Anda di halaman 1dari 37

Diare akut cair et causa dehidrasi ringan

sedang pada anak-anak

ALFRIDA ADE B
102011137
SYLVIA
102012007
HENOK N
102012068
EDWIN
102012096
TERIANY WIDJAYA
102012099
RAHEL TJANDRAWAN 102012286
PRISCILLA NATHALIE 102012356
AHMAD MARZUQI
102102475
SITI NUR AFIQAH
102012486

Blok 16

Skenario
2

Anak laki-laki 7 tahun, mengalami diare sejak 2 hari

yang lalu, disertai demam 38,5o C. selama sakit anak ini


hanya meminum obat penurun panas dan tidak berobat
kedokter. Frekuensi diare 6x/hari, konsistensi cair dan
tidak ada darah maupun lendir. Sejak satu hari yang lalu,
anak menjadi tidak nafsu makan dan asupan cairan berkurang.
Beberapa jam sebelum berobat, anak menjadi lemas dan hanya
berbaring ditempat tidur , sehingga ibunya memutuskan untuk
membawa anak tersebut ke UGD. PF : anak lemas, TD
90/60, denyut nadi 90x, frek.nafas 20x, suhu 39 o C,
kedua kelopak mata cekung, bibir kering dan pecah[ecah, turgor kulit kembali lambat, akral lambat.

2/15/16

Identifikasi Istilah
Tidak ada

Rumusan Masalah
Anak laki-laki 7 tahun dengan keluhan diare
dan demam 9 hari yang lalu disertai turgor
kulit, bibir kering dan pecah-pecah

2/15/16

Mind Map
Penata
laksan
aan

Anam
4
nesis

PF &
PP
WD &
DD

Kompl
ikasi

RM
Patofis
iologi

Faktor
resiko
Gejala
klinik

Epide
miolog
i

Etiolo
gi

2/15/16

anammnesis
5

(auto-anamnesis) atau (alo-anamnesis).


Identitas.
Keluhan Utama.
Riwayat Penyakit Sekarang.
Keluhan Penyerta.
Riwayat Penyakit Keluarga.
Riwayat Pribadi.

2/15/16

Pemeriksaan fisik
6

Tanda-tanda vital tekanan darah, frekuensi

napas, suhu, dan nadi , keadaan umum.


Umum tidak khas
- bunyi usus dapat meninggi
- mungkin ada distensi abdomen
- mungkin ada nyeri tekan
- mungkin ada tanda-tanda dehidrasi.

2/15/16

Pemeriksaan Penunjang
7

Pemeriksaan Laboratorium
pemeriksaan darah

- darah perifer lengkap


- ureum, keratinin
- serum elektrolit : Na+, K+, Cl- analisa gas darah
- immunoassay
kultur tinja atau feses
feses lengkap secara mikroskopis
jumlah leukkosit , parasit
biakan dan resistensi feses seperti colok dubur)
pemeriksaan serologi

Pemeriksaan penunjang
8

Foto polos abdomen


Pemeriksaan endoskopi SCBB (Saluran cerna

bagian bawah)
- rektoskopi
- sigmoidoskopi
- kolonoskopi diare berdarah.

2/15/16

WORKING DIAGNOSIS

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
INTOKSIKASI MAKANAN

DIARE AKUT DENGAN


DEHIDRASI RINGAN SEDANG

DISENTRI
DIARE PRESISTEN

2/15/16

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
10

INTOKSIKASI MAKANAN
keracunan makanan senyawa

beracun.

Makanan racun bakteri, virus atau parasit


Gejala klinis :

- Perut kram
- Muntah dan diare
- Dehidrasi menyebabkan kematian.
2/15/16

DISENTRI
11

radang usus yang menimbulkan gejala meluas,


tinja berlendir bercampur darah.
Gejala-gejala :

- buang air besar dengan tinja berdarah


- tinja bersifat encer dengan volume sedikit
- buang air besar dengan tinja bercampur
lendir (mucus)
- nyeri saat buang air besar (tenesmus)
2/15/16

DIARE PRESISTEN
12

Mula- mula diare akut dengan atau tanpa disertai darah yang
berlangsung selama 14 hari atau lebih

Gambaran klinis spesifik :

- diare nokturnal,
- penurunan berat badan,
- ulkus di mulut.
Faktor risiko:

Usia bayi < 4 bulan


Tidak mendapat ASI
Diare akut dg etiologi bakteri invasif
Tatalaksana diare akut yg tidak tepat pemakaian antibiotik yg tdk
sesuai

Working Diagnosis
13

DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI RINGAN


SEDANG
BAB cair / setengah cair dengan kandungan
air pada tinja lebih dari normal (lebih dari
220cc/24jam)
BAB lebih dari 3kali sehari kurang dari 14
hari.
Lebih dari 90% infeksi.
2/15/16

EPIDEMIOLOGI
14

Anak-anak 3,3 episod diare per tahun


Pada daerah episod yang 15% waktunya dengan

diare.
Sekitar 80% kematian diare terjadi pada 2 tahun
pertama

2/15/16

ETIOLOGI
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor
yaitu
1. Faktor infeksi
Infeksi enteral : infeksi bakteri, infeksi virus,
infeksi parasit, protozoa, jamur
Infeksi parenteral : infeksi diluar alat pencernaan
makanan seperti otitis media akut (OMA)
tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia,
ensefalitis

2. Faktor malabsorpsi
Malabsorpsi karbohidrat :
1. Disakarida : intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa.
2. Monosakarida : intoleransi glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
. Malabsorpsi lemak
. Malabsorpsi protein

3. Faktor makanan

Makanan yang menyebabkan diare adalah makanan


yang tercemar, basi, beracun, terlalu banyak lemak,
mentah (misal, sayuran), dan kurang matang.

Patogenesis Diare

Masuknya jasad renik yang masih hidup


kedalam usus halus setelah berhasil
melewati rintangan asam lambung

Jasad renik tersebut berkembang biak


(multiplikasi) di dalam usus halus

Oleh jasad renik dikeluarkan toksin (toksin


diaregenik)

Diare akut

Bila diare melanjut sampai


2 minggu/lebih, kehilangan BB atau tidak
bertambah selama masa tersebut

Diare kronik

Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/lebih


dan disertai gangguan pertumbuhan

Melanjutnya
Kerusakan
Mukosa

Diare persisten

Perbaikan
Mukosa
yang
terlambat

Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan
timbulnya diare:
1.Gangguan osmotik
Makanan/zat yang tidak dapat diserap
tekanan osmotik dalam rongga usus
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga
usus.
Isi rongga usus yang berlebihan merangsang
usus untuk mengeluarkannya diare osmotik

Patogenesis
2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu (toksin) pada dinding
usus peningkatan sekresi air dan elektrolit
ke dalam rongga usus diare sekretorik
timbul karena terdapat peningkatan isi
rongga usus
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik

berkurangnya
kesempatan usus untuk menyerap makanan
diare.
Bila peristaltik usus menurun bakteri
tumbuh berlebihan diare

Manifestasi Klinik
Cengeng, gelisah, suhu tubuh
Nafsu makan biasanya tidak ada

timbul diare
Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau

darah
Warna tinja kehijau-hijauan
(tercampur empedu)
Anus dan daerah sekitarnya lecet
(sering defekasi)

Manifestasi Klinik
Muntah (sebelum/sesudah diare) lambung

meradang atau ketidakseimbangan asam basa


dan elektrolit
Kehilangan banyak cairan dan elektrolit
dehidrasi (berat badan , turgor kulit
berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung,
selaput lendir bibir dan mulut serta kulit
tampak kering)

Tanda dan gejala


Kehilangan berat
badan (%)
Kesan dan kondisi
umum,bayi dan anak
kecil

Dehidrasi ringan
3-5

Dehidrasi sedang
6-9

Dehidrasi berat
10 atau lebih

Haus, sadar dan


gelisah

Haus, gelisah atau


23
letargis tetapi iritabel
bila dipegang atau
mengantuk.

Mengantuk, ekstremitas
lemas, dingin, sianotik,
lembab, bisa koma.

Anak besar dan


dewasa

Haus, sadar dan


gelisah

Haus, sadar dan


hipotensi postural.

Bisanya sadar, kuatir,


ekstremitas dingin,
lembab, sianotik, kulit
jari tangan dan kai
berkerut; kejang otot.

Nadi Radial

Kecepatan dan
tekana normal

Cepat dan lemah

Cepat, sangat lemah,


kadang tidakteraba

Respirasi

Normal

Dalam, mungkin cepat Dalam dan cepat

Fontanella anterior
Tekanan darah
sistolik

Normal
Normal

Cekung
Normal atau rendah,
hipotensi ortostatik

Sangat cekung
Rendah, mungkin tidak
teratur
2/15/16

Elastisitas kulit

Cubitan segera Cubitan kembali Cubitan tidak


kembali
perlahan
segera kembali

Mata

Normal

Air mata

Ada

24

Cekung

Sangat cekung

Tidak ada atau


berkurang

Tidak ada

Membrana
Lembab
mukosa
Keluaran Kencing Normal

Kering

Sangat kering

Jumlah berkurang
dan pekat

Anuria/oliguria berat

Pengisian kembali Normal


kapiler

2 detik

3detik

Perkiraan defisit
cairan (mL/kg)

60-90

100 atau lebih

30-50%

2/15/16

Komplikasi

Dehidrasi (Ringan, sedang, berat, hipotonik,

isotonik atau hipertonik)


Renjatan hipovolemik
Hipokalemia
(meteorismus,
hipotoni,
bradikardia, perubahan EKG)
Hipoglikemia
Intoleransi laktosa sekunder defisiensi
enzim laktase
Kejang
MEP

Tatalaksana
Lima Lintas Tatalaksana Diare:
Rehidrasi
Dukungan nutrisi
Suplemen zinc 10-14 hari mencegah berulangnya diare selama 2-3 bln

Fungsi zinc:
Sebagai antioksidan
Menguatkan sistem imun
Menjaga keutuhan epitel usus
Antibiotik selektif disentri dan kolera
Kotrimoksasol
Ciprofloksasin
Cephalosporin

generasi ketiga

Edukasi orang tua

Tatalaksana rehidrasi
Diare tanpa dehidrasi Rencana Terapi A
Diare dehidrasi tak berat Rencana Terapi B
Diare dehidrasi berat Rencana Terapi C

Rencana Terapi A
untuk mengobati diare di rumah

Gunakan cara ini untuk mengajari ibu:

Teruskan mengobati anak diare di rumah


Berikan terapi awal bila terkena diare

Menerangkan terapi diare di rumah


1.

Berikan anak lebih banyak cairan daripada


biasanya untuk mencegah diare

Cairan rumah tangga (makanan cair, oralit)


Berikan larutan ini sebanyak anak mau
Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti

2. Beri tablet zinc


<6 bulan: 10mg (1/2 tablet) per hari
>6 bulan: 20mg (1 tablet) per hari
Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut meskipun anak
sudah sembuh dari diare
3. Beri anak makanan untuk mencegah kurang gizi
Teruskan ASI
Bila anak tidak mendapat ASI berikan susu yg biasanya diberikan
Bila >6 bulan yg telah mendapat makanan padat:

Berikan bubur dg campuran sayur, daging, ikan, minyak


sayur 1-2 sendok teh
Berikan sari buah, pisang halus menambah kalium
Berikan makanan segar
Bujuk anak untuk makan
Berikan makanan yg sama setelah diare berhenti, berikan
porsi makanan tambahan setiap hari selama 2 mgg

4. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak


membaik dalam 3 hari atau menderita:

BAB cair lebih sering


Muntah terus menerus
Rasa haus yg nyata
Makan atau minum sedikit
Demam
Tinja berdarah

5. Anak harus diberi oralit di rumah apabila:

Setelah mendapat rencana terapi B atau C


Tidak dapat kembali kpd petugas kesehatan bila diare
memburuk

Ketentuan pemberian oralit formula baru


Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
Larutkan 1 bungkus oralit dlm 1 liter air matang utk

persediaan 24 jam
Berikan larutan oralit pd anak setiap kali BAB

Anak <2 tahun: berikan 50-100 ml setiap kali BAB


Anak >2 tahun: berikan 100-200 ml setiap kali BAB

Jika dlm 24 jam tersisa harus dibuang

KETENTUAN ORALIT WHO


32

Formula oralit baru yang berasal dari WHO dengan

komposisi sebagai berikut:


Natrium
Klorida
Glukosa, anhidrosus
Kalium
Sitrat
Total osmolaritas

: 75 mmol/L
: 65 mmol/L
: 75 mmol/L
: 20 mmol/L
: 10 mmol/L
: 245 mmol/L
2/15/16

Rencana Terapi B:
Penanganan Dehidrasi Ringan dengan Oralit

Berikan oralit di klinik sesuai yang

dianjurkan selama periode 3 jam


UMUR
BERAT
BADAN
JUMLAH

< 4 bulan

4 - <12
bulan

1 - <2 tahun

2 - <5 tahun

< 6 kg

6 10 kg

10 12 kg

12 -19 kg

200 - 400

400 - 700

700 - 900

900 - 1400

Rencana terapi C: diare dengan dehidrasi berat


34

Penggunaan cairan intravena segera.

2/15/16

Prognosis
35

Baik cepat dan tepat dehidrasi berat yang

dapat mengakibatkan rejatan (shock) hipovolemik.

2/15/16

kesimpulan
36

Sehingga kesimpulan yang dapat diambilkan

berdasarkan skenario yaitu anak berusia 7 tahun


yang mengalami diare sejak 2 hari yang lalu,
dengan frekuensi BAB 6 kali/hari, cair tanpa darah
dan lendir, dan pada pemeriksaan fisik tampak
sakit sedang, mata cekung dan turgor kulit
mengalami diare akut dengan dehidrasi ringan
sampai sedang.

2/15/16

37

Sekian ...
dan
Terima Kasih

2/15/16

Anda mungkin juga menyukai