diwajahnya menghilang secara ajaib. Dia merasakan kebaikan Tuhan padanya, dan mampu
melawan vonis kematian, yang dikatakan dokter padanya. Dia pun berjanji kepada Tuhan , mulai
saat itu dia bersyukur akan kehidupan yang Tuhan berikan kepadanya. Usai penyakitnya hilang
hidupnya. Dia melewati hari-harinya dengan bahagia bersama keluarga dan teman temannya dia
menghabiskan waktunya dengan belajar kitab suci dan mendekatkan diri pada tuhan. Hidupnya
pun berlalu dengan bahagia. Walaupun akhirnya hal yang tidak dia harapkan terjadi lagi dalam
hidupnya. Ketiaka kanker itu kembali padanya, kini ia menyerang wajah sebelah kanannya.
Disaat dia mendapat vonis itu kembali dia tidak lagi marah kepada tuhan. Dia bersyukur
padaNya Tuhan memberikan kesempatan hidup lebih lama di dunia ini untuk dapat bersama
sahabat dan keluarganya. Walaupun air mata berjatuhan disampingnya, dia berusaha untuk tegar
dan mengatakan kepada semua orang, kalau ujian dalam hidupnya adalah tanda saying Tuhan
padanya.
Dokter yang menyelamatkan dia pertama kalinya menyerah, ia tidak sanggup lagi menyelamtkan
keke. Keke hanya tersenyum dan berjanji untuk bertahan hidup hingga dia bisa melewati ujuan
terakhirnya di dunia ini, agar bisa lulus di bangku SMP walau dia buta dan lumpuh dia berjanji
pada tuhan. Dia bersyukur karena bisa lulus dengan baik dan akhirnya mampu memakai seragam
rok warna abu-abu dan duduk dibangku SMA bersama sahabt sahabtnya, walau hanya sehari
disaat sebelum dia harus dilarikan kerumah sakit karena darah terus mengalir dari hidungnya.
Kematian semakin dekat dan itu bisa dia rasakan disaat hembusan nafasnya semakin berat dan
sulit.
Tetapi dia tidak ingin pergi dari dunia ini tanpa menuliskan suratnya kepada Tuhan. Surat yang
telah membuatnya hidup sebagai seorang gadis yang berjuang untuk hidup dan ribuan anak-anak
lainnya yang mengalami penyakit kanker dan masih berjuang untuk hidup karena semua
penyakit kanker mempertaruhkan nyawa
Kelemahan
Novel tersebut membuat penderita kanker yang lain semakin takut