Elektronika I
BAB I
BAHAN SEMIKONDUKTOR
Tujuan instruksional :
• Mengerti sifat dasar sebuah bahan
• Memahami konsep arus pada bahan semikonduktor
• Memahami konsep bahan semikonduktor sebagai bahan pembentuk dasar komponen
dioda
Pada kehidupan sehari-hari manusia sekarang ini tidak bisa lepas dari perangkat atau
peralatan elektronika seperti komputer, televisi, handphone, lemari es, dan lain-lain.
Berbicara mengenai peralatan elektronika tidak terlepas dari pengertian elektronika itu
sendiri, dimana elektronika adalah ilmu yang mempelajari aliran elektron dalam ruang
hampa, gas, dan bahan semikonduktor berikut pemanfaatannya.
Aliran elektron berkaitan dengan arus listrik, dimana arus merupakan pergerakan
muatan dalam satuan waktu. Muatan yang dimaksud disini tentu saja muatan pada atom
yang mempunyai kemampuan untuk bergerak dengan bebas yaitu elektron. Kemampuan
sebuah bahan untuk dapat mengalikan arus listrik sebenarnya berkaiatan dengan
kemampuan muatan atom dalam hal ini elektron untuk dapat bergerak secara bebas.
Arah arus berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Pada bab ini akan dibahas
mengenai pergerakan elektron pada bahan semikonduktor.
1.1 Semikonduktor
Sebelum berbicara bahan semikonduktor terlebih dahulu dibahas mengenai bahan
konduktor dan isolator, dimana bahan konduktor adalah bahan padat yang dapat
menghantarkan listrik dengan baik atau bahan yang mengandung banyak elektron
bebas. Sedangkan bahan isolator adalah bahan padat yang tidak dapat menghantarkan
listrik dengan baik atau bahan yang hampir tidak mengandung elektron bebas.
Dari kedua pengertian diatas maka untuk bahan semikonduktor adalah bahan yang
sifatnya terletak diantara bahan konduktor atau bahan isolator.
Definisi 1 :
Bahan yang memiliki nilai hambatan jenis (ρ) antara konduktor dan isolator dengan
nilai hambat jenis diantara 10 −6 − 10 4 Ωm .
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
2
Elektronika I
Nilai hambat jenis atau resistifitas sebuah bahan berbanding terbalik dengan
konduktifitas bahan, dimana konduktifitas sebuah bahan adalah kemampuan bahan
tersebut untuk dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.
Konduktifitas sebuah bahan berbanding terbalik dengan sifat resistifitasnya, hal ini
ditunjukkan dengan percobaan berikut :
Dari hasil perhitungan arus terlihat bahwa semakin kecil nilai resistifitas bahan maka
nilai arus semakin besar demikian juga dengan sebaliknya. Hal ini membuktikan bahwa
konduktifitas atau kemampuan bahan untuk dapat menghantarkan arus listrik
berbanding terbalik dengan nilai resistifitasnya.
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
3
Elektronika I
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
4
Elektronika I
sebagai atom dengan bahan semikonduktor. Jika elektron valensi pada lintasan terluar
terdapat buah, maka susunan atom tersebut dikategorikan sebagai atom dengan bahan
isolator.
Setiap lintasan pada atom mempunyai tingkatan energi tertentu yang disebut sebagai
level energi, antar lintasan akan muncul energi gap (celah). Dimana energi gap ini
tergantung dari material bahan penyusun atomnya. Semakin jauh dari inti atom maka
semakin besar level energinya. Energi yang dimiliki oleh sebuah elektron sesuai dengan
rumus : W = QxV , maka untuk 1 buah elektron yang mempunyai muatan sebesar
1,6 x10 −19 C dengan beda potensial sebesar 1 V akan didapatkan sejumlah energi sebesar
Nukleus
Elektron valensi
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
5
Elektronika I
Pita
konduksi
Konduktor
Pita
valensi
Pada gambar pita energi diatas untuk bahan konduktor dapat kita peroleh kesimpulan
bahwa antara pita valensi dengan pita konduksi saling tumpang tindih sehingga
sejumlah elektron yang berada pada pita valensi menempati pita konduksi sehingga
elektron dengan mudah dapat bergerak secara bebas pada pita konduksi ini akibatnya
pada konduktor sangat mudah sekali untuk mengalirkan arus listrik.
Pita
konduksi
elektron
EG ≅ 1eV Semikonduktor
hole
Pita
valensi
Pada gambar pita energi untuk bahan semikonduktor diatas dapat diperoleh kesimpulan
bahwa antara pita konduksi dengan pita valensi terdapat celah atau gap. Celah ini
menyebabkan hole pada pita valensi sebagai pembawa muatan tidak bisa bergabung
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
6
Elektronika I
dengan elektron pada pita konduksi, hal ini menyebabkan arus tidak bisa mengalir.
Tetapi energi celah atau energy gap yang bernilai kurang lebih sebesar 1 eV akan
memudahkan masing-masing pembawa muatan untuk berpindah dari pita energi
masing-masing dengan adanya sedikit perubahan energi dari luar atau adanya perubahan
suku kamar yang ekstrem (terjadinya pemanasan) sehingga akan menimbulkan arus
yang mengalir.
Pita
konduksi
EG = 6eV Isolator
Pita
valensi
Pada gambar pita energi untuk bahan isolator tersebut terlihat bahwa celah energi antara
pita valensi dan pita konduksi sangat lebar sekali hampir 6 eV sehingga sangat
menyulitkan untuk elektron dan hole untuk dapat menyebrang ke masing-masing pita,
hal ini dikarenakan energi celahnya hampir enam kali lebih besar dari energi yang
dimiliki oleh sebuah elektron sehingga arus yang mengalir sangat sulit.
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
7
Elektronika I
+4 +4 +4
+4 +4 +4
+4 +4 +4
Pada gambar diatas terlihat bahwa masing-masing atom dari Si memiliki 4 elektron
valensi terluarnya, apabila sejumlah atom Si ini bergabung maka masing-masing
elektron valensinya akan menggabungkan diri menjadi gabungan 8 elektron valensi
karena 8 elektron valensi merupakan atom stabil (ikatan inti atom yang stabil adalah
jika dikelilingi oleh 8 elektron.). Masing-masing dari 4 elektron valensi ini bergabung
membentuk sebuah ikatan yang disebut sebagai ikatan kovalen.
Ikatan kovalen adalah ikatan dimana elektron tidak dapat berpindah dari satu inti ke inti
atom yang lainnya. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena
energi panas sehingga elektron terlepas tetapi tidak banyak.
Untuk struktur atom pada gambar 1.5 tersebut dikatakan sebagai bahan semikonduktor
intrinsik. Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor murni yang tidak diberi doping
atau campuran atom lainnya yang memiliki jumlah elektron valensi yang berbeda
dengan elektron valensi bahan semikonduktor sedangkan semikonduktor ekstrinsik
adalah semikonduktor murni yang diberi doping.
Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam
jumlah banyak atau untuk meningkatkan konduktivitas semikonduktor.
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
8
Elektronika I
2. Semikonduktor tipe P
+4 +4 +4
Elektron
Atom donor bebas
As
+4 +5 +4
+4 +4 +4
Pita
konduksi
elektron
ED
EG ≅ 1eV Tingkat energi donor
0,05eV
hole
Pita
valensi
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
9
Elektronika I
Pada gambar energi gap saat diberikan pengotor atau doping akan menyebabkan celah
energi pada kisaran 1 eV akan menyempit sehingga hole pada pita valensi dan elektron
pada pita konduksi mudah untuk menyebrang sehingga menimbulkan arus. Karena
jumlah elektron jauh lebih banyak daripada hole maka elektron dinamakan pembawa
muatan mayoritas dan hole sebagai pembawa muatan minoritas.
+4 +4 +4
Hole
Atom akseptor
In
+4 +3 +4
+4 +4 +4
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
10
Elektronika I
Pita
konduksi
elektron
EG ≅ 1eV
EA
hole Tingkat energi akseptor
0,05eV
Pita
valensi
Pada gambar energi gap saat diberikan pengotor atau doping akan menyebabkan celah
energi pada kisaran 1 eV akan menyempit sehingga hole pada pita valensi dan elektron
pada pita konduksi mudah untuk menyebrang sehingga menimbulkan arus. Karena
jumlah hole jauh lebih banyak daripada elektron maka hole dinamakan pembawa
muatan mayoritas dan elektron sebagai pembawa muatan minoritas.
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
11
Elektronika I
Pada semikonduktor ekstrinsik tipe P dimana terjadi pengotoran oleh atom dengan
jumlah elektron valensi lebih kecil dibandingkan dengan semikonduktor intrinsik , maka
atom akseptor tersebut akan menerima sebuah elektron valensi sehingga atom akseptor
tersebut menjadi atom negatif (atom yang kelebihan elektron). Hal ini menyebabkan
jumlah hole lebih banyak sedangkan elektron tidak berubah secara signifikan.
Akibatnya jumlah hole yang lebih banyak ini dikatakan sebagai pembawa muatan
mayoritas sedangkan elektron sebagai pembawa muatan minoritas.
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom
12
Elektronika I
Latihan Soal :
1. Tentukan nilai resistansi sebuah semikonduktor silikon yang mempunyai luas
sebesar 1 cm2 dan panjang sebesar 3 cm.
Jawaban :
ρ = 2,3.10 3 Ωm Æ
l 3cm 3
R=ρ = 2,3.10 3 Ωm. 2
= 2,3.10 3 Ωm. = 6,9.10 3.10 2 = 0,69MΩ
A 1cm 1cm
2. Berapa energi yang dihasilkan dalam Joule untuk memindahkan muatan sebesar 6
C dengan beda potensial sebesar 3V.
Jawaban :
W = QV = 6 x3 = 18 Joule
Mohamad Ramdhani
Institut Teknologi Telkom