LATAR BELAKANG
Riskesdas 2007 :
Jawa Timur,
presentase
peminum alkohol :
Kota Malang dan
Batu (6,3%) , kota
Madiun (5,7%),
Sumenep (0,2%) ,
Bangkalan dan
Sampang (0,3%)
Alkohol
Di metabolisme
menjadi
asetaldehid
ROS
FSH dan LH
produksi
testosteron
Jus buah
semangka
(Citrullus
Vulgaris)
mengandung
likopen
sebagai
antioksidan
RUMUSAN MASALAH
dan
spermatogenik
nurvegicus
tikus
Strain
dipapar alkohol?
jumlah
lapisan
putih
Wistar)
sel
(Rattus
jantan
yang
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh jus semangka
merah (Citrullus vulgaris) terhadap berat
vesikula seminalis dan jumlah lapisan sel
spermatogenik
tikus
putih
(Rattus
nurvegicus Strain Wistar) yang dipapar
alkohol
Tujuan Khusus
dipapar alkohol
Melihat
pengaruh
jus
buah
semangka
merah
tikus
putih
(Rattus
nurvergicus
MANFAAT PENELITIAN
Klinis
Untuk
membuktikan
pengaruh
jus
buah
semangka merah terhadap berat vesika
seminalis dan jumlah lapisan sel spermatogenik
tikus yang dipapar alkohol.
Akademis
Memberikan informasi
Manfaat Masyarakat
Memberikan informasi tentang dampak
alkohol dalam fertilisasi dan manfaat jus
semangka yang dapat menghambat atau
mengurangi dampak radikal bebas akibat
mengkonsumsi alkohol.
Tinjauan Pustaka
Testis
Tubulus seminiferus
10
Sel spermatogenik
11
Vesika seminalis
12
Alkohol
Metabolisme
13
14
Radikal Bebas
15
Antioksidan
Antioksidan
16
Semangka
likopen.
Suplementasi 4-8 mg likopen setiap hari
pada
manusia
dapat
menurunkan
peroksidasi lipid, kerusakan DNA, dan
peningkatan antioksidan (Selvan et al, 2011)
Malviya (2014)
17
KERANGKA KONSEP
HIPOTESIS
Putih
(Rattus
nurvegicus
19
Strain
METODE PENELITIAN
20
Rancangan Penelitian:
21
Sampel
Kriteria inklusi :
Tikus
Putih
Rattus
Kriteria eksklusi :
Terdapat
kelainan
testis
dengan
tidak
tebal,
matanya buram
jernih
22
dan
matanya
Sakit,
ditandai
gerakannya
aktif
dan
Replikasi
Dengan rumus Federer, sebagai berikut:
Estimasi
drop out
drop
out=
28.
Dalam
penelitian
ini,
Pengambilan
sampel
simple random sampling.
menggunakan
Variabel Penelitian
Variabel Bebas : dosis jus buah semangka
(1,8 cc dan 2,4 cc).
Variabel Tergantung : berat vesikula
seminalis
dan
jumlah
lapisan
sel
spermatogenik.
25
Definisi operasional
26
Definisi operasional
27
Alat
Timbangan
Kandang
Bahan
Pakan BR-1
Aquadest
Alat bedah
Mikroskop
Object glass
Aquadest
Paraffin
Xilol
Eosin
28
Blender
Alur
Penelitian
29
30
Dosis
31
Penguburan Tikus
32
Analisis Data
Uji T-test
Uji One way Anova
Uji post hock
Pearson korelasi
33
Hasil Penelitian
Tabel 5.1 hasil penimbangan vesikula seminalis tikus putih (Rattus
nurvegicus strain wistar) jantan.
Berat Vesikula Seminalis Tikus / Ulangan
Perlakua
n
rerata
SD
k-
1.119
1.007
0.659
0.839
0.572
0.758
0.825667
0.189652
k+
0.444
0.555
0.301
0.124
0.326
0.427
0.362833
0.135311
p1
0.742
0.601
0.504
0.983
0.736
0.341
0.651167
0.202459
p2
1.337
0.719
0.606
0.709
1.021
0.731
0.853833
0.250686
Rerata
SD
k-
6.4
6.5
6.9
6.6
6.7
6.1
6.533333
0.249444
k+
1.9
2.2
1.8
2.1
2.2
1.9
2.016667
0.157233
p1
4.6
4.7
3.8
3.7
3.3
3.5
3.933333
0.531246
p2
4.8
4.7
4.8
4.4
4.616667
0.328718
37
Shapiro-Wilk
Statistik
Jumlah Data
Sig.
0,982
24
0,923
p > 0,05
sebaran data
Normal
p > 0,05
varian data
sama
Sig
0,488
Rerata
k-
0,8257
k+
0,3628
sig
0,002
Kontrol -
0,8257
Kontrol +
0,3628
Perlakuan 1
0,6512
Perlakuan 2
0,8538
Sig.
0,003
39
Kontrol +
Perlakuan 1
Perlakuan 2
(J) kelompok
Sig.
Kontrol +
0,007
Ada perbedaan
Perlakuan 1
0,521
Perlakuan 2
0,996
Kontrol -
0,007
Ada perbedaan
Perlakuan 1
0,133
Perlakuan 2
0,004
Ada perbedaan
Kontrol -
0,521
Kontrol +
0,133
Perlakuan 2
0,395
Kontrol -
0,996
Kontrol +
0,004
Ada perbedaan
Perlakuan 1
0,395
Shapiro-Wilk
Statistik
Jumlah Data
Sig.
0,923
24
0,068
Sig
Jumlah
lapisan
spermatogenik
sel
0,139
p > 0,05
varian data
sama
Rerata
k-
6,5333
k+
2,016
sig
0,000
Kontrol -
6,5333
Kontrol +
2,0167
Perlakuan 1
3,9333
Perlakuan 2
4,6167
0,000
42
Kontrol -
Kontrol +
Perlakuan 1
Perlakuan 2
(J) kelompok
Sig.
Kontrol +
0,000
Ada perbedaan
Perlakuan 1
0,000
Ada perbedaan
Perlakuan 2
0,000
Ada perbedaan
Kontrol -
0,000
Ada perbedaan
Perlakuan 1
0,000
Ada perbedaan
Perlakuan 2
0,000
Ada perbedaan
Kontrol -
0,000
Ada perbedaan
Kontrol +
0,000
Ada perbedaan
Perlakuan 2
0,025
Ada perbedaan
Kontrol -
0,000
Ada perbedaan
Kontrol +
0,000
Ada perbedaan
Perlakuan 1
0,025
Ada perbedaan
Correlations
Dosis
Dosis
Jumlah_LS
Berat_VS
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Jumlah_LS Berat_VS
1
.947**
.695**
.
.000
.001
18
18
18
.947**
1
.694**
.000
.
.001
18
18
18
.695**
.694**
1
.001
.001
.
18
18
18
Nilai koefisien
korelasi (r)
0,0 <0,2
0,2 <0,4
0,4 <0,6
0,6 <0,8
0,8 1
Interpretasi
Sangat lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Pembahasan
Keterbatasan penelitian
Kesimpulan
Kesimpulan
51
52
Saran
Saran
dokumentasi
55
TERIMAKASIH
56