KELOMPOK :
MELIA AYU DEWI MIRANDA
GILANG CITA PRADANA
110822184
110822203
WAHYU SUKOCO
110822209
110822215
DANU SUGARA
110822221
AKUNTANSI MURABAHAH
Murababah adalah transaksi penjualal barang dengan menyatakan harga perolehan
dankeuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli dimana pembayaran dapat
dilakukan secara tunai ataupun kredit dimana diperkenankan harga berbeda untuk cara
pembayaran yang berbeda.
b.
Jika nilai bersih dapat di realisasi lebih rendah dari harga perolehan maka
selisih diakui sebagai kerugian
Jika terjadi sebelum akad diakui sebagai pengurang harga perolehan aset
b.
Jika terjadi setelah akad dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli
maka diakui sebagai utang kepada pembeli
c.
Jika terjadi setelah akad dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak penjual
maka diakui sebagai tambahan keuntungan
d.
Jika terjadi setelah akad dan tidak terdapat dalam akad maka diakui
sebagai pendapatan operasi lain
b.
dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau
penjual
I.
Denda
Dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya sesuai akad denda
diakui sebagai dana kebajikan
Pada saat barang jadi dijual kepada pembeli maka diakui sebagai pembayaran
piutang
Jika barang batal dijual kepada pembeli makauang muka dikembalikan kepada
pembeli setelah dikurangi biaya2 yang telah dikeluarka oleh penjual
b.
c.
KETENTUAN TRANSISI
A. Pernyataan ini berlaku secara prospektif untuk transaksi murabahah yang terjadi setelah
tanggal efektif. Untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan maka entitas
dianjurkan menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif.
TANGGAL EFEKTIF
A. Pernyataan ini berlaku untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan lembaga
keuangan syariah yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
PENARIKAN
A. Pernyataan ini menggantikan PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, yang
berhubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan
murabahah
JURNAL STANDAR
xxx
Kas
xxx
xxx
xxx
Kas
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Persediaan/aktiva murabahah
xxx
xxx
xxx
Persediaan/aktiva murabahah
xxx
xxx
Titipan uang muka pembeli (urbun)
xxx
xxx
Beban/kerugian
xxx
kas
xxx
xxx
xxx
Beban/kerugian
xxx
xxx
Piutang murabahah
xxx
xxx
xxx
Piutang murabahah
xxx
xxx
xxx
xxx
Piutang murabahah
xxx
xxx
xxx
Piutang murabahah jatuh tempo
xxx
xxx
xxx
Kas
xxx
xxx
xxx
Piutang murabahah
(sebesar sisa jumlah yang tidak di potong)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Rekening dana kebajikan
xxx
Akuntansi Salam
Salam adalah akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di
kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al
muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.
Salam Parallel
Pelaksanaan dua transaksi sekaligus
Bank dengan nasabah dan bank dengan supplier atau pihak ketiga lainnya.
Akad salam pertama tidak boleh tergantung dengan akad salam kedua.
Rukun Salam
Pelaku (pembeli dan penjual)
Obyek akad (barang yang akan diserahkan dan modal salam yang berbentuk harga)
Ijab kabul
Ketentuan Syariah
1. Pelaku
a. ada penjual dan pembeli
b. Cakap hukum (Berakal dan dapat membedakan),
2. Obyek akad
modal salam :
Barang Salam:
PSAK no 59
Bank sebagai Pembeli
Piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau dialihkan kepada
penjual.
Modal usaha salam
Bentuk aktiva non kas diukur sebesar nilai wajar (yang disepakati bank dan
nasabah)
xxx
Penjualan
xxx
Dalam transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar oleh pembeli dan
biaya perolehan barang pesanan diakui keuntung an/kerugian pada saat penyerahan
barang pesanan oleh penjual.
-
xxx
Kas
xxx
Pencatatan penyerahan persediaan bila jumlah yang dibayar oleh pembeli lebih kecil
dari biaya perolehan barang.
Utang Salam
xxx
Kerugian Salam
xxx
Aset Salam
xxx
Pencatatan penyerahan persediaan bila jumlah yang dibayar oleh pembeli lebih besar
dari biaya perolehan barang
Utang Salam
xxx
Aset Salam
xxx
Keuntungan Salam
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Pengenaan denda kepada pembeli mampu tetapi tidak memenuhi kewajiban dengan
sengaja
Kas
xxx
Rekening dana kebajikan
xxx
Salam Paralel
Apabila bank melakukan salam paralel selisih antara jumlah yang dibayar nasabah dan biaya
perolehan barang diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat pengiriman barang
kepada nasabah.
Pada saat bank memesan barang dan membayarnya
Piutang Salam
xxx
Kas
xxx
xxx
xxx
Apabila barang pesanan tidak sama (lebih kecil) dengan kas yang dibayarkan bank
kepada suplier maka bank mencatat pada saat penyerahan kepada barang nasabah
pembeli
Utang Salam
xxx
xxx
xxx
Apabila barang pesanan lebih kecil dengan kas yang dibayarkan bank kepada suplier
maka bank mencatat pada saat penyerahan kepada barang nasabah pembeli
Utang Salam
xxx
Kerugian Salam
xxx
xxx
AKUNTANSI ISTISHNA
Adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan
penjual (pembuat, shani). Shani akan menyiapkan barang yang dipesan sesuai dengan
spesifikasi yang telah disepakati dimana ia dapat menyiapkan sendiri atau melalui pihak lain
(istishna parallel).
b.
c.
Pelaku terdiri dari pemesan (pembeli/ mustashni) dan penjual (pembuat, shani).
Harus Cakap Hukum dan Baligh
Obyek akad berupa barang yang akan diserahkan dan modal istishna yang
berbentuk harga
Ketentuan syariah untuk akad salam juga berlaku untuk akad istisna
salam
Istishna
Pokok
kontrak
Muslam fihi
Mashnu
Harga
Sifat
kontrak
Mengikat secara asli Mengikat secara ikutan Salam mengikat semua pihak sejak semula,
(thabai)
sementara istishna dianggap mengikat
(thabii)
berdasarkan pandangan para fuqaha demi
kemashlahatan, serta tidak bertentangan
dengan aturan syariah
Kontrak
paralel
Salam paralel
Istishna paralel
Berakhirnya istishna
kondisi-kondisi berikut:
dipenuhinya kewajiban secara normal oleh kedua belah pihak
persetujuan bersama kedua belah pihak untuk menghentikan kontrak
pembatalan hukum kontrak. Ini jika muncul sebab yang masuk akal untuk mencegah
dilaksanakannya kontrak atau penyelesaiannya, dan masing-masing pihak bisa
menuntut pembatalannya
Biaya langsung yaitu: bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk membuat
barang pesanan, atau tagihan produsen/kontraktor pada entitas untuk istishna
paralel.
b.
Biaya tidak langsung adalah biaya overhead termasuk biaya akad dan praakad.
c.
Khusus untuk istishna paralel: seluruh biaya akibat produsen/ kontraktor tidak
dapat memenuhi kewajiban jika ada.
xxx
xxx
Untuk akun yang dikredit akan tergantung apa yang digunakan oleh perusahaan untuk
memenuhi kewajiban akad tersebut.
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo dan penjual
memberikan potongan, maka potongan tersebut sebagai pengurang pendapatan
istishna.
Pengakuan Pendapatan dapat diakui dengan 2 metode:
1.
2.
Margin Keuntungan juga diakui berdasarkan cara yang sama dengan pendapatan.
Persentase penyelesaian = Biaya yang telah dikeluarkan
Total biaya untuk penyelesaian
Pengakuan Pendapatan = Persentase penyelesaian x Nilai Akad
Pengakuan Margin
xxx
xxx
xxx
xxx
Termin istishna tersebut akan disajikan sebagai akun pengurang dari akun Aset Istishna
dalam penyelesaian.
Pada saat penerimaan tagihan, jurnal::
Dr. Kas (sebesar uang yang diterima ) xxx
Cr. Piutang Usaha
xxx
Jika akad Istishna dilakukan dengan pembayaran tangguh, maka pengakuan pendapatan
dibagi menjadi 2 bagian:
xxx
xxx
xxx
Selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui
selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dgn pembayaran.
- pada saat penandatanganan akad:
Dr. Piutang Istishna(selisih Nilai Tunai&Nilai Akad)
Cr. Pendapatan Istishna Tangguh
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Cr. Kas
xxx
b.
b.
c.
d.
xxx
xxx
Aset istishna yang diperoleh melalui transaksi istishna dengan pembayaran tangguh
lebih dari satu tahun diakui sebesar: biaya perolehan tunai. Selisih antara harga beli
yang disepakati dalam akad istishna tangguh dan biaya perolehan tunai diakui sebagai
beban istishna tangguh.
Dr. Aset istishna dlm penyelesaian (nilai tunai)
xxx
xxx
xxx
Beban istishna
xxx
xxx
Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian atau kesalahan penjual,
mengakibatkan kerugian pembeli, maka kerugian tersebut dikurangkan dari garansi
penyelesaian proyek yang telah diserahkan penjual.
Jika kerugian itu lebih besar dari garansi, maka selisihnya diakui sebagai piutang jatuh
tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.
Dr. Piutang jatuh tempo kepada penjual
xxx
xxx
xxx
xxx
Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka
barang pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan
biaya perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan.
Dr. Aset istishna dlm penyelesaian (nilai wajar)
xxx
Dr. Kerugian
xxx
xxx
Hutang ishtisna' sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor yang belum
dilunasi.
b.
(ii)
b.
AKUNTANSI MUDHARABAH
Keuntungan usaha secara mudharabah di bagi menurut kesepakatan yang di tuangkan
dalam kontrak,sedangkan apabila rugi di tanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu
bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan
atau kelalaian si pengelola,si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Dana syirkah temporer yang disalurkan oleh pemilik dana diakui sebagai investasi mudharabah
pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada pengelola dana.
Pengukuran investasi mudharabah adalah sebagai berikut:
a) investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diberikan pada
saat pembayaran;
b) investasi mudharabah dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar aset nonkas
pada saat penyerahan:
i.
jika nilai wajar lebih rendah daripada nilai tercatatnya diakui sebagai kerugian;
ii.
jika nilai wajar lebih tinggi daripada nilai tercatatnya diakui sebagai keuntungan
tangguhan dan diamortisasi sesuai jangka waktu akad mudharabah.
Contoh kasus :
Kasus ini menggunakan informasi yang terdapat dalam ilustrasi 1 akad mudharabah antara
Bank Syariah IQTISADUNA dan PT.jogja information Technology (JIT) dengan pembiayaan
sebesar Rp 1.000.000.000,- dan nisbah 40:60. Atas pengelolaan dana mudharabah tersebut,
PT.JIT mencatat laba sebesar Rp. 100.000.000,- pada tahun pertama dan segera
dibagihasilkan kepada Bank Syariah IQTISADUNA pada awal tahun kedua akad.
Adapun pembagian porsi untuk masing masing pihak adalah sebagai berikut :
Shahibul maal (Bank) =40%xRp 100.000.000 =Rp 40.000.000
Mudharib (PT.jiT)
Rp. 40.000.000
Pendapatan bagi hasil Mudarabah
Rp.40.000.000
B.
AKUNTANSI MUSYARAKAH
Musyarakah permanen
Musyarakah yang jumlah modalnya tetap sampai akhir masa musyarakah.
musyarakah menurun
Musyarakah yang jumlah modalnya secara berangsur-angsur menurun karena dibeli oleh mitra
musyarakah
DASAR PENGATURAN
Penyerahan modal musyarakah
Pembiayaan musyarakah
Diakui pada saat pembayaran tunai dan non kas kepada mitra
Pengukuran pembiayaan musyarakah pada awal akad dalam bentuk :
1. Kas dinilai jumlah yang dibayar
2. Aktiva non kas dinilai sebesar nilai wajar => selisih nilai wajar dengan nilai buku
diakui sebagai keuntungan atau kerugian bank saat penyerahan Biaya yang terjadi
akibat akad tidak diakui bagian pembiayaan musyarakah, kecuali ada persetujuan
seluruh mitra
Laba -> diakui sebesar bagian bank sesuai nisbah yang disepakati
Keuntungan diakui sesuai nisbah yang disepakati pada periode berjalansedangkan kerugian
diakui pada periode terjadinya kerugian dan mengurangi pembiayaan musyarakah
Kerugian akibat kelalaian mitra: (pr 51)
Diperhitungkan sebagai pengurang modal mitra (kecuali mitra mengganti dengan dana
baru)
Pembiayaan musyarakah dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang dibayarkan.
Pembiayaan musyarakah yang diberikan dalam bentuk aktiva non-kas dinilai sebesar
nilai wajar aktiva non-kas.
Selisih antara nilai wajar dan nilai buku aktiva non-kas diakui sebagai keuntungan atau
kerugian Bank pada saat penyerahan.
Biaya-biaya yang timbul akibat akad musyarakah tidak dapat diakui sebagai bagian
pembiayaan musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh mitra musyarakah.
kas
Kredit
investasi musyarakah
Pada saat mitra aktif menerima aktiva non kas kepada musyarakah
a.Jika nilai wajar aktiva yang diterima lebih rendaha atas nilai buku :
Debit
Kredit
b.Jika nilai wajar aktiva yang diterima lebih tinggi atas nilai buku :
Debit
Debit
kas
investasi musyarakah
kas
investasi musyarakah
Kredit
investasi musyarakah
kredit
investasi musyarakah
Kredit
kas
Pengembalian modal musyarakah non kas dengan nilai wajar lebih rendah dari nilai
historis
Debit
investasi muyarakah
Kredit
Kredit
Pengembalian modal musyarakah non kas dengan nilai wajar lebih tinggi dari nilai
historis
Debit
investasi musyarakah
Debit
Pada saat akad musrayakah diakhiri sebelum jatuh tempo atau pada saat jatuh tempo
dan investiasi musyarakah belum dibayarkan kepada mitra pasif
Debit
investasi musyarakah
Kredit
pembiayaan musyarakah
Kredit
kas
Pada saat mitra pasif menyerahkan aktiva non kas kepada musyarakah
a.Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih rendah atas nilai buku
Debit
Debit
b.Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih besar atas nilai buku
Debit
Kredit
kas
pembiayaan musyarakah
Kredit
kas
Kredit
pembiayaan musyarakah
pembiayaan musyarakah
kas
Kredit
pembiayaan musyarakah
Pengembalian modal musyarakah non kas dengan nilai wajar lebih rendah dari nilai
historis
Debit
Debit
pembiayaan musyarakah
Pengembalian modal musyarakah non kas dengan nilai wajar lebih tinggi dari nilai
historis
Debit
Kredit
pembiayaan musyakarah
Pada saat akad musyarakah diakhiri sebelum jatuh tempo atau pada saar jatuh tempo
dan pembiayaan musyarakah dibayar oleh mitra
Debit
pembiayaan musyarakah