Power Point Open Fraktur Segmental Tibia Et Fibula Sinistra
Power Point Open Fraktur Segmental Tibia Et Fibula Sinistra
PENDAHULUAN
BAB I
LATAR BELAKANG
Trauma
%
memerlukan tindakan medis, 3,6 juta (12% dr 30 juta) membutuhkan
perawatan dirumah sakit & menghabiskan biaya sekitar 100 milyar dolar
(40%) dari biaya kesehatan di amerika serikat. Didapat 300 ribu orang
menderita kecacatan yang menetap (1%) kematian sebanyak 145 ribu orang
pertahun (0,5%).
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB II
DEFINISI FRAKTUR
Fraktur hilangnya kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan
sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun yang
parsial
Fraktur kegagalan tulang menahan tekanan terutama tekanan
membengkok, memutar dan tarikan
7
KLASIFIKASI
Klasifikasi Etiologi
Klasifikasi Klinis
Klasifikasi Radiologis
8
MANIFESTASI KLINIS
ANAMNESIS
Biasanya pasien dtg dgn suatu trauma baik yg hebat maupun trauma ringan
& diikuti dgn ketidakmampuan untuk menggunakan anggota gerak
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
Syok, anemia atau perdarahan
Kerusakan pada organ-organ lain, misalnya otak, sum-sum tulang belakang,
atau organ-organ dalam rongga thoraks, panggul dan abdomen.
Faktor predisposisi, misalnya pada fraktur patologis.
10
MANIFESTASI KLINIS
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Tomografi, misalnya pada fraktur vertebra atau pada fraktur kondilus tibia
CT Scan
MRI
Radioisotop scanning
12
LAPORAN KASUS
BAB III
15
IDENTITAS
Nama
: Tn. FW
No. DM
: 38 46 56
Umur
: 22 tahun
Alamat
: Tanah Hitam
Pekerjaan
: Swasta
Agama
: Islam
TMRS
: 11 Maret 2015
16
ANAMNESIS
MECHANISM OF INJURY
Pasien dtg dgn KU luka di kaki kiri post KLL pd tgl 9/3/2015 jam 15.00
Wit. Pasien mengendarai motor & tergelincir dan keluar jalur lalu
menabrak pohon.
Saat menabrak pohon, kaki kiri pasien yg pertama terbentur dgn
pohon. Saat kejadian pasien dlm keadaan sadar, mual & muntah (-),
pingsan (-). Saat terjadi kecelakaan pasien tdk dlm pengaruh alkohol.
17
PRIMARY SOURVEY
Airway
Breathing
: Dada simetris, jejas (-), retraksi (-), RR 20/min, deviasi trakea (-).
Circulation
Disabillity
: Kesadaran : Alert
Exposure
: SB 36,9 C, Regio pedis sinistra Look: Deformitas (+), edema (+), tampak
vulnus laceratum (+), Feel: Nyeri (+), Hangat (+), Move: Terbatas karena nyeri
18
SECONDARY SOURVEY
KU luka di kaki kiri post kecelakaan lalu lintas pada tanggal 9 maret 2015
RPS Pasien dtg dgn KU luka di kaki kiri post KLL pd tfl 9/3/2015 jam 15.00 Wit. Menurut
Pasien, pasien mengendarai motor dgn kecepatan 60 km/jam saat hendak membelok di
tikungan pasien tergelincir & terjatuh sambil terseret dgn motor keluar jalur lalu menabrak
pohon. Saat menabrak pohon, kaki kiri pasien yg bertama bersentuhan dgn pohon. Saat
kejadian pasien dlm keadaan sadar, mual dan muntah (-), pingsan (-). Saat terjadi
kecelakaan pasien tdk dlm pengaruh alkohol. Makan/minum baik, BAB/BAK baik. Pasien
sempat dirujuk ke RS Bhayangkara tetapi ditolak krn tdk mampu membayar biaya
administrasi sehingga pasien akhirnya dirujuk ke RSUD Dok II Jayapura. Pasien tiba di RSUD
Dok 2 Jayapura tanggal 11 maret 2015 jam 18.00 Wit
19
/
Status Generalis Ca (+/+), udem extremitas ( )
/+
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal
12/3/2015
Jenis Pemeriksaan
Hasil
WBC
10.03 mm3
HGB
8,9 g/dL
HCT
26,3 %
PLT
171.000
RBC
3,14
CT
730
BT
300
21
PEMERIKSAAN
RADIOLOGIS
22
DIAGNOSA
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 tetes/min makro
Inj. Ketorolac 3 x 1 amp (iv)
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg (iv)
Inj. Kalnex 3 x 1 amp (iv)
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr (iv)
PEMBAHASAN
BAB IV
25
PEMBAHASAN
Untuk menentukan suatu diagnosis pd kasus trauma, membutuhkan
ketelitian saat memeriksaan awal ketika pasien datang, hasil anamnesis &
pemeriksaan fisik yg baik akan membantu menentukan keberhasilan dari
tindakan yg akan diambil
Dari anamnesis yg dilakukan bahwa pasien mengalami trauma karena
KLL pd daerah tungkai bawah sebelah kiri. Dan saat kejadian, menurut
pasien sendiri terjadi banyak perdarahan dari luka tersebut
26
PEMBAHASAN
Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan segera
yang terstandar untuk mengurangi resiko infeksi
Primary sourvey pada pasien ini berupa penilaian keadaan pasien dan prioritas terapi
didasarkan jenis perlukaan, tanda-tanda vital dan mekanisme trauma. Pada pasien yang
terluka parah, terapi diberdasarkan prioritas. Tanda vital pasien harus dinilai secara cepat dan
efisien.
Pengelolaan pasien berupa primary sourvey yang cepat dan kemudian resusitasi, secondary
sourvey dan akhirnya terapi deinitif
27
PEMBAHASAN
Proses ini bertujuan untuk mengenali keadaan yg mengancam nyawa terlebh dahulu, dgn berpatokan pd
urutan berikut:
1) airway, menjaga airway dengan kontrol servikal,
2) breathing, menjaga pernapasan dengan ventiilasi,
3) circulation, dengan kontrol perdarahan
4) disabillity, yaitu dengan menilai status neurologis,
5) expossure/enviromental control, buka baju pasien, sambil kita mencegaah hipotermi. Selama primary
sourvey keadaan yang mengancam nyawa harus dikenali, dan resusitasinya dilakukan saat itu juga.
28
PEMBAHASAN
Dari
PEMBAHASAN
Dari pemeriksaan pada status lokalis didapatkan Regio cruris sinistra : Look:
tampak terbalut elastic verban (+), edema (+), Feel: Nyeri (+), Hangat (+), Move:
Terbatas karena nyeri.
Teori pd pasien2 dgn fraktur terbuka pd pemeriksaan fisik akan didapatkan pd
inspeksi (look) adanya tanda-tanda anemia karena perdarahan, deforitas
berupa angulasi, rotasi dan kependekan. Pd palpasi temperatur yang
meningkat & adanya nyeri tekan. Sedangkan pd pergerakan (move) penderita dgn
fraktur setiap gerakan akan menyebabkan nyeri hebat sehingga uji pergerakan
tidak boleh dilakukan secara kasar, kerusakan pada jaringan lunak seperti
pembuluh darah & saraf.
30
PEMBAHASAN
Untuk
Tetapi
PEMBAHASAN
Untuk
32
Hal ini sesuai dengan teori bahwa. Tahap-tahap pengobatan fraktur terbuka
terdiri dari:
33
PENUTUP
BAB V
34
KESIMPULAN
Untuk menentukan suatu diagnosis pada kasus trauma pada ekstremitas
yang menyebabkan fraktur, membutuhkan ketelitian saat pemeriksaan awal
ketika pasien datang, hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang didapat
membantu menentukan keberhasilan dari tindakan yang akan diambil.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
yang di temukan pasien didiagnosis dengan Open fraktur segmental Tibia
et Fibula (s) grade III A.
35
36