Anda di halaman 1dari 5

hakikat manusia dan pendidikan

A. Hakikat Manusia dan Pendidikan

1.
2.
3.
4.
5.

2.1 Hakikat Manusia Sebagai Ciptaan Tuhan


Macam-macam Hakikat manusia, yaitu sebagai berikut:
Homo Religius, yaitu hakikat Manusia sebagai makhluk yang beragam.
Homo sapiens, yaitu hakikat manusia sebagai makhluk yang bijaksana dan dapat berfikir atau
sebagai animal rationale.
Homo faber, yaitu hakikat manusia sebagai makhluk yang berpiranti (perkakas) atau makhluk
yang memiliki akal dan keterampilan tangannya dapat menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Homo homoni socius, yaitu makhluk yang individu , makhluk yang memiliki jati diri, yang
memiliki ciri pembeda antara yang satu dan lainnya namun pada saat yang bersamaan manusia
juga sebagai kawan sosial bagi manusia lainnya.
Manusia sebagai makhluk etis dan estetis, yaitu hakikat manusia pada dasarnya sebagai makhluk
yang memiliki kesadaran susila (etika) dalam arti ia dapat memahami norma-norma sosial dan
mampu berbuat sesuai dengan norma dan kaidah etika yang diyakininya. Sedangkan makna
estetis yaitu yaitu pemahaman tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki rasa
keindahan (sense of beauty) dan rasa estetika (sense of esthetics), sosok manusia yang memiliki
cita, rasa, dan dimensi keindahan atau estetika lainnya.
2.2 Kodrat Manusia
Salah satu kodrat manusia adalah keinginannya untuk senantiasa berhubungan dengan
manusia lain. Sejak manusia lahir sampai akhirnya meninggal dunia manusia memerlukan kerja
sama dengan orang lain. Inilah kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk pribadi ataupun
manusia sebagai makhluk sosial.

2.3

Struktur Fisik Manusia

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna,


dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Manusia memiliki ciri khas yang bisa membedakan dirinya dengan hewan. Perbedaan tersebut
antara lain:
1.
2.
3.

Manusia biasa berjalan tegak


Manusia memiliki otak yang lebih tinggi perkembangannya dibanding kan dengan otak hewan
manapun.
Manusia memiliki ibu jari yang dapat diletakkan secara bertentangan, hal ini memungkinkan
manusia menggunakan alat-alat atau piranti guna menghasilkan atau menciptakan sesuatu.

4.
5.
2.4

Manusia mempunyai organ vocal yang digunakan untuk berbicara dengan nyaring dan memiliki
artikulasi yang jelas.
Manusia memiliki potensi
Karakteristik Manusia
Beberapa ahli ada yang mengatakan bahwa manusia sebagai hewan yang rasional.
Artinya, manusia memiliki daya nalar, ia dapat berpikir dalam bentuk yang logis,
menghubungkan ide-ide secara sadar dan bertujuan tentang apa yang akan dilakukannya.
Manusia juga sering disebut sebagai makhluk sosial, tetapi ia bukan satu-satunya yang bisa
dikelompokkan sebagai makhlik sosial. Manusia juga mempunyai organisasi sosial yang sangat
berkembang dengan spesialisasi dan pembagian pekerjaan. Selain manusia yang bisa bergotong
royong adapula hewan yang bisa bergotong royong yaitu Lebah dan semut.

B. Hubungan Hakikat Manusia Dengan Pendidikan


3.1
1.
2.
3.

Ada 3 ahli yang mengatakan bahwa manusia sebagai:


Animal educable. Artinya, pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang dapat dididik.
Animal educandum, yang artinya manusia pada hakikatnya adalah manusia yang harus dididik.
Homo educandus, bahwa manusia merupakan makhluk yang bukan hanya harus dan dapat
dididik tetapi juga harus dan dapat dididik.

3.2 Hakikat anak sebagai manusia


`
Ada 4 pandangan yang bisa mempengaruhi perkembangan anak, yaitu:
1. Pandangan Nativisme, yaitu perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor yang
dibawa sejak lahir/pembawaan anak sejak lahir.
2. Pandangan Naturalisme, yaitu semua anak dilahirkan dengan pembawaan baik , tetapi setelah
anak bergaul dengan teman-temannya, maka mental atau pembawaanya menjadi tidak baik
(faktor lingkungan).
3. Pandangan Environtalisme, yaitu perkembangan anak sangat bergantung pada lingkungannya.
4. Pandangan Konvergensi, yaitu bahwa proses perkembangan anak , faktor bawaan ataupun faktor
lingkungan memberikan kontribusi yang sepadan.
3.3 Manusia dengan Sifat Kemanusiaannya
Kegiatan mendidik adalah sifat yang khas yang dimiliki manusia. Imanuel Kant
mengatakan, manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan. Jadi, jka manusia tidak
dapat dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya.
3.4 Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia dengan budi, rasa dan karsanya menciptakan kebudayaan. Agar manusia
dapat hidup dan menghayati dunia kebudayaan tadi, manusia patut dilengkapi dengan nlai-nilai
atau norma kebudayaan yang sepatutnya disampaikan dalam garapan pendidikan. Dengan
demikian pendidikan pada hakekatnya adalah proses kebudayaan yaitu suatu proses yang

berkesinambungan yang mengangkat harkat dan martabat manusia dari dunia alam (the world of
nature) menuju kehidupan yang bercirikan dunia kebudayaan (the world of culture).
C. HUBUNGAN HAKIKAT MANUSIA DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN HARKAT
DAN MARTABAT MANUSIA
4.1 Pengertian Hak Asasi
Hak asasi adalah hak yang harus dimiliki oleh setiap manusia yang diberikan Tuhan. Hak asasi
meliputi:
1. Hak untuk hidup
2. Hak kemerdekaan
3. Hak memiliki sesuatu
Hak asasi manusia meliputi berbagai bidang yaitu:
1. Hak asasi pribadi, meliputi hak kemerdekaan, hak memeluk agama, dan beribadah sesuai dengan
keyakinan, hak mengemukakan pendapat, dan hak kebebasan berorganisasi.
2. Hak asasi ekonomi, meliputi hak memiliki sesuatu, hak membeli dan menjual sesuatu, hak
mengadakan suatu perjanjian atau kontrak, dan hak memilih pekerjaan.
3. Hak asasi mendapatkan pengayoman dan perlakuan sama dalam keadilan dan pemerintah atau
sering disebut hak persamaan hukum.
4. Hak asasi politik, meliputi hak untuk diakui sebagai warga Negara yang sederajat. Oleh karena
itu, setiap warga Negara wajar mendapat hak itu dalam mengolah dan menata serta dalam
menentukan warna politik dan kemajuan Negara.
5. Hak asasi sosial dan kebudayaan meliputi hak kebebasan mendapatkan pengajaran atau hak
pendidikan serta hak pengembangan kebudayaan.
6. Hak asasi perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan perlindungan hukum meliputi hak
perlakuan yang wajar dan adil dalam penggeladahan.
Di Negara kita, hak asasi manusia telah mendapat tempat yang sangat terhormat, yaitu
antara lain terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945. Hak asasi manusia dalam UUD 1945 ini
dapat ditemukan dalam pembukaan dan batang tubuhnya.
1. Pembukaan UUD 1945, alinea keempat, melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Adanya pernyataan ini, menunjukan bahwa pemerintah menjamin secara penuh hak-hak asasi
manusia warganya, meningkatkan martabat bangsanya.
2. Pasal 27, Ayat (2), menyatakan, tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi manusia. Ini merupakan pengakuan dan jaminan peningkatan martabat manusia.
Oleh sebab itu, warga Negara berhak mendapatkan pekerjaan untuk mencapai penghidupan yang
layak.
3. Pasal 29 Ayat (2), menyatakan, Negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu. Pasal ini
merupakan pengakuan hak asasi yang sangat pribadi dalam memilih dan memeluk atau
menerima suatu agama, serta kebebasan baik secara pribadi maupun bersama-sama anggota
masyarakat lingkungannya serta secara terbuka maupun tertutup menyatakan agama melalui
ibadah, ketaatan tindakan, dan ajaran masing-masing.
Dengan mengakui bahwa setiap manusia mempunyai hak asasi yang kodrati, terkandung
nilai-nilai luhur yang bisa meningkatkan martabat dan harkat manusia, yaitu:

1. Manusia dengan sendirinya diakui keberadaannya, serta hak dan kewajibannya, dilindungi
secara hukum.
2. Manusia tidak akan memperlakukan manusia lainnya secara sewenang-wenang.
3. Pemerintah atau pihak lain, tidak akan melakukan kegiatan yang merugikan pihak lain, misalnya
melaksanakan homo homini lupus (penindasan oleh manusia atas manusia lainnya).
4.2 Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan
a. Fungsi pendidikan ada 2, yaitu:
Mikro, yaitu membantu perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.
Makro, yaitu pengembangan pribadi, warga Negara, kebudayaan dan bahasa.
b. Prinsip mendidik
Memberi tuntunan
Memberi bantuan
c. Perbedaan pergaulan dan pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar untuk mendapatkan ilmu. Sedangkan pergaulan yaitu
hubungan antara manusia dengan manusia lainnya.
d. Ciri-ciri pergaulan dalam pendidikan
Dalam pergaulan orang berusaha mempengaruhi (dalam hal yang baik)
Dengan cara membaca buku, dengan adanya peraturan seseorang yang ingin mempengaruhi
orang lain (yang belum dewasa) belum bisa disebut seorang pendidik.
4.3 Fungsi dan Peran Pendidikan
a. Lembaga pendidikan keluarga
Keluarga adalah yang berperan utama kepada anak
Keluarga yang paling utama dalam pendidikan, sangat penting dalam
mengembangkan
bentuk pola pendidikan anak
Pendidikan keluarga memberika pendidikan, nilai norma, agama serta keluarga atau lembaga
yang kodrat
b. Fungsi lembaga pendidikan keluarga
Merupakan pengalaman pertama bagi anak-anak
Pendidikan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak
Dalam keluarga akan terbentuk moral anak , keteladanan orangtua dalam bertutur kata akan
menjadi wahana pengajaran bagi anak-anak
Akan tumbuh tolong menolong, tenggang rasa, sehingga tercipta keluarga yang hidup damai dan
sejahtera
Merupakan lembaga yang meletakkan dasar-dasar pendidikan agama
Keluarga adalah sebagai pendorong dan pemberi semangat kepada anak
c. Hambatan-hambatan yang terjadi kepada anak
Figur orangtua yang tidak mampu memberi teladan atau contoh kepada anak
Kurangnya kasih sayang dari orangtua
Ekonomi keluarga yang kurang / lebih
Kasih sayang orangtua yang berlebihan sehingga anak menjadi manja

Orangtua yang tidak bisa memberi rasa aman kepada anak atau tuntutan orangtua yang
berlebihan
Orangtua tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak
Orangtua yang tidak bisa membangkatkan inisiatif dan kreatif kepada anak

Anda mungkin juga menyukai