Portfolio TB
Portfolio TB
Nama kegiatan
: Program TB
Tempat
Tanggal
: 27 November 2015
Deskripsi Kegiatan :
Pada tanggal 27 November 2015, sekitar pukul 08.00 WIB, kami mulai
melakukan kegiatan di puskesmas Kedaung Barat .Setiap hari kamis merupakan
hari khusus program TB (Tuberkulosis), jadi pasien-pasien TB selalu kontrol dan
mengambil obat khusus pada hari kamis dan jumat. Hari itu saya bertugas di
Program TB bersama salah satu staf Puskesmas yang bertanggung jawab pada
bagian program TB tersebut di Puskesmas Kedaung Barat.
Program TB di Puskesmas Kedaung Barat menempati suatu ruangan
tersendiri yang terletak di bagian belakang puskesmas. Pada ruangan ini terdapat
terdapat 1 meja, 2 kursi, dan 1 lemari yang khusus digunakan untuk obat-obat
injeksi. Obat-obat KDT (kombinasi dosis tetap) yang siap dibagikan terletak
dilantai. Di bagian Program TB ini, saya banyak mendapatkan ilmu tentang
bagaimana proses pengisian dan pencatatan form TB tiap-tiap pasien yang rutin
dibawa pasien ketika datang berobat, bagaimana pemberian obat TB baik pada
dewasa maupun pada anak- anak, bagaimana memberikan edukasi pada pasienpasien TB.
Pasien yang kontrol ke bagian Program TB ini adalah pasien-pasien yg
sudah ditegakkan diagnosis TB secara pasti oleh dokter baik yang berasal dari
puskesmas maupun pasien-pasien rujukan yang berasal dari rumah sakit luar. Pada
hari itu, program TB selesai pada pukul 12.00 WIB dengan jumlah pasien 28
orang sekitar. Pada hari itu juga program TB ditutup dengan kasus TB MDR
(multidrugs resistant). Saya tertarik untuk memilih kasus pasien TB, karena
kasusnya masih sangat jarang untuk puskesmas Kedaung Barat hanya terdapat
satu kasus, dengan demikian saya bisa mempelajari bagaimana pemberian OAT
yang benar dan terawasi secara baik untuk menanggulangi tingginya angka
resistensiM.Tb.
Pada umumnya pasien dengan TB MDR yang datang saat itu, adalah
pasien sebelumnya sudah diperiksa didiagnosis oleh TAK (Tim Ahli Klinis) dan
telah ditegakkan diagnosis TB MDR dan merupakan pasien rujukan dari UPK 1.
Meskipun sebelumnya telah ditegakkan bahwa pasien tersebut mengalami TB
MDR, namun untuk dapat mempelajari mempelajari kasus pasien tersebut secara
keseluruhan, saya mencoba untuk melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
pada pasien tersebut.
Ketika selesai melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, saya
kemudian menjelaskan kepada pasien mengenai sakit apa yang dideritanya saat
ini, dan anjuran-anjuran apa yang sebaiknya dilakukan oleh pasien dan efek
samping obat yang dapat terjadi. Namun sayangnya, pasien datang seorang diri
dan pada saat itu saya tidak bisa menunjuk seorang yang bertugas sebagai PMO
(Pengawas Menelan Obat). Pada pasien ini, regimen yang diberikan adalah Km - Eto - Lfx - Z - C yang diberikan sesuai dengan BB pasien. Pasien memiliki
riwayat minum obat TB sebelumnya yaitu pada tahun 2007 dan pada tahun 2010.
Diagnosis Holistik
Aspek personal:
Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu.
Pasien kuatir karena batuk berdahaknya tidak kunjung sembuh, karena
pasien sudah memiliki riwayat pengobatan TB. Pasien memiliki harapan
yang sangat besar untuk sembuh
Aspek klinis:
TB MDR
Aspek faktor internal:
Pasien adalah seorang perempuan, berusia 41 tahun
Aspek faktor eksternal:
Pasien tinggal di perkampungan yang tidak terlalu padat rumah pasien
hanya memiliki dua ventilasi. Keluarga pasien termasuk ke dalam
ekonomi menengah kebawah. Pendidikan terakhir SMP. Pasien terkadang
memiliki kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Aspek skala fungsional:
Derajat 1
Tatalaksana:
Non-farmakologi:
-
Istirahat yang cukup, dan minum obat secara teratur selama minimal 18
bulan
Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit yang diderita pasien
Menganjurkan untuk menggunakan masker, atau selalu menutup mulut
dengan menggunakan lengan saat batuk dan bersin
Tidak membuang dahak di sembarang tempat
Eduksi tentang efek samping obat, dan menganjurkan untuk segera kontrol
bila timbul efek samping tersebut
Selalu membuka jendela rumah agar ventilasi udara dalam rumah cukup
Makan makanan yang bergizi, tidak ada pantangan makan
Rutin menjemur alas tidur agar tidak lembab.
Farmakologi:
-
REFLEKSI KEGIATAN
KINERJA INTERNAL PUSKESMAS
Nama kegiatan
: Program TB
Tempat
Tanggal
: 27 November 2015
memberikan obat injeksi di ruang TB dan obat yang akan dibawa pulang oleh
pasien.
Tindakan yang telah saya lakukan yang menurut saya benar antara lain
adalah saya menekankan kepada pasien untuk memiliki PMO. Saya mencoba
menjelaskan tentang penyakit yang diderita pasien dengan menggunakan kalimat
yang mudah dipahami oleh pasien Saya juga memberitahu pasien bahwa pasien
harus minum obat secara teratur dan terus-menerus minimal selama 6 bulan
penuh, dan jangan sampai putus berobat. Selain itu, saya juga menjelaskan pula
mengenai anjuran-anjuran yang sebaiknya dilakukan oleh pasien, dan berapa
banyak obat yang harus diminum, serta efek samping obat. Selain itu, saya
mencoba untuk melakukan pemeriksaan fisik dalam posisi pasien sedang duduk.
Tindakan yang telah saya lakukan yang menurut saya masih kurang tepat
antara lain adalah saya tidak menjelaskan kepada pasien bahwa karena pasien
dengan TB MDR sedikit berbeda dengan TB paru yaitu ada beberapa pemeriksaan
penunjang dilakukan secara berkala diantaranya adalah fungsi ginjal, fungsi hepar,
uji kepekaan obat, foto thoraks dan mengingat pasien seorang perempuan dan
masih produktif maka dibutuhkan tes kehamilan.
Multidrug resistanceTB adalah isolat M.Tb yang resisten terhadap dua
atau lebih OAT lini pertama, minimal terhadap INH dan rifampisin.Penyebab
utama terjadinya adalahman made phenomenon. Dari sisi mikrobiologi, resistensi
tersebut akibat mutasi genetik sehingga obat tidak lagi efektif melawan kuman
TB. Dari segi klinis dan program, penatalaksanaan yang tidak adekuat dapat
menyebabkanstrainkuman yang resisten menjadi dominan. Pengobatan yang tidak
adekuat biasanya akibat dari satu atau lebih kondisi berikut:1
kunci penting mencegah dan mengatasi TB. Konsep DOTs merupakan salah satu
upaya penting yang menjamin keteraturan berobat pasien dan menanggulangi
masalah
TB
khususnya
resistensi
ganda.
Secara
bakteriologis
suatu
penyakit dahulu
Pasien gagal pengobatan ulang (kategori 2) dibuktikan dengan register TB
atau kategori 2)
Suspek TB dengan keluhan yang tinggal dekat dengan pasien TB-MDR
lain yang
sebagai
pemimpin
yang
dapat
mengarahkan
pasien
dalam
Daftar Pustaka:
1. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI, 2014
2. World Health Organization. Global tuberculosis control. WHO report 2012.
Geneva: WHO; 2102
3. World Health Organization. Multidrug and extensively drug-resistant TB
(M/XDRTB): 2010 global report on surveillance and response. WHO Library
Cataloguing-inPublication Data. WHO/HTM/TB/2010.3. p.ix
Nama Mahasiswa
................................................
TTD .........................
Nama Pembimbing
................................................
TTD .........................
................................................
TTD .........................
LAMPIRAN
Kopi Rekam Medis:
Anamnesis:
tinggi.
Riwayat sosial dan kebiasaan: Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok.
Suami pasien yang tinggal serumah memiliki kebiasaan merokok sejak
Farmakologi:
-
Hasil Dokumentasi:
Foto Saat anamnesis & Pemeriksaaan fisik