Anda di halaman 1dari 46

PRESENTASI Kasus

PNEUMOTHORAKS SPONTAN SEKUNDER


Tasiah Nashirah Nur, dr.

LATAR BELAKANG
Pneumothorax adalah penumpukan
dari udara yang bebas dalam cavum
pleura. Pneumothoraks spontan
sekunder terjadi sebagai komplikasi
dari kondisi paru yang mendasarinya.

Merokok meningkatkan risiko untuk


terjadinya spontaneous
pneumothorax sebanyak 22 kali pada
pria dan 8 kali pada wanita.
Studi kohort di Denmark
mengungkapkan bahwa pada pasien
pneumothoraks spontan primer, 23%
mengalami rekurensi.

IDENTITAS

Nama
: Tn. E
Umur
: 23 tahun
Status
: Belum menikah
Alamat
: Madiun
Tgl masuk RS
: 22 Januari 2016

PRIMARY SURVEY
Pasien sadar penuh
Airway : clear
Breathing : sesak O2 nasal canule
3lpm
Circulation : akral hangat kering
merah

SECONDARY SURVEY
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sesak Nafas

Riwayat Penyakit Sekarang


Sesak napas sejak 2 hari SMRS
Nyeri dada sebelah kanan,
mendadak, lebih terasa sakit ketika
bernapas.
Sesak memberat dalam 2 hari
Lebih nyaman jika berbaring ke kiri.

Diawali batuk-batuk sejak 2 hari


yang lalu, 6 jam setelah melakukan
aktivitas fisik push up dan lari.
3 tahun yang lalu kecelakaan lalu
lintas tunggal, didiagnosa paru-paru
bocor dan dipasang selang dada.

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat Asma (-). Riwayat sakit TBC atau batuk
lama(-)

Riwayat penyakit keluarga


keluhan seperti pasien TB paru -, asmaRiwayat Psikososial
Kebiasaan pasien merokok 6-8 batang per hari

PEMERIKSAAN FISI
K
Vital sign
Nadi : 98 x/menit, teratur, kuat angkat
Suhu : 37,1oC
Respiratory rate : 24x/menit, SpO2 97%
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Status gizi : cukup

KU
: Tampak Sakit
Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kepala :anemis -, cyanosis Leher : distensi vena leher -, trachea di
tengah, retraksi otot bantu
nafas -

Status lokalis (Thoraks)


Inspeksi :Gerak dada sebelah kanan agak
tertinggal,
bentuk simetris, scar di AAL
kanan setinggi costa 5
Auskultasi:Jantung : S1 S2 tunggal, mur Paru : suara nafas paru kanan hilang, kiri
vesikuler
Rhonki -/-, wheezing Palpasi
: Fremitus taktil berkurang di sisi kanan
Emfisema subkutan Perkusi
: Paru kanan slight hipersonor, kiri sonor

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Rontgen Thorax
PA
Tanggal 22
januari 2016
jam 19.30

DIAGNOSIS KERJA
Pneumothoraks masif dextra
spontan sekunder e.c rekurensi

PENATALAKSANAAN
Terapi :
Oksigen nasal kanul 4 L/menit
Konsul dr. Ralibi, Sp. B Infus RL 20 tetes per menit
Pasang thorax drain (WSD)
Ceftriaxone 1 g i.v profilaksis
Monitor : vital sign, saturasi O2, keluhan.
Edukasi : penyakit pasien, tindakan yang akan
dilakukan,
prognosis

TINDAKAN
Tanggal Operasi : 22 Januari 2016 jam 22.00
Tindakan Operasi : Pasang Thorax Drain
Incisi ICS V di AAL kanan
Didapatkan pneumothorax dextra
Dilakukan pemasangan thorax drain no 24
(WSD)
Jahit air tight

FOLLOW UP
23 Januari 2016

Sub : sesak
Obj : TD 120/80, RR 18x/min
Thorax ves/ves, rh -/-,
wheez -/Drain clear, luka baik
Assessment : Pneumothorax D
post WSD

Plan :
Diagnosa : foto thorax ulang
Terapi :infus RL 1500 cc/24
jam
Diet Bebas
Ceftriaxone 2x1g iv
Ketorolac 3x1 ampul iv

Foto thorax
tanggal 23
Januari 2016
jam 09.00

FOLLOW UP
24 Januari 2016
Sub : sesak nyeri
Obj : TD 120/80, RR 18x/min
Thorax ves/ves, rh -/-,
wheez -/Drain clear, luka baik
Assessment : Pneumothorax D
post WSD

Plan :
Diagnosa : Terapi :infus RL 1500cc/hari
Diet Bebas
Ceftriaxone stop
Ketorolac 3x3 ampul iv

FOLLOW UP
25 Januari 2016
Sub : sesak nyeri
Obj : TD 120/80, RR 18x/min
Thorax ves/ves, rh -/-,
wheez -/Drain clear, luka baik
Assessment : Pneumothorax D
post WSD

Plan :
Diagnosa : DL
Terapi :infus habis aff
Clamp drain
Ketorolac 3x3 ampul iv
Latihan jalan. Bila tidak
sesak, siang dilepas.

TINJAUAN PUSTAK
A

Definisi
Udara atau gas di dalam cavum pleura yang
menyebabkan kolapsnya paru

Klasifikasi
Penyebab
Spontan :
primer,
sekunder,
katamenial
Traumatik
Iatrogenik

Fistula
Open
Closed
Tension

Insidensi
Laki-laki lebih sering daripada
wanita.
Di RSUD Dr. Soetomo, leih kurang
55% kasus pneumothorax
disebabkan oleh penyakit dasar
Kematian akibat pneumothorax lebih
kurang 12%

Etiologi
Robeknya pleura viseral atau parietal
Pada Pneumothorax Spontan
Sekunder, robekan di pleura viseral
didasari oleh penyakit paru

Patofisiologi

Manifestasi Klinis &


Diagnosa
Anamnesis:
Sesak dan nyeri dada
di sisi yang sama
Faktor risiko
Riwayat penyakit paru
Riwayat
pneumothoraks

Inspeksi : rongga dada lebih besar,


gerak nafas tertinggal saat ekspirasi
Palpasi : fremitus taktil berkurang di
sisi yang terkena
Perkusi : hipersonor
Auskultasi : suara nafas berkurang
atau hilang pada daerah yang
terkena

Foto thoraks : deteksi


garis pleura viseral pada
rontgen thoraks
CT scan jika foto thoraks
meragukan

Penatalaksanaan
Stabilisasi ABC
Dekompresi
Menutup kebocoran
Mencegah rekurensi

Resiko & Komplikasi

Edema paru akibat ekspansi cepat


Emfisema subkutan
Empiema, infeksi luka
Fistula
Malposisi
Organ injury

PEMBAHASAN

Pada anamnesa, pasien


mengeluhkan sesak mendadak dan
progresif serta nyeri dada pleuritik.
Faktor pemicu berupa aktivitas fisik
berat dan faktor resiko perokok dan
riwayat pneumothoraks traumatik
Penemuan klinis mendukung
tegaknya diagnosa pneumothoraks
spontan sekunder e.c rekurensi

Berdasar guideline BTS, terdapat


indikasi pemasangan thorax drain
Dengan thorax drainselama 3 hari
pasien menunjukkan perbaikan
Dapat dilakukan pleurodesis untuk
menutup fistel dan mencegah
rekurensi
Edukasi untuk berhenti merokok

Kesimpulan

Pneumothoraks spontan sekunder


perlu dipertimbangkan pada pasien
dengan sesak mendadak dan faktor
resiko
Dekompresi dan pencegahan
rekurensi vital pada penatalaksanaan
PSS

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai