Anda di halaman 1dari 2

RESENSI NOVEL

SURAT KECIL UNTUK TUHAN


PENULIS : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra
Jumlah Halaman : 168
ISBN : 9789791834612
Kelebihan
Cerita ini sungguh menyentuh hati, ternyata gadis sekecil itu juga bisa berfikir positif dan
dewasa. Kisahnya menjadi inspirasi jutaan pembacanya. Dan mungkin bagi beberapa penderita
kanker yang masih berjuang untuk hidup. Juga mengajarkan kepeda mereka yang sehat supaya
lebih bersyukur.
Gita Sesa Wanda Cantika yang akrab dipanggil dengan keke. Dia adalah seorang remaja umur 13
th. Dia adalah siswa kelas 2 SMP dia mempunyai 2 kakak laki-laki dia tinggal bersama ayah dan
kakaknya, karena ayahnya dan ibunya sudah bercerai.
Suatu pagi keke terbangun dengan mata memerah dan hidungnya berdarah. Dia menganggap
kalu itu terjadi karena kelelahan sehabis mengikuti olah raga Volley. Ayah keke membawa ke
rumah sakit untuk diperiksa Dokter Cuma bilang kalau keke sakit flu. But after one last week
matanya tidak kunjung memutih, malah memerah, dia juga sering baget mimisan.
Lalau dokter menyuruh keke foto rongsen, setelah foto rongsennya keluar dalam bentuk copy
scenen, dan dokter bilang kepada ayah keke kalau keke terkena kanker jaringan lunak, yang
menyerang wajah kiri keke. Jika tidak dioprasi maka hidup keke tidak akan bertahan lebih dari 3
bulan.
Perasaan keke saat itu sangat hancur. Dia tahu hidupnya tidak akan lama lagi dengan keadaan
buta dan kehilangan pernafasan sebelah kirinya karena sangat sering mimisan.
Tuhan mengapa ia tega merengget masa depannya air mata yang berjatuhan setiap harinya tidak
ia lewatkan. Walau demikian dia merasa beruntung sahabt-sahabatnya, keluarganya dan
kekasihnya selalu ada disampingnya untuk memberikan dukungan tanpa henti. Ketika dia mulai
pasrah Tuhan menjemputnya dia hanya berdoa dan berharap kepada tuhan, agar Tuhan
memberikan waktu lebih lama di dunia ini untuk mengucapkan selamat berpisah dengan sahabat,
kekasih dan keluarganya.
Disaat dia hanya mampu berbaring dan mengalami kritis, Tuhan mendengar doanya. Disaat
itulah dia mendapatkan mukjizat, melalui dokter disaat terakhir hidupnya dia sembuh dan kanker

diwajahnya menghilang secara ajaib. Dia merasakan kebaikan Tuhan padanya, dan mampu
melawan vonis kematian, yang dikatakan dokter padanya. Dia pun berjanji kepada Tuhan , mulai
saat itu dia bersyukur akan kehidupan yang Tuhan berikan kepadanya. Usai penyakitnya hilang
hidupnya. Dia melewati hari-harinya dengan bahagia bersama keluarga dan teman temannya dia
menghabiskan waktunya dengan belajar kitab suci dan mendekatkan diri pada tuhan. Hidupnya
pun berlalu dengan bahagia. Walaupun akhirnya hal yang tidak dia harapkan terjadi lagi dalam
hidupnya. Ketiaka kanker itu kembali padanya, kini ia menyerang wajah sebelah kanannya.
Disaat dia mendapat vonis itu kembali dia tidak lagi marah kepada tuhan. Dia bersyukur
padaNya Tuhan memberikan kesempatan hidup lebih lama di dunia ini untuk dapat bersama
sahabat dan keluarganya. Walaupun air mata berjatuhan disampingnya, dia berusaha untuk tegar
dan mengatakan kepada semua orang, kalau ujian dalam hidupnya adalah tanda saying Tuhan
padanya.
Dokter yang menyelamatkan dia pertama kalinya menyerah, ia tidak sanggup lagi menyelamtkan
keke. Keke hanya tersenyum dan berjanji untuk bertahan hidup hingga dia bisa melewati ujuan
terakhirnya di dunia ini, agar bisa lulus di bangku SMP walau dia buta dan lumpuh dia berjanji
pada tuhan. Dia bersyukur karena bisa lulus dengan baik dan akhirnya mampu memakai seragam
rok warna abu-abu dan duduk dibangku SMA bersama sahabt sahabtnya, walau hanya sehari
disaat sebelum dia harus dilarikan kerumah sakit karena darah terus mengalir dari hidungnya.
Kematian semakin dekat dan itu bisa dia rasakan disaat hembusan nafasnya semakin berat dan
sulit.
Tetapi dia tidak ingin pergi dari dunia ini tanpa menuliskan suratnya kepada Tuhan. Surat yang
telah membuatnya hidup sebagai seorang gadis yang berjuang untuk hidup dan ribuan anak-anak
lainnya yang mengalami penyakit kanker dan masih berjuang untuk hidup karena semua
penyakit kanker mempertaruhkan nyawa
Kelemahan
Novel tersebut membuat penderita kanker yang lain semakin takut

Anda mungkin juga menyukai