Kelas : X MIA 6
Madinah diserang musuh, maka seluruh penduduk Madinah harus bantumembantu dalam mempertahankan kota Madinah
e; Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara
dan perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada
Rasulullah SAW untuk diadili sebagaimana mestinya
4; Peperang Rasulullah saw.
a; Perang Badar
Perang Badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah
dan kaum musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini
merupakan puncak dari serangkaian pertikaian yang terjadi antara pihak kaum
muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy. Perang ini berkobar setelah
berbagai upaya perdamaian yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW gagal.
Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan
senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat
kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan semangat pasukan yang membaja,
kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak
pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi Muhammad SAW sejak awal, tewas
dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainnya
menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai
syuhada. Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah SWT.
Orang-orang Yahudi Madinah tidak senang dengan kemenangan kaum
muslimin. Mereka memang tidak pernah sepenuh hati menerima perjanjian
yang dibuat antara mereka dan Nabi Muhammad SAW dalam Piagam
Madinah.
Tidak lama setelah perang Badar, Nabi Muhammad SAW mengadakan
perjanjian dengan suku Badui yang kuat. Mereka ingin menjalin hubungan
dengan Nabi SAW karenan melihat kekuatan Nabi SAW. Tetapi ternyata sukusuku itu hanya memuja kekuatan semata. Sesudah perang Badar, Nabi SAW
juga menyerang Bani Qainuqa, suku Yahudi Madinah yang berkomplot
dengan orang-orang Mekah. Nabi SAW lalu mengusir kaum Yahudi itu ke
Suriah.
b; Perang Uhud
Bagi kaum Quraisy Mekah, kekalahan mereka dalam perang Badar
merupakan pukulan berat. Mereka bersumpah akan membalas dendam. Pada
tahun 3 H, mereka berangkat menuju Madinah membawa tidak kurang dari
3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan
Khalid ibn Walid, 700 orang di antara mereka memakai baju besi. Nabi
Muhammad menyongsong kedatangan mereka dengan pasukan sekitar 1000
orang. Namun, baru saja melewati batas kota, Abdullah ibn Ubay, seorang
munafik dengan 300 orang Yahudi membelot dan kembali ke Madinah.
Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang. Pertama-tama, prajuritprajurit Islam dapat memukul mundur tentara musuh yang lebih besar itu.
Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Khalid ibn Walid gagal menembus
benteng pasukan pemanah Islam.
Kemenangan yang sudah diambang pintu ini tiba-tiba gagal karena
godaan harta peninggalan musuh. Prajurit Islam mulai memungut harta
rampasan perang tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk didalamnya
anggota pasukan pemanah yang telah diperingatkan Nabi agar tidak
meninggalkan posnya.
c; Pada saat pergi ke Uhud di awal bulan Safar tahu ke-11 H, Rasulullah saw.