penderita
penyakit
batu
kandung
empedu
meningkat
sehubungan dengan usia dan dua kali lebih tinggi pada pada wanita di bandingkan
pada pria. Perbedaan gender ini karena faktor hormon esterogen yang
meningkatkan sekresi kolesterol empedu.4Manifestasi klinik dari batu empedu
dapat berupa nyeri episodik (kolik bilier), inflamasi akut di kandung empedu
(kolesistitis akut) atau saluran empedu (kolangitis akut), komplikasi akibat
migrasi batu empedu ke dalam koledokus seperti pankreatitis, obstruksi saluran
empedu yang dapat mengganggu fungsi hati yakni ikterus obstruktif sampai
sirosis bilier.2
LAPORAN KASUS
Seorang laki-laki, 66 tahun, alamat Lemo Barat, pekerjaan petani , agama
Katolik, masuk rumah sakit pada tanggal 5 Januari 2016, jam WITA, dengan
keluhan badan kuning. Dari anamnesis, didapatkan bahwa kulit pasien berwarna
kuning sejak 2 minggu SMRS, kuning awalnya hanya pada bagian mata dan
wajah yang kemudian menjalar ke seluruh tubuh, pasien mengeluh dengan
penurunan nafsu makan tapi tidak mengalami penurunan berat badan, mual (+)
tapi tidak muntah, kencing berwarna seperti teh, BAB biasa. Pasien tidak demam,
tidak sakit kepala, tidak merasa lemah. Riwayat penyakit dahulu, pasien
mengalami kuning 2 bulan yang lalu SMRS namun hilang saat pergi berobat ke
dokter, diagnosis dan obat yang didapat tidak diketahui oleh pasien, riwayat
penyakit kronis seperti kolesterol, jantung, paru, ginjal, hipertensi, diabetes
melitus disangkal pasien. Riwayat mengkonsumsi dan alkohol tapi berhenti sejak
20 tahun yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang
dengan kesadaran yang kompos mentis. Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 106
x/m, respirasi 20 x/m, suhu 36C. Pada pemeriksaan kepala ditemukan
konjungtiva anemis (-), dan sklera ikterik (+), pupil bulat isokor, refleks cahaya
(+) normal. Pada leher tekanan vena jugularis 5+0 cmH 2O, trakea letak tengah dan
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Pada pemeriksaan dada simetris
kanan dan kiri, pemeriksaan paru dari inspeksi didapatkan pergerakan kiri sama
dengan kanan. Palpasi didapatkan stem fremitus kiri dan kanan sama. Perkusi
terdengar sonor kiri dan kanan. Suara pernapasan pada auskultasi vesikuler, tidak
ada rhonki dan tidak ada wheezing. Pada pemeriksaan jantung, iktus kordis tidak
tampak dan tidak teraba. Batas jantung kiri terletak pada ruang antar iga V linea
midklavikula sinistra. Batas jantung kanan pada ruang iga IV linea sternalis
dekstra. Pada auskultasi curah jantung 88x/menit, regular, terdengar suara jantung
pertama dan kedua normal, tidak ada bising. Pada pemeriksaan abdomen, inspeksi
datar, soepel, bising usus terdengar dalam batas normal, nyeri tekan suprapubik
hepar dan lien tidak teraba. Pada ekstremitas akral hangat, tidak ada edema pada
keempat ekstremitas.
fosfatase 107, klorida 104,4 mEq/L, kalium 3,12 mEq/L, natrium 139mEq/L,
Calsium 8,16
Pada hari perawatan hari ketujuh, keluhan sudah tidak ada. Keadaan
umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis. Tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 68x/m, respirasi 20x/m, suhu 36,6C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan sklera ikterik (+).Diagnosis pasien ialah ikterus obstruktif ec suspect
choledocholitiasis dd tumor caput pankreas Terapi yang diberikan ialah IVFD
NaCl 0,9% + KCl 25 mEq 14 gtt/menit dilanjutkan aminofusin hepar 14 tpm,
KSR 2x1, Ranitidin Inj 2x1gr, Curcuma 3x1, asam folat 3x1.
Pada hari perawatan hari kedelapan, keluhan sudah tidak ada. Keadaan
umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis. Tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 68x/m, respirasi 20x/m, suhu 36,6C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan sklera ikterik (+).Diagnosis pasien ialah ikterus obstruktif ec suspect
choledocholitiasis dd tumor caput pankreas Terapi yang diberikan ialah IVFD
NaCl 0,9% + KCl 25 mEq 14 gtt/menit dilanjutkan aminofusin hepar 14 tpm,
KSR 2x1, Ranitidin Inj 2x1gr, Curcuma 3x1, asam folat 3x1.
Pada hari perawatan hari kesembilan, keluhan kulit kuning dan mual.
Keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis. Tekanan darah
100/60 mmHg, nadi 68x/m, respirasi 18x/m, suhu 36,0C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan sklera ikterik (+).Diagnosis pasien ialah ikterus obstruktif ec suspect
choledocholitiasis dd tumor caput pankreas + dispepsia syndrome. Terapi yang
diberikan ialah IVFD NaCl 0,9% : aminofusin hepar 14 tpm, KSR 2x1, Ranitidin
Inj 2x1gr, Curcuma 3x1, antasida syr 3xc1. Raber dengan bedah digestif,
menunggu hasil CT-ABD + Kontras
Pada hari perawatan hari kesepuluh, keluhan sudah tidak ada. Keadaan
umum tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis. Tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 56x/m, respirasi 24x/m, suhu 36,6C. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan sklera ikterik (+).Diagnosis pasien ialah ikterus obstruktif ec suspect
choledocholitias. Terapi yang diberikan ialah I . Hasil CT-ABD tidak menunjukan
adanya tanda obstruksi, sehingga pasien dipulangkan dan diedukasikan untuk
rawat jalan di poli bedah.
PEMBAHASAN
Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan penunjang. Dari anamnesis, didapatkan pada
perawatan tanggal 5 januari 2016 pasien mengeluh badan kuning. Tahapan
(indirek)
tak
terkonjugasi
terjadi
ketika
ada
sensitifitas untuk batu koledokolitiasis hanya 60%. Terlihat adanya batu pada
saluran
empedu..Hasil
pemeriksaan
USG
abdomen
didapatkan
kesan
kodokolitiasis.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
ditarik kesimpulan diagnosis pada kasus ini ialah ikterus obstruksi e.c
koleldokolitiasis. Terapi yang diberikan pada kasus ini ialah IVFD NaCl 0,9% 20
gtt/menit, PCT 3x500mg, KSR 2x1, Ciprofloksasin 2x500mg, Domperidone
3x10mg, Omeprazole 2x1, Curcuma 1x1. Pengobatan ini merupakan terapi
simtomatik. erupa ceftazidin 2x1 g iv, metronidazole 3x500 mg drips.
Secara
pasientanpa
umum,batusaluran
gejala.
empeduharus
Batu
dikeluarkan,
empedupada
dengankolelitiasisataukolesistitisbiasanya
denganendoskopisphincterotomydan
ekstraksi
bahkanpada
pasien
diterapi
batudiikuti
olehkolesistektomi
lain
daritubuh(suatu
kondisi
yang
disebut
septikemia),
dan
PENUTUP
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan, fisik, dan pemeriksaan penunjang,
ditarik kesimpulan bahwa diagnosis pada kasus ialah ikterus obstruksi e.c
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12
13