Anda di halaman 1dari 2

Hasil analisis bivariat hubungan tingkat pendidikan ibu dengan tertundanya inisiasi

layanan antenatal di wilayah kerja Puskesmas Medan Amplas dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 5.19 Analisis Chi-Square Tingkat Pendidikan Ibu dengan Tertundanya Inisiasi
Layanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan
Inisiasi Layanan Antenatal
Tingkat Pendidikan Ibu
Rendah (Tidak sekolahSMP)
Menengah (SMA)
Tinggi (Perguruan Tinggi)
Total

Tertunda

Tepat Waktu

p
value

Total

27,3

19

24,4

25

25

63,6

44

56,4

58

58

9,1
100.00
%

15

19,2
100.00
%

17
10
0

17

1
4
2
2
2

78

0,53
5

100.00%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 17 responden (17%) dengan
tingkat pengetahuan tinggi, hanya 2 yang menunda melakukan pemeriksaan
antenatal. Pada tingkat pengetahuan menengah terdapat 14 dari 58
responden (24,1%) yang menunda pemeriksaan antenatal dan terdapat 6
dari 25 responden (24%) dengan tingkat pendidikan rendah yang menunda
pemeriksaan antenatal.
Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan tersebut adalah uji
Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan tertundanya pemeriksaan
antenatal (p=0,535).

Hasil penelitian menunujukkan bahwa tingkat pendidikan ibu tidak memberikan


pengaruh terhadap tertundanya kunjungan antenatal (p=0,535) dengan analisis
menggunakan chi-square. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Tanzania
yang menunjukkan bahwa pendidikan tidak memiliki pengaruh terhadap keterlambatan
inisiasi kunjungan antenatal. Hasil penelitian ini didapatkan dari responden dengan
tingkat pendidikan yang hampir serupa.(Gross, 2012)
Penelitian yang dilakukan di Auckland New Zealand menunjukkan bahwa responden
dengan pendidikan menengah ke bawah cenderung melakukan pemeriksaan antenatal
yang tertunda. Ditunjukkan dengan persentase wanita yang terlambat melakukan
kunjungan antenatal sejumlah 22,6% dari jumlah total keterlambatan kunjungan
antenatal.(Corbett, 2014)
Perbedaan dalam hasil dapat disebabkan oleh perbedaan besar jumlah sampel dan juga
perbedaan distribusi tingkat pendidikan dari ibu hamil di setiap negara yang
diperbandingkan.

Gross, K., et. al. 2012. Timing of antenatal care for adolescent and adult pregnant women
in south-eastern Tanzania. BMC Pregnancy and Childbirth, 12(1), p.16.
Corbett, S., Chelimo, C. and Okesene-Gafa, K. 2014. Barriers to early initiation
of antenatal care in a multi-ethnic sample in South auckland, New Zealand.
New Zealand Medical Journal, 127(1404), p.56.

Anda mungkin juga menyukai