebagian

Bantuan total

3. Mandi
Bantuan minimal

Sebagian

Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal

Sebagian

Bantuan total

5. Istirahat dan tidur


Tidur siang lama: ________3____________ s/d __________ 4 jam
Tidur malam lama
: ___________5__________ s/d ___________6 jam__________
Aktivitas sebelum / sedudah tidur : Selama sakit aktivitas tidak teratur
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung
8. Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci pakaian
Pengaturan keuangan

Sebagian

Ya
Ya
Ya
Ya

Ya

Ya

Bantuan total

Tidak
Tidak
Tidak
Tidak

Tidak

Tidak

9. Aktivitas di luar rumah


Belanja
Ya
Tidak
Transportasi
Ya
Tidak
Lain-lain
Ya
Tidak
Jelaskan
: ketika sehat mempersiapkan makanan dan menjaga kerapian adalah
ibunya
Masalah keperawatan : ____________________________________________________________
IX.

MEKANISME KOPING
Adatif
Maladaptif
Bicara dengan orang lain
Minum Alkohol
Mampu menyelesaikan masalah
Reaksi lambat / berlebih
Teknik relokasi
Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif
Menghindar
Olah raga
Mencederai diri
Lainnya ......................
Lainnya ......................
Masalah keperawatan : mekanisme koping inefektif

X.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan
Tidak ada masalah
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan

Tidak ada masalah


Masalah dengan pendidikan, uraikan
Pasien kuliah semister 5 bagian hukum,yang membiayai kuliah adalah pasien sendiri
dan juga dibantu adiknya dan juga ibunya.
Masalah dengan pekerjaan, uraikan
Selama sakit pasien tidak bisa berkerja seperti biasa.
Masalah dengan perumahan, uraikan
Tidak ada masalah
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Selama sakit pasien tidak bekerja,dan biaya rumah sakit di tanggung keluarga.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Pasien mengetahui penyakitnya
Masalah lainnya, uraikan
______________________________________________________________________________
Masalah keperawatan : ______________________________________________________________
XI.

KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Penyakit jiwa
Sistem pendukung
Faktor presiptasi
Penyakit fisik
Koping
Obat-obatan
Lainnya _______________________________________________________________________
Masalah keperawatan : ______________________________________________________________

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik: Skizoprenia ( F.20)
Terapi medik
:
- Trihexyphenidil 2x2 mg (oral)
- Risperidon 2x2 mg (oral)
- Chlorpromazine 2x50 mg (oral)
- N.asetil sistein 2x200 mg (oral)
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Respon pasca trauma
2. Defisit perawatan diri
3. Gangguan proses pikir
4. Resiko cedera
5. Harga diri rendah
6. Distress spiritual
7. Resiko kekambuhan penyakit
8. Mekanisme koping inefektif

2 mg-0-2mg
2mg-0-2mg
0-50mg-50mg

XIV. ANALISA DATA

No
1

Data Penunjang
DS: pasien mengatakan sakit jiwa karena ada
halusinasinya. Pasien mengatakan masuk RS
karena adanya perebutan musholla yang dibangun
ayahnya.
Pasien mengataka pengusaha rokok dan ajudan
presiden
Pasien mengatakan dirinya sulit tidur dan bingung
Keluarga mengatakan pasien sering ingat
anaknya, mondar-mandir di rumah kadangkadang ngomong sendiri dan tidak bisa tidur.
DO: Kesadaran : Berubah
Relasi: kontak mata tidak ada, tidak bisa
mempertahankan interaksi
Imitasi : jarang ganti baju, tidak gosok gigi, disaat
berbicara langsung tidur, pasien tidak memakai
celana.
Diorentasi : Waktu; pasien tidak bisa
membedakan sore dan siang
Arus piker: irelevansi
Saya tensi ya pak? Ya ayo pijat badanku
Isi piker : waham kebesaran mempunyai
perusahaan rokok dan sebagai ajudan presiden
bentuk piker : Non realistic
DS: Pasien mengatakan Kasian, kangen dengan
mimik muka yang biasa
DO : Pasien mondar-mandir tampak bingung, mata
mengantuk , berjalan seperti orang mengantuk
(terhoyong-hoyong)
DS : pasien mengataka sakit dikarenakan musholla
muhammadiyah mau direbut NU dan ingat

Masalah
Gangguan proses pikir

Resiko Cedra

Resiko Kekambuhan
Penyakit

dengan anaknya
DO : pasien tampak menyalahkan orang lain atas hal
yang dialaminya

XV. POHON MASALAH


Gangguan komunikasi verbal
Gangguan proses pikir
Stimulasi interna
Stimulasi eksterna
Kerusakan interaksi sosial
Harga diri rendah
Kerusakan neurotransmiter
Koping individu inefektif

Faktor Predisposisi

Faktor Presipitasi

3 kali masuk
RSJ lawang
terakhir
Faktor
presipitasi
maret
-bulan
1997
akhir masuk RSSA ruang 23

Selama 5 bulan pasien tidak minum obat

Capek dengan kuliah

Pasien mengalami konflik dengan ibunya

Mantan Istri pasien minta harta gono

Dicerai istrinya

gini/warisan

Berpisah dengan anaknya

Memukul adiknya

psikiatri

XVI. DIAGNOSA KEPERAWATA


1. Gangguan proses pikir
2. resiko cidera
3. Resiko kekambuhan penyakit
______________________________
Mahasiswa

______________________________
INTERVENSI

Nama klien : Tn. A


No RM
: 10860386
Tgl/
Dx

No

Dx Medis
: Gangguan proses pikir
Ruangan
: 23 Psikiatri RSSA Malang

Tindakan Keperawatan Untuk


Pasien
SP 1
1. Bina hubungan saling
percaya
2. Membentuk orientasi realita
3. Mendiskusikan kebutuhan
yang tidak terpenuhi
4. Membantu pasien memenuhi
kebutuhannya
5. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan
SP 2
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Mendiskusikan tentang
kemampuan yang dimiliki
3. Melatih kemampuan yang
dimiliki

Tindakan Keperawatan untuk


keluarga
SP 1
1. Menjelaskan masalah yang
dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian,
tanda dan gejala gangguan
proses pikir
3. Menjelaskan cara merawat
pasien dengan gangguan
proses pikir

SP 3
1. Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
2. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat secara
teratur
3. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian

SP 3
1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas di
rumah termasuk minum
obat (dischange planning)
2. Menjelaskan follow up
pasien setelah pulang

SP 2

1. Melatih keluarga

2.

mempraktekkan cara
merawat pasien dengan
gangguan proses pikir
Melatih keluarga melakukan
cara merawat langsung
pasien gangguan proses
pikir

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Nama : _________________
NO
Dx

Tangga
l & Jam

16-092014
Pukul
11.00

17-092014

Ruangan : _____________________

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Klien dapat membina hubungan
saling percaya
Menyapa klien dengan ramah
Memperkenalkan diri dengan
sopan
Menjelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Menunjukan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
Klien dapat membentuk orientasi
realita
Berbicara dengan klien dalam
konteks realistis antara lain: diri
sendiri, orang lain, waktu dan
tempat.
Memfokuskan terhadap realita,
mengurangi pikiran yang tidak
realistis.
Memberikan pujian tiap kegiatan
positif yang dilakukan
Berbicara tentang kejadian yang
nyata
Klien dapat mendiskusikan
kebutuhan yang tidak terpenuhi
Mengobservasi kebutuhan klien
sehari-hari
Mendiskusikan kebutuhan klien
yang tidak terpenuhi dirumah
sakit
Membantu pasien memenuhi
kebutuhannya
Mengobservasi kebutuhan pasien
yang tidak terpenuhi selama
dirumah sakit
Menganjurkan pasien memasukan
dalam jadwal kegiatan
Membuat jadwal yang dapat
memenuhi kebutuhan waktu
Memotivasi pasien untik
melakukan kegiatan sesuai
dengan yang telah dibuat.

RM No. : _________________

EVALUASI
S:
Membina hubungan saling percaya
Siang nama saya Ahmad
jaenuri
Membentuk orientasi realita
Jaenuri, bekerja sebagai
wiraswata
ibu saya, Sri.
adik saya, Syaifudin.
siang mbak
di rumah sakit, bingung dan
tidak bisa tidur
Mendiskusikan kebutuhan yang
tidak terpenuhi
makan 3x sehari, mandi 2x
sehari. Gosok gigi 2x sehari,
ganti baju 1x sehari, keramas,
ingin bercerita.
Membantu pasien memenuhinya
iya
Menganjurkan memasukkan dalam
jadwal kegiatan
iya mba (mengerti)
O:
Klien koopertif
Tampak tegang
A:
Kognitif
Klien mampu menyebutkan
kebutuhan yang tidak terpenuhi
Afektif
Klien mau diajarkan untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak
terpenuhi
Psikomotor
Klien duduk tegak
P:
Klien: klien dapat memunuhi
kebutuhan yang tidak terpenuhi
Perawat: lanjutkan SP II

Pukul
11.00
WIB

Mengevaluasi jadwal kegiatan


harian pasien
Mengobservasi jadwal kegiatan
harian pasien selama di RS
Mendiskusikan tentang kemampuan
yang dimiliki
Mengobservasi kemampuan klien
selama dirumah
Mengobservasi hoby klien
Menanyakan kemampuan yang
klien miliki yang bisa dilakukan
dirumah sakit
Melatih kemampuan yang dimiliki
Menganjurkan klien untuk melatih
kemampuannya

17-092014
Pukul
10.00
WIB

S:
Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
sudah mba
Mendiskusikan tentang
kemampuan yang dimiliki
renang, bulu tangkis, nyanyi,
pokoknya saya hobi olahraga.
Melatih kemampuan yang
dimiliki
iya,besok saya terapkan
O:
Kooperatif
wajah tampak tegang
tampak mengantuk
A:
Kognitif
Klien mampu menjelaskan
kemampuan yang klien
milikirenang,bulutangkis,
nyanyi.
Afektif
Klien merasa senang bisa
olahraga
Psikomotor
Pasien tidak mondar-mandir,
aktifitas seperti biasa
P:
Klien: klien dapat melatih
kemampuan yang dimilikinya.
Perawat: lanjutkan SP III
S:

SP KELUARGA
a. Mendiskusikan dan mengenalkan
keluarga tentang
Tanda dan gejala munculnya
gangguan jiwa
Situasi dan pemicu munculnya
gangguan jiwa
b. Menganjurkan keluarga untuk
Merawat pasien dan memberi
dukungan kepada pasien
Meningkatkan interaksi dengan
pasien
Mendukung pasien untuk
beraktifitas seperti saat sebelum
sakit
c. Rencana tindak lanjut
Meminta keluarga dalam
pengawasan minum obat secara
teratur
Meminta keluarga untuk mengontrol

Keluarga pasien dapat


menyebutkan tanda dan gejala
munculnya gangguan jiwa dan
pentingnya minum obat
Keluarga pasien mengatakan akan
mendukung aktifitas yang sesuai
terhadap pasien
Keluarga pasien mengatakan akan
mengantar pasien untuk kontrol
rutin sesuai jadwal yang sudah di
tentukan
Keluarga mengatakan keluarga
akan membuatkan jadwal kegiatan
pasien demi mengisi waktu yang
kosong.
O:

Keluarga terbuka
Keluarga persikap
ramah

Keluarga mengerti

situasi disekitar pasien agar tidak


memicu terjadinya kekambuhan
Meminta keluarga agar rutin
membawa pasien kontrol ke poli
jiwa RSSA Malang sesuai jadwal
kontrol yang sudah di tentukan
Meminta keluarga untuk membuat
jadwal kegiatan pasien agar waktu
yang kosong tidak di isi dengan
menyendiri.

dengan yang dijelaskan perawat


Keluarga tenang
Keluarga merasa ingin
tau tentang penyakit yang diderita
klien

A:
Kognitif
Keluarga mengerti tentang situasi
klien
Afektif
Keluarga merasa senang dg
penjelasan yang diberikan perawat
kerena dapat menambah
pengetahuan dalam merawatklien
Psikomotor
Keluarga tidak mondar-mandir
Berjabat tangan

Anda mungkin juga menyukai