Anda di halaman 1dari 12

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS DBD

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi Kasus DBD yang dilakukan di tempat


berikut ini :
-

Desa Jantiharjo, Kecamatan Karanganyar ( Senin, 14 Desember 2015 )

Telah dipresentasikan pada tanggal

Januari 2016 di Puskesmas Karanganyar, Kabupaten

Karanganyar guna melengkapi tugas sebagai Dokter Internsip.

Karanganyar,

Januari 2016

Mengetahui,
Dokter Internsip

dr. Rheza Setiawan

Pembimbing

dr. Vembrianti Prasiwibawani


NIP. 197912152006042011

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS DBD

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi Kasus DBD yang dilakukan di tempat


berikut ini :
-

Desa Jantiharjo, Kecamatan Karanganyar ( Senin, 14 Desember 2015 )

Telah dipresentasikan pada tanggal

Januari 2016 di Puskesmas Karanganyar, Kabupaten

Karanganyar guna melengkapi tugas sebagai Dokter Internsip.

Karanganyar,

Januari 2016

Mengetahui,
Dokter Internsip

dr. Aulia Rizki Andini

Pembimbing

dr. Vembrianti Prasiwibawani


NIP. 197912152006042011

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyakit DBD termasuk salah satu emerging diseases yang sampai saat ini menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang utama dan sulit untuk menentukan intervensi yang tepat karena berbagai faktor, baik
dari lingkungan, sosial budaya dan perilaku hidup manusia. Penyakit DBD berpotensi menimbulkan KLB
terutama pada musim penghujan, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada musim kemarau.
Dalam wilayah Kecamatan Karanganyar sudah terjadi beberapa kasus DBD dan saat ini sedang
dilaksanakan upaya penanggulangannya. Jumlah kasus dan penyebarannya cenderung meningkat
meskipun angka kematian ( CFR) dapat ditekan.
Peningkatan kasus DBD antara lain juga disebabkan oleh pertambahan penduduk, perkembangan wilayah
dari sebuah desa menjadi kota, perpindahan penduduk dan penataan kota dan struktur bangunan yang
kurang memperhatikan unsur kesehatan, sehingga Vektor penular nyamuk Aedes aegypti mampu bertelur
dalam jumlah yang banyak, sehingga Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan pemberdayaan
masyarakat menjadi strategi utama. Puskesmas Karanganyar menerima pemberitahuan dari DKK
Karanganyar bahwa telah terjadi kasus DBD di wilayah pelayanannya. Puskesmas Karanganyar merespon
surat tersebut dengan melaksanakan penyelidikan epidemiologi dengan melakukan langkah-langkah
penyelidikan meliputi verifikasi informasi, pelacakan kasus, survey vektor nyamuk dan faktor risiko.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat menggambarkan kasus DBD menurut waktu tempat dan orang di wilayah Kecamatan
Karanganyar, sehingga dapat menentukan intervensi yang tepat dalam rangka upaya
penanggulangannya.

2. Tujuan Khusus
a.

Pelacakan kasus untuk menentukan besaran masalah

b. Survey nyamuk untuk menentukan kepadatan populasi nyamuk


c.

Survey faktor risiko.

d. Tatalaksana penderita

C. Manfaat
1. Dapat menerangkan sebab sebab timbulnya peristiwa penyakit serta perkembangan
alamiahnya.
2. Dapat memberikan data yang diperlukan untuk menyusun rencana rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan.
3. Dapat memberikan data untuk menilai / mengevaluasi kegiatan kegiatan yang sedang
dilaksanakan. Data yang diperoleh dari penyelidikan epidemiologi dapat dimanfaatkan
untuk mengadakan evaluasi apakah kegiatankegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
pencegahan dan pemberantasan penyakit sudah benar dan tujuan yang telah ditetapkan
dapat tercapai.

BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN

Untuk mengetahui berbagai faktor yang mendukung serta menghambat dalam


pengembangan Puskesmas Karanganyar, perlu diadakan kajian secara seksama dengan analisis
SWOT (Strength , Weakness , Opportunity , Threat) dengan unsur-unsur sebagai berikut :
1) Kekuatan
Kekuatan (Strength) adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh
suatu organisasi, yang apabila dimanfaatkan, akan berperan besar tidak hanya dalam
memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tapi juga dalam
mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.
2) Kelemahan
Kelemahan (Weakness) adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh
suatu organisasi, yang apabila diatasi akan berperan besar, tidak hanya dalam
memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga
dalam mencapai tujuan yang dimiliki.
3) Kesempatan
Kesempatan (Opportunity) adalah peluang yang bersifat positif yang dihadapi suatu
organisasi, yang apabila dimanfaatkan akan besar peranannya dalam mencapai tujuan
organisasi.
4) Ancaman
Ancaman (Threat) adalah kendala yang bersifat negatif yang akan dihadapi suatu
organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam mencapai tujuan
organisasi.
1) Strength
a. Jumlah tenaga kesehatan yang cukup di Puskesmas Karanganyar
b. Petugas kesehatan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup dalam
melakukan aktivitas penyuluhan di dalam masyarakat.
c. Adanya hubungan baik antara puskesmas sebagai sarana kesehatan primer dengan
masyarakat yang ada di wilayahnya.
2) Weakness
a. Hambatan pada sumber daya puskesmas
- Tidak selalu ada tenaga yang turun langsung
- Kurangnya kerjasama lintas program
b. Hambatan pada masyarakat
- Tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah tentang manfaat
memperhatikan lingkungan

Kurangnya jumlah tenaga puskesmas dan tokoh atau kader masyarakat yang

berperan serta dalam melaksanakan pencegahan penyakit


3) Opportunity
a. Kegiatan penyelidikan epidemiologi yang relatif rutin dilakukan sehingga menjadi
lebih efektif dan efisien.
b. Adanya kerjasama dan dukungan petugas puskesmas, masyarakat, dan lintas
sektor.
c. Motivasi yang besar di antara petugas kesehatan untuk melaksanakan
penyelidikan epidemiologi penyakit menyeluruh pada wilayah puskesmas.
4) Threat
a. Tingginya angka kesakitan karena perilaku kurang bersih dan sehat dari
masyarakat yang belum terdeteksi
b. Perilaku dan budaya masyarakat belum mendukung pemberantasan penyakit
seluruhnya.
c. Wilayah kerja puskesmas yang cukup luas.

BAB III
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

A. Alternatif Pemecahan Masalah


Berdasarkan penyebab-penyebab yang ada, didapatkan beberapa alternatif penyelesaian
masalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan motivasi serta kinerja petugas kesehatan untuk lebih giat
menyelenggarakan penyelidikan epidemiologi di wilayah puskesmas.
2. Membekali kader atau tokoh masyarakat yang mampu dan potensial dengan
pengetahuan yang cukup tentang kesehatan

3. Meningkatkan minat dan motivasi masyarakat untuk lebih menggalakkan program


pencegahan dan pemberantasan penyakit di lingkungan masing-masing.
B. Pemilihan Intervensi
Alternatif pemecahan masalah di atas apabila terlaksana dapat menyelesaikan
permasalahan tentang pelaksanaan penyelidikan epidemiologi. Namun, untuk melaksanakan
pemecahan masalah tersebut secara bersamaan akan sangat sulit. Oleh karena itu, intervensi
awal yang dapat dilaksanakan adalah dengan melaksanakan penyelidikan epidemiologi pada
kasus yang dilaporkan dinas ke puskesmas.

BAB IV
PELAKSANAAN
A. Metode Intervensi
Metode intervensi awal yang dipilih adalah dengan melaksanaan penyelidikan
epidemiologi. Metode ini diharapkan menambah kewaspadaan puskesmas sekaligus sebagai
sarana sosialisasi pencegahan penyakit di masyarakat. Kegiatan ini dilakukan saat ada
laporan dari dinas atau masyarakat mengenai kejadian penyakit yang dianggap perlu
dilakukan penyelidikan epidemiologi.
B. Sasaran Intervensi
Rumah yang ada di sekitar penderita
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Senin, 14 Desember 2015 , Desa Jantiharjo.

D. Dokumentasi Kegiatan

BAB V
MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring dan Evaluasi Proses


Intervensi pada kegiatan penilaian penelitian epidemiologi ini berupa pengamatan dan
penilaian petugas di lingkungan rumah penderita dan sekitar penderita ( minimal 10 rumah
sekitarnya). Selain mengamati secara langsung, petugas

dapat menanyakan masalah

pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat yang sudah atau belum dilaksanakan di
lingkungan tersebut, yang berhubungan dengan pemberantasan sarang nyamuk. Petugas juga
dapat memberikan masukan secara langsung ke keluarga dan warga sekitar penderita,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai perilaku hidup bersih dan sehat untuk
dilaksanakan, yang dikemudian hari dapat menjadi pelajaran supaya kejadian serupa tak
terulang kembali. Kemudian dilakukan pelaporan ke pihak DKK tentang hasil penyelidikan
epidemiologi.
B. Evaluasi Target
Selama kegiatan, baik keluarga dan warga sekitar penderita tampak berminat terbuka
menyampaikan permasalahan dan melakukan tanya jawab dengan petugas kesehatan untuk
memperbaiki pelaksanaan yang masih kurang. Adanya petugas kesehatan yang lengkap
terdiri dari dokter, bidan wilayah, dan petugas pemegang program diharapkan dapat

meningkatkan kepercayaandan semangat terhadap tindak lanjut pelaksanaan perilaku hidup


bersih sehat dan harapan pemberantasan sarang nyamuk dapat dilakukan berkesinambungan.

Nama Peserta :
Nama Pendamping :
Nama Wahana :
Tema :
Tujuan :

dr. Rheza Setiawan


Tanda Tangan :
dr. Vembrianti
Tanda Tangan :
Puskesmas Karanganyar
Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi untuk kasus anak DBD
Melakukan tindakan penanggulangan dan pengendalian kejadian DBD

Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Jumlah Peserta :

Rabu / 19 Agustus 2015


08.30 - 10.00
Desa Jantiharjo, Kecamatan Karanganyar
10 KK di sekitar penderita

NOTULEN KEGIATAN :
08.30

: Pendataan ulang rumah yang dilaporkan

09.30

: Penilaian dan pengamatan rumah di sekitar penderita, ada atau tidak perilaku
hidup bersih dan sehat masyarakat yang perlu diperbaiki

10.00

: Evaluasi kegiatan serta pembahasan atau pemberian saran kepada masyarakat


terkait masalah yang ditemukan dan disampaikan oleh masyarakat.

Nama Peserta :
Nama Pendamping :
Nama Wahana :
Tema :
Tujuan :

dr. Aulia Rizki Andini


Tanda Tangan :
dr. Vembrianti
Tanda Tangan :
Puskesmas Karanganyar
Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi untuk kasus anak DBD
Melakukan tindakan penanggulangan dan pengendalian kejadian DBD

Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Jumlah Peserta :

Rabu / 19 Agustus 2015


08.30 - 10.00
Desa Jantiharjo, Kecamatan Karanganyar
10 KK di sekitar penderita

NOTULEN KEGIATAN :
08.30

: Pendataan ulang rumah yang dilaporkan

09.30

: Penilaian dan pengamatan rumah di sekitar penderita, ada atau tidak perilaku
hidup bersih dan sehat masyarakat yang perlu diperbaiki

10.00

: Evaluasi kegiatan serta pembahasan atau pemberian saran kepada masyarakat


terkait masalah yang ditemukan dan disampaikan oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai