Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL


MODUL : 7

OP AMP INVERTING

NAMA

: ANGGA PRIANGER, DIKLA SASTA WIJAKSA

NIM

: 1137070013, 1137070023

KELAS

: VA

KELOMPOK

:5

HARI, TANGGAL

: SENIN,16 NOVEMBER 2015

WAKTU

: 09.00-11.30

DOSEN/ASISTEN : SLAMET INDRIYANTO,ST.

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015
0

Modul 7

OP AMP INVERTING
Percobaan 1 Penguat Inverting
Angga Prianger (1137070013), Dikla Sasta Wijaksa (1137070023) / Kelompok 5 /Senin,
16 November 2015
Email : anggaprianger@yahoo.co.id, Diklasasta@gmail.com
Dosen/Asisten : Slamet Indriyanto,ST.
Abstract

Pada percobaan kali ini dilakukan sebuah


rangkaian penguat inverting yaitu dengan
memberikan penguatan pada sinyal input
dengan
sebesar
pengali
Rf
dengan
membalik
fasa.
Besarnya
penguatan
inverting akan ditentukan oleh besarnya
nilai Rf pada resistor feedback. Rangkaian
ini akan didapatkan sebuah rangkaian
penguatan pembalik dengan beda fasa 180
derajat
Index

Terms

Op

amp

inverting,

Inverting

I.

PPENDAHULUAN

ada praktikum modul 7 dilaksanakan


mengenai penguat Op Amp Inverting.
Yaitu
penguat
rangkaian
dengan
Inverting. Rangkaian ini biasa digunakan
di dalam beberapa aplikasi satu
rangkaian
yang
berfungsi
untuk
menguatkan satu sinyal input untuk
dikuatkan dan digunakan pembalikan
asa pada proses pembalikan tersebut.
OP-AMP (Operasional Amplifiers) pada
hakekatnya merupakan sejenis IC. Di
dalamnya terdapat suatu rangkaian
elektronik yang terdiri atas beberapa
transistor, resistor dan atau dioda.
Jikalau kepada IC jenis ini ditambahkan
suatu jenis rangkaian, masukkan dan
suatu jenis rangkaian umpan balik, maka

IC ini dapat dipakai untuk mengerjakan


berbagai operasi matematika, seperti
menjumlah,
mengurangi,
membagi,
mengali,
mengintegrasi,
dan
sebagainya. Oleh karena itu IC jenis ini
dinamakan
penguat
operasi
atau
operasional amplifier, disingkat OP-AMP.
Pada praktikum ini bertujuan untuk :
Menunjukkan cara kerja dari rangkaian
Op Amp sebagai penguat inverting.
II.

TEORI DASAR

Op-amp digunakan untuk membentuk


fungsi-fungsi linier yang bermacammacam atau dapat juga digunakan
untuk operasi-operasi tak linier, dan
sering kali disebut sebgai rangkaian
terpadu
linier
dasar.
Penguat
Operasional (Op Amp) merupakan
komponen elektronika analog yang
berfungsi sebagai amplifier multiguna
dalam bentuk IC dan memiliki simbol
sebagai berikut.

Av= ~
Sehingga tegangan output mendekati
Vcc
Mode Loop tertutup
Pada mode lop tertutup besarnya
penguatan tegangan (Av) adalah besar
tetapi tidak mencapai nilai maksimalnya
dan dapat dituliskan sebagai berikut
Prinsip
kerja
sebuah
operasional
amplifier(Op-Amp)
adalah
membandingkan
nilai
nilai
kedua
input(input inverting dan input noninverting), apabila kedua input bernilai
sama maka output op-Amp akan
memberikan
tegangan
output.
Operasional
amplifier
dibuat
dari
penguat diferensial dengan 2 input.
Sebgai
penguat
operasional
ideal,
operasional
amplifier
memiliki
karakteristik sebagai berikut:
Impedansi input (Zi) besar = ~
Impedansi output (Z0) kecil = 0
Penguat tegangan (Av) tinggi = ~
And width respons frekuensi lebar = ~
V0 = 0 apabila V1 =V2 dan tidak
tergantung pada besarnya V1.
Karakteristik operasional ampllifier(Op
Amp) tidak tergantung temperatur/suhu
Model lop terbuka
Pada mode lop terbuka besarnya
penguatan
tegangan
adalah
tak
berhingga (~), sehingga besarnya
tegangan output hampir dan bisa
dikatakan mendekati Vcc. Ekspresi
matematika pada penguat operasional
mode lop terbuka adalah

Av < Max
Mode Penguat Terkendali
Pada mode operasi penguatan terkendali
besarnya penguatan dari operasional
amplifier (Op Amp) dapat ditentukan
dari nilai resistansi feedback dan input.
Sehingga nilai penguatan tegangan (Av)
pada mode operasi ini dapat dituliskan
sebagai berikut.
Av = - Rf/Rin
Sehingga besarnya tegangan output
adalah
V laut = -( Rf/Rin) Vin

Mode Penguatan 1
Mode operasi penguatan 1 pada
operasional amplifier (Op Amp ) sering
disebut dengan istilah buffer. Hal ini
karena pada mode ini tidak terjadi
penguatan tegangan (Av) bernilai 1.
Konfigurasi
ini
berfungsi
untuk
memperkuat arus sinyal sehingga tidak
drop pada saat diberikan beban
terhadap
sinyal
input.
Besarnya
tegangan outpu (Vout) sama dengan
2

tegangan input (Vin) karena penguatan


tegangan (Av) operasional amplifier (Op
Amp) bernilai 1.
Aplikasi dari op kamp
Komparator (pembanding)
Merupakan memanfaatkan batas simpal
terbuka penguat operasional yang
sangat besar. Ada jenis penguat
operasional khusus yang memang
difungsikan
semata-mata
untuk
penggunaan ini dan agak berbeda dari
penguat operasional lainya dan umum
disebut juga dengan komparator.
Penguat Pembalik
Sebuah penguat pembalik menggunakan
umpan balik negatif untuk membalik
dan menguatkan sebuah tegangan.
Resistor Rf melewatkan sebagian sinyal
keluaran kembali ke masukan. Karena
keluaran tak sefase sebesar 180 derajat,
maka nilai keluaran tersebut secara
efektif mengurangi besar masukan. Ini
mengurangi
bati
keseluruhan
dari
penguat disebut dengan umpan balik
negatif.
Vout = - Rf/Rin Vin

III.

METODOLOGI

Alat dan bahan untuk praktikum modul 7


ini adalah :
- R 1k
- R 10k
- IC 741
- Oscilloscope
- Function generator
- Power Supply
- Project board
- Jumper
- Logic board kit
Untuk memulai praktikum maka alat dan
bahan dirangkain seperti pada modul
untuk masing-masing percobaan. Lalu
dilakukan

pengujian

setiap

masing

masing percobaan.
IV.

HASIL DAN ANALISIS

Gambar
dibawah
ini
merupakan
rangkaian yang digunakan sesuai pada
gambar rangkaian petunjuk di modul.

Penguat akan ditentukan dengan rasio


antara Rf dan Rin
A = - Rf/Rin

Gambar dibawah ini adalah pada Rf 1 K.


Dan merupakan sinyal input.

Gambar dibawah ini merupakan gambar


hasil percobaan dari Rf 1k yaitu
Penguatan Pembalik. Untuk yang atas
adalah sinyal input dan yang bawah
adalah sinyal output yang dihasilkan.

Gamba dibawah ini merupakan hasil dari


sinyal input dari function generator yaitu
pada Rf 10 K

Gambar dibawah ini adalah hasil dari


percobaan
penguatan
dengan
menggunakan Rf 10 K. Untuk sinyal
pertama yang atas adalah sinyal input
dari function generator. Untuk sinyal
dibawahnya adalah sinyal output dari
rangkaian

Setelah memperoleh hasil dari kedua


percobaan dengan menggunakan Rf
yang berbeda yaitu Rf 1K dan Rf 10K
maka terlihat bahwa pada Rf 1K terjadi
pembalikan fasa namun tidak terjadi
penguatan. Untuk pada Rf 10K sama
seperti demikian pada output rangkaian
tidak terjadi penguatan sama sekali
namun malah seperti dilemahkan.
Maka dari seharusnya sesuai dengan
teori bahwa penguatan akan terjadi
apabila Rf dengan nilai yang lebih besar
akan terjadi penguatan lebih besar.
Maka dari hal tersebut didapatkan
kesimpulan bahwa ada beberapa faktor
4

yang tidak berhasil


praktikum kali ini :

dalam

proses

ketelitian

Sri widodo, thomas .2002. Elektronika


Dasar .Jakarta :Salemba Teknika.

Tegangan input yang kurang hanya 9


volt seharusnya 12 volt
Beberapa
Kurang
pengambilan data

[1]

dalam

KESIMPULAN
Jadi hasil dari percobaan kami dapat
ditarik kesimpulan bahwa.
Kita dapat menyusun satu rangkaian
penguat dengan menggunakan sebuah
IC dan Resistor Rf dan Rin sebagai
pengatur penguatan yang akan di
tentukan. Maka besarnya penguatan
akan tergantung pada besar Rf dan
apabila disusun sesuai gambar maka
akan didapatkan rangkaian penguatan
inverting

[2]

http://elektronikadasar.web.id/operasional-amplifierop-amp/

Profile Penyusun Laporan

Nama saya Angga Prianger lahir di


Palembang sedang berkuliah di Jurusan
Teknik Elektro Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sunan Gunung Djati
Bandung. Penjelasan sedikit menenai
penulis : saya orang biasa yang
berusaha menjadi luar biasa. TRUST
ME!!!

Nama saya Dikla Sasta W lahir di


Sorong JATIM sedang berkuliah di
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati
Bandung. Penjelasan sedikit menenai
penulis, lebih baik diam dari pada
berbicara tidak berguna

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai