Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

TUGAS KHUSUS DAFTAR INFORMASI OBAT

4.1 Latar Belakang


Obat pada dasarnya merupakan bahan yang hanya dengan takaran tertentu
dengan penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa, mencegah
penyakit, menyembuhkan atau memelihara kesehatan. Oleh karena itu sebelum
menggunakan obat yang harus diketahui yaitu indikasi, dosis aturan pakai, dan efek
samping obat agar tepat, aman dan rasional. Informasi obat dapat diperoleh dari
etiket atau brosur yang menyertai obat tersebut bahkan dari informasi lainnya yang
dapat dipercaya. Apabila informasi dalam etiket obat atau sumber lain kurang
dipahami dianjurkan untuk menanyakan pada tenaga kesehatan.
Pada saat dilakukan pengobatan dengan menggunakan dosis yang normal,
sering timbul efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping ini terjadi setelah
beberapa saat minum obat.
Efek samping ini dapat terjadi pada saluran pencernaan berupa rasa mual,
diare, perut sembelit, dapat juga terjadi pada kulit, berupa bercak merah, gatal, rasa
panas pada kulit, selain itu juga dapat menyebabkan wajah menjadi bengkak, sesak
nafas, dan sebagainya hingga efek samping berat yang dapat mempengaruhi fungsi
organ.

4.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan Daftar Informasi Obat yaitu dapat menyediakan
informasi bagi tenaga kesehatan yang ada di RSUD Kota Bandung mengenai obat
yang digunakan pasien dalam pelayanan informasi obat.

52

4.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan Daftar Informasi Obat diharapkan dapat
menyediakan informasi bagi tenaga kesehatan yang ada di RSUD Kota Bandung
mengenai obat yang digunakan pasien dalam pelayanan informasi obat.

4.4 Definisi Pelayanan Informasi Obat (PIO)


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 58 tahun 2014, Pelayanan
Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi,
rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif
yang dilakukan oleh Apoteker kepada Dokter, Apoteker, Perawat, profesi kesehatan
lainnya serta pasien dan pihak lain di luar rumah sakit. PIO bertujuan untuk:
a. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan
di lingkungan rumah sakit dan pihak lain di luar rumah sakit;
b. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan
obat/ sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai terutama
bagi Tim Farmasi dan Terapi (TFT).
c. Menunjang penggunaan obat yang rasional.

4.5 Kegiatan PIO


Kegiatan PIO menurut Permenkes No.58 tahun 2014, meliputi:
a. Menjawab pertanyaan;
b. Menerbitkan bulletin, leaflet, poster, newsletter;
c. Menyediakan informasi bagi Tim Farmasi dan Terapi sehubungan dengan
penyusunan formularium rumah sakit;
d. Bersama dengan Tim Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap;
e. Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga
kesehatan lainnya;
f. Melakukan penelitian.

53

4.6 Faktor PIO


Faktor-faktor PIO yang perlu diperhatikan dalam PIO meliputi:
a. Sumber Daya Manusia (SDM)
b. Tempat
c. Perlengkapan
Untuk dapat memberikan pelayanan informasi obat IFRS perlu mengakses
lingkungan disekitarnya termasuk ketersediaan berbagai sumber daya. Sumber daya
yang dimaksud meliputi:
a. Tenaga kesehatan
Dokter, apoteker, dokter gigi, perawat, tenaga kesehatan lain di rumah sakit.
b. Pustaka
Terdiri dari majalah ilmiah, buku teks, laporan penelitian, dan Farmakope.
c. Sarana
Fasilitas ruangan, peralatan, komputer, internet, dan perpustakaan.
d. Prasarana
Industri farmasi, Badan POM, Pusat Informasi Obat, Pendidikan Tinggi
Farmasi, Organisasi Profesi (dokter, apoteker, lain-lain).

4.7 Sasaran PIO


Sasaran dalam melakukan informasi obat meliputi:
a. Pasien dan atau keluarga pasien
b. Tenaga kesehatan : dokter, dokter gii, apoteker
c. Pihak lain: manajemen, tim/kepanitiaan klinik, dan lain-lain.

4.8 Sumber Informasi PIO


Semua sumber informasi yang digunakan diusahakan baru dan disesuaikan
dengan tingkat dan tipe pelayanan. Pustaka digolongkan dalam 3 (tiga) kategori
yaitu:

54

a. Pustaka Primer
Artikel asli yang dipublikasikan penulis atau peneliti, informasi yang terdapat
didalamnya berupa hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah.
b. Pustaka Sekunder
Berupa system indeks yang umumnya berisi kumpulan abstrak dari berbagai
macam artikel jurnal. Sumber informasi sekunder sangat membantu dalam
proses pencarian informasi yang terdapat dalam sumber informasi primer.
Sumber informai ini dibuat dalam berbagai data base, seperti: International
Pharmaceutical Abstract yang berisi abstrak penelitian kefarmasian.
c. Pustaka Tersier
Pustaka tersier umumnya berupa buku referensi yang berisi yang umum,
lengkap dan mudah dipahami. Contoh dari pustaka tersier Drugs Information
Handbook (DIH).

55

4.9

Bentuk

Kelas
Terapi &

Daftar Obat Formularium RSUD Kota Bandung

No.

FDA

Nama

Sediaan

Generik

&

AturanPakai/ Dosis

Indikasi

Cara

Efek Samping

Penyajian

Kekuatan

OBAT KARDIOVASKULER

1.1

ANTI ANGINA

Isosorbid

Tab.

Dewasa:

Mencegah dan

Hipotensi, hipotensi postural,

Berikan saat

Dinitrat

5 mg,

ORAL

mengobati angina

unstable angina, rebound

perut kosong

10 mg,

Angina, 5-40 mg4 kali/hari atau 40 mg setiap

pektoris, gagal

hipertensi, kulit tampak pucat,

jam sebelum

Inj.

8-12 jam didalam dosis sustained-release.

jantung kongestif,

gagal jantung, takikardi, syok,

makan. (PIO

10 mg/10

Gangguan Jantung Kongestif, dosis awal 20

mengurangi nyeri,

peripheral edema, sakit kepala,

Depkes, DIH)

ml

mg 3-4 kali per hari.(DIH)

disfagia, kejang

pusing, mual, muntah, mulut

esofagial. (PIO

kering, pandangan kabur,

Depkes, DIH)

muncul keringat dingin. (PIO

Sublingual: 2.5-5 mg setiap 5-10 menit,


maksimum 3 dosis selama 15-30 menit, juga

Depkes, DIH)

dapat digunakan 15 menit sebelum melakukan


aktivitas untuk mencegah terjadinya serangan
(profilaksis). (PIO Depkes)
1.2

ANTIARITMIA

Digoksin

Tablet

Pengobatan gagal

Biasanya berhubungan dengan

Dapat

0,25mg,

ORAL

jantung

dosis yang berlebih, termasuk :

diberikan

Inj 0,25

Digitalis cepat (24-36 jam) 4-6 tablet kemudian

kongestif;takiaritmi

anoreksia, mual , muntah,

bersama atau

mg/ml

1 Oral, untuk digitalisasi cepat, 1 1,5 mg

a seperti fibrilasi

diare, nyeri abdomen,

tanpa

dalam dosis terbagi, bila tidak diperlukan

atrial dan takikardi

gangguan penglihatan, sakit

makanan.

cepat, 250 500 mikrogram sehari (dosis yang

supraventikular;

kepala, rasa capek, mengantuk,

(MIMS)

lebih tinggi harus dibagi)tablet pada interval

syok kardiogenik.

bingung, halusinasi, depresi;

tertentu.

(PIO Depkes, DIH)

aritmia, heart block; jarang

Dewasa :

terjadi rash, isckemia intestinal

1.3

ANTIHIPERTENSI

1.3.1

GOLONGAN ACE INHIBITOR

C; D

(II/III)

Kaptopril

Inj 0.5-1 mg/hr. (PIO Depkes)

; gynecomastia pada

Dosis pemeliharaan : 62,5 500 mikrogram

penggunaan jangka panjang,

sehari (dosis yang lebih tinggi harus dibagi)

trombositopenia.

(PIO Depkes)

(PIO Depkes, DIH)

Tablet

Dewasa:

Antihipertensi,

Hipotensi, takikardi, nyeri

Sebaiknya

12,5 mg,

ORAL

gagal jantung,

dada, palpitasi, ruam, pruritus,

diberikan 1

25 mg,

Hipertensi akut, 12.5-25 mg 2-3 kali/hari,

disfungsi ventrikel

hiperkalemia, neutropenia,

jam sebelum

50 mg,

dapat diulang jika perlu.

kiri setelah infark

proteinuria, meningkatkan

atau 2 jam

Hipertensi, awal 12.5-25 mg 2-3 kali/hari.

miokardial, diabetik

kreatinin, batuk, reaksi

sesudah

Maks. 150 mg 3 kali /hari. Ditambahkan

nefropati. (DIH)

hipersensitivitas, Stevens

makan. (DIH)

diuretik sebelum dosis ditingkatkan lagi.

jhonson syndrome,

(dalam perut

Rentang dosis lazim (JNC 7): 25-100 mg/hari

ginekomastia, meningkatkan

kosong)

dalam 2 dosis terbagi.

bilirubin, sering buang air

Gagal jantung kongestif, awal 6.25-12.5 mg 3

kecil, impotensi, anemia,

kali/hari dibantu dengan glikosid jantung dan

trombositopenia, hepatitis,

terapi diuretic. Target: 50 mg 3 kali/hari.

kolestasis, myalgia, gagal

Anak-anak/Remaja (>12thn)

ginjal, pandangan kabur, SLE,

Hipertensi Oral:

bronkospasme. (DIH)

Awal 12.5-25 mg/dosis diberikan setiap 8-12


jam. (DIH)

56

1.3.2

GOLONGAN BETA BLOKER

Atenolol

Tablet

Dewasa:

Pengobatan

Bradikardi tetap, hipotensi,

Dapat

50 mg,

ORAL

hipertensi

nyeri dada, edema, gagal

diberikan

100 mg,

Hipertensi, 25-50 mg sekali sehari, dapat

(monoterapi atau

jantung, pusing, mudah lelah,

tanpa bersama

ditingkatkan sampai 100 mg/hari.

kombinasi dengan

insomnia, lesu, merasa

dengan

Anak-anak:

obat hipertensi

bingung, depresi, sakit kepala,

makanan

ORAL

lainnya), angina

kontipasi, diare, mual,

(DIH)

Hipertensi, 0.5-1 mg/kg/dosis diberikan

pektoris, pasien

impoten, sesak nafas (terutama

sehari; rentang dari 0.5-1.5 mg/kg/hari; dosis

infark miokardia.

pada dosis tinggi), halusinasi,

maks. 2 mg/kg/hari sampai 100 mg/hari. (DIH)

(DIH)

enzim hati meningkat, sindom


lupus, trombositopenia. (DIH)

1.3.3
C

GOLONGAN CALCIUM
CHANNEL BLOKER
1

Amlodipin

Tablet

Dewasa

Pengobatan

Edema periferal, palpitasi,

Dapat

5 mg,

ORAL

hipertensi, gejala

sakit kepala, pusing, cepat

diberikan

10 mg

Hipertensi, dosis awal 5 mg sekali sehari,

angina kronis stabil,

lelah, somnolen, ruam,

tanpa bersama

dosis maksimum 10 mg sekali sehari. Rentang

angina vasospastik.

pruritus, mual, nyeri perut,

dengan

dosis lazim (JNC 7): 2.5-10 mg sekali sehari.

(DIH)

dyspepsia, gingival

makanan

hyperplasia, keram otot, sesak

(DIH)

Anak-anak (6-17 thn)

nafas, edema paru, reaksi

ORAL

alergi, anoreksia, aritmia,

Hipertensi,2.5-5 mg sehari sekali. (DIH)

bradikardi, konjungtivitis,
konstipasi, depresi, diaphoresis
meningkat, diare, nyeri mata,
myalgia, kesemutan, kulit
kering. (DIH)

1.3.4
C; D tri-

GOL. ANGIOTENSIN II
ANTAGONIS
Tablet

Dewasa

Pengobatan

Hiperkalemia, hipotensi

Dapat

mester

Irbesartan

150mg,

ORAL

hipertensi

ortostatik, cepat lelah, pusing,

diminum

II&III

300mg

Hipertensi, 150 mg sekali sehari.

(monoterapi atau

diare, dispepsia, infeksi saluran

dengan atau

Nefropati pada pasien dengan diabetes tipe

kombinasi dengan

nafas atas, batuk, nyeri perut,

tanpa

2 dan hipertensi, dosis target 300 mg sekali

obat hipertensi

nyeri dada, edema, sakit

makanan.

sehari.

lainnya), diabetik

kepala, influenza, nyeri otot,

(DIH)

nefropati pada

mual, perasaan cemas,

Anak-anak

pasien DM tipe 2

faringtis, ruam, rhinitis,

ORAL

dan hipertensi.

takikardi, infeksi saluran

Hipertensi, (6 thn) awal 75 mg sekali sehari.

(DIH)

urinary, vertigo, muntah,


angina, aritmia, bronchitis,

(DIH)

depresi, konjungtivitis,
konstipasi, gout, hepatitis,
gagal jantung. (DIH)
1.4

ANTIAGREGASI PLATELET

C;D

Asam

Tablet

Dewasa:

Pengobatan &

Ggn GI, pusing, reaksi

Sebaiknya

(dosis

Asetil

80mg,

Oral:

pencegahan angina

hipersensitif.

diberikan

penuh

Salisilat

100mg

Pengobatan & pencegahan angina pektoris

pektoris & infark

(PIO Depkes, DIH)

bersama

pada tri-

(Asetosal)

& infark miokard, 1 tablet (100 mg) sekali

miokard. Demam,

makanan.

sehari. (PIO Depkes, DIH)

nyeri pasca

Telan utuh,

vaksinasi, sakit

jangan

gigi, nyeri otot &

dikunyah/diha

nyeri saraf. (PIO

ncurkan. (PIO

Depkes, DIH)

Depkes, DIH)

mester
III)

57

1.5

GAGAL JANTUNG

C: D tri-

Tablet

Dewasa:

Pengobatan

Nyeri dada, mudah lelah,

Dapat

mester

Bisoprolol

2,5mg,

ORAL

hipertensi

insomnia, hipoestesia, diare,

diberikan

II&III

5mg

Gagal jantung, awal 1.25 mg sehari sekali,

(monoterapi atau

mual, muntah, artalgia, infeksi

tanpa

dosis maks. yang direkomendasi 10 mg sekali

kombinasi dengan

saluran nafas atas, rhinitis,

bersamaan

sehari. (DIH)

obat hipertensi

sinusitis, sesak nafas, nyeri

dengan

lainnya).

perut, jerawat, angioedema,

makanan

aritmia, asma, nyeri

(DIH)

Off label: angina

punggung/leher, bradikardi,

kronik stabil,

brokhitis, bronkospasme,

aritmia

BUN/kreatinin meningkat,

supraventricular,

merasa bingung (terutama

gagal jantung.

pasien lansia), gagal jantung

(DIH)

kongestif, konstipasi, batuk,


depresi, dermatitis, pusing,
eksim, gout, halusinasi,
pendengaran menurun,
hiperglikemia, hiperkalemia,
hipertrigliseridemia, impoten,
kesemutan. (DIH)

1.6

ANTIHIPERLIPIDEMIA

Gemfibrozi

Kapsul

Dewasa:

Pengobatan

Dispepsia, mudah lelah,

30 menit

300 mg,

ORAL

hipertrigliseridemia

vertigo, sakit kepala, ruam,

sebelum

600 mg,

Hiperlipidemia/hipertrigliseridemia, 1200

dalam tipe IV dan

nyeri perut, diare,

sarapan dan

mg/hari dalam 2 dosis terbagi. (DIH)

V hiperlipidemia

mual/muntah, konstipasi,

makan malam.

untuk pasien yang

anemia, angioedema, artalgia,

(DIH)

beresiko lebih besar

bilirubin dan kreatinin

untuk pankreatitis

meningkat, penglihatan kabur,

dan yang tidak

hypoplasia sumsum tulang,

punya respon

katarak, kolelitiasis, kolesititis,

terhadap intervensi

depresi, dermatitis,

diet. (DIH)

eosinophilia, hipokalemia,
leukopenia, myalgia, miopati,
nefrotoksisitas, kesemutan,
rabdomiolisis. (DIH)

Simvastatin

Tablet

Dewasa:

Mencegah

Konstipasi, dyspepsia,

Diminum

10 mg,

ORAL

terjadinya penyakit

transaminase meningkat,

tanpa

20 mg

Homozigot hiperkolesterolemia familial, 40

jantung koroner

infeksi pernafasan atas, nyeri

bersamaan

mg sekali sehari pada malam hari. PJK karena

karena

perut, diare, pusing, mudah

dengan

Hiperlipidemia, 20-40 mg sekali sehari pada

hiperkolesterolmia;

lelah, sakit kepala, insomnia,

makanan dan

malam hari, rentang 5-80 mg/hari.

mengurangi resiko

mual, pruritus,

diberikan pada

Penyesuaian dosis simvastatin dengan obat

stroke;

trombositopenia, vertigo,

malam hari

bersamaan:

antihiperlipidemia

depresi, hipotensi, nyeri otot,

untuk efikasi

Siklosporin atau danazol: Awal: 5 mg,

dengan

miopati, fotosensitivitas. (DIH)

maksimal.

sebaiknya tidak melebihi 10 mg / hari

menurunkan

Gemfibrozil: Dosis tidak boleh melebihi 10 mg

kolesterol total,

/ hari. Amiodaron atau verapamil: Dosis tidak

LDL-C,

boleh melebihi 20 mg / hari.

apolipoprotein B,

Anak-anak (10-17 thn)

dan trigliserida

ORAL

serta meningkatkan

10 mg sekali sehari pada malam hari, rentang

HDL. (DIH)

(DIH)

10-40 mg/hari (maks. 4 0 mg/hari). (DIH)

58

Anda mungkin juga menyukai