Anda di halaman 1dari 4

1.

Jenis-jenis krepitasi :

a. Krepitasi tulang adalah suara-suara yang dihasilkan oleh gesekan-gesekan dari segmensegmen tulang.
b. Krepitasi emfisema subkutis merupakan tanda adanya emfisema subkutis. Suaranya
seperti krik-krik halus, seperti bunyi meremas biscuit didekat telinga
c. Krepitasi paru (RBH) merupakan tanda adanya edema paru. Dapat diperiksa dengan
auskultasi dan berbunyi seperti gesekan rambut.
d. Krepitasi pada OA atau rasa gemeratak yang timbul pada sendi yang sakit.
2. Percabangan arteri vena ekstremitas superior
Aorta yang keluar keluar dari ventrikel kiri jantung sebagai aorta ascendens. Kemudian,
aorta ascendens mengalami percabangan yaitu arcus aorta sebelum melanjutkan diri
sebagai aorta descendens. Arcus aorta memiliki tiga percabangan yaitu:
a. A.brachiocephalic/a.anonyma. Arteri ini akan bercabang menjadi a.carotis communis
dextra, a.subclavia dextra dan a.thyroideaima (yang mendarahi kelenjar thyroid bagian
inferior).
b. A.carotis communis sinistra.
c. A. subclavia sinistra.

Pendarahan ekstremitas atas disuplai oleh


a.aksilaris,

yang

merupakan

cabang

dari

a.subclavia (baik dextra maupun sinistra).


A.aksilaris

ini

akan

melanjutkan

diri

sebagai a.brachialis di sisi ventral lengan atas,


selanjutnya pada fossa cubiti akan bercabang
menjadi a.radialis (berjalan di sisi lateral lengan
bawah, sering digunakan untuk mengukur
tekanan darah dan dapat diraba pada anatomical
snuffbox) dan a.ulnaris (berjalan di sisi medial lengan bawah).

A.radialis terutama akan membentuk arkus volaris profundus, sedangkan a.ulnaris


terutama akan membentuk arkus volaris superfisialis, yang mana kedua arkus tersebut
akan mendarahi daerah tangan dan jari-jari.
Vena-vena

yang

ada

di

tangan,

seperti v.intercapitular,

palmaris dan v.metacarpal

dorsalis akan

v.digiti
bermuara

pada v.cephalica dan v.basilica di lengan bawah. Dari


distal ke proksimal, kedua vena ini akan mengalami
percabangan
cephalica,

dan

penyatuan

v.mediana

v.mediana

membentuk v.mediana

basilica,

v.mediana

profunda dan v.

cubiti,
mediana

antebrachii sebelum mencapai regio cubiti. Setelah regio


cubiti, vena-vena tersebut kembali membentuk v.cephalica
dan

v.basilica.

V.basilica

dengan v.brachialis (yang

akan

merupakan

bersatu
pertemuan v.

radialis dan v. ulnaris) membentuk v. aksilaris di mana


nantinya v.cephalica juga akan menyatu dengannya
(v.aksilaris). V.aksilaris akan terus berjalan menuju
jantung sebagai v.subclavia lalu beranastomosis dengan v.jugularis interna dan eksterna

(dari kepala) membentuk v.brachiocephalica untuk selanjutnya masuk ke atrium dextra


sebagai vena cava superior.
3. Tanda-tanda fraktur
(1) Tanda tanda pasti
a. Look: deformitas dikarenakan adanya kerusakan pada jaringan disekitar fraktur
mengakibatkan

pendarahan

dan

pembengkakan

berupa:

pemendekan

(shortening), angulasi, rotasi


b. Feel: krepitasi, yaitu di karenakan gesekan kedua ujung fragmen tulang yag patah
sehingga terasa bunyi gemeretak ketika ujung tulang yang patah bergesekan.
c. Movement: false movement yaitugerakan abnormal pada tempat terjadinya patah
tulang menjadi sendi palsu sehingga terjadi gerakan yang abnormal.
(2) Tanda tanda tidak pasti
a. Look: bengkak, memar, dll berubah warna (membiru) dikarenakan terjadi
pendarahan di sekitar bagian fraktur
b. Feel: rasa nyeri hebat terutama apabila dilakukan pergerakan atau aktifitas, kebas
atau baal.
c. Movement: keterbatasan gerak, kaku, dll. Hilangnya fungsi (fungtiolaesa),
disebabkan oleh rasa nyeri serta terpotongnya kontinuitas jaringan tulang
sehingga tidak mampu melakukan pergerakan.

4. Stress ulcer:
Zuckerman dan Schuman (1987) mendefinisikan stress ulcer atau tukak beban sebagai
suatu sindroma yang ditandai dengan adanya perdarahan akut atau perforasi saluran cerna
bagian atas akibat kerusakan mukosa pada pasien yang menderita penyakit kritis atau
trauma yang berat. Beberapa penulis lain menyatakan bahwa tukak beban merupakan
suatu keadaan perdarahan akut tukak saluran cerna, sebagai akibat dari komplikasi stress
atau beban fisik maupun trauma yang berat.
Sinonim atau istitah yang ada sesuai dengan faktor etiologi, antara lain perdarahan akut
tukak saluran cerna atas, tukak peptik akut, tukak Curlings (akibat luka bakar luas),
tukak Cushing (akibat Trauma SSP), gastritis akut erosiva, perdarahan gastritis akut.
Lokasi tukak terbanyak di daerah fundus dan korpus gaster. Lokasi tersebut sesuai
dengan lokasi sel parietal pada gaster, sehingga daerah tersebut merupakan tempat yang
konsentrasi asam lambungnya tertinggi, dan 60% lukak didapatkan di daerah kurvatura
minor. Pada luka bakar yang cukup luas, selain terdapat pada lokasi tersebut di atas,
tukak sering pula disertai dengan terlibatnya daerah antrum. Sementara itu pada
Cushings ulcer tukak lebih banyak terdapat di daerah duodenum daripada di daerah
gaster dan kebanyakan bersitat soliter serta cenderung untuk mengalami perforasi.

Anda mungkin juga menyukai