Anda di halaman 1dari 12

PENGENDALIAN ORGANISASI JASA

A. Latar Belakang Masalah


Proses

pengendalian

manajemen

tidak

hanya

dilakukan

pada

perusahaan

manufaktur saja, tetapi juga perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Dalam
proses pengendaliannya, sektor jasa mempunyai karakteristik yang relatif berbeda
dibanding sektor manufaktur. Sebagai contoh adalah organisasi jasa pendidikan,
pemerintah
B. Perusahaan Jasa dan Karakteristiknya.
Saat ini banyak berkembang organisasi yang memberikan jasa sebagai produknya,
seperti pendidikan (sekolah), perbankan, konsultan hukum, notaris, pengacara,
akuntan, rumah sakit, organisasi dagang (agen, distributor, pengecer). Karakteristik
yang membedakan
pengendalian manajemen pada perusahaan jasa antara lain adalah :
1. Tidak adanya persediaan penyangga.
Pada perusahaan manufaktur tersedia bahan baku (persediaan) untuk menjamin
kontinuitas produksi, serta untuk menjamin produk jadi selalu tersedia pada saat
dibutuhkan oleh konsumen. Pada perusahaan jasa tidak ditemukan persediaan. Jasa
tidak dapat disimpan. Kamar hotel, kamar operasi pada rumah sakit, pekerjaan
seorang ahli hukum, dan profesional lainnya yang tidak digunakan akan hilang
dengan sendirinya. Jadi, walaupun perusahaan manufaktur dapat memperoleh
pendapatan di masa mendatang dari persediaan produk yang dipunyai saat ini,
maka perusahaan jasa tidak dapat melakukan seperti itu. Perusahaan jasa harus
berupaya meminimalkan kapasitas yang tidak terpakai.
Juga, biaya yang terjadi pada organisasi jasa merupakan biaya tetap dalam jangka
pendek. Dalam jangka pendek, sebuah sekolah misalnya tidak dapat mengurangi
biayanya secara substantial dengan menutup sebagai kelasnya.

Sebuah rumah

sakit tidak dapat mengurangi jumlah bangsal untuk tidak digunakan dalam jangka
waktu tertentu. Kantor pengacara, notaris dan organisasi profesional lainnya
biasanya enggan untuk menghentikan pegawainya pada saat volume jasanya
rendah karena menyangkut moral dan biaya perekrutan kembali dan training yang
harus diberikan kembali. Variabel kunci untuk organisasi jasa seperti ini adalah
seberapa besar kapasitas yang dipunyai oleh perusahaan jasa tersebut untuk

dibanding dengan permintaan akan jasa yang ada. Biasanya organisasi jasa
membandingkan dengan dua
cara yaitu pertama, organisasi tersebut berupaya menstimulasi permintaan pada
periode sepi order jasa dengan mengadakan upaya pemasaran dan penurunan
harga.

Contohnya

menggencarkan

untuk

pemasaran

hotel-hotel
hotelnya

yang
dan

pada

musim

memberi

diskon

sepi
khusus.

biasanya
Kedua,

menyesuaikan ukuran tim kerja yang ada untuk mengantisipasi permintaan jasa,
seperti training pada musim sepi dan kompensasi lembur untuk musim ramai.
2. Kesulitan dalam pengawasan kualitas
Pada perusahaan manufaktur bisa memeriksa kualitas produknya sebelum dikirim
kepada pelanggan dan kualitas barang dapat diukur secara kasat mata atau dengan
instrumen tertentu. Pada perusahaan jasa tidak dapat dilakukan seperti itu.
Penilaian atas kualitas jasa terjadi pada saat jasa itu diberikan dan seringkali
subyektif. Contoh ketika seorang pramuniaga selalu menemani calon pembeli dalam
memilih barang sehingga jika ada keraguan akan dapat memberikan informasi yang
tepat. Namun seringkali ditanggapi berbeda oleh calon pembelil, mereka merasa
tidak bebas memilih atau seperti diawasi.
3. Penggunaan tenaga kerja yang intensif
Perusahaan manufaktur menambah peralatan dan otomasi alat produksinya dengan
maksud

menggantikan

tenaga

kerja

dan

mengurangi

biaya.

Kebanyakan

perusahaan jasa tidak bisa melakukan seperti itu. Sekolah menambah peralatan
praktek dengan harga mahal tidak untuk efisiensi biaya, tetapi dimaksudkan untuk
lebih meningkatkan kompetensi peserta didik. Sebuah rumah sakit menambah
peralatan yang canggih dengan harga mahal tidak untuk efisiensi biaya, tetapi
dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan pelayanan kepada pasien. Pemerintah membeli peralatan kantor
berbasis teknologi yang tentu saja harganya mahal tidak untuk efisiensi biaya,
tetapi untuk memudahkan penyelesaian pekerjaan dan peningkatan pelayanan
kepada masyarakat.
4. Organisasi dengan multi unit.
Beberapa organisasi jasa mengoperasikan beberapa unit di lokasi yang berbeda
yang masing-masing relatif kecil. Contohnya jaringan bengkel Honda AHAS dimana
di setiap kota terdapat bengkel motor Honda. Contoh lain adalah Perusahaan

Rosalia Indah yang awal mula merupakan perusahaan otobis, sekarang membuka
usaha atau unit-unit baru seperti hotel, travel, laundry, restoran dan lain-lain.
C. Sistem Pengendalian Manajemen Pada Berbagai Organisasi
1. Organisasi Profesional
a. Jenis Organisasi : Lembaga Hukum, rumah sakit, konsultan, biro iklan dan lainlain
b. Karakteristik Khusus
1) Tujuan
Tujuan

dominan

memuaskan,

perusahaan

khususnya

manufaktur

kembalian

atas

adalah
aset

yang

memperoleh
digunakan.

profesional mempunyai relatif sedikit aset yang dapat dilihat, aset

laba

yang

Perusahaan
utamanya

adalah kemampuan profesional stafnya; dimaan nilainya ini tidak tampak pada
laporan keuangan. Kembalian atas aset yang digunakan oleh karenanya tidak
mempunyai bentuk pada organisasi seperti itu. Tujuan keuangan utamanya adalah
menyediakan kompensasi yang sepadan pada para profesionalnya. Tujuan yang
hendak dicapai biasanya berkaitan dengan ukuran organisasi.
Kecenderungan alamiah yang terjadi adalah ukurasn sukses suatu organisasi
biasanya juga dilihat dari besar kecilnya organisasi. Di sisi lain, tujuan ini
menunjukkan skala ekonomi dalam penggunaan berbagai usaha dari staf kantor
pusat organisasi dan unit-unit pertanggungjawaban agar tidak kalah dalam
persaingan.
2) Profesional
Organisasi profesional lebih banyak mengandalkan tenaga kerja, dan tenaga kerja
dalam hal ini merupakan bentuk khusus. Banyak profesional yang lebih suka
bekerja bebas dari pada terikat dalam satu tim kerja. Pada banyak profesi,
pendidikan tidak memasukkan pendidikan manajemen. Secara alamiah hal ini
menekankan pada petingnya profesi tersebut lebih dari sekedar manajemen
tersebut; untuk alasan ini, banyak orang yang menganggap sebelah mata terhadap
profesi seorang manajer.
Profesional biasanya cenderung tidak membebani keputusannya dari sudut
pengaruh keuangannya: mereka ingin mengerjakan sebaik mungkin; dengan
mengabaikan biayanya. Sikap ini cenderung mempengaruhi sikap staf dan bawahan
lainnya dalam perusahaan: yakni sulitnya pengawasan biaya.

Karena profesional merupakan sumber daya terpenting dalam suatu perusahaan,


maka profesional dihitung sebagai aset perusahaan dengan menggunakan Sistem
Akuntansi Sumber Daya Manusia.
3) Ukuran Output
Output dari suatu organisasi profesional tidak bisa diukur dengan ukuran fisik,
seperti unit, ton dan lain-lain. Ukuran berupa jumlah jam kerja dari seorang
pengawas dalam menangani suatu perkara bukan merupakan output, tetapi ukuran
input (masukan). Output dalam hal ini adalah efektifitas kerja seorang pengacara,
dan ini tidak bisa diukur dengan jumlah halaman dalam pembelaannya atau jumlah
jam dia berada di pengadilan. Mengukur jumlah pasien yang dilayani dalam satu
harik bahkan mengklasifikasikannya menurut jenis penyakitnya, tapi ini tidak berarti
ekuivalen

dengan pengukuran

jumlah

atau

kualitas jasa yang diberikan.

Kebanyakan dengan cara ini hanyalah sekedar ukuran efisiensi dalam pelayanan
pasien, untuk mengukur apakah seorang pegawai telah bekerja sebagaimana
mestinya. Pendapatan yang diperoleh biasanya merupakan ukuran output pada
sejumlah organisasi profesi; namun ukuran output pada sejumlah organisasi profesi;
namun ukuran uang seperti ini, lebih berhubungan pada jumlah jasa yang
dilakukan, tidak berkaitan dengan mutu, walau kualitas yang jelek dalam jangka
panjang akan mengurangi pendapatan. Pekerjaan yang dilakukan oleh banyak
profesional

tidak

repetitif

atau

berulang-ulang.

Hal

ini

menyulitkan

dalam

perencanaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu tugas, membuat


standar yang rasional untuk penilaian prestasi kerja, dan juga penilaian atas kinerja
yang telah dilakukan.

Namun beberapa pekerjaan bisa saja repetitif, misalnya

mencatat kontrak penjualan dan membuat draft tugas.


4) Ukuran Kecil
Kantor organisasi profesional biasanya relatif kecil dan berlokasi pada satu tempat
ssaja. Manajer puncak pada organisasi ini bisa mengawasi dan memotivasi
pegawainya secara langsung dan pendekatan pribadi saja, sehingga kebutuhan
untuk sistem pengendalian manajemen tidaklah merupakan hal yang mendesak.
5) Pemasaran
Pada organisasi profesional pemilahan antara kegiatan produksi dan pemasaran
tidak ada. Untuk beberapa profesi seperti hukum, dokter, dan akuntansi, kode etik
profesi membatasi jumlah dan jenis pemasaran yang boleh dilakukan. Pemasaran
pada dasarnya merupakan kegiatan inti pada semua

organisasi. Jika tidak dilakukan dengan terbuka, pemasaran bisa dalam bentuk
kontak pribadik pidato, artikel, kegiatan olahraga dan kegiatan sejenis lainnya yang
biasa dilakukan oelh seorang profesional.
c. Sistem Pengendalian Manajemen
1) Penentuan Harga
Harga jual dari pekerjaan yang dilakukan pada organisasi profesi biasanya
ditetapkan secara tradisional. Tarifnya biasanya didasarkan pada jam kerja untuk
kompensasi dengan tingkat profesionalnya, ditambah biaya overhead dan laba.
Biasanya juga dibebankan biaya tetapnya.
2) Pusat Laba dan Harga Transfer
Organisasi profesi biasanya menggunakan pusat laba. Unit pendukung,
seperti pemeliharaan, proses informasi, transportasi, telekomunikasi, percetakan
dan sejumlah material dan jasa, membebankan unit yang dikonsumsinya pada jasa
yang diberikan.
3) Perencanaan Strategi dan Penganggaran.
Sistem perencanaan strategi tidak dibuat sebaik pada perusahaan manufaktur. Pada
organisasi profesi aset utamanya adalah orang. Jadi walaupun terjadi fluktuasi
jangka pendek pegawainya, perubahan ukuran dan kompensasi untuk stafnya lebih
mudah dibuat dan direvisi dimana perlu.
4) Pengawasan Operasi
Perhatian yang besar hendaknya diberikan pada penjadwalan waktu dari profesional
tersebut. The billed time ratio yaitu rasio jumlah jama yang dipakai terhadap total
jama kerja yang tesedia dari profesional tersebut, diawasi dengan cermat.
Ketidakmampuan untuk menciptakan standar kerja dan ukuran prestasinya, akan
membawa dampak terhadap perencanaan dan pengendalian tugas sehari-hari.
Apabila pekerjaan tersebut dilakukan oleh tim proyek, pengawasan difokuskan pada
proyek tersebut. Rencana tertulis untuk masing-masing proyek tersebut diperlukan
secara berkala dilaporkan tentang kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan
standar baik biaya, jadwal maupun kualitas.
5) Ukuran Prestasi dan Penghargaan
Kinerja profesional cukup mudah dinilai. Namun ada juga kinerja profesional yang
cukup sulit dinilai. Untuk beberapa kondisi, ukuran prestasi biasanya tersedia.
Misalnya rekomendasi dari seorang analis investasi bisa dibandingkan dengan
perilaku pasar sesungguhnya dari saham. Diagnosis operasi pada rumah sakit bisa

diuji dengan pengujian kondisi hasil operasi. Skill bisa diukur dengan tingkat
kesuksesan dari operasional. Ukuran seperti ini biasanya merupakan kualifikasi
yang tepat. Namun pada beberapa keadaan, pengukuran prestasi lebih banyak
mempertimbangkan faktor-faktor manusiawi. Pertimbangan tersebut bisa dari
atasan, rekan sekerja, diri sendiri, bawahan atau klien.
2. Organisasi Nirlaba
a. Jenis organisasi : rumah sakit nirlaba, sekolah
b. Ciri Khusus
1) Tidak Ada Ukuran Laba
Tujuan utama dari kebanyakan usaha adalah memperoleh laba yang memuaskan
bagi pemiliknya. Laba dalam hal ini merupakan ukuran prestasi terhadap tujuan
yang telah ditetapkan. Tujuan dn ukuran seperti ini tidak ada dalam organisasi
nirlaba. Ketiadaaan

ukuran kuantitas dalam penghargaan kinerja manajemen

merupakan masalah yang serius bagi penerapan pengendalian manajemen pada


organisasi nirlaba. Laporan keuangan merupakan laporan yang sangat bermanfaat
pada organisasi nirlaba. Sebagai aturan umum, makin besar pendapatan maka
makin baik kinerjanya. Dalam organisasi nirlaba pendapatan sedikit di atas breakeven-nya sudah dianggap kinerja yang baik. Laba neto yang besar biasanya justru
mengindikasikan jasa yang diberikanmasih kurang dari yang diharapkan. Namun
tingkat rugi yang terlalu rendah juga akan menjadikannya bangkrut, sama seperti
dunia usaha. Walaupun kinerja keuangan tidak merupakan tujuan dominan, namun
pendapatan yang sedikit melebhi biaya, tetap perlu untuk bertahan hidup.
2) Kontribusi Modal
Organisasi nirlaba menerima kontribusi modal. Peningkatan modal terjadi ketika ada
peningkatan pendapatan labanya. Kontribusi modal ada dua kategori yaitu bentuk
bangunan dan sumbangan. Bangunan disini termasuk kontribusi gedung dan
peralatan atau kontribusi dana untuk membeli bangunan. Sumbangan terdiri dari
sumbangan dari donatur yang bermaksud memberikan sejumlah sumbangan untuk
waktu yang membiayai operasional perusahaan.
Penerimaan

kontribusi

aktiva

modal

tidak

merupakan

sumbangan tetap harus terpisah dari aktiva operasi.

pendapatan.

Aktiva

Sesuai dengan peraturan

harus terlihat jelas mana sumbangan yang benar-benar murni sumbangan. Hal ini
juga membawa konsekuensi laporan kontribusi operasinya yakni pendapatan yang

diperoleh dari perputaran dana tahunan, bantuan dan sumbangan lainnya yang
dimaksudkan untuk membiayai operasional perusahaan.
Maka, organisasi nirlaba mempunyai dua bentuk laporan keuangan. Bentuk pertama
berkiatan dengan kegiatan operasional, dan termasuk di dalamnya adalah laporan
operasional, neraca dan lapora cash flow, semuanya sama seperti yang ditemui di
dunia usaha pada umumnya. Bentuk kedua berkaitan dengan kontribusi modal dan
laporan ini berisikan laporan kontribusi modal inflow dan outflow selama satu
periode dan neraca yang melaporkan kontribusi aktiva modal dan yang berkaitan
dengan hutang dan modal.
Kontribusi modal inflow adalah kontribusi modal yang diterima pada periode
tertentu dan gain dari portofolio sumbanga; sementara kontribusi modal outflow
adalah pendapatan sumbangan yang

dilaporkan sebagai pendapatan operasi,

kerugian portofolio sumbangan dan penghapusan gedung.


3) Akuntansi Dana
Pencatatan sistem akuntansinya menggunakan cara akuntansi dana. Rekening
disimpan terpisah untuk beberapa dana yang masing-masing seimbangan dengan
sendirinya (termasuk jumlah saldo debit sama dengan jumlah saldo kredit). Hal-hal
yang perlu dpahami dalam menerapkan proses akuntansi dana pada organisasi
nirlaba karena umumnya organisasi jenis ini mempunyai:
a) Dana umum atau dana operasi, yang khusus berkaitan dengan bentuk rekening
operasi
b)

Dana gedung dan dana sumbangan, dimana rekening ini digunakan untuk

kontribusi modal aktiva


c) Suatu variasi dana lain untuk tujuan khusus, seperti dana pensiun.
Untuk tujuan pengendalian manajemen biasanya memfokuskan pada dana
umum.
4) Aturan
Organisasi nirlaba biasanya diatur dan diawasi oleh dewan penyantun (trustee).
Trustee biasanya tidak dibayar dan banyak dari mereka kurang memahami
manajemen usaha. Oleh karenanya, mereka sedikit sekali melakukan pengawasan
seperti yang dilakukan oleh seorang direktur. Juga, karena kinerja sulit diukur pada
organisasi nirlaba, biasanya dewan ini tidak mampu mengidentifikasi masalah
sebenarnya. Untuk itulah diperlukan dewan yang mengatur secara kuat dan bekerja
secara efektif.

c. Sistem Pengendalian Manajemen


1) Penentuan Harga Produk
Kebanyakan organisasi nirlaba tidak memperhatikan dengan serius tentang
kebijakan harga. Harga atas jasa biasanya ditetapkan dengan sistem biaya penuh
(full cost system). Full cost adalah jumlah biaya langsung, biaya tidak langsung
dan juga sedikit cadangan untuk peningkatan modal organisasi. Prinsip ini
diterapkan pada jasa-jasa yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
Penetapan harga untuk kegiatan sekitarnya hendaknya ditetapkan atas dasar harga
pasar. Jadi,

harga pelayanan untuk rumah sakit nirlaba, sekolah hendaknya

ditetapkan full cost, tapi harga sumbangan hendaknya ditetapkan atas dasar harga
pasar.
Pada umumnya, semakin kecil dan spesifik unit jasa yang diberikan harga, maka
makin baiklah dasar keputusan yang diambil untuk alokasi sumber daya.
Pada

umumnya

pengendalian

manajemen

ditetapkan

apabila

hargan

telah

ditetapkan terlebih dahulu sebelum ditetapkannya kinerja atas jasa yang diberikan
2) Penyusunan Anggaran dan Perencanaan Strategi
Pada organisasi nirlaba yang harus memutuskan alokasi sumber daya yang terbatas
secara bijaksana, perencanaan strategi lebih penting dan lebih banyak memakan
waktu dari pada jenis usahanya itu sendiri.
Pada

kebanyakan

organisasi

nirlaba

yang

harus

memutuskan

bagaimana

mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk keseluruhan akitvitas yang ada,
perencanaan strategis lebih penting dan proses perencanaan strategi ini memakan
waktu yang lebih panjang daripada jeis usaha sejenis. Karena tidak
adanya ukuran laba, maka keputusan programnya jadi lebih banyak pertimbanga
pribadi (subyektif).
Sekolah

biasanya

mengetahui

berapa

kira-kira

pendapatan

sebelum

tahun

anggaran dijalankan. Namuuan organisasi tersebut tidak memiliki pilihan dalam


meningkatkan pendapatannya karena organisasi tersebut tidak mungkin melakukan
kegiatan pemasaran (promosi, iklan) untuk mendukung
pendapatannya. Organisasi tersebut menganggarkan biaya sesuai dengan estimasi
jumlah penjualannya sehingga diharapkan organisasi mendapatkan titik impas.
Biasanya organisasi

meminta unit-unit pertanggungjawaban dalam organiasi

mebatasi pengeluaran sesuai dengan yang telah diatur dalam anggaran. Jadi, alat

pengendalian manajemen yang paling penting dalam organisasi seperti ini adalah
berkaitan dengan aktivitas keuangan organisasi yakni anggaran.
3) Operasi dan Evaluasi
Tidak ada cara untuk mengetahui biaya operasional yang optimum. Manajer pusat
pertanggungjawaban cenderung menghabiskan saja dana yang disetujui anggaran,
walaupun jumlah yang dianggarkan lebih tinggi dari yang diperlukan.
Walaupun organisasi nirlaba mempunyai reputasi beroperasi secara efisien. Hal ini
karena organisasi seperti sekolah mengalami kesulitan memperoleh dana terutama
dari sumber pemerintah. Maka konsekuensinya makin diperlukannya pengendalian
manajemen.
3. Organisasi Pemerintah
a. Jenis organisasi : kantor pemerintah
b. Karakteristik Khusus
1) Pengaruh Politik
Keputusan yang dihasilkan melalui proses yang berjenjang dan sering disertai
dengan konflik. Tekanan publik seperti ini tidak dapat dihindarkan. Seorang pejabat
tidak bisa berfungsi jika ia tidak terpilih kembali, dan jika ingin dipilih kembali,
mereka harus membantu memenuhi kebutuhan tertentu walau
kebutuhan seperti ini tidaklah seperti yang diharapkan masyarakat. Tekanan berupa
konflik seperti ini biasanya tidak menghasilkan keputusan yang optimum.
2) Informasi Publik
Di negara kita yang demokratis, masyarakat pers dan umum berhak tahu atas apa
yang dilakukan oleh pemerintahnya. Saluran untuk distribusi informasi ini biasanya
bias. Cerita beberapa media biasanya cenderung membesar-besarkan. Untuk
mengurangi hal tersebut, pemerintah biasanya membatasi jumlah informasi yang
sensitif dan kontroversial yang mengalir melalui sistem pengendalian manajemen
formal. Hal ini mengurangi efektivitas sistem.
3) Sikap Yang Mengutamakan Pelanggan
Organisasi nirlaba didukung oleh pelanggan karena memperoleh penghasilan dari
pelanggannya.

Makin

bertambah

pelanggan

maka

makin

bertambah

pula

pendapatannya, sehingga organisasi ini menerima pelanggan dan melayaninya


dengan baik. Organisasi pemerintah juga didukung oleh masyarakat; mereka
memperoleh penghasilan melalui masyarakat luas.
4) Peraturan Pemerintah (Red Tape)

Adanya sejumlah aturan dan regulasi sehingga kinerja pemerintah terkontrol.


Beberapa aturan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
5) Kompensasi Manajemen
Manajer dan profesional lainnya di organisasi pemerintah biasanya cenderung
sedikit mendapatkan kompensasi dibandingkan yang diperoleh profesional lainnya
di swasta. Ini merupakan persepsi yang dirasakan oleh masyarakat umum bahwa
seseorang

sama

baiknya

dengan

yang

lainnya

yang

pada

gilirannya

mempengaruhi pihak pembuat undang-undang. Akibatnya adalah seorang manajer


yang terbaik biasanya jarang yang mau kerja di dunia pemerintah. Tentu saja ada
pengecualian

di

bidang-bidang

tertentu

dimana

organisasi

ini

memberikan

kompensasi yang memadai. Kompensasi disini tidak


mesti dalam bentuk materi. Penghargaan atau yang lebih konkret kenaikan pangkat
secara otomatis adalah beberapa contoh kompensasi yang dapat diberikan.
c. Sistem Pengendalian Manajemen
1) Penyusunan Anggaran dan Perencanaan Strategis
Perencanaan

strategi

di

organisasi

pemerintah

merupakan

faktor

penting.

Keputusan yang diambil biasanya juga melibatkan pertimbangan politik. Keputusan


yang diambil biasanya dengan mempertimbangkan berbagai faktor tidak hanya
faktor ekonomi tapi juga faktor lainnya. Jika diparalelkan, perencanaan strategis
dalam sistem pemerintah adalah penyusunan Program Pemerintah yang berupa
Kebijakan Pemerintah dan pelaksanaannya berdasarkan Peraturan Pemerintah atau
Undang-Undang

atas

dasar

konsultasi

dengan

DPR.

Kebijakan

Pemerintah

diimplementasikan dalam bentuk APBN yang merupakan anggaran yang telah


disusun oleh pemerintah bersama dengan pihak legislatif (DPR)
2) Ukuran Kinerja
Laba

adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Biaya pada organisasi

pemerintah dapat diukur sama akuratnya dengan yang di swasta. Pada organisasi
pemerintah

pendapatan

tidak

merupakan

ukuran

output,

karena

tidak

menggunakan ukuran moneter, maka ukuran pendapatan dapat dilihat dari


kualifikasi yang dilakukan. Kualifikasi yang umumnya dilakukan adalah:
a) Ukuran Hasil (A Result Measure)
Yakni ukuran output yang menurut dugaan berhubungan dengan tujuan organisasi.
Contohnya : panjang jalan yang dikerjakan, banyaknya masyarakat yang menikmati

aliran listrik, tersedianya air untuk konsumsi. Namun ukuran ini tidak menyebutkan
bagaimana kualitas jalan yang dikerjakan, apakah
seluruh

masyarakat

sudah

menikmati

aliran

listrik

tanpa

ada

pemutusan,

bagaimana kualitas air untuk konsumsi.


b) Ukuran Proses (A Proces Measure)
Yakni ukuran yang berkaitan dengan kegiatan yang dijalankan pemerintah. Ukuran
proses sangat bermanfaat untuk pengukuran kinerja jangka pendek. Ukuran proses
lebih mudah diinterpretasikan daripada ukuran hasil karena adanya hubungan yang
lebih dekat antara input (biaya) dengan ukuran
proses. Ukuran proses berkaitan dengan efisiensi, tidak dengan efektivitas.
Contohnya: jumlah pelayanan E-KTP yang sudah terselesaikan, jumlah pelayanan
berbagai macam ijin.
c) Indikator Sosial
Yakni ukuran yang lebih luas dimana output yang dihasilkan menunjukkan hasil
kerja

dari

organisasi

pemerintah

tersebut.

Karena

indikator

sosial

banyak

dipengaruhi oleh faktor eksternal, maka ukuran ini terbaik hanya indikasi kasar
bagai prestasi yang dicapai oleh organisasi tersebut. Tingkat harapan hidup
misalnya, adalah indikasi efektivitas pengelolaan kesehatan pada suatu negara;
ukuran ini biasanyanya dipengaruhi oleh standar hidup, makanan, kebiasaan
merokok, dan faktor lainnya. Sehingga indikator sosial seperti ini cocok digunakan
untuk analisis masalah strategis pada jangka panjang.
4. Organisasi Usaha Dagang
a. Jenis usaha : pengecer, agen, grosir atau distributor.
b. Karakteristik Khusus
1) Organisasi semacam ini tidak dapat dikelompokkan sebagai organisasi jasa, tapi
juga tidak merupakan perusahaan manufaktur.
Tidak seperti pada organisasi jasa, persediaan merupakan faktor penting pada
perusahaan dagang. Sebenarnya kepala departemen pada organisasi seperti ini
disebut pembeli, tidak hanya sekedar manajer, yang menunjukkan pentingnya
fungsi pengadaan. Alat pengawasan yang prinsip adalah dimungkinkannya untuk
membeli yakni jumlah maksimum yang boleh dibeli oleh pembeli kapan saja.
2) Pengawasan modal kerja merupakan faktor penting dalam perusahaan dagang.

Banyak perusahaan mengurangi persediaan dengan sistem yang secara otomatis


menempatkan pesanan perusahaannya pada pemasok dan hanya mengambilnya
jika sudah tercapai titik pemesanan kembali (reorder point).
Piutang telah jauh berkurang pada saat ini karena penjualan kredit ditangani oleh
perusahaan pemberi kredit.
3)

Industri dagang biasanya mempunyai sistem pengendalian manajemen yang

telah dikembangkan dengan baik.


Walaupun kecenderungan yang ada mengembangkan teknik pada perusahaan
manufaktur, teknik yang sama juga telah digunakan di perusahaan dagang.
4) Organisasi dagang telah mengembangkan sistem informasi yang memungkinkan
satu perusahaan membandingkan pendapatan, biaya, laba dan elemen lainnya
dengan perusahaan lain.

Anda mungkin juga menyukai