Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Dalam komunikasi intrapersonal, akan dijelaskan bagaimana orang menerima informasi,


mengolahnya, menyimpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang
di sini kita sebut komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir.
1. Sensasi
Sensasi berasal dari kata sense yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan
organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, Sensasi adalah pengalaman elementer
yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama
sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting.
Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam
indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia
luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor
(misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, system
peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera oleh propriseptor (misalnya, organ
vestibular).
2. Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada
stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga
sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi
persepsi, yakni perhatian1[1] .
Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam
kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah (Kenneth E. Andersen)
Faktor Eksternal Penarik Perhatian

Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional terkadang disebut
sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter) dan
sifat-sifat yang menonjol, seperti :
* Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
* Intensitas Stimuli, kita akan memerharikan stimuli yang menonjol dari stimuli yang lain
* Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik perhatian.
*Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila deisertai sedikit variasi akan menarik
perhatian.
3. Memori
Memori adalah system yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup
merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing
perilakunya,2[2]
Jenis-jenis Memori
Pemanggilan diketahui dengan empat cara :
1. Pengingatan (Recall), Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara
verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
2. Pengenalan (Recognition), Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta; lebih mudah
mengenalnya.
3. Belajar lagi (Relearning), Menguasai kembali pelajaran yang sudah kita peroleh termasuk
pekerjaan memori.
4. Redintergrasi (Redintergration), Merekontruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori
kecil.
Mekanisme Memori
Ada tiga teori yang menjelaskan memori :
1. Teori Aus (Disuse Theory), memori hilang karena waktu. William James, juga Benton J.
Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa the more memorizing one does, the
2

poorer ones ability to memorize makin sering mengingat, makin jelek kemampuan
mengingat.
2. Teori Interferensi (Interference Theory), Ada 5 hal yang menjadi hambatan terhapusnya
rekaman : Interferensi, inhibisi retroaktif (hambatan kebelakang), inhibisi proaktif (hambatan
kedepan), hambatan motivasional, dan amnesia.
3. Teori Pengolahan Informasi ( Information Processing Theory), menyatakan bahwa informasi
mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term
memory (STM, memory jangka pendek; lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukan pada
Long-Term Memory (LTM, memori jangka panjang).
A. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan orang
lain biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya.
Adapun tujuan komunikasi interpersonal disini kami cantumkan hanya tiga saja yang kami
anggap paling penting, diantaranya:
a. Menemukan diri sendiri, artinya bila kita sering bergaul atau berinteraksi dengan orang lain
maka kita akan belajar banyak tentang diri kita maupun orang lain. Sehingga kita merasa nyaman
untuk berbicara tentang apa yang kita sukai bahkan mengenai diri kita pun tak luput menjadi
bahan pembicaraan. Sehingga memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan,
pikiran, dan tingkah laku kita.
b. Menemukan dunia luar, dengan komunikasi interpersonal kita akan lebih memahami orang
lain dan lingkungan di luar kita. Sehingga informasi yang kita dapat semakin bertambah dan
membuka cakrawala kita. Meskipun informasi yang kita dapat banyak dari media massa namun
pada akhirnya di dalami dan dipelajari melalui interaksi interpersonal.
c. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti,
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan
dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal
diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.3[3]
B. KOMUNIKASI BERMEDIA
Secara sederhananya, media komunikasi ialah perantara dalam penyampaian informasi dari
komunikator kepada komunikate yang bertujuan untuk efisiensi penyebaran informasi atau pesan
tersebut. Sedangkan fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi ialah sebagai berikut
(Burgon & Huffner, 2002);

1. Efisiensi penyebaran informasi; dengan adanya media komunikasi terlebih yang hi-tech
akan lebih membuat penyebaran informasi menjadi efisien. Efisiensi yang dimaksudkan
di sini ialah penghematan dalam biaya, tenaga, pemikiran dan waktu. Misalnya, kita
memberikan ucapan selamat hari raya Idul Fitri cukup melalui SMS, MMS, e-mail,
mailist dan media canggih lainnya. Hal ini lebih disukai karena nilai praktisnya jika
dibandingkan dengan mengirimkan kartu lebaran dengan waktu yang lebih lama. Namun
apakah cukup efektif?
2. Memperkuat eksistensi informasi; dengan adanya media komunikasi yang hi-tech, kita
dapat membuat informasi atau pesan lebih kuat berkesan terhadap audience/ komunikan.
Suatu contoh, dosen yang mengajar dengan multimedia akan lebih efektif berkesan
daripada dosen yang mengajar secara konvensional.
3. Mendidik/ mengarahkan/ persuasi; media komunikasi yang berteknologi tinggi dapat
lebih menarik audience. Sebagaimana kita pelajari pada bab sebelumnya tentang
komunikasi persuasi maka hal yang menarik tentunya mempermudah komunikator dalam
mempersuasi, mendidik dan mengarahkan karena adanya efek emosi positif.
4. Menghibur/ entertain/ joyfull; media komunikasi berteknologi tinggi tentunya lebih
menyenangkan (bagi yang familiar) dan dapat memberikan hiburan tersendiri bagi
audience. Bahkan jika komunikasi itu bersifat hi-tech maka nilai jualnya pun akan
semakin tinggi. Misalnya, presentasi seorang marketing akan lebih mempunyai nilai jual
yang tinggi jika menggunakan media komunikasi hi-tech daripada presentasi yang hanya
sekedar menggunakan metode konvensional.
5. Kontrol sosial; media komunikasi yang berteknologi tinggi akan lebih mempunyai fungsi
pengawasan terhadap kebijakan sosial. Seperti misalnya, informasi yang disampaikan
melalui TV dan internet akan lebih mempunyai kontrol sosial terhadap kebijakan
pemerintah sehingga pemerintah menjadi cepat tanggap terhadap dampak kebijakan
tersebut.4[4] Seperti contoh kasus face bookers sebagai pendukung bibit dan candra
beberapa waktu lalu.
C.

PERBEDAAN

KOMUNIKASI

KOMUNIKASI BERMEDIA
4

INTRAPERSONAL,

INTERPERSONAL,

DAN

Ada perbedaan mendasar dari kata yang mengawali kata personal yaitu intra dan inter. Mari kita
sama-sama telaah perbedaannya. Terlebih dahulu kita definisikan kata personal. Personal biasa
kita fahami sebagai pengertian lain dari kata individu, pribadi atau diri sendiri.
Intra menurut bahasa artinya di dalam. Singkat kata komunikasi intrapersonal adalah
komunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang dengan dirinya pribadi. Hal ini dimaksudkan
seseorang untuk mengenal kepribadian dirinya secara mendalam dan juga berfungsi untuk
meningkatkan kesadaran dalam dirinya. Ketika seseorang melakukan komunikasi intrapersonal,
pada saat itu dia sedang terlibat aktif dalam memproses balik (feedback) informasi-informasi
yang ada dirinya. Contoh dari komunikasi intrapersonal adalah berimajinasi, berkhayal, berdoa
dan bersyukur.
Sedangkan inter menurut bahasa memiliki arti di luar. Jadi dapat dijelaskan komunikasi
intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan luar dirinya. Dengan kata
lain, komunikasi yang terjadi antara satu orang dengan orang yang lain. Jadi untuk mendapatkan
feedback, harus ada pihak lain (orang lain) yang terlibat aktif dalam komunikasi ini. Contoh dari
komunikasi interpersonal adalah wawancara, pidato, mengorol dan mengajar.5[5]

Anda mungkin juga menyukai