ISBN: 979-442-242-8
Abstrak
Perhatian perusahaan terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan akhir-akhir ini
semakin meningkat seiring dengan makin pentingnya faktor tersebut dalam mempengaruhi
tingkat keberhasilan perusahaan. Pemikiran tersebut muncul karena perusahaan percaya
bahwa karyawan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan menghasilkan tingkat
produktivitas yang lebih baik, jumlah absen yang lebih sedikit serta loyalitas yang lebih
tinggi. Pengertian di atas terutama didasari oleh Teori Harapan (expectancy theory), yang
dikembangkan oleh Victor H. Vroom (1964), dan Teori Dua Faktor yang diperkenalkan
Frederick Herzberg (1964).
BHP adalah sebuah perusahaan nasional di bidang penyedia jasa sistem dan teknologi
informasi. Perubahan posisi usaha dan konsep manajemen membawa banyak implikasi
terhadap berbagai bidang kegiatan di perusahaan, dan untuk itu adalah penting untuk
melihat sejauh mana karyawan perusahaan telah puas bekerja dalam situasi yang serba baru
tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah pertama, mendapatkan gambaran tentang tingkat
kepuasan kerja karyawan. Kedua, mengidentifikasi permasalahan-permasalahan utama yang
berkaitan dengan tingkat kepuasan kerja karyawan. Ketiga, memberikan saran
penyempurnaan terhadap kualitas manajemen SDM perusahaan. Metodologi penelitian yang
digunakan adalah melalui survey, metode ini dipilih karena sifatnya yang obyektif dan
efisien. Desain kuesioner didasarkan pada Human Resource Index (HRI) yang disusun oleh
Frederick E. Schuster (1979), dengan mengukur sebanyak 15 faktor variabel.
Hasil penelitian ini memberikan verifikasi terhadap penggunaan metode survey HRI
dalam mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan di BHP. Metode ini juga berhasil
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan utama yang berkaitan kepuasan kerja
karyawan dan kemudian memberikan saran-saran penyempurnaan terhadap kualitas
manajemen SDM perusahaan.
Kata kunci: kepuasan kerja karyawan - Human Resource Index - manajemen sumber daya
manusia
ISBN: 979-442-242-8
Pendahuluan
Perhatian perusahaan terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan akhir-akhir ini semakin
meningkat seiring dengan makin pentingya faktor tersebut dalam mempengaruhi kesuksesan
perusahaan. Pemikiran tersebut muncul karena perusahaan percaya bahwa karyawan yang
tingkat kepuasan kerjanya tinggi akan menghasilkan tingkat produktivitas yang lebih baik,
jumlah absen yang lebih sedikit serta loyalitas yang lebih tinggi, daripada karyawan dengan
tingkat kepuasan rendah.
Pengertian tentang tingkat kepuasan kerja (job satisfaction) adalah sebuah sikap umum
seseorang terhadap pekerjaannya, yaitu menyangkut perbedaan antara jumlah imbal jasa yang
diterima karyawan dengan jumlah imbal jasa yang mereka percaya seharusnya mereka dapat
(Robbins, 1998). Pengertian di atas didasari oleh Teori Harapan (Expectancy Theory) yang
dikembangkan oleh Victor H. Vroom (Work and Motivation, 1964) tentang motivasi dan
kepuasan kerja. Teori ini menyatakan bahwa individu cenderung berperilaku sesuai
harapannya bahwa perilaku tersebut akan memberikan hasil tertentu dan juga sesuai daya tarik
hasil tersebut bagi individu bersangkutan.
Konsep lain yang menjadi rujukan untuk memahami faktor-faktor penyebab kepuasan
kerja karyawan adalah Teori Dua Faktor (Two-Factor Theory atau Motivation-Hygiene
Theory) yang diperkenalkan oleh seorang ahli psikologi, Frederick Herzberg (1964). Menurut
Herzberg, terdapat beberapa faktor yang mendorong kepuasan kerja karyawan, yakni
pencapaian prestasi kerja (achievement), penghargaan (recognition), kecocokan dengan
pekerjaan (work itself), tingkat tanggung jawab (responsibility), kemajuan (advancement),
pertumbuhan dan pembelajaran (growth). Selain itu Herzberg juga mengidentifikasi beberapa
faktor yang memicu ketidakpuasan dalam pekerjaan, yakni: pengawasan atasan langsung
(supervision), kebijakan perusahaan (company policy), hubungan dengan atasan langsung
(relationship with supervisor), lingkungan kerja (working conditions), upah (salary),
hubungan dengan rekan kerja (relationship with peers), kehidupan pribadi (personal life),
hubungan dengan bawahan (relationship with subordinates), status pekerjaan (status), jaminan
kelangsungan pekerjaan (job security). 1
Selanjutnya, paling tidak ada empat alasan menyangkut pentingnya penilaian terhadap
tingkat kepuasan kerja, yaitu :
1
ISBN: 979-442-242-8
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendapatkan gambaran tentang tingkat kepuasan kerja karyawan.
2. Mendapatkan identifikasi terhadap permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
tingkat kepuasan kerja karyawan.
3. Memberikan saran penyempurnaan atas sistem dan pelaksanaan manajemen SDM
perusahaan.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada April - Juni 2000, di kantor pusat BHP di Jakarta.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah melalui survey, dengan menggunakan dua alat
yaitu kuesioner dan wawancara. Kedua metode di atas dipilih karena sifatnya yang obyektif
dan efisien. Melalui metode kuesioner diharapkan didapat data yang kuantitatif dan obyektif,
sedangkan bias yang mungkin timbul dari metode ini dapat diverifikasi melalui wawancara
terhadap responden. Metode ini meliputi :
ISBN: 979-442-242-8
kuesioner dilakukan untuk seluruh anggota populasi, 117 orang, melalui penyebaran
kuesioner dengan daftar isian pertanyaan yang sama.
Dalam survey ini, desain kuesioner (lihat Lampiran B) terutama didasarkan pada konsep
Human Resource Index (HRI) yang disusun oleh Frederick E. Schuster (1979). Dan beberapa
bagian yang berkaitan dengan sistem imbal jasa, training dan jalur karir diadopsi dari desain
kuesioner Survey Karyawan BHP 1997.
Sebagai variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan kerja karyawan
yang diukur berdasarkan hubungannya terhadap 15 buah variabel independen terpilih.
Variabel-variabel independen tersebut adalah:
1. Sistem imbal jasa
9. Hubungan
2. Komunikasi
3. Efektivitas Organisasi
11. Partisipasi
5. Sasaran Organisasi
6. Kerjasama
7. Kepuasan Intrinsik
Pembahasan
Standar penilaian yang digunakan dalam survey ini menggunakan skala Human
Resource Index (HRI) yang berkisar antara level 1 hingga 5. Level 1 menunjukkan tingkat
yang buruk secara moril (demoralized), Level 2 berarti tidak mendukung (under-utilized),
Level 3 adalah kondisi rata-rata atau standar (marginal), Level 4 merupakan kondisi yang
mendukung secara efektif (effective) dan Level 5 menunjuk pada tingkat yang menghasilkan
ISBN: 979-442-242-8
komitmen penuh dan secara efektif mendukung usaha-usaha organisasi (fully committed and
utilized).
Karakteristik responden
Berdasarkan deskripsi karakteristik responden pada Lampiran A, diketahui bahwa 71%
karyawan BHP memberikan opininya. Distribusi responden tersebar merata berdasarkan
kelompok fungsional, status karyawan, gender dan masa kerja. Kedua hal ini menunjukkan
bahwa kuantitas data sampel terkumpul telah memenuhi kualifikasi untuk diolah secara
statistik.
Analisis Umum
5
3.96
Level
3.35
3.53
3.65
3.53
3.65
3.53
3.70
3.62
3.70
3.70
3.53
3.23
3.41
3.59
3.55
Si
st
em
To
ta
l
Im
ba
l
Ja
sa
Pe
Ef
Ko
ek
rh
m
at
tif
un
ia
ita
ika
n
s
Te
si
O
rg
rh
an
ad
is
ap
as
Ka
i
Sa
ry
aw
sa
ra
an
n
O
rg
an
is
as
St
i
ru
Ke
kt
Ke
ur
rja
p
sa
O
rg ua
m
an sa
a
n
is
In
as
t
r
i
Ikl
in
&
im
Ja sik
O
lu
rg
rK
an
ar
is
ir
as
i/
Li Hu
ng bu
ku ng
ng a
an n
Ke
rja
Ke
rja
P
sa
ar
tis
m
Ke
a
ip
as
A
l
o
nt
i
Pe
ar mp
o
la
Ke k
tih
lo Ke
an
m
po rja
da
k
n
Ke
Pe
rja
ng
em
Ku
ba
ng
al
ita
an
s
M
an
aj
em
en
Faktor
Gambar
1: Grafik
Gambar
3.1 Total
GrafikHRI
HRIBHP
BHp
Gambar 1 menunjukkan bahwa secara umum karyawan BHP memiliki pandangan yang
positif terhadap sistem dan pelaksanaan manajemen secara keseluruhan dan secara khusus
manajemen SDM perusahaan. Ini memberikan gambaran tentang tingkat kepuasan kerja
karyawan yang juga berada di atas rata-rata. Hal ini dapat dilihat dari penilaian yang
diberikan, yaitu total HRI sebesar 3,55, yang secara signifikan adalah berada di atas rata-rata.
Faktor pertama, yaitu Sistem Imbal Jasa, merupakan faktor yang mengukur program
imbal jasa secara keseluruhan, meliputi gaji, tunjangan dan benefit yang diberikan
perusahaan. Karyawan memberikan penilaian rata-rata sebesar 3,35 untuk faktor ini. Ini
menunjukkan bahwa karyawan memandang perusahaan telah berlaku cukup adil dalam
memberikan imbal jasa. Hal ini ditunjang dengan fakta survey penggajian (salary survey)
Survey Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan Di PT. BHP
ISBN: 979-442-242-8
bahwa sistem imbal jasa di BHP berada sedikit di atas rata-rata yang diberikan oleh
perusahaan-perusahaan teknologi informasi di Indonesia.
Faktor kedua, Komunikasi, mengukur kualitas aliran dan distribusi informasi diantara
seluruh karyawan. Respon karyawan terhadap faktor ini menunjukkan hasil yang positif yaitu
berada di atas rata-rata. Hal ini berarti bahwa komunikasi diantara karyawan BHP telah
berlangsung dengan cukup baik ditinjau dari segi kualitas distribusi informasi.
Faktor ketiga, Efektifitas Organisasi. Faktor ini berkaitan dengan pengukuran terhadap
tingkat kepercayaan karyawan bahwa perusahaan mampu mencapai tujuan dan sasarannya.
BHP dinilai berada di atas rata-rata untuk faktor ini dengan tingkat penilaian yang cukup
signifikan, yaitu sebesar 3,65. Hal ini menggambarkan bahwa secara umum karyawan
menilai bahwa kualitas sumber daya manusia perusahaan adalah tinggi serta digunakan
secara maksimum untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Selain itu hasil di atas juga
memberikan informasi bahwa keputusan di setiap tingkatan manajerial adalah didasarkan
pada data-data yang akurat, lengkap dan etis.
Faktor keempat adalah Perhatian Terhadap Karyawan. Faktor ini secara khusus
mengukur tingkat perhatian perusahaan terhadap karyawannya. Penilaian sebesar 3,53
merupakan penilaian yang secara signifikan berada di atas rata-rata. Dengan demikian
perusahaan dinilai cukup memiliki komitmen terhadap kesejahteraan dan keberhasilan
karyawan.
Faktor kelima, Sasaran Organisasi, mengukur persepsi tiap-tiap karyawan terhadap
tujuan dan sasaran perusahaan. Bagian ini memeriksa apakah perusahaan memiliki sasaran
yang jelas, dapat dipahami dan dapat dibanggakan oleh karyawan, serta apakah mereka
merasa menjadi bagian daripadanya. Penilaian terhadap faktor ini menunjukkan bahwa
karyawan BHP memiliki pemahaman yang cukup terhadap tujuan dan sasaran perusahaan
serta ikut berpartisipasi aktif dalam usaha pencapaiannya.
Faktor berikutnya, keenam, yaitu Kerjasama, mengukur secara khusus kemampuan
karyawan untuk bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan bersama. Angka
penilaian sebesar 3,53 memberikan gambaran bahwa karyawan BHP digolongkan sebagai
karyawan yang mampu bekerja sama dan saling mendukung.
Faktor ketujuh, Kepuasan Intrinsik, adalah faktor yang mengukur tingkat penghargaan
yang diterima karyawan berdasarkan pekerjaannya. Hal ini meliputi prestasi kerja yang
memuaskan dan adanya kemajuan dalam pengembangan kompetensi diri. Hasil penilaian
yang jauh di atas-rata-rata memberikan gambaran yang positif bahwa karyawan merasa
ISBN: 979-442-242-8
pekerjaannya cukup menarik dan memberikan tantangan. Selain itu karyawan juga merasakan
adanya kesempatan untuk maju secara kreatif dan mengekspresikan diri dengan baik.
Faktor kedelapan adalah Struktur Organisasi dan Jalur Karir. Faktor ini berkaitan
dengan peraturan organisasi, prosedur kerja, struktur organisasi, tingkat kewenangan dan
tanggung jawab, serta jalur karir yang ada. Penilaian terhadap faktor ini menunjukkan bahwa
peraturan dan prosedur kerja yang berlaku di perusahaan dapat diterima dengan baik.
Demikian pula terhadap distribusi tanggung jawab dan kewenangan yang diberikan. Selain
itu, mengenai jalur karir, secara umum karyawan memiliki persepsi yang cukup baik. Namun
demikian, hasil wawancara menyebutkan bahwa sebagian karyawan merasa tidak cukup
mendapat informasi tentang perubahan-perubahan struktur yang terjadi.
Faktor kesembilan, Hubungan, mengukur kualitas hubungan antar karyawan
perusahaan. Faktor ini berkaitan dengan bagaimana tiap karyawan bersikap dan membina
hubungan dengan mitra kerjanya. Hasil yang dicapai oleh BHP untuk faktor ini adalah cukup
tinggi, yaitu berada di level 3,70. Hasil yang positif ini menunjukkan bahwa tiap-tiap
karyawan merasa senang untuk bekerja sama dengan rekan kerjanya.
Faktor berikut adalah Iklim Organisasi dan Lingkungan Kerja. Faktor ini
menghimpun opini karyawan terhadap apakah lingkungan kerjanya telah memberikan
kenyamanan dan dukungan yang memadai untuk bekerja dengan baik. Dalam hal ini
penilaian karyawan menunjukkan bahwa sarana dan fasilitas yang ada cukup memadai dan
demikian pula dengan dukungan moril pihak atasan yang dirasakan positif. Hal lain adalah
tentang bagaimana karyawan bersikap terhadap adanya konflik. Sebagian besar responden
memandang bahwa konflik yang terjadi adalah berada pada batas-batas kewajaran dan tidak
merusak hubungan pribadi atau mengganggu pencapaian sasaran kerja.
Berikutnya, faktor Partisipasi, mengukur tingkat kesempatan setiap karyawan untuk
dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Termasuk di dalamnya keterlibatan
dalam memberikan gagasan, mendapat informasi yang cukup dan terlibat langsung dalam
proses pengambilan keputusan. Faktor ini mendapat penilaian yang berkisar pada rata-rata
(3,23) dan merupakan faktor yang mendapat penilaian terendah dibanding faktor-faktor yang
lain. Hal ini merupakan salah satu persoalan yang harus mendapat perhatian dari perusahaan.
Faktor Kelompok Kerja, mengukur kemampuan karyawan untuk bekerja sama dengan
rekan kerja langsungnya (tim/kelompok). Hasil yang didapat melalui survey adalah sangat
positif, yaitu mendekati efektif (Level 4), selain itu faktor ini merupakan faktor yang
mendapat penilaian tertinggi diantara faktor-faktor lainnya. Karyawan secara umum
ISBN: 979-442-242-8
digambarkan memiliki tingkat kerjasama yang tinggi dan tidak memilki faktor-faktor
penghambat seperti konflik yang merusak.
Faktor ketiga belas, Kerjasama Antar Kelompok Kerja, mengukur kemampuan
karyawan untuk bekerja sama dengan kelompok kerja yang terpisah, baik secara fungsional
maupun secara struktural. Survey menunjukkan bahwa kerjasama antar kelompok berada
pada tingkat yang cukup baik. Karyawan secara umum bersikap positif terhadap kelompok
kerja yang lain dan demikian pula terhadap pelaksanaan kerja sama lintas fungsional.
Faktor Pelatihan dan Pengembangan, merupakan faktor yang mengukur komitmen
perusahaan terhadap pengembangan kualitas karyawan dan sekaligus kemampuan atasan
untuk memberikan pelatihan dan pengarahan. BHP terlihat mendapat penilaian yang cukup
tinggi dalam faktor ini. Hal ini menunjukkan salah satu kekuatan yang dimiliki perusahaan.
Faktor terakhir, Kualitas Manajemen, mengukur tingkat kepercayaan karyawan
terhadap kualitas kompetensi dan integritas para atasan di tingkat menengah maupun puncak.
Untuk faktor ini, karyawan memberikan apresiasi yang positif. Secara umum karyawan
melihat atasan memiliki perhatian yang seimbang terhadap kesejahteraan karyawan dan
produktifitas kerjanya. Selain itu karyawan menilai bahwa atasan cukup dapat dipercaya
karena memiliki kemampuan kerja yang tinggi.
ISBN: 979-442-242-8
Kedua analisis di atas memberikan gambaran bahwa secara umum nilai total HRI di
seluruh bagian adalah merata. Hal ini memberikan gambaran yang positif tentang kualitas
manajemen perusahaan yang dirasakan cukup memuaskan bagi setiap bagian.
ISBN: 979-442-242-8
mendapat peringkat yang lebih tinggi dibanding peringkat perusahaan. Hasil positif tersebut
memberikan gambaran bahwa sistem dan pelaksanaan manajemen di bagian ini berlangsung
baik dan memuaskan.
ISBN: 979-442-242-8
ISBN: 979-442-242-8
karyawan merasa bahwa telah terjadi penurunan kualitas hubungan antar karyawan, terutama
dari segi keakraban. Selain itu karyawan juga merasa kurang puas terhadap dinamika
perubahan lingkungan kerja yang demikian tinggi.
ISBN: 979-442-242-8
Kepustakaan
Academy of Management Journal. Vol. 19 : 2. June 1976, p. 259-276.
Bowditch, James C., Buono, Anthony F. Quality of Work Life Assesment, a survey-based
approach. Auburn House Publishing Company. Boston, 1982
Cooper, Robert. Job Motivation and Job Design. Institute of Personnel Management.
London, 1974.
Fraser, TM. Terjemahan. Stres dan Kepuasan Kerja. PPM. Jakarta, 1985.
PT. Berca Hardayaperkasa. Enter The next Challenge. Jakarta.
Robbins, Stephen P. Organizational Behavior : concepts, controversies, applications.
Prentice-Hall International, Inc. New Jersey, 1998.
Robbins, Stephen P, and Coulter, Marry. Management. 9th ed. Prentice-Hall International,
Inc. New Jersey, 2007.
ISBN: 979-442-242-8
Schuster, Frederick E. Human Resources Management : concepts, cases and readings. 2nd
edition. Virginia : Reston Publishing Company, Inc., 1985.
Wibowo, Wahyudi. Survey Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Berca Hardaya
Perkasa. Laporan Kerja Praktek di Sekolah Tinggi Manajemen, Jakarta, 2000. Tidak
diterbitkan.
ISBN: 979-442-242-8
Penyebaran
Pengembalian
117
100
83
71
Kelompok Fungsional
MK SL MIS HG CS
FA
BA
Total
16
19.3
9.6
6.0
19
13
8.4
3.6
1.2
2.4
Fungsional
BHp
3.73
3.64
3.80
3.76
3.54
Level
3.40
3.34
3.05
1
FA
BA
MK
SL
MIS
HG
CS
TMI
Kelompok Fungsional
GamGambar
bar 3.2A.
Grafik
Kelompok
Fungsional
GrafikTotal
TotalHRI
HRIBerdasarkan
Berdasarkan Kelompok
Fungsional
Level
Level
4 3.64
3.74
4
3.28
3.52
3.78
3.40
3.75
3.76
3.34
3.78
3.74
3.18
3.70
3.79
3.52
3.59
3.40
3.68
3.50
3
3.65
3.32
3.88
4.00
3.54
3.28
To
ta
l
Im
ba
lJ
Pe
E
as
fe
rh
Ko
a
kt
at
m
if i
ia
un
ta
n
s
ika
Te
O
rh
si
ad rga
ni
ap
sa
Sa
Ka
si
sa
ry
ra
aw
n
an
O
rg
an
St
ru
is
as
kt
Ke Ke
ur
i
r
p
O
ua jas
rg
am
sa
an
a
n
is
Ikl
as
In
im
t
r
i
O
in
&
rg
si
Ja
k
an
l
u
is
r
Ka
as
i/
rir
Li Hub
ng
u
n
ku
ng gan
a
Ke
n
Ke
rja
rja
sa
Pa
m
a
Ke rtis
A
ip
Pe
lo
nt
as
m
ar
la
po
i
tih
K
k
an
el
K
om
e
da
po rja
n
k
Pe
Ke
ng
rja
Ku
em
al
ba
ita
ng
s
an
M
an
aj
em
en
Si
st
em
To
ta
l
Im
ba
lJ
Pe
E
as
rh
fe
Ko
a
at
kt
m
ia
if i
un
n
ta
ika
Te
s
O
rh
si
ad rga
ni
ap
sa
Sa
Ka
si
sa
ry
aw
ra
n
an
O
rg
an
St
ru
is
as
kt
ur
Ke Ke
i
r
O
rg pua jasa
an
sa
m
a
is
Ikl
as n In
im
t
i
r
O
&
i
rg
Ja nsik
an
l
u
is
rK
as
ar
i/
ir
Li Hu
ng b
u
ku n
ng ga
an n
Ke
Ke
rja
rja
sa
P
m
ar
a
t
K
is
A
el
ip
Pe
nt
o
as
ar mp
la
i
tih
ok
K
an
el
Ke
o
m
da
po rja
n
k
Pe
Ke
ng
rja
em
Ku
al
ba
ita
ng
s
an
M
an
aj
em
en
Si
st
em
ISBN: 979-442-242-8
5
FA
BHp
3.61
3.85
3.73
Faktor
5
BA
BHp
3.53
3.25
3.40
2.83
Faktor
Gambar
C. Grafik
HRI Kelompok
Fungsional
Business
Administration
Gambar
3.4 Grafik
HRI Kelompok
Fungsional
Business
Administration
ISBN: 979-442-242-8
MK
BHp
Level
3.16
3 2.73
2.88
3.38
3.16
2.90
2.80
2.72
2.65
3.35
3.12
3.07
3.20
3.05
2.95
2.47
To
ta
l
Si
st
em
Im
ba
lJ
Pe
Ef
a
rh
K
e
om sa
kt
at
if i
ia
un
t
n
ika
Te as
O
rh
s
r
g
ad
an i
ap
is
Sa
as
Ka
sa
i
r
y
ra
aw
n
an
O
rg
St
an
ru
is
kt
as
Ke
ur
Ke
i
r
O
j
p
a
ua
rg
sa
an
sa
m
a
is
Ikl
as n In
im
t
i&
rin
O
rg
si
Ja
an
k
lu
is
r
as
Ka
i/
rir
H
Li
ng ubu
n
ku
ng gan
an
Ke
rja
Ke
sa
rja
P
a
m
a
Ke rtis
A
i
Pe
lo
nt
m pas
la
i
tih ar K po
k
an
el
K
om
er
da
ja
p
n
Pe ok K
ng
e
Ku
em rja
al
ba
ita
ng
s
M
an an
aj
em
en
Faktor
SL
4.21
3.63
Level
3.38
3.79
3.61
3.74
3.62
3.81
3.73
BHp
3.95
3.67
3.49
3.66
3.86
3.64
3.18
Faktor
ISBN: 979-442-242-8
5
3.93
4 3.62 3.60 3.78 3.69 3.74 3.69 3.76
4.30
4.17
3.60
3.58
3.26
L e ve l
M IS
4.28
BHp
3.76
3.48
3
2
Pe
r
Si
st
em
Im
ba
lJ
Ef
K
as
ek
ha
o
a
m
t
tia
if it
u
n
n
a
i
s
Te
ka
Or
rh
ga s i
ad
nis
Sa ap
as
s a Ka
i
ra ry
n aw
Or a
ga n
St
ru
nis
ktu
K
Ke
er as
rO
pu
jas i
rg
as
am
a
an
nis
Ikl
a
im
Int
as
Or
r in
i&
ga
s ik
Ja
nis
lur
as
Hu Ka
i/
Lin
bu r ir
ng
gk
an
un
Ke
ga
r ja
n
sa
P Ke
ma
Ke ar tisr ja
lom ipa
Pe A n
lat
s
t
po
a
iha r K
kK i
n
e
er
da lom
ja
n
p
Pe ok
K u n g Ke
ali em r ja
ta b a
s
Ma nga
na n
jem
en
To
ta
l
Faktor
Gambar F. Grafik HRI Kelompok Fungsional MIS
HG
B Hp
4.10
3.56
3.78
3.58
3.79
3.74
3.68
3.56
3.65
Level
3.31
3.44
3.60
3.31
3.67
3.54
3.23
3
2
1
Faktor
ISBN: 979-442-242-8
CS
BHp
3.57
Level
3.30
3.29
3.81
3.71
3.39
3.22
3.30
3.14
3.14
3.64
3.67
3.35
3.34
2.95
2.97
Faktor
4.67
5
4
4.33
4.29
3.79 3.67 3.92 3.78 3.67
3.61
3.93
3.85 3.78
4.00
3.67 3.80
TMI
BHp
Level
3.17
3
2
To
ta
l
Si
st
em
Im
ba
lJ
Pe
E
as
rh
fe
a
at
kt Kom
ia
if i
un
n
ta
Te
s
ika
O
rh
si
ad rga
ni
ap
sa
Sa
Ka
si
sa
ry
aw
ra
n
an
O
rg
an
St
ru
is
as
kt
Ke Ke
ur
i
rja
pu
O
rg
sa
a
sa
an
m
a
n
is
Ikl
as
In
im
t
r
i
in
O
&
si
rg
Ja
k
an
lu
is
rK
as
ar
i/
ir
Li Hub
ng
u
n
ku
ng gan
a
Ke
n
Ke
rja
rja
sa
Pa
m
a
Ke rtis
A
ip
lo
Pe
nt
as
m
la
a
p
i
r
tih
Ke ok
an
Ke
l
o
da
m
po rja
n
k
Pe
Ke
ng
rja
Ku
em
al
ba
ita
ng
s
an
M
an
aj
em
en
Faktor
ISBN: 979-442-242-8
Level
3.55
3.44
Tetap
Kontrak
Status
J. Grafik
Total
HRI Berdasarkan
Status
GGambar
ambar 3.11
Grafik
Perbandingan
Total
HRIKaryawan
Berdasarkan
Status Karyawan
3.67
Level
3.38
1
Pria
Wanita
Gender
Gambar 3Gambar
.12 Grafik
Perbandingan
Total HRI
Berdasarkan
K. Grafik
HRI Berdasarkan
Gender
Gender
ISBN: 979-442-242-8
Level
3.83
3.60
3.41
3.48
3
2.37
1
<1
<3
<5
<10
>10
Gambar
3.13 Grafik
Perbandingan
Total
HRIBekerja
Berdasarkan
Gambar
L. Grafik
HRI Berdasarkan
Lama
Lama Kerja