Anda di halaman 1dari 8

Trauma kepala terjadi akibat suatu benturan yang kuat pada kepala, sehingga mengakibatkan

kerusakan pada kulit kepala, tengkorak atau otak. Akibatnya dapat berupa benjolan pada kepala
sampai dengan kerusakan otak yang berat. Trauma kepala dapat menyebabkan gangguan
intelektual, emosional, sosial dan vokasional.

Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama terjadinya trauma kepala. Biasanya
kecelakaan tersebut disertai dengan adanya riwayat konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol
mengakibatkan menurunnya refleks dan mengganggu proses kognitif dan persepsi, maka resiko
terjadinya kecelakaan lalu lintas meningkat dengan adanya konsumsi alkohol. Faktor lain yang
berpengaruh yaitu tidak menggunakan helm atau seatbelt saat membawa kendaraan. Penyebab
trauma kepala lain yaitu dipukul orang, terjatuh dan trauma lainnya akibat olah raga.
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama terjadinya trauma kepala. Biasanya
kecelakaan tersebut disertai dengan adanya riwayat konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol
mengakibatkan menurunnya refleks dan mengganggu proses kognitif dan persepsi, maka resiko
terjadinya kecelakaan lalu lintas meningkat dengan adanya konsumsi alkohol. Faktor lain yang
berpengaruh yaitu tidak menggunakan helm atau seatbelt saat membawa kendaraan. Penyebab
trauma kepala lain yaitu dipukul orang, terjatuh dan trauma lainnya akibat olah raga.
Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama terjadinya trauma kepala. Biasanya
kecelakaan tersebut disertai dengan adanya riwayat konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol
mengakibatkan menurunnya refleks dan mengganggu proses kognitif dan persepsi, maka resiko
terjadinya kecelakaan lalu lintas meningkat dengan adanya konsumsi alkohol. Faktor lain yang

berpengaruh yaitu tidak menggunakan helm atau seatbelt saat membawa kendaraan. Penyebab
trauma kepala lain yaitu dipukul orang, terjatuh dan trauma lainnya akibat olah raga.

Trauma kepala terjadi akibat suatu benturan yang kuat pada kepala, sehingga mengakibatkan
kerusakan pada kulit kepala, tengkorak atau otak. Akibatnya dapat berupa benjolan pada kepala
sampai dengan kerusakan otak yang berat. Trauma kepala dapat menyebabkan gangguan
intelektual, emosional, sosial dan vokasional.

Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama terjadinya trauma kepala. Biasanya
kecelakaan tersebut disertai dengan adanya riwayat konsumsi alkohol. Konsumsi alkohol
mengakibatkan menurunnya refleks dan mengganggu proses kognitif dan persepsi, maka resiko
terjadinya kecelakaan lalu lintas meningkat dengan adanya konsumsi alkohol. Faktor lain yang
berpengaruh yaitu tidak menggunakan helm atau seatbelt saat membawa kendaraan. Penyebab
trauma kepala lain yaitu dipukul orang, terjatuh dan trauma lainnya akibat olah raga.
Di Ameriksa Serikat, trauma kepala terjadi pada sekitar 7 juta orang setiap tahun, dimana sekitar
500.000 orang masuk rumah sakit, 100.000 orang mengalami disabilitas kronis dan sekitar 2000
orang jatuh dalam keadaan koma. Trauma kepala merupakan penyebab besar kematian dan
disabilitas di seluruh dunia, terutama pada anak-anak dan orang-orang muda. Penyebabnya
antara lain terjatuh, kecelakaan lalu lintas dan kekerasan. Pencegahan terjadinya trauma kepala

akibat kecelakaan lalu lintas, yaitu dengan penggunaan helm dan seatbelt dan usaha mengurangi
kecelakaan lalu lintas dengan memberi program edukasi mengenai keselamatan lalu lintas dan
penegakkan aturan lalu lintas.

Trauma kepala menyebabkan berbagai macam gangguan secara fisik, kognitif, sosial, emosional
serta perilaku dan hasil akhirnya dapat berupa kesembuhan total, kecacatan permanen bahkan
kematian.

Di Amerika Serikat terjadi pada 2% kasus trauma kepala, dimana didapatkan sekitar 40.000
kasus epidural hematom setiap tahun. Angka mortalitas epidural hematom diperkirakan sekitar 550%. Epidural hematom lebih sering didapatkan pada pria, dimana didapatkan perbandingan
kasus epidural hematom pria dan wanita adalah 4:1.

Epidural hematom adalah suatu cedera fokal akibat trauma kepala, dimana terjadi penumpukan
darah pada lapisan antara tengkorak dan duramater. Epidural hematom terjadi akibat kerusakan
pada pembuluh darah otak, umumnya pada arteri meningeal medial. Perdarahan akibat kerusakan
pembuluh darah tersebut biasanya tidak berhenti sehingga membentuk suatu gumpalan besar
sehingga gumpalan tersebut lama-kelamaan akan menekan otak.

Di Amerika Serikat terjadi pada 2% kasus trauma kepala, dimana didapatkan sekitar 40.000
kasus epidural hematom setiap tahun. Angka mortalitas epidural hematom diperkirakan sekitar 550%. Epidural hematom lebih sering didapatkan pada pria, dimana didapatkan perbandingan
kasus epidural hematom pria dan wanita adalah 4:1.

Manifestasi epidural hematom biasanya onset akut karena terjadi perdarahan aktif arteri. Gejela
yang biasanya didapatkan pada penderita dengan epidural hematom adalah sebagai berikut: 1.
Pasien pingsan sesudah trauma, 2. Pasien terbangun dan sadar, 3. Pasien mengalami penurunan
kesadaran dan terjadi gangguan refleks pupil dan gerakan bola mata pada sisi trauma kepala, 4.
Penurunan kesadaran pasien bertambah berat. 5. Perdarah dari telinga atau hidung, 6. Luka
memar sekitar bola mata dan/atau belakang telinga.

Bila tidak terjadi kerusakan pada otak atau hanya terjadi kerusakan minimal, maka prognosis
baik bila segera dilakukan penganan secara agresif. Hasil dari operasi dekompresi tergantung
dari kondisi neurologis pasien sebelum dilakukan operasi.
Manifestasi klinis dari epidural hematom adalah peningkatan tekanan intrakranial, penurunan
kesadaran, muntah, dilatasi pupil pada sisi trauma kepala.

Bila tidak terjadi kerusakan pada otak atau hanya terjadi kerusakan minimal, maka prognosis
baik bila segera dilakukan penganan secara agresif. Hasil dari operasi dekompresi tergantung
dari kondisi neurologis pasien sebelum dilakukan operasi.
Manifestasi klinis dari epidural hematom adalah peningkatan tekanan intrakranial, penurunan
kesadaran, muntah, dilatasi pupil pada sisi trauma kepala.

Pemeriksaan radiologi kepala (x-foto skull) dapat dilakukan untuk melihat fraktur pada
tengkorak, namun sudah jarang dilakukan karena pemeriksaan menggunakan CT-scan
memberikan informasi diagnostik yang lebih banyak dibandingkan x-ray. CT-scan tanpa kontras
kepala tidak hanya menunjukkan adanya fraktur pada tengkorak, tapi juga menunjukkan
perdarahan yang terjadi di dalam tengkorak.

Epidural hematom akut memberikan gambaran hiperdense bentuk bikonveks pada lapisan antara
tengkorak dan otak. Bila gambaran perdarahan berbentuk planokonveks atau seperti bulan sabit
maka diagnosis lebih diarahkan ke perdarahan subdural. Pemeriksaan CT-scan dapat dilakukan
ulang bila keadaan pasien tiba-tiba makin memburuk. Bila terdapat perdarahan yang banyak,
maka akan tampak gambaran midline shift pada otak akibat gumpalan darah yang mendorong
otak.

Walaupun beberapa kasus epidural hematom dapat sembuh hanya dengan penanganan
konservatif, namun operasi merupakan penanganan definitive pada epidural hematom. Operasi
dilakukan dengan tujuan mengeluarkan darah yang menekan otak serta mengurangi dan
menghentikan perdarahan aktif, operasi ini disebut sebagai kraniotomi.

Kraniotomi adalah operasi pengangkaran sebagian dari tulang tengkorak dengan tujuan untuk
melakukan tindakan medis pada jaringan dibawah tengkorak, yaitu pada otak. Pada akhir operasi
bagian tulang tengkorak yang diangkat akan digantikan. Bila bagian tengkorak tidak diganti,
maka operasi itu disebut sebagai kraniektomi. Kranioktomi dilakukan pada berbagai operasi
kepala untuk mengangani perdarahan, tumor, infeksi, aneurisme dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai